Information

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 24 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:06AM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    Our kids are being taught kuffar from very tender age....
    "Atom cannot be created nor to be destroyed"
    Now how you can explain them Amr and khalaq and qayamah...???
    http://graph.facebook.com/100002786397765/picture
    Jul 1st 2013, 07:54
     
    Our kids are being taught kuffar from very tender age....
    "Atom cannot be created nor to be destroyed"
    Now how you can explain them Amr and khalaq and qayamah...???
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SgQRk0

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. Al Qur'an (QS.2:212)
    http://graph.facebook.com/100004442712860/picture
    Jul 1st 2013, 08:26
     
    Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. Al Qur'an (QS.2:212)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    MEMBUAT KEMAKSIATAN
     
    Kata-kata Iblis:
     
    QS 15:39
    Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku (=Iblis) akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
     
    Kata-kata Awloh:
     
    QS 19:83
    Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?
    http://graph.facebook.com/100004539672412/picture
    Jul 1st 2013, 08:26
     
    MEMBUAT KEMAKSIATAN
     
    Kata-kata Iblis:
     
    QS 15:39
    Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku (=Iblis) akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
     
    Kata-kata Awloh:
     
    QS 19:83
    Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: MOTIVASI BEPRASANGKA BAIKAssalamualaikum Wr, WbJika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik dari dirimu. Ucapkanlah dalam hatimu:"Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku."Jika bertemu dengan anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu):"Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku."Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (Dalam hatimu):"Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku."Jika bertemu dengan orang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu):"Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui, dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku."Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu):"Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku."Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu):"Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak. Bisa jadi di akhir usianya dia memeluk agama islam dan beramal sholeh, dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk."Abdy
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    MOTIVASI BEPRASANGKA BAIK
     
    Assalamualaikum Wr, Wb
     
    Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik dari dirimu. Ucapkanlah dalam hatimu:
     
    "Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku."
     
    Jika bertemu dengan anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
     
    "Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (Dalam hatimu):
     
    "Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu dengan orang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
     
    "Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui, dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu):
     
    "Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu):
     
    "Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak. Bisa jadi di akhir usianya dia memeluk agama islam dan beramal sholeh, dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk."
     
    Abdy
    http://graph.facebook.com/308533785890597/picture
    Jul 1st 2013, 08:26
     
    MOTIVASI BEPRASANGKA BAIK
     
    Assalamualaikum Wr, Wb
     
    Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik dari dirimu. Ucapkanlah dalam hatimu:
     
    "Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku."
     
    Jika bertemu dengan anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
     
    "Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (Dalam hatimu):
     
    "Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu dengan orang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
     
    "Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui, dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu):
     
    "Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku."
     
    Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu):
     
    "Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak. Bisa jadi di akhir usianya dia memeluk agama islam dan beramal sholeh, dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk."
     
    Abdy
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: 3 Pertanyaan Kubur yang Menanti Kita Yang bisa menghadapi ujian tersebut dengan mudah hanyalah orang beriman karena benar-benar Allah akan meneguhkan mereka. Sedangkan orang kafir dan munafik tidak bisa lulus dari ujian tersebut.Di alam kubur setiap orang akan menghadapi ujian yang berat. Yang bisa menghadapi ujian tersebut dengan mudah hanyalah orang beriman karena benar-benar Allah akan meneguhkan mereka. Sedangkan orang kafir dan munafik tidak bisa lulus dari ujian tersebut. Di alam kubur akan ditanyakan tiga perkara mendasar, yaitu siapa Rabb kita, siapa Nabi kita, apa agama kita. Kita menilai pasti kita akan mudah menjawabnya. Namun jangan salah, yang bisa menjawabnya dengan mudah hanyalah orang beriman yang Allah teguhkan imannya. Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur? Hadits panjang al-Bara' bin 'Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!" Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, 'Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya'. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, 'Nyawa siapakah yang amat mulia itu?' 'Ini adalah nyawa fulan bin fulan', jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, 'Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab 'Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.'Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, 'Siapakah rabbmu?', 'Rabbku adalah Allah' jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, 'Apakah agamamu?', 'Agamaku Islam' sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, 'Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?' "Beliau adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam" jawabnya. 'Dari mana engkau tahu?' tanya mereka berdua. 'Aku membaca Al-Qur'an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya'. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, '(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya'. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali, seraya berkata, 'Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu'. Mukmin tadi bertanya, 'Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan'. 'Aku adalah amal salehmu' jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, 'Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat, karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku.Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, 'Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!'. Maka nyawa orang kafir tadi 'berlarian' di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, 'Nyawa siapakah yang amat hina ini?', 'Ini adalah nyawa fulan bin fulan' jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah,لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ"Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun." (QS. Al-A'raf: 40)Saat itu Allah berfirman, 'Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah bumi', Kemudian nyawa itu dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah ta'ala:وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ"Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31)Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang mendudukannya seraya bertanya, 'Siapakah rabbmu?', 'Hah hah… aku tidak tahu' jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, 'Apakah agamamu?' "Hah hah… aku tidak tahu' sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, 'Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?' "Hah hah… aku tidak tahu' jawabnya. Saat itu terdengar seruan dari langit, 'Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan pintu ke arahnya'. Maka hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya di 'press' (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya.Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk, seraya berkata, 'Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu'. Orang kafir itu seraya bertanya, 'Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!', 'Aku adalah dosa-dosamu' jawabnya. 'Wahai Rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat' seru orang kafir tadi. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak (I/39) dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156)Lihatlah kisah di atas, tidak setiap orang bisa dengan mudah menjawab tiga pertanyaan kubur. Orang munafik hanya mengatakan saya tidak tahu padahal di dunia ia mengaku muslim, namun di hatinya kufur. Demikian pula orang kafir tidak bisa menjawab tiga pertanyaan tersebut. Yang mudah menjawabnya adalah orang beriman.Semoga kita termasuk orang yang dimudahkan di alam kubur nanti.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    3 Pertanyaan Kubur yang Menanti Kita
     
    Yang bisa menghadapi ujian tersebut dengan mudah hanyalah orang beriman karena benar-benar Allah akan meneguhkan mereka. Sedangkan orang kafir dan munafik tidak bisa lulus dari ujian tersebut.
     
    Di alam kubur setiap orang akan menghadapi ujian yang berat. Yang bisa menghadapi ujian tersebut dengan mudah hanyalah orang beriman karena benar-benar Allah akan meneguhkan mereka. Sedangkan orang kafir dan munafik tidak bisa lulus dari ujian tersebut. Di alam kubur akan ditanyakan tiga perkara mendasar, yaitu siapa Rabb kita, siapa Nabi kita, apa agama kita. Kita menilai pasti kita akan mudah menjawabnya. Namun jangan salah, yang bisa menjawabnya dengan mudah hanyalah orang beriman yang Allah teguhkan imannya.
     

     
    Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur? Hadits panjang al-Bara' bin 'Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:
     
    Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!" Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.
     
    Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, 'Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya'. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.
     
    Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, 'Nyawa siapakah yang amat mulia itu?' 'Ini adalah nyawa fulan bin fulan', jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, 'Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab 'Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.'
     
    Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, 'Siapakah rabbmu?', 'Rabbku adalah Allah' jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, 'Apakah agamamu?', 'Agamaku Islam' sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, 'Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?' "Beliau adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam" jawabnya. 'Dari mana engkau tahu?' tanya mereka berdua. 'Aku membaca Al-Qur'an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya'. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, '(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya'. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.
     
    Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali, seraya berkata, 'Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu'. Mukmin tadi bertanya, 'Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan'. 'Aku adalah amal salehmu' jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, 'Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat, karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku.
     
    Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, 'Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!'. Maka nyawa orang kafir tadi 'berlarian' di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.
     
    Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, 'Nyawa siapakah yang amat hina ini?', 'Ini adalah nyawa fulan bin fulan' jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah,
     
    لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
     
    "Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun." (QS. Al-A'raf: 40)
     
    Saat itu Allah berfirman, 'Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah bumi', Kemudian nyawa itu dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah ta'ala:
     
    وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ
     
    "Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31)
     
    Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang mendudukannya seraya bertanya, 'Siapakah rabbmu?', 'Hah hah… aku tidak tahu' jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, 'Apakah agamamu?' "Hah hah… aku tidak tahu' sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, 'Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?' "Hah hah… aku tidak tahu' jawabnya. Saat itu terdengar seruan dari langit, 'Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan pintu ke arahnya'. Maka hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya di 'press' (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya.
     
    Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk, seraya berkata, 'Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu'. Orang kafir itu seraya bertanya, 'Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!', 'Aku adalah dosa-dosamu' jawabnya. 'Wahai Rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat' seru orang kafir tadi. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak (I/39) dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156)
     
    Lihatlah kisah di atas, tidak setiap orang bisa dengan mudah menjawab tiga pertanyaan kubur. Orang munafik hanya mengatakan saya tidak tahu padahal di dunia ia mengaku muslim, namun di hatinya kufur. Demikian pula orang kafir tidak bisa menjawab tiga pertanyaan tersebut. Yang mudah menjawabnya adalah orang beriman.
     
    Semoga kita termasuk orang yang dimudahkan di alam kubur nanti.
    http://graph.facebook.com/100000277683530/picture
    Jul 1st 2013, 08:26
     
    3 Pertanyaan Kubur yang Menanti Kita
     
    Yang bisa menghadapi ujian tersebut dengan mudah hanyalah orang beriman karena benar-benar Allah akan meneguhkan mereka. Sedangkan orang kafir dan munafik tidak bisa lulus dari ujian tersebut.
     
    Di alam kubur setiap orang akan menghadapi ujian yang berat. Yang bisa menghadapi ujian tersebut dengan mudah hanyalah orang beriman karena benar-benar Allah akan meneguhkan mereka. Sedangkan orang kafir dan munafik tidak bisa lulus dari ujian tersebut. Di alam kubur akan ditanyakan tiga perkara mendasar, yaitu siapa Rabb kita, siapa Nabi kita, apa agama kita. Kita menilai pasti kita akan mudah menjawabnya. Namun jangan salah, yang bisa menjawabnya dengan mudah hanyalah orang beriman yang Allah teguhkan imannya.
     

     
    Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur? Hadits panjang al-Bara' bin 'Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:
     
    Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!" Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.
     
    Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, 'Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya'. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.
     
    Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, 'Nyawa siapakah yang amat mulia itu?' 'Ini adalah nyawa fulan bin fulan', jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, 'Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab 'Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.'
     
    Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, 'Siapakah rabbmu?', 'Rabbku adalah Allah' jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, 'Apakah agamamu?', 'Agamaku Islam' sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, 'Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?' "Beliau adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam" jawabnya. 'Dari mana engkau tahu?' tanya mereka berdua. 'Aku membaca Al-Qur'an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya'. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, '(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya'. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.
     
    Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali, seraya berkata, 'Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu'. Mukmin tadi bertanya, 'Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan'. 'Aku adalah amal salehmu' jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, 'Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat, karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku.
     
    Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, 'Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!'. Maka nyawa orang kafir tadi 'berlarian' di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.
     
    Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, 'Nyawa siapakah yang amat hina ini?', 'Ini adalah nyawa fulan bin fulan' jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah,
     
    لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
     
    "Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun." (QS. Al-A'raf: 40)
     
    Saat itu Allah berfirman, 'Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah bumi', Kemudian nyawa itu dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah ta'ala:
     
    وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ
     
    "Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31)
     
    Kemudian nyawa tadi

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Media cetak/elektronik kok gak ada yg menyebut GPM dsb itu sbg teroris, apakah karena mereka itu kaum kafir..?
    http://graph.facebook.com/1753875930/picture
    Jul 1st 2013, 08:26
     
    Al-Hajar Al-Fatih shared Info Dunia Militer's photo.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Tuhan nya orang beriman dan orang kafir, orang kaya dan orang miskin, orang pintar dan orang bodho, orang modern dan orang primitif itu sama....
    http://graph.facebook.com/100003114551958/picture
    Jul 1st 2013, 08:27
     
    Tuhan nya orang beriman dan orang kafir, orang kaya dan orang miskin, orang pintar dan orang bodho, orang modern dan orang primitif itu sama....
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Tu wo zaalim hai Jo Dil mn reh kr b mera na ban Saka "Ghalib"
    Aur Dil wo kafir Jo mujh mn reh kr b tera hogaya…
    http://graph.facebook.com/100003224511248/picture
    Jul 1st 2013, 08:29
     
    Tu wo zaalim hai Jo Dil mn reh kr b mera na ban Saka "Ghalib"
    Aur Dil wo kafir Jo mujh mn reh kr b tera hogaya…
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Malaikat Maut mempunyai 4 wajah ?
     
    1. Wajah api. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" kafir.
    2. Wajah galak. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" munafik.
    3. Wajah rahmat. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" mukmin.
    4. Wajah nur. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" soleh...Lanjutkan Membaca
    http://graph.facebook.com/291202364354/picture
    Jul 1st 2013, 08:28
     
    Malaikat Maut mempunyai 4 wajah ?
     
    1. Wajah api. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" kafir.
    2. Wajah galak. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" munafik.
    3. Wajah rahmat. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" mukmin.
    4. Wajah nur. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" soleh...Lanjutkan Membaca
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Kalau Abu Bakar adalah merupakan lelaki pertama yang meyakinidan memeluk Islam, kemudian diikuti oleh anak-anaknya, temandan kerabat lainnya, maka putranya yang satu ini, Abdurrahman binAbu Bakar termasuk yang "teguh" pendiriannya dalam kekafiran.Sementara saudaranya, Asma dan Abdullah bin Abu Bakar berperanaktif untuk membantu Nabi SAW dan ayahnya ketika akan berhijrah,Abdurrahman "aktif" pula membantu kaum kafir Quraisy untukmenemukan dan menghalangi hijrah mereka berdua, bahkan kalauperlu membunuhnya. Dalam perang Badar, Abdurrahman masih berdiri teguh dibarisan kaum kafir Quraisy. Abu Bakar sempat menyapanyadengan lembut dengan harapan akan meluluhkan hatinya, tetapijawabannya tegas, "Yang ada saat ini hanyalah senjata dan kuda,serta pedang tajam yang siap membabat orang tua yang sudahrenta (maksudnya, bapaknya sendiri)." Abu Bakar bermaksud menghadapi anaknya ini danmembunuhnya, tetapi ia dicegah oleh Rasulullah SAW. Ketika berlangsung perang Uhud, Abdurrahman memimpinpasukan panah kaum Quraisy. Sekali lagi Abu Bakar bermaksudmemerangi putranya ini dan membunuhnya, tetapi lagi-lagiRasulullah SAW menghalanginya. Akan halnya Abdurrahmansendiri, ia berkali-kali melihat posisi Abu Bakar dalam pertempurantersebut, tetapi ia berusaha menghindari bentrokan denganayahnya. Ketika telah memeluk Islam dan ia menyampaikan hal inikepada ayahnya, Abu Bakar berkata, "Demi Allah, sekiranya akumelihatmu saat itu, aku pasti akan membunuhmu…!!" Dalam setiap pertempuran di fihak kaum kafir Quraisy,Abdurrahman selalu saja selamat, sampai kemudian hidayah Allahdatang kepadanya saat Fathul Makkah. Dan tampaknya Allah inginmenyempurnakan kemuliaan keluarga Abu Bakar, ayahnya AbuQuhafah yang telah renta dan buta juga memeluk Islam pada saatyang hampir bersamaan dengan cucunya tersebut. Sejak keislamannya, Abdurrahman tidak ingin lagi tertinggalberjuang menegakkan panji-panji keimanan dan keislaman, baikketika Nabi SAW masih hidup, atau ketika beliau telah wafat.Kepahlawanannya tampak menonjol pada perang Yamamah padamasa Khalifah Abu Bakar, perang menumpas nabi palsuMusailamah al Kadzdzab. Musailamah bin Tsumamah bin Kabir bin Hubaib berasal dariBani Hanifah di Yamamah, ia memeluk Islam bersama beberapaorang dari kabilahnya pada tahun 9 Hijriah. Bani Hanifah memangmerupakan kabilah yang memiliki pasukan yang kuat, jarang sekaliterkalahkan dalam berbagai pertempuran yang diterjuninya. Sejakkeislamannya, Musailamah yang pada dasarnya orang yangsombong, makin meningkat keangkuhannya. Ia merasamempunyai kedudukan yang sederajad dengan Nabi SAW, karenaitu ia menuntut kepada Nabi SAW untuk berbagi kekuasaan dankenabian. Ia mengaku memperoleh wahyu yang menjadikannyasebagai Nabi sebagai sekutu Nabi SAW, sebagaimana Nabi Harunbersekutu dengan Nabi Musa. Salah satu tangan kanan Musailamahdalam menjalankan "pemerintahan" tandingan Islam adalahMahkam bin Thufeil, dialah "otak" yang mengatur danmerencanakan strategi pemberontakan Musailamah. Pada pertempuran Yamamah, awalnya pasukan muslimin dapatdipukul mundur oleh pasukan Musailamah. Tetapi ketika komandanpasukan diserahkan kepada Khalid bin Walid, mereka mulaimenyusun kekuatan kembali dengan strategi yang diterapkan oleh"si Pedang Allah" ini. Abdurrahman berhasil membunuh Mahkambin Thufeil sehingga pertahanan pasukan Musailamah menjadigoyah. Tak lama kemudian Wahsyi bin Harb berhasil membunuhMusailamah dengan tombak andalannya. Tanpa dua orang pucukpimpinannya tersebut, pasukan Musailamah lari tunggang-langgangdan akhirnya menyerah kalah. Berakhir sudah petualangan sangnabi palsu, Musailamah, dan peran Abdurrahman cukupmenentukan dalam peperangan ini. Berlalulah waktu, Abdurrahman selalu membaktikan sisahidupnya untuk ibadah demi ibadah. Tiba masa-masa fitnah, iamemilih tetap tinggal di Madinah seperti sebagian besar sahabatlainnya. Namun, ketika Muawiyah memutuskan untuk mengangkatputranya, Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah penggantinya, iamulai angkat bicara. Muawiyah mengirimkan surat kepada para gubernurnya, untukmemerintahkan ba'iat kepada putranya tersebut. Ketika Marwan binHakam, gubernur Madinah yang masih kerabat dekat Muawiyah,membacakan surat perintah ba'iat ini, tentunya dengan dikawalkekuatan bersenjata, suasana jadi hening, jelas secara umum adapenolakan tetapi tidak ada tanggapan langsung. AkhirnyaAbdurrahman bin Abu Bakar angkat bicara, "Demi Allah, rupanyabukan kebebasan memilih yang anda berikan kepada umat NabiMuhammad SAW, tetapi anda hendak menjadikannya sebagaikerajaan seperti di Romawi, kalau seorang kaisar meninggal, makatampillah kaisar lain dari keturunannya….!!" Abdurrahman menentang dengan keras rencana ba'iat tersebut,dengan keras ia menyatakan bahwa ba'iat seperti itu batal, berbagaiargumen disampaikannya dan ternyata Marwan tidak berkutik. Iamelaporkan perkara ini kepada Muawiyah di Syam. Beberapa waktu kemudian, datanglah utusan Muawiyahmenemui Abdurrahman, ia menawarkan uang sebanyak seratusribu dirham, tetapi Abdurrahman harus menarik ucapannya danbersedia memba'iat Yazid. Abdurrahman berkata tegas kepadautusan Muawiyah, "Kembalikan uang itu kepadanya (Muawiyah),dan katakan bahwa Abdurrahman tidak akan menjual agamanyadengan dunia sebanyak apapun…!!" Melihat negosiasinya gagal, Muawiyah bermaksud mendatangilangsung Abdurrahman ke Madinah. Tetapi mendengar rencanaMuawiyah ini, Abdurrahman segera pergi ke Makkah untukmenghindari pertemuan yang dianggapnya tidak akan adamanfaatnya sama sekali. Ia sangat mengenal watak dan karakterMuawiyah yang ambisius dan ingin mencapai tujuannya dengancara apapun. Ketika sampai di luar kota Makkah, ia tinggal sebentar,dan maut menjemputnya di sana. Orang-orang membawa jenazahAbdurrahman ke dataran tinggi di Makkah dan memakamnya disana. Sebagian riwayat menyebutkan terjadinya pertemuan antaraAbdurrahman dan Muawiyah sebelum ia pergi ke Makkah, ataumungkin pertemuan itu terjadi sebelum Muawiyah melakukanupaya suap seratus ribu dirham. Dan dalam pertemuan tersebutterjadi perdebatan. Atas penolakan Abdurrahman untuk dipilihnyaYazid sebagai khalifah penggantinya, Muawiyah berkata, "Bukankahsama saja, ayahmu, Abu Bakar telah memilih Umar sebagai khalifahpenggantinya…!!" Abdurrahman berkata tegas, "Tetapi ayahku tidak mengangkatsiapapun dari anggota keluarganya, dan Umar adalah manusiaterbaik..!!" Muawiyah tidak berkutik dengan hujjah ini dan ia tidak bisaberkata apapun lagi.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Kalau Abu Bakar adalah merupakan lelaki pertama yang meyakini
    dan memeluk Islam, kemudian diikuti oleh anak-anaknya, teman
    dan kerabat lainnya, maka putranya yang satu ini, Abdurrahman bin
    Abu Bakar termasuk yang "teguh" pendiriannya dalam kekafiran.
    Sementara saudaranya, Asma dan Abdullah bin Abu Bakar berperan
    aktif untuk membantu Nabi SAW dan ayahnya ketika akan berhijrah,
    Abdurrahman "aktif" pula membantu kaum kafir Quraisy untuk
    menemukan dan menghalangi hijrah mereka berdua, bahkan kalau
    perlu membunuhnya.
    Dalam perang Badar, Abdurrahman masih berdiri teguh di
    barisan kaum kafir Quraisy. Abu Bakar sempat menyapanya
    dengan lembut dengan harapan akan meluluhkan hatinya, tetapi
    jawabannya tegas, "Yang ada saat ini hanyalah senjata dan kuda,
    serta pedang tajam yang siap membabat orang tua yang sudah
    renta (maksudnya, bapaknya sendiri)."
    Abu Bakar bermaksud menghadapi anaknya ini dan
    membunuhnya, tetapi ia dicegah oleh Rasulullah SAW.
    Ketika berlangsung perang Uhud, Abdurrahman memimpin
    pasukan panah kaum Quraisy. Sekali lagi Abu Bakar bermaksud
    memerangi putranya ini dan membunuhnya, tetapi lagi-lagi
    Rasulullah SAW menghalanginya. Akan halnya Abdurrahman
    sendiri, ia berkali-kali melihat posisi Abu Bakar dalam pertempuran
    tersebut, tetapi ia berusaha menghindari bentrokan dengan
    ayahnya. Ketika telah memeluk Islam dan ia menyampaikan hal ini
    kepada ayahnya, Abu Bakar berkata, "Demi Allah, sekiranya aku
    melihatmu saat itu, aku pasti akan membunuhmu…!!"
    Dalam setiap pertempuran di fihak kaum kafir Quraisy,
    Abdurrahman selalu saja selamat, sampai kemudian hidayah Allah
    datang kepadanya saat Fathul Makkah. Dan tampaknya Allah ingin
    menyempurnakan kemuliaan keluarga Abu Bakar, ayahnya Abu
    Quhafah yang telah renta dan buta juga memeluk Islam pada saat
    yang hampir bersamaan dengan cucunya tersebut.
    Sejak keislamannya, Abdurrahman tidak ingin lagi tertinggal
    berjuang menegakkan panji-panji keimanan dan keislaman, baik
    ketika Nabi SAW masih hidup, atau ketika beliau telah wafat.
    Kepahlawanannya tampak menonjol pada perang Yamamah pada
    masa Khalifah Abu Bakar, perang menumpas nabi palsu
    Musailamah al Kadzdzab.
    Musailamah bin Tsumamah bin Kabir bin Hubaib berasal dari
    Bani Hanifah di Yamamah, ia memeluk Islam bersama beberapa
    orang dari kabilahnya pada tahun 9 Hijriah. Bani Hanifah memang
    merupakan kabilah yang memiliki pasukan yang kuat, jarang sekali
    terkalahkan dalam berbagai pertempuran yang diterjuninya. Sejak
    keislamannya, Musailamah yang pada dasarnya orang yang
    sombong, makin meningkat keangkuhannya. Ia merasa
    mempunyai kedudukan yang sederajad dengan Nabi SAW, karena
    itu ia menuntut kepada Nabi SAW untuk berbagi kekuasaan dan
    kenabian. Ia mengaku memperoleh wahyu yang menjadikannya
    sebagai Nabi sebagai sekutu Nabi SAW, sebagaimana Nabi Harun
    bersekutu dengan Nabi Musa. Salah satu tangan kanan Musailamah
    dalam menjalankan "pemerintahan" tandingan Islam adalah
    Mahkam bin Thufeil, dialah "otak" yang mengatur dan
    merencanakan strategi pemberontakan Musailamah.
    Pada pertempuran Yamamah, awalnya pasukan muslimin dapat
    dipukul mundur oleh pasukan Musailamah. Tetapi ketika komandan
    pasukan diserahkan kepada Khalid bin Walid, mereka mulai
    menyusun kekuatan kembali dengan strategi yang diterapkan oleh
    "si Pedang Allah" ini. Abdurrahman berhasil membunuh Mahkam
    bin Thufeil sehingga pertahanan pasukan Musailamah menjadi
    goyah. Tak lama kemudian Wahsyi bin Harb berhasil membunuh
    Musailamah dengan tombak andalannya. Tanpa dua orang pucuk
    pimpinannya tersebut, pasukan Musailamah lari tunggang-langgang
    dan akhirnya menyerah kalah. Berakhir sudah petualangan sang
    nabi palsu, Musailamah, dan peran Abdurrahman cukup
    menentukan dalam peperangan ini.
    Berlalulah waktu, Abdurrahman selalu membaktikan sisa
    hidupnya untuk ibadah demi ibadah. Tiba masa-masa fitnah, ia
    memilih tetap tinggal di Madinah seperti sebagian besar sahabat
    lainnya. Namun, ketika Muawiyah memutuskan untuk mengangkat
    putranya, Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah penggantinya, ia
    mulai angkat bicara.
    Muawiyah mengirimkan surat kepada para gubernurnya, untuk
    memerintahkan ba'iat kepada putranya tersebut. Ketika Marwan bin
    Hakam, gubernur Madinah yang masih kerabat dekat Muawiyah,
    membacakan surat perintah ba'iat ini, tentunya dengan dikawal
    kekuatan bersenjata, suasana jadi hening, jelas secara umum ada
    penolakan tetapi tidak ada tanggapan langsung. Akhirnya
    Abdurrahman bin Abu Bakar angkat bicara, "Demi Allah, rupanya
    bukan kebebasan memilih yang anda berikan kepada umat Nabi
    Muhammad SAW, tetapi anda hendak menjadikannya sebagai
    kerajaan seperti di Romawi, kalau seorang kaisar meninggal, maka
    tampillah kaisar lain dari keturunannya….!!"
    Abdurrahman menentang dengan keras rencana ba'iat tersebut,
    dengan keras ia menyatakan bahwa ba'iat seperti itu batal, berbagai
    argumen disampaikannya dan ternyata Marwan tidak berkutik. Ia
    melaporkan perkara ini kepada Muawiyah di Syam.
    Beberapa waktu kemudian, datanglah utusan Muawiyah
    menemui Abdurrahman, ia menawarkan uang sebanyak seratus
    ribu dirham, tetapi Abdurrahman harus menarik ucapannya dan
    bersedia memba'iat Yazid. Abdurrahman berkata tegas kepada
    utusan Muawiyah, "Kembalikan uang itu kepadanya (Muawiyah),
    dan katakan bahwa Abdurrahman tidak akan menjual agamanya
    dengan dunia sebanyak apapun…!!"
    Melihat negosiasinya gagal, Muawiyah bermaksud mendatangi
    langsung Abdurrahman ke Madinah. Tetapi mendengar rencana
    Muawiyah ini, Abdurrahman segera pergi ke Makkah untuk
    menghindari pertemuan yang dianggapnya tidak akan ada
    manfaatnya sama sekali. Ia sangat mengenal watak dan karakter
    Muawiyah yang ambisius dan ingin mencapai tujuannya dengan
    cara apapun. Ketika sampai di luar kota Makkah, ia tinggal sebentar,
    dan maut menjemputnya di sana. Orang-orang membawa jenazah
    Abdurrahman ke dataran tinggi di Makkah dan memakamnya di
    sana.
    Sebagian riwayat menyebutkan terjadinya pertemuan antara
    Abdurrahman dan Muawiyah sebelum ia pergi ke Makkah, atau
    mungkin pertemuan itu terjadi sebelum Muawiyah melakukan
    upaya suap seratus ribu dirham. Dan dalam pertemuan tersebut
    terjadi perdebatan. Atas penolakan Abdurrahman untuk dipilihnya
    Yazid sebagai khalifah penggantinya, Muawiyah berkata, "Bukankah
    sama saja, ayahmu, Abu Bakar telah memilih Umar sebagai khalifah
    penggantinya…!!"
    Abdurrahman berkata tegas, "Tetapi ayahku tidak mengangkat
    siapapun dari anggota keluarganya, dan Umar adalah manusia
    terbaik..!!"
    Muawiyah tidak berkutik dengan hujjah ini dan ia tidak bisa
    berkata apapun lagi.
    http://graph.facebook.com/100006081249552/picture
    Jul 1st 2013, 08:30
     
    Kalau Abu Bakar adalah merupakan lelaki pertama yang meyakini
    dan memeluk Islam, kemudian diikuti oleh anak-anaknya, teman
    dan kerabat lainnya, maka putranya yang satu ini, Abdurrahman bin
    Abu Bakar termasuk yang "teguh" pendiriannya dalam kekafiran.
    Sementara saudaranya, Asma dan Abdullah bin Abu Bakar berperan
    aktif untuk membantu Nabi SAW dan ayahnya ketika akan berhijrah,
    Abdurrahman "aktif" pula membantu kaum kafir Quraisy untuk
    menemukan dan menghalangi hijrah mereka berdua, bahkan kalau
    perlu membunuhnya.
    Dalam perang Badar, Abdurrahman masih berdiri teguh di
    barisan kaum kafir Quraisy. Abu Bakar sempat menyapanya
    dengan lembut dengan harapan akan meluluhkan hatinya, tetapi
    jawabannya tegas, "Yang ada saat ini hanyalah senjata dan kuda,
    serta pedang tajam yang siap membabat orang tua yang sudah
    renta (maksudnya, bapaknya sendiri)."
    Abu Bakar bermaksud menghadapi anaknya ini dan
    membunuhnya, tetapi ia dicegah oleh Rasulullah SAW.
    Ketika berlangsung perang Uhud, Abdurrahman memimpin
    pasukan panah kaum Quraisy. Sekali lagi Abu Bakar bermaksud
    memerangi putranya ini dan membunuhnya, tetapi lagi-lagi
    Rasulullah SAW menghalanginya. Akan halnya Abdurrahman
    sendiri, ia berkali-kali melihat posisi Abu Bakar dalam pertempuran
    tersebut, tetapi ia berusaha menghindari bentrokan dengan
    ayahnya. Ketika telah memeluk Islam dan ia menyampaikan hal ini
    kepada ayahnya, Abu Bakar berkata, "Demi Allah, sekiranya aku
    melihatmu saat itu, aku pasti akan membunuhmu…!!"
    Dalam setiap pertempuran di fihak kaum kafir Quraisy,
    Abdurrahman selalu saja selamat, sampai kemudian hidayah Allah
    datang kepadanya saat Fathul Makkah. Dan tampaknya Allah ingin
    menyempurnakan kemuliaan keluarga Abu Bakar, ayahnya Abu
    Quhafah yang telah renta dan buta juga memeluk Islam pada saat
    yang hampir bersamaan dengan cucunya tersebut.
    Sejak keislamannya, Abdurrahman tidak ingin lagi tertinggal
    berjuang menegakkan panji-panji keimanan dan keislaman, baik
    ketika Nabi SAW masih hidup, atau ketika beliau telah wafat.
    Kepahlawanannya tampak menonjol pada perang Yamamah pada
    masa Khalifah Abu Bakar, perang menumpas nabi palsu
    Musailamah al Kadzdzab.
    Musailamah bin Tsumamah bin Kabir bin Hubaib berasal dari
    Bani Hanifah di Yamamah, ia memeluk Islam bersama beberapa
    orang dari kabilahnya pada tahun 9 Hijriah. Bani Hanifah memang
    merupakan kabilah yang memiliki pasukan yang kuat, jarang sekali
    terkalahkan dalam berbagai pertempuran yang diterjuninya. Sejak
    keislamannya, Musailamah yang pada dasarnya orang yang
    sombong, makin meningkat keangkuhannya. Ia merasa
    mempunyai kedudukan yang sederajad dengan Nabi SAW, karena
    itu ia menuntut kepada Nabi SAW untuk berbagi kekuasaan dan
    kenabian. Ia mengaku memperoleh wahyu yang menjadikannya
    sebagai Nabi sebagai sekutu Nabi SAW, sebagaimana Nabi Harun
    bersekutu dengan Nabi Musa. Salah satu tangan kanan Musailamah
    dalam menjalankan "pemerintahan" tandingan Islam adalah
    Mahkam bin Thufeil, dialah "otak" yang mengatur dan
    merencanakan strategi pemberontakan Musailamah.
    Pada pertempuran Yamamah, awalnya pasukan muslimin dapat
    dipukul mundur oleh pasukan Musailamah. Tetapi ketika komandan
    pasukan diserahkan kepada Khalid bin Walid, mereka mulai
    menyusun kekuatan kembali dengan strategi yang diterapkan oleh
    "si Pedang Allah" ini. Abdurrahman berhasil membunuh Mahkam
    bin Thufeil sehingga pertahanan pasukan Musailamah menjadi
    goyah. Tak lama kemudian Wahsyi bin Harb berhasil membunuh
    Musailamah dengan tombak andalannya. Tanpa dua orang pucuk
    pimpinannya tersebut, pasukan Musailamah lari tunggang-langgang
    dan akhirnya menyerah kalah. Berakhir sudah petualangan sang
    nabi palsu, Musailamah, dan peran Abdurrahman cukup
    menentukan dalam peperangan ini.
    Berlalulah waktu, Abdurrahman selalu membaktikan sisa
    hidupnya untuk ibadah demi ibadah. Tiba masa-masa fitnah, ia
    memilih tetap tinggal di Madinah seperti sebagian besar sahabat
    lainnya. Namun, ketika Muawiyah memutuskan untuk mengangkat
    putranya, Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah penggantinya, ia
    mulai angkat bicara.
    Muawiyah mengirimkan surat kepada para gubernurnya, untuk
    memerintahkan ba'iat kepada putranya tersebut. Ketika Marwan bin
    Hakam, gubernur Madinah yang masih kerabat dekat Muawiyah,
    membacakan surat perintah ba'iat ini, tentunya dengan dikawal
    kekuatan bersenjata, suasana jadi hening, jelas secara umum ada
    penolakan tetapi tidak ada tanggapan langsung. Akhirnya
    Abdurrahman bin Abu Bakar angkat bicara, "Demi Allah, rupanya
    bukan kebebasan memilih yang anda berikan kepada umat Nabi
    Muhammad SAW, tetapi anda hendak menjadikannya sebagai
    kerajaan seperti di Romawi, kalau seorang kaisar meninggal, maka
    tampillah kaisar lain dari keturunannya….!!"
    Abdurrahman menentang dengan keras rencana ba'iat tersebut,
    dengan keras ia menyatakan bahwa ba'iat seperti itu batal, berbagai
    argumen disampaikannya dan ternyata Marwan tidak berkutik. Ia
    melaporkan perkara ini kepada Muawiyah di Syam.
    Beberapa waktu kemudian, datanglah utusan Muawiyah
    menemui Abdurrahman, ia menawarkan uang sebanyak seratus
    ribu dirham, tetapi Abdurrahman harus menarik ucapannya dan
    bersedia memba'iat Yazid. Abdurrahman berkata tegas kepada
    utusan Muawiyah, "Kembalikan uang itu kepadanya (Muawiyah),
    dan katakan bahwa Abdurrahman tidak akan menjual agamanya
    dengan dunia sebanyak apapun…!!"
    Melihat negosiasinya gagal, Muawiyah bermaksud mendatangi
    langsung Abdurrahman ke Madinah. Tetapi mendengar rencana
    Muawiyah ini, Abdurrahman segera pergi ke Makkah untuk
    menghindari pertemuan yang dianggapnya tidak akan ada
    manfaatnya sama sekali. Ia sangat mengenal watak dan karakter
    Muawiyah yang ambisius dan ingin mencapai tujuannya dengan
    cara apapun. Ketika sampai di luar kota Makkah, ia tinggal sebentar,
    dan maut menjemputnya di sana. Orang-orang membawa jenazah
    Abdurrahman ke dataran tinggi di Makkah dan memakamnya di
    sana.
    Sebagian riwayat menyebutkan terjadinya pertemuan antara
    Abdurrahman dan Muawiyah sebelum ia pergi ke Makkah, atau
    mungkin pertemuan itu terjadi sebelum Muawiyah melakukan
    upaya suap seratus ribu dirham. Dan dalam pertemuan tersebut
    terjadi perdebatan. Atas penolakan Abdurrahman untuk dipilihnya
    Yazid sebagai khalifah penggantinya, Muawiyah berkata, "Bukankah
    sama saja, ayahmu, Abu Bakar telah memilih Umar sebagai khalifah
    penggantinya…!!"
    Abdurrahman berkata tegas, "Tetapi ayahku tidak mengangkat
    siapapun dari anggota keluarganya, dan Umar adalah manusia
    terbaik..!!"
    Muawiyah tidak berkutik dengan hujjah ini dan ia tidak bisa
    berkata apapun lagi.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Imam Ghazali telah memberi beberapa panduan untuk mengelakkan sikap Takabbur dlm diri. 1-Apabila berjumpa kanak-kanak, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita kerana kanak-kanak belum dibebani dosa. 2-Apabila berhadapan dengan orang tua, anggaplah juga mereka lebih mulia kerana lebih lama beribadah daripada kita. 3-Ketika berjumpa orang alim, anggaplah beliau lebih mulia kerana banyak ilmu. 4-Apabila melihat orang jahil anggaplah juga mereka lebih mulia kerana berbuat dosa disebabkan kejahilan sedangkan kita berbuat dosa dalam keadaan mengetahuinya. 5-Jika berjumpa orang jahat, jangan anggap kita mulia. Tetapi, katakanlah mungkin orang jahat itu akan bertaubat pada masa tuanya, sedangkan kita belum tahu akhirnya. 6-Apabila bertemu orang kafir. Katakan, belum tentu dia akan kafir selama-lamanya... P/s-Jika sampai masa Allah beri hidayah kepadanya,dia pasti akan masuk Islam.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Imam Ghazali telah memberi beberapa panduan untuk mengelakkan sikap Takabbur dlm diri.
     
    1-Apabila berjumpa kanak-kanak, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita kerana kanak-kanak belum dibebani dosa.
     
    2-Apabila berhadapan dengan orang tua, anggaplah juga mereka lebih mulia kerana lebih lama beribadah daripada kita.
     
    3-Ketika berjumpa orang alim, anggaplah beliau lebih mulia kerana banyak ilmu.
     
    4-Apabila melihat orang jahil anggaplah juga mereka lebih mulia kerana berbuat dosa disebabkan kejahilan sedangkan kita berbuat dosa dalam keadaan mengetahuinya.
     
    5-Jika berjumpa orang jahat, jangan anggap kita mulia.
    Tetapi, katakanlah mungkin orang jahat itu akan bertaubat pada masa tuanya, sedangkan kita belum tahu akhirnya.
     
    6-Apabila bertemu orang kafir.
    Katakan, belum tentu dia akan kafir selama-lamanya...
    P/s-Jika sampai masa Allah beri hidayah kepadanya,dia pasti akan masuk Islam.
    http://graph.facebook.com/330995540340265/picture
    Jul 1st 2013, 08:30
     
    Imam Ghazali telah memberi beberapa panduan untuk mengelakkan sikap Takabbur dlm diri.
     
    1-Apabila berjumpa kanak-kanak, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita kerana kanak-kanak belum dibebani dosa.
     
    2-Apabila berhadapan dengan orang tua, anggaplah juga mereka lebih mulia kerana lebih lama beribadah daripada kita.
     
    3-Ketika berjumpa orang alim, anggaplah beliau lebih mulia kerana banyak ilmu.
     
    4-Apabila melihat orang jahil anggaplah juga mereka lebih mulia kerana berbuat dosa disebabkan kejahilan sedangkan kita berbuat dosa dalam keadaan mengetahuinya.
     
    5-Jika berjumpa orang jahat, jangan anggap kita mulia.
    Tetapi, katakanlah mungkin orang jahat itu akan bertaubat pada masa tuanya, sedangkan kita belum tahu akhirnya.
     
    6-Apabila bertemu orang kafir.
    Katakan, belum tentu dia akan kafir selama-lamanya...
    P/s-Jika sampai masa Allah beri hidayah kepadanya,dia pasti akan masuk Islam.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Malaikat Maut mempunyai 4
    wajah ?
    1. Wajah api. Dengan wajah itu, ia
    mencabut nyawa orang" kafir.
    2. Wajah galak. Dengan wajah itu,
    ia mencabut nyawa orang"
    munafik.
    3. Wajah rahmat. Dengan wajah
    itu, ia mencabut nyawa orang"
    mukmin.
    4. Wajah nur. Dengan wajah itu, ia
    mencabut nyawa orang"
    soleh...
    http://graph.facebook.com/100001027159709/picture
    Jul 1st 2013, 08:31
     
    Malaikat Maut mempunyai 4
    wajah ?
    1. Wajah api. Dengan wajah itu, ia
    mencabut nyawa orang" kafir.
    2. Wajah galak. Dengan wajah itu,
    ia mencabut nyawa orang"
    munafik.
    3. Wajah rahmat. Dengan wajah
    itu, ia mencabut nyawa orang"
    mukmin.
    4. Wajah nur. Dengan wajah itu, ia
    mencabut nyawa orang"
    soleh...
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: ISLAM HARUS BANGKIT :DInilah dampak dari sistem kufur yang diterapkan dinegeri kita. Kapitalis-Liberalis-Demokrasi bukan suatu sistem pemerintahan yang mampu melahirkan generasi bangsa yang cemerlang dan cerdas. melainkan membentuk sebuah segerombolan masyarakat yang tidak mau berfikir kritis, tidak bangga dengan agamanya, dan lupa adanya Tuhan. Kebobrokan-kebobrokan sistem ini semakin menguap dan tercium amisnya. Dimulai dari korupsi, pemerintah yang tidak mampu mengurus negeri sendiri tapi malah memanjakan negara-negara asing (adidaya) yang seakan-akan menjadi kiblat peradaban. Dirancangnya undang-undang yang memperbolehkannya liberalisasi dalam perekonomian bangsa, yang sekarang membuat hampir seluruh kekayaan Indonesia dikuasai oleh asing, sehingga kelebihan yang dimiliki negara kita ini bukan menjadikan indonesia kian maju malah dijadikan sumber penghasilan lain bagi para penjajah halus, yaitu AS dan negara-negara adidaya lainnya. Kemudian kebebasan yang disuguhkan pemerintah terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. termasuk kebebasan berekspresi, hal ini membuat sebagian masyarakat menjadikan dirinya sebebas mungkin dalam berprilaku dan memeluk agama. Ketika ada seorang muslim yang murtad dari Islam, dibiarkan begitu saja, dengan alasan kebebasan dalam beragama. Padahal dalam Islam, ketika ada orang yang murtad, maka diberi peringatan, diberi kesempatan selama tiga hari oleh negara untuk bertobat, jika tidak mau bertobat setelah waktu 3 hari tersebut, maka negara harus menjatuhkan hukuman mati (HR. Bukhari) dan tobat murtad yang diterima adalah, tobat orang yang murtadnya tidak diulang-ulang atau keluar masuk Islam (Abdurrahman al-malaki, Nizham al uqubat hal 83-86). Contohnya, acara musik yang pemainnya mengumbar aurat, dengan berpenampilan ala girlband dan boyband korea, acara gosip yang mengajarkan masyarakat untuk bergibah, berita kriminal yang tidak sesuai tempatnya menimbulkan tindak kriminalitas dan kekerasan terjadi pada anak-anak dan remaja, karena disana ada proses peniruan. sinetron yang tidak sarat makna malah mengajarkan untuk hidup hedonis dan menjunjung tinggi materi, sehingga membuat orientasi hidup kebanyakan orang menjadi materialistis. Kemudian, orang tua, kerabat, lingkungan, yang juga terbawa arus perubahan jaman, terwesternisasikan dan cenderung hedonis menjadi pendukung kemunduran remaja dalam berfikir analisis maupun kreatif dengan perspektif Islam.Solusinya?Hanya Islam yang mampu memberikan solusi terhadap segala problematika yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia diberbagai jaman. Karena islam bukan hanya sekedar agama ritual saja (vertikal), yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tapi juga sebagai tolak ukur kebenaran dan keburukan segala sesuatu, mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, mengatur kehidupan manusia dengan sesamanya (muamalah) dalam berbagai aspek kehidupan seperti; pemerintahan, sosial, ekonomi, pendidikan, politik, dan uqubat. Allah swt berfirman :"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah , daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Maidah:3)Maka dari itu, mari kita berjuang untuk mengubah segala persoalan ini dengan cara mempelajari Islam lebih dalam dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari serta tidak lupa turut andil dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah dimuka bumi ini, karena tidak akan ada kehidupan islam yang sempurna tanpa diaplikasikannya syariah dan khilafah!. :)
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    ISLAM HARUS BANGKIT :D
     
    Inilah dampak dari sistem kufur yang diterapkan dinegeri kita. Kapitalis-Liberalis-Demokrasi bukan suatu sistem pemerintahan yang mampu melahirkan generasi bangsa yang cemerlang dan cerdas. melainkan membentuk sebuah segerombolan masyarakat yang tidak mau berfikir kritis, tidak bangga dengan agamanya, dan lupa adanya Tuhan. Kebobrokan-kebobrokan sistem ini semakin menguap dan tercium amisnya. Dimulai dari korupsi, pemerintah yang tidak mampu mengurus negeri sendiri tapi malah memanjakan negara-negara asing (adidaya) yang seakan-akan menjadi kiblat peradaban. Dirancangnya undang-undang yang memperbolehkannya liberalisasi dalam perekonomian bangsa, yang sekarang membuat hampir seluruh kekayaan Indonesia dikuasai oleh asing, sehingga kelebihan yang dimiliki negara kita ini bukan menjadikan indonesia kian maju malah dijadikan sumber penghasilan lain bagi para penjajah halus, yaitu AS dan negara-negara adidaya lainnya. Kemudian kebebasan yang disuguhkan pemerintah terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. termasuk kebebasan berekspresi, hal ini membuat sebagian masyarakat menjadikan dirinya sebebas mungkin dalam berprilaku dan memeluk agama. Ketika ada seorang muslim yang murtad dari Islam, dibiarkan begitu saja, dengan alasan kebebasan dalam beragama. Padahal dalam Islam, ketika ada orang yang murtad, maka diberi peringatan, diberi kesempatan selama tiga hari oleh negara untuk bertobat, jika tidak mau bertobat setelah waktu 3 hari tersebut, maka negara harus menjatuhkan hukuman mati (HR. Bukhari) dan tobat murtad yang diterima adalah, tobat orang yang murtadnya tidak diulang-ulang atau keluar masuk Islam (Abdurrahman al-malaki, Nizham al uqubat hal 83-86).
     
    Contohnya, acara musik yang pemainnya mengumbar aurat, dengan berpenampilan ala girlband dan boyband korea, acara gosip yang mengajarkan masyarakat untuk bergibah, berita kriminal yang tidak sesuai tempatnya menimbulkan tindak kriminalitas dan kekerasan terjadi pada anak-anak dan remaja, karena disana ada proses peniruan. sinetron yang tidak sarat makna malah mengajarkan untuk hidup hedonis dan menjunjung tinggi materi, sehingga membuat orientasi hidup kebanyakan orang menjadi materialistis. Kemudian, orang tua, kerabat, lingkungan, yang juga terbawa arus perubahan jaman, terwesternisasikan dan cenderung hedonis menjadi pendukung kemunduran remaja dalam berfikir analisis maupun kreatif dengan perspektif Islam.
     
    Solusinya?
    Hanya Islam yang mampu memberikan solusi terhadap segala problematika yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia diberbagai jaman. Karena islam bukan hanya sekedar agama ritual saja (vertikal), yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tapi juga sebagai tolak ukur kebenaran dan keburukan segala sesuatu, mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, mengatur kehidupan manusia dengan sesamanya (muamalah) dalam berbagai aspek kehidupan seperti; pemerintahan, sosial, ekonomi, pendidikan, politik, dan uqubat.
    Allah swt berfirman :
    "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah , daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Maidah:3)
     
    Maka dari itu, mari kita berjuang untuk mengubah segala persoalan ini dengan cara mempelajari Islam lebih dalam dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari serta tidak lupa turut andil dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah dimuka bumi ini, karena tidak akan ada kehidupan islam yang sempurna tanpa diaplikasikannya syariah dan khilafah!. :)
    http://graph.facebook.com/120262064650748/picture
    Jul 1st 2013, 08:32
     
    ISLAM HARUS BANGKIT :D
     
    Inilah dampak dari sistem kufur yang diterapkan dinegeri kita. Kapitalis-Liberalis-Demokrasi bukan suatu sistem pemerintahan yang mampu melahirkan generasi bangsa yang cemerlang dan cerdas. melainkan membentuk sebuah segerombolan masyarakat yang tidak mau berfikir kritis, tidak bangga dengan agamanya, dan lupa adanya Tuhan. Kebobrokan-kebobrokan sistem ini semakin menguap dan tercium amisnya. Dimulai dari korupsi, pemerintah yang tidak mampu mengurus negeri sendiri tapi malah memanjakan negara-negara asing (adidaya) yang seakan-akan menjadi kiblat peradaban. Dirancangnya undang-undang yang memperbolehkannya liberalisasi dalam perekonomian bangsa, yang sekarang membuat hampir seluruh kekayaan Indonesia dikuasai oleh asing, sehingga kelebihan yang dimiliki negara kita ini bukan menjadikan indonesia kian maju malah dijadikan sumber penghasilan lain bagi para penjajah halus, yaitu AS dan negara-negara adidaya lainnya. Kemudian kebebasan yang disuguhkan pemerintah terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. termasuk kebebasan berekspresi, hal ini membuat sebagian masyarakat menjadikan dirinya sebebas mungkin dalam berprilaku dan memeluk agama. Ketika ada seorang muslim yang murtad dari Islam, dibiarkan begitu saja, dengan alasan kebebasan dalam beragama. Padahal dalam Islam, ketika ada orang yang murtad, maka diberi peringatan, diberi kesempatan selama tiga hari oleh negara untuk bertobat, jika tidak mau bertobat setelah waktu 3 hari tersebut, maka negara harus menjatuhkan hukuman mati (HR. Bukhari) dan tobat murtad yang diterima adalah, tobat orang yang murtadnya tidak diulang-ulang atau keluar masuk Islam (Abdurrahman al-malaki, Nizham al uqubat hal 83-86).
     
    Contohnya, acara musik yang pemainnya mengumbar aurat, dengan berpenampilan ala girlband dan boyband korea, acara gosip yang mengajarkan masyarakat untuk bergibah, berita kriminal yang tidak sesuai tempatnya menimbulkan tindak kriminalitas dan kekerasan terjadi pada anak-anak dan remaja, karena disana ada proses peniruan. sinetron yang tidak sarat makna malah mengajarkan untuk hidup hedonis dan menjunjung tinggi materi, sehingga membuat orientasi hidup kebanyakan orang menjadi materialistis. Kemudian, orang tua, kerabat, lingkungan, yang juga terbawa arus perubahan jaman, terwesternisasikan dan cenderung hedonis menjadi pendukung kemunduran remaja dalam berfikir analisis maupun kreatif dengan perspektif Islam.
     
    Solusinya?
    Hanya Islam yang mampu memberikan solusi terhadap segala problematika yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia diberbagai jaman. Karena islam bukan hanya sekedar agama ritual saja (vertikal), yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tapi juga sebagai tolak ukur kebenaran dan keburukan segala sesuatu, mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, mengatur kehidupan manusia dengan sesamanya (muamalah) dalam berbagai aspek kehidupan seperti; pemerintahan, sosial, ekonomi, pendidikan, politik, dan uqubat.
    Allah swt berfirman :
    "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah , daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Maidah:3)
     
    Maka dari itu, mari kita berjuang untuk mengubah segala persoalan ini dengan cara mempelajari Islam lebih dalam dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari serta tidak lupa turut andil dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah dimuka bumi ini, karena tidak akan ada kehidupan islam yang sempurna tanpa diaplikasikannya syariah dan khilafah!. :)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Diriwayatkan dari Ibnu Thawus, dari ayahnya -Thawus rahimahullah- ia berkata: "Ibnu 'Abbas pernah ditanya oleh seseorang tentang tafsir ayat:وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَاللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَmaka apakah orang yang melakukan demikian berarti ia telah kafir (keluar dari Islam)?Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhumamenjawab:إِذَا فَعَلَ ذَلِكَ فَهُوَ بِهِ كُفْرٌ، وَلَيْسَ كَمَنْ كَفَرَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ."Apabila ia melakukan demikian, maka ia kufur. Namun tidak seperti orang yang telah kafir terhadap Allah dan hari Akhir."Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhuma pernah ditanya dengan pertanyaan yang serupa, lalu beliau Radhiyallahu anhuma menjawab: "Maka ia telah kufur dengan perbuatannya, namun tidak seperti orang yang kafir terhadap Allah, Malaikat dan Rasul-Rasul-Nya."Berkata Ibnu Abil 'Izz al-Hanafi (wafat th. 792 H) rahimahullah : "Harus difahami, yaitu bahwa berhukum dengan selain hukum Allah terkadang merupakan kekufuran yang mengeluarkan dari al-Islam, terkadang bisa berupa kemaksiatan, besar maupun kecil. Menjadikan kekufuran di situ, mungkin sebagai bentuk kiasan, mungkin juga menjadi bentuk kufur kecil, menurut dua pendapat terdahulu.Hal itu bergantung kepada kondisi orang yang berhukum. Apabila ia berkeyakinan bahwa berhukum kepada hukum Allah itu tidak wajib, ada alternatif lain, atau ia meremehkannya meski ia yakin bahwa itu adalah hukum Allah, maka perbuatan ter-sebut merupakan kekufuran yang besar.Namun apabila ia yakin akan keharusan berhukum kepada Allah dan dalam konteks yang terjadi ia juga menyadari hal itu, sementara ia melenceng sedang ia tahu bahwa dengan itu ia berhak disiksa, maka orang yang bermaksiat itu disebut kafir, namun dalam bentuk kiasan saja atau kufur kecil. Tapi kalau ia tidak mengetahui hukum Allah, sementara ia sudah berusaha dan mengerahkan segala potensi untuk mengetahui hukum Allah, namun ia keliru, maka ia di-anggap bersalah. Ia tetap mendapat satu ganjaran untuk ijtihadnya, sedangkan kesalahannya terampuni.●. Usaha untuk menegakkan syari'at Allah Subhanahu wa Ta'aladi negeri yang syari'at itu tidak diterapkan dan upaya untuk memulai kembali kehidupan secara Islami di atas manhaj Nubuwwah yang dapat mempersatukan kaum muslimin dan mempertautkan kalimat mereka adalah kewajiban syar'i yang terkandung dalam manhaj taghyir Rabbani (metode merubah keadaan masyarakat menurut syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala).Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri." [Ar-Ra'd: 11]Asalkan usaha itu tidak dilakukan dengan cara hizbiyyah yang rusak, atau ashabiyyah (fanatisme kelompok) yang merugikan! Usaha menegakkan syari'at Islam harus dilakukan dengan dakwah yang aman dan benar, dengan ilmu yang bermanfaat dengan keyakinan dan kesabaran serta tetap berpegang teguh kepada Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Di samping itu, dibutuhkan kerjasama dalam kebaikan dan taqwa, saling menasihati dengan kebenaran dan kesabaran dengan membersihkan noda-noda yang mengotori 'aqidah kaum Muslimin, serta mendidik mereka di atas manhaj yang haq (benar).
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Diriwayatkan dari Ibnu Thawus, dari ayahnya -Thawus rahimahullah- ia berkata: "Ibnu 'Abbas pernah ditanya oleh seseorang tentang tafsir ayat:
     
    وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَاللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَ
     
    maka apakah orang yang melakukan demikian berarti ia telah kafir (keluar dari Islam)?
     
    Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhumamenjawab:
     
    إِذَا فَعَلَ ذَلِكَ فَهُوَ بِهِ كُفْرٌ، وَلَيْسَ كَمَنْ كَفَرَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ.
     
    "Apabila ia melakukan demikian, maka ia kufur. Namun tidak seperti orang yang telah kafir terhadap Allah dan hari Akhir."
     
    Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhuma pernah ditanya dengan pertanyaan yang serupa, lalu beliau Radhiyallahu anhuma menjawab: "Maka ia telah kufur dengan perbuatannya, namun tidak seperti orang yang kafir terhadap Allah, Malaikat dan Rasul-Rasul-Nya."
     
    Berkata Ibnu Abil 'Izz al-Hanafi (wafat th. 792 H) rahimahullah : "Harus difahami, yaitu bahwa berhukum dengan selain hukum Allah terkadang merupakan kekufuran yang mengeluarkan dari al-Islam, terkadang bisa berupa kemaksiatan, besar maupun kecil. Menjadikan kekufuran di situ, mungkin sebagai bentuk kiasan, mungkin juga menjadi bentuk kufur kecil, menurut dua pendapat terdahulu.Hal itu bergantung kepada kondisi orang yang berhukum. Apabila ia berkeyakinan bahwa berhukum kepada hukum Allah itu tidak wajib, ada alternatif lain, atau ia meremehkannya meski ia yakin bahwa itu adalah hukum Allah, maka perbuatan ter-sebut merupakan kekufuran yang besar.Namun apabila ia yakin akan keharusan berhukum kepada Allah dan dalam konteks yang terjadi ia juga menyadari hal itu, sementara ia melenceng sedang ia tahu bahwa dengan itu ia berhak disiksa, maka orang yang bermaksiat itu disebut kafir, namun dalam bentuk kiasan saja atau kufur kecil. Tapi kalau ia tidak mengetahui hukum Allah, sementara ia sudah berusaha dan mengerahkan segala potensi untuk mengetahui hukum Allah, namun ia keliru, maka ia di-anggap bersalah. Ia tetap mendapat satu ganjaran untuk ijtihadnya, sedangkan kesalahannya terampuni.
     
    ●. Usaha untuk menegakkan syari'at Allah Subhanahu wa Ta'aladi negeri yang syari'at itu tidak diterapkan dan upaya untuk memulai kembali kehidupan secara Islami di atas manhaj Nubuwwah yang dapat mempersatukan kaum muslimin dan mempertautkan kalimat mereka adalah kewajiban syar'i yang terkandung dalam manhaj taghyir Rabbani (metode merubah keadaan masyarakat menurut syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala).
     
    Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
     
    إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ
     
    "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri." [Ar-Ra'd: 11]
     
    Asalkan usaha itu tidak dilakukan dengan cara hizbiyyah yang rusak, atau ashabiyyah (fanatisme kelompok) yang merugikan! Usaha menegakkan syari'at Islam harus dilakukan dengan dakwah yang aman dan benar, dengan ilmu yang bermanfaat dengan keyakinan dan kesabaran serta tetap berpegang teguh kepada Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Di samping itu, dibutuhkan kerjasama dalam kebaikan dan taqwa, saling menasihati dengan kebenaran dan kesabaran dengan membersihkan noda-noda yang mengotori 'aqidah kaum Muslimin, serta mendidik mereka di atas manhaj yang haq (benar).
    http://graph.facebook.com/100004735334109/picture
    Jul 1st 2013, 08:34
     
    Diriwayatkan dari Ibnu Thawus, dari ayahnya -Thawus rahimahullah- ia berkata: "Ibnu 'Abbas pernah ditanya oleh seseorang tentang tafsir ayat:
     
    وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَاللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَ
     
    maka apakah orang yang melakukan demikian berarti ia telah kafir (keluar dari Islam)?
     
    Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhumamenjawab:
     
    إِذَا فَعَلَ ذَلِكَ فَهُوَ بِهِ كُفْرٌ، وَلَيْسَ كَمَنْ كَفَرَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ.
     
    "Apabila ia melakukan demikian, maka ia kufur. Namun tidak seperti orang yang telah kafir terhadap Allah dan hari Akhir."
     
    Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhuma pernah ditanya dengan pertanyaan yang serupa, lalu beliau Radhiyallahu anhuma menjawab: "Maka ia telah kufur dengan perbuatannya, namun tidak seperti orang yang kafir terhadap Allah, Malaikat dan Rasul-Rasul-Nya."
     
    Berkata Ibnu Abil 'Izz al-Hanafi (wafat th. 792 H) rahimahullah : "Harus difahami, yaitu bahwa berhukum dengan selain hukum Allah terkadang merupakan kekufuran yang mengeluarkan dari al-Islam, terkadang bisa berupa kemaksiatan, besar maupun kecil. Menjadikan kekufuran di situ, mungkin sebagai bentuk kiasan, mungkin juga menjadi bentuk kufur kecil, menurut dua pendapat terdahulu.Hal itu bergantung kepada kondisi orang yang berhukum. Apabila ia berkeyakinan bahwa berhukum kepada hukum Allah itu tidak wajib, ada alternatif lain, atau ia meremehkannya meski ia yakin bahwa itu adalah hukum Allah, maka perbuatan ter-sebut merupakan kekufuran yang besar.Namun apabila ia yakin akan keharusan berhukum kepada Allah dan dalam konteks yang terjadi ia juga menyadari hal itu, sementara ia melenceng sedang ia tahu bahwa dengan itu ia berhak disiksa, maka orang yang bermaksiat itu disebut kafir, namun dalam bentuk kiasan saja atau kufur kecil. Tapi kalau ia tidak mengetahui hukum Allah, sementara ia sudah berusaha dan mengerahkan segala potensi untuk mengetahui hukum Allah, namun ia keliru, maka ia di-anggap bersalah. Ia tetap mendapat satu ganjaran untuk ijtihadnya, sedangkan kesalahannya terampuni.
     
    ●. Usaha untuk menegakkan syari'at Allah Subhanahu wa Ta'aladi negeri yang syari'at itu tidak diterapkan dan upaya untuk memulai kembali kehidupan secara Islami di atas manhaj Nubuwwah yang dapat mempersatukan kaum muslimin dan mempertautkan kalimat mereka adalah kewajiban syar'i yang terkandung dalam manhaj taghyir Rabbani (metode merubah keadaan masyarakat menurut syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala).
     
    Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
     
    إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ
     
    "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri." [Ar-Ra'd: 11]
     
    Asalkan usaha itu tidak dilakukan dengan cara hizbiyyah yang rusak, atau ashabiyyah (fanatisme kelompok) yang merugikan! Usaha menegakkan syari'at Islam harus dilakukan dengan dakwah yang aman dan benar, dengan ilmu yang bermanfaat dengan keyakinan dan kesabaran serta tetap berpegang teguh kepada Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Di samping itu, dibutuhkan kerjasama dalam kebaikan dan taqwa, saling menasihati dengan kebenaran dan kesabaran dengan membersihkan noda-noda yang mengotori 'aqidah kaum Muslimin, serta mendidik mereka di atas manhaj yang haq (benar).
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Puasa Tetapi Tidak ShalatKategori: Fiqh dan Muamalah, RamadhanSyaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin -rahimahullah- pernah ditanya: "Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?"Beliau rahimahullah menjawab:"Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta'ala,فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ "Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui." (Qs. At Taubah [9]: 11)Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ "Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim no. 82)Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ "Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir." (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)Pendapat yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat merupakan suatu kekafiran adalah pendapat mayoritas sahabat Nabi bahkan dapat dikatakan pendapat tersebut adalah ijma' (kesepakatan) para sahabat.'Abdullah bin Syaqiq –rahimahullah- (seorang tabi'in yang sudah masyhur) mengatakan, "Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amalan yang apabila seseorang meninggalkannya akan menyebabkan dia kafir selain perkara shalat." [Perkataan ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari 'Abdullah bin Syaqiq Al 'Aqliy; seorang tabi'in. Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih. Lihat Ats Tsamar Al Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, hal. 52, -pen]Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa namun dia meninggalkan shalat, puasa yang dia lakukan tidaklah sah (tidak diterima). Amalan puasa yang dia lakukan tidaklah bermanfaat pada hari kiamat nanti.Oleh sebab itu, kami katakan, "Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa." Adapun jika engkau puasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (karena sebab meninggalkan shalat) tidak diterima ibadah dari dirinya.[Sumber: Majmu' Fatawa wa Rosa-il Ibnu 'Utsaimin, 17/62, Asy Syamilah]Dari artikel 'Puasa Tetapi Tidak Shalat — Muslim.Or.Id'
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Puasa Tetapi Tidak Shalat
    Kategori: Fiqh dan Muamalah, Ramadhan
    Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin -rahimahullah- pernah ditanya: "Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?"
     
    Beliau rahimahullah menjawab:
    "Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta'ala,
    فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
    "Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui." (Qs. At Taubah [9]: 11)
    Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
    بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
    "Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim no. 82)
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,
    الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
    "Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir." (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)
    Pendapat yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat merupakan suatu kekafiran adalah pendapat mayoritas sahabat Nabi bahkan dapat dikatakan pendapat tersebut adalah ijma' (kesepakatan) para sahabat.
    'Abdullah bin Syaqiq –rahimahullah- (seorang tabi'in yang sudah masyhur) mengatakan, "Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amalan yang apabila seseorang meninggalkannya akan menyebabkan dia kafir selain perkara shalat." [Perkataan ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari 'Abdullah bin Syaqiq Al 'Aqliy; seorang tabi'in. Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih. Lihat Ats Tsamar Al Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, hal. 52, -pen]
    Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa namun dia meninggalkan shalat, puasa yang dia lakukan tidaklah sah (tidak diterima). Amalan puasa yang dia lakukan tidaklah bermanfaat pada hari kiamat nanti.
    Oleh sebab itu, kami katakan, "Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa." Adapun jika engkau puasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (karena sebab meninggalkan shalat) tidak diterima ibadah dari dirinya.
    [Sumber: Majmu' Fatawa wa Rosa-il Ibnu 'Utsaimin, 17/62, Asy Syamilah]
     
    Dari artikel 'Puasa Tetapi Tidak Shalat — Muslim.Or.Id'
    http://graph.facebook.com/100000369656046/picture
    Jul 1st 2013, 08:31
     
    Puasa Tetapi Tidak Shalat
    Kategori: Fiqh dan Muamalah, Ramadhan
    Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin -rahimahullah- pernah ditanya: "Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?"
     
    Beliau rahimahullah menjawab:
    "Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta'ala,
    فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
    "Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui." (Qs. At Taubah [9]: 11)
    Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
    بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
    "Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim no. 82)
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,
    الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
    "Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir." (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)
    Pendapat yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat merupakan suatu kekafiran adalah pendapat mayoritas sahabat Nabi bahkan dapat dikatakan pendapat tersebut adalah ijma' (kesepakatan) para sahabat.
    'Abdullah bin Syaqiq –rahimahullah- (seorang tabi'in yang sudah masyhur) mengatakan, "Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amalan yang apabila seseorang meninggalkannya akan menyebabkan dia kafir selain perkara shalat." [Perkataan ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari 'Abdullah bin Syaqiq Al 'Aqliy; seorang tabi'in. Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih. Lihat Ats Tsamar Al Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, hal. 52, -pen]
    Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa namun dia meninggalkan shalat, puasa yang dia lakukan tidaklah sah (tidak diterima). Amalan puasa yang dia lakukan tidaklah bermanfaat pada hari kiamat nanti.
    Oleh sebab itu, kami katakan, "Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa." Adapun jika engkau puasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (karena sebab meninggalkan shalat) tidak diterima ibadah dari dirinya.
    [Sumber: Majmu' Fatawa wa Rosa-il Ibnu 'Utsaimin, 17/62, Asy Syamilah]
     
    Dari artikel 'Puasa Tetapi Tidak Shalat — Muslim.Or.Id'
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Tiga doa yang pasti dikabulkan oleh Allah :
    -Do'a seorang musafir dalam perjalanan
    - Do'a seseorang yang didzolimi, meskipun ia seorang yang kafir
    - DO'A ORANG TUA kepada anaknya. Untuk itu wahai orangtua, BERHATI-HATILAH BERUCAP KEPADA ANAK KITA, karena bisa jadi ucapan kita akan DIIJABAH sebagai Do'a.
    http://graph.facebook.com/100002430216310/picture
    Jul 1st 2013, 08:32
     
    Tiga doa yang pasti dikabulkan oleh Allah :
    -Do'a seorang musafir dalam perjalanan
    - Do'a seseorang yang didzolimi, meskipun ia seorang yang kafir
    - DO'A ORANG TUA kepada anaknya. Untuk itu wahai orangtua, BERHATI-HATILAH BERUCAP KEPADA ANAK KITA, karena bisa jadi ucapan kita akan DIIJABAH sebagai Do'a.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Benarkah Perempuan Yang Baik Untuk Laki-laki Yang Baik?-
    http://graph.facebook.com/100003655093222/picture
    Jul 1st 2013, 08:32
     
    "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" (Q.S An-Nur: 26)
     
    Ada seorang teman, yang bertanya kepada saya "Apa bener perempuan yang baik akan mendapatkan jodoh laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik akan mendapatkan jodoh perempuan yang baik sesuai ayat tadi? Tapi banyak faktanya perempuan baik2 dapet suami yang gak baik, atau laki-laki baik dapet istri yang gak bener."
     
    Tentu saja kita bertanya-tanya apakah yang dimaksud baik di sini? Atau keji? Apakah kita dapat menentukan sesuatu itu baik atau tidak baik? Kalau kita cermati, ayat di atas merupakan satu paket ayat yang bersambung, tidak hanya putus pada kalimat "untuk wanita yang baik" tetapi masih berlanjut dengan bahasan tuduhan, juga ampunan. Artinya ayat ini sebenarnya diturunkan dalam konteks tertentu. Coba kita lihat konteks ayat ini turun (asbabun nuzul).
     
    Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian 'Aisyah RA dan Shafwan bin al-Mu'attal RA dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Pernah suatu ketika dalam suatu perjalanan kembali dari ekspedisi penaklukan Bani Musthaliq, 'Aisyah terpisah tanpa sengaja dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang dan kemudian diantarkan pulang oleh Shafwan yang juga tertinggal dari rombongan karena ada suatu keperluan. Kemudian 'Aisyah naik ke untanya dan dikawal oleh Shafwan menyusul rombongan Rasulullah SAW dan para sahabat, akan tetapi rombongan tidak tersusul dan akhirnya mereka sampai di Madinah. Peristiwa ini akhirnya menjadi fitnah di kalangan umat muslim kala itu karena terhasut oleh isu dari golongan Yahudi dan munafik jika telah terjadi apa-apa antara 'Aisyah dan Shafwan.
     
    Masalah menjadi sangat pelik karena sempat terjadi perpecahan di antara kaum muslimin yang pro dan kontra atas isu tersebut. Sikap Nabi juga berubah terhadap 'Aisyah, beliau menyuruh 'Aisyah untuk segera bertaubat. Sementara 'Aisyah tidak mau bertaubat karena tidak pernah melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya, ia hanya menangis dan berdoa kepada Allah agar menunjukkan yang sebenarnya terjadi. Akhirnya turunlah surat An-Nur ayat 26.
     
    Yang dimaksud laki-laki yang baik dalam ayat ini adalah Rasulullah saw sebagai manusia yang paling baik sedangkan wanita yang baiknya adalah Aisyah ra sebagai isteri Rasulullah saw. 
     
    Abdurrahman bin Zaid bin Aslam pun menjelaskan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah wanita yang jahat hanya pantas bagi laki-laki yang jahat dan laki-laki yang jahat hanya cocok bagi wanita yang jahat. Wanita yang baik hanya layak bagi laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik hanya patut bagi wanita yang baik. Jadi, perempuan yang baik hanya pantas, cocok, layak, dan patut untuk laki-laki yang baik pula. Begitu pun sebaliknya, laki-laki yang baik hanya pantas, cocok, layak, dan patutuntuk perempuan yang baik.
     
    Ini tidak berarti wanita yang baik pasti akan mendapat laki-laki yang baik atau sebaliknya. Mau bukti?Siapa yang tidak kenal dengan Firaun? Seorang raja yang sombong menyatakan dirinya adalah tuhan. "Seraya berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi." (QS. An Naaziat : 24) 
     
    Tapi coba perhatikan isterinya ! 
     
    "Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."(QS. At-Tahrim : 11)
     
    Ternyata terbukti, seorang wanita yang baik belum tentu mendapat laki-laki yang baik, lalu perhatikan lagi contoh ini !
     
    "Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)". (QS. At-Tahrim : 10) 
     
    Waw, seorang Nabi mendapatkan istri yang demikian!
     
    Shalih atau tidaknya seseorang, baik atau tidaknya diri kita, itu urusan kita kepada Allah. Tetapi jika kita mendapat pasangan yang tidak baik maka sangat mungkin itu adalah ujian dari Allah swt. 
     
    Hmmm, menarik bukan? Bahkan di sekitar kita juga banyak contoh yang bisa kita saksikan. Ada wanita shalihah, malah mendapat laki-laki bermasalah. Ada laki-laki yang rajin ibadah, malah sering dikihianati wanita yang banyak berulah. Siapa menyangka, banyak orang beribadah berujung pada kekecewaan. Karena mereka mempunyai tujuan, orientasi, motivasi, atau niat yang salah: shalat Dhuha agar menjadi kaya, sedekah agar mendapat gaji berlipat atau jadi orang shalih agar mendapat istri/suami shalih.
     
    Segala amal ibadah haruslah diniatkan hanya kepada Allah swt. sehingga mendapat balasan yang setimpal dari Allah swt. Allah menjanjikan balasan itu, tapi tidak selalu semua balasan akan kita terima di dunia ini. Orang-orang yang kecewa itu karena hanya berharap pada balasan yang langsung dia dapat di dunia. 
     
    Jadi, kalau mau rajin ibadah, ya beribadahlah karena Allah swt. Kalau mau menjadi orang shalih, ya jadilah orang shalih karena Allah swt. Kita tidak akan MERUGI apalagi KECEWA jika segala sesuatu dikerjakan dengan IKHLAS hanya karena Allah swt, bukan karena wanita yang ingin dinikahi, atau dunia yang ingin dimiliki.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Bagir da sata na me zru darzaige nu kafir de shama .... Haroon bacha Zaberdest pushto ghazal ....... Quality lyrics
    http://graph.facebook.com/100000378614932/picture
    Jul 1st 2013, 08:32
     
    Haroon Bacha very nice song (Kafir de shama), Recod by Rahman Bunairee,
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Pilat kau dasar ye,,binatang au tu bukan manusio kau tu anjing,kafir firaun kau,makanlah itu ye,,aku dak ikhlas dunio akhirat sampe aq mati q idak ikhlas,,anjing kau yeee,,aarrgggghhhhh kampang kau
    http://graph.facebook.com/100002111176803/picture
    Jul 1st 2013, 08:34
     
    Pilat kau dasar ye,,binatang au tu bukan manusio kau tu anjing,kafir firaun kau,makanlah itu ye,,aku dak ikhlas dunio akhirat sampe aq mati q idak ikhlas,,anjing kau yeee,,aarrgggghhhhh kampang kau
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: 40 HADEESEIN... Rasool Allah Salallaho Alaihwasallam ne farmaya hay ke jo shaks meri ummat ke faiday ke waastay deen ke kaam ki 40 Hadeesein suna de ga or Hifz kare ga Allah Tala us ko Qayamat ke din Aalimun Shaheedun ki jamat mein uthaye ga or farmaye ga ke jis darwaaze se chaho Jannat mein daakhil hojao (Al-Hadees) Note:- Ye Tamam Ahadees-e-Mubarak Sahi Muslim Or Sahi Bukhari Se Li Gai Hay/ Book:- "Masnoon Duaein " By Hazrat Moulana Ashiq ilahi Buland Shehri Rehmatullah Alaih / Hadees Ka intekhab Kiya Hay Sabiqa Mufti-e-Azam Hazrat Moulana Mufti Muhammad Shafi Sahab Rehmatullah Alaih. 1.Saray Amaal Niyat Se Hain (Hadees) - Yaani achi niyat se achay or buri niyat se buray hojate hein 2.Musalman Ke Musalman Per 5 Haq Hain (1) Salaam Ka Jawab Dena (2) Mareez Ki Mizaaj Pursi Karna (3) Janazay Ke Sath Jana (4) Us Ki Dawat Ko Qubool Karna (5) Cheenk ka Jawab " Yar Hamu-qallah " Keh Kar Dena (Hadees) 3.Allah Tala Us Shaks Per Reham Nahi Karta Jo Logun Per Reham Nahi Karta (Hadees) 4.Chughal Khor Jannat Mein Nahi Jayega (Hadees) 5.Rishta Qata (Khatm) Karne Wala Jannat Mein Nahi Jayega (Hadees) 6.Zulm Qayamat Ke Roz Andhairon Ki Soorat Mein Hoga (Hadees) 7.Takhno Ka Jo Hissa Pajamay Ke Neechay Rahe Ga Wo Jahannam Mein Jayega (Hadees) 8.Musalman To Wahi Hai Jis Ki Zubaan Or Haath Ki Eeza Se Musalman Mehfooz Rahein (Hadees) 9.Jo Shaks Narm Aadat Se Mehroom Raha Wo Bhalaai Se Mehroom Raha (Hadees) 10.Pehelwaan Wo Shaks Nahi Jo Logon Ko Pachar De Balke Pehelwaan Wohi Shakhs Hai Jo Ghussay Ke Waqt Apne Nafs Per Qaabo Rakhe (Hadees) 11.Jab Tum Haya Na Karo Tu Jo Chahay Karo (Hadees) -yaani jab haya hi nahi tu saari buraiyan Barabar hein 12.Allah Ke Nazdeek Sab Amlun Mein Wo Ziyada Mehboob Hay Jo Daimi Ho Agar Chay Thora Ho (Hadees) 13.Us Ghar Mein Rehmat Ke Farishtay Nahi Aate Jis Mein Kutta Ya Tasveerein Hon (Hadees) 14.Tum Mein Se Wo Shakas Mere Nazdeek Mehboob Hay Jo Ziyada Khaleeq Ho (Hadees) 15.Duniya Musalman Ke Liye Qaid Khana Or Kafir Ke Liye Jannat Hay (Hadees) 16.Musalman Ke Liye Halaal Nahi Ke 3 Din Se Ziyada Apne Musalman Bhai Se Qata Talluq Rakhay (Hadees) 17.Insaan Ko Aik Hi Sooraakh Se 2 Martaba Nahi Dassa Ja Sakta (Hadees) - yaani jis se 1 martaba nuqsaan Pohanchta hai phir dobara us ke paas nahi jata 18.Haqeeqi Ghinna, Dil Ka Ghinna Hota Hay (Hadees) 19.Duniya Mein Aisay Raho Jaise Koi Musafir Ya Rah Guzar Rehta Hay (Hadees) - Yaani ziyada thaat na banao 20.Insaan Ke Jhoota Hone Ke Liye Itna Hi Kaafi Hay Ke Jo Baat Sune (Baghair Tehqeeq Ke) Logon Se Bayan Karna Shuroo Karde (Hadees) 21.Aadmi Ka Cha Cha Us Ke Baap Ki Maanind Hai (Hadees) 22.Jo Kisi Musalman Ke Aib Chupaye Ga, Allah Tala Qayamat Ke Din Us Ke Aib Chupaye Ga (Hadees) 23.Wo Shaks Qamiyab Hay Jo Islam Laya Or Jis Ko Ba-Qadr-e-Kifaalat Rizq Mil Gaya Or Allah Tala Ne Us Ko Apni Rozi Per Qannaat Day Di (Hadees) 24.Sab Se Ziyada Shakt Azaab Mein Qayamat Ke Roz Tasveer Bana Ne Walay Hongay (Hadees) 25.Musalman, Musalman Ka Bhai Hay (Hadees) 26.Koi Banda Us Waqt Tak Poora Musalman Nahi Ho Sakta Jab Tak Apne Bhai Ke Liye Wohi Pasand Na Kare Jo Apne Liye Pasand Karta Hay (Hadees) 27.Wo Shaks Jannat Mein Na Jaye Ga Jis Ka Parosi Us Ki Eezaaun Se Mehfooz Na Rahe (Hadees) 28.Mein Akhri Paighamber Hun, Mere Baad Koi Nabi Paida Na Hoga (Hadees) 29.Apas Mein Qata Talluq Na Karo Or Aik Doosray Ke Dar Pay Na Ho Or Apas Mein Bughz Na Rakho Or Hasad Na Rakho Or Aye Allah Ke Bando Sab Bhai Ho Kar Raho (Hadees) 30.Islam Un Tamam Gunahun Ko Dhaa Day Ta Hay Jo Pehlay Kiye Thay Or Hijrat Or Hajj Un Tamam Gunahun Ko Dhaa Dayte Hein Jo Is Se Pehlay Kiye Thay (Hadees) 31.Kabeera Gunah Allah Tala Ke Saath Kisi Ko Shareek Thairana Or Walidain Ki Na Farmani Karna Or Kisi Be-Gunah Ko Qatal Karna Or Jhooti Shahadat Dena Hein (Hadees) 32.Jo Shaks Kisi Musalman Ko Dunyavi Museebat Se Churaye Allah Tala Us Ko Qayamat Ki Museebatun Se Churaye Ga Or Jo Shaks Kisi Muflis Ghareeb Per (Maamla Mein) Aasani Kare Allah Tala Us Per Duniya-o-Aakhirat Mein Aasani Kare Or Jo Shaks Kisi Musalman Ki Parda Poshi Kare Ga Allah Tala Us Ki Parda Poshi Kare Ga, Or Jab Tak Banda Apne Musalman Bhai Ki Madad Mein Laga Rehta Hay Allah Tala Us Ki Madad Mein Laga Rehta Hay (Hadees) 33.Allah Ke Nazdeeq Sab se Ziyada Maghbooz Jhagdaloo Aadmi Hai (Hadees) 34.Har Aik Biddatt Gumrahi Hay (Hadees) - yaani deen mein nai baat nikalana 35.Paak Rehna Adha Eemaan Hay (Hadees) 36.Allah Ke Nazdeek Sab Se Ziyada Mehboob Jagah Masjidein Hein (Hadees) 37.Qabrun Ko Sijda Gah Na Banao (Hadees) 38.Namaz Mein Apni Saffoun Ko Seedha Karo Warna Allah Tala Tumharay Quloob Mein Ikhtelaaf Daal De Ga (Hadees) 39.Jo Mujh Per Aik Martaba Durood Bhaijta Hay Allah Tala Us Per 10 Martaba Rehmat Bhaijta Hay (Hadees) 40.Sab Aamaal Ka Aitebar Khatima Per Hay (Hadees)
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    40 HADEESEIN...

    Rasool Allah Salallaho Alaihwasallam ne farmaya hay ke jo shaks meri ummat ke faiday ke waastay deen ke kaam ki 40 Hadeesein suna de ga or Hifz kare ga Allah Tala us ko Qayamat ke din Aalimun Shaheedun ki jamat mein uthaye ga or farmaye ga ke jis darwaaze se chaho Jannat mein daakhil hojao (Al-Hadees)

    Note:- Ye Tamam Ahadees-e-Mubarak Sahi Muslim Or Sahi Bukhari Se Li Gai Hay/ Book:- "Masnoon Duaein " By Hazrat Moulana Ashiq ilahi Buland Shehri Rehmatullah Alaih / Hadees Ka intekhab Kiya Hay Sabiqa Mufti-e-Azam Hazrat Moulana Mufti Muhammad Shafi Sahab Rehmatullah Alaih.

    1.Saray Amaal Niyat Se Hain (Hadees) - Yaani achi niyat se achay or buri niyat se buray hojate hein

    2.Musalman Ke Musalman Per 5 Haq Hain (1) Salaam Ka Jawab Dena (2) Mareez Ki Mizaaj Pursi Karna (3) Janazay Ke Sath Jana (4) Us Ki Dawat Ko Qubool Karna (5) Cheenk ka Jawab " Yar Hamu-qallah " Keh Kar Dena (Hadees)

    3.Allah Tala Us Shaks Per Reham Nahi Karta Jo Logun Per Reham Nahi Karta (Hadees)

    4.Chughal Khor Jannat Mein Nahi Jayega (Hadees)

    5.Rishta Qata (Khatm) Karne Wala Jannat Mein Nahi Jayega (Hadees)

    6.Zulm Qayamat Ke Roz Andhairon Ki Soorat Mein Hoga (Hadees)

    7.Takhno Ka Jo Hissa Pajamay Ke Neechay Rahe Ga Wo Jahannam Mein Jayega (Hadees)

    8.Musalman To Wahi Hai Jis Ki Zubaan Or Haath Ki Eeza Se Musalman Mehfooz Rahein (Hadees)

    9.Jo Shaks Narm Aadat Se Mehroom Raha Wo Bhalaai Se Mehroom Raha (Hadees)

    10.Pehelwaan Wo Shaks Nahi Jo Logon Ko Pachar De Balke Pehelwaan Wohi Shakhs Hai Jo Ghussay Ke Waqt Apne Nafs Per Qaabo Rakhe (Hadees)

    11.Jab Tum Haya Na Karo Tu Jo Chahay Karo (Hadees) -yaani jab haya hi nahi tu saari buraiyan Barabar hein

    12.Allah Ke Nazdeek Sab Amlun Mein Wo Ziyada Mehboob Hay Jo Daimi Ho Agar Chay Thora Ho (Hadees)

    13.Us Ghar Mein Rehmat Ke Farishtay Nahi Aate Jis Mein Kutta Ya Tasveerein Hon (Hadees)

    14.Tum Mein Se Wo Shakas Mere Nazdeek Mehboob Hay Jo Ziyada Khaleeq Ho (Hadees)

    15.Duniya Musalman Ke Liye Qaid Khana Or Kafir Ke Liye Jannat Hay (Hadees)

    16.Musalman Ke Liye Halaal Nahi Ke 3 Din Se Ziyada Apne Musalman Bhai Se Qata Talluq Rakhay (Hadees)

    17.Insaan Ko Aik Hi Sooraakh Se 2 Martaba Nahi Dassa Ja Sakta (Hadees) - yaani jis se 1 martaba nuqsaan Pohanchta hai phir dobara us ke paas nahi jata

    18.Haqeeqi Ghinna, Dil Ka Ghinna Hota Hay (Hadees)

    19.Duniya Mein Aisay Raho Jaise Koi Musafir Ya Rah Guzar Rehta Hay (Hadees) - Yaani ziyada thaat na banao

    20.Insaan Ke Jhoota Hone Ke Liye Itna Hi Kaafi Hay Ke Jo Baat Sune (Baghair Tehqeeq Ke) Logon Se Bayan Karna Shuroo Karde (Hadees)

    21.Aadmi Ka Cha Cha Us Ke Baap Ki Maanind Hai (Hadees)

    22.Jo Kisi Musalman Ke Aib Chupaye Ga, Allah Tala Qayamat Ke Din Us Ke Aib Chupaye Ga (Hadees)

    23.Wo Shaks Qamiyab Hay Jo Islam Laya Or Jis Ko Ba-Qadr-e-Kifaalat Rizq Mil Gaya Or Allah Tala Ne Us Ko Apni Rozi Per Qannaat Day Di (Hadees)

    24.Sab Se Ziyada Shakt Azaab Mein Qayamat Ke Roz Tasveer Bana Ne Walay Hongay (Hadees)

    25.Musalman, Musalman Ka Bhai Hay (Hadees)

    26.Koi Banda Us Waqt Tak Poora Musalman Nahi Ho Sakta Jab Tak Apne Bhai Ke Liye Wohi Pasand Na Kare Jo Apne Liye Pasand Karta Hay (Hadees)

    27.Wo Shaks Jannat Mein Na Jaye Ga Jis Ka Parosi Us Ki Eezaaun Se Mehfooz Na Rahe (Hadees)

    28.Mein Akhri Paighamber Hun, Mere Baad Koi Nabi Paida Na Hoga (Hadees)

    29.Apas Mein Qata Talluq Na Karo Or Aik Doosray Ke Dar Pay Na Ho Or Apas Mein Bughz Na Rakho Or Hasad Na Rakho Or Aye Allah Ke Bando Sab Bhai Ho Kar Raho (Hadees)

    30.Islam Un Tamam Gunahun Ko Dhaa Day Ta Hay Jo Pehlay Kiye Thay Or Hijrat Or Hajj Un Tamam Gunahun Ko Dhaa Dayte Hein Jo Is Se Pehlay Kiye Thay (Hadees)

    31.Kabeera Gunah Allah Tala Ke Saath Kisi Ko Shareek Thairana Or Walidain Ki Na Farmani Karna Or Kisi Be-Gunah Ko Qatal Karna Or Jhooti Shahadat Dena Hein (Hadees)

    32.Jo Shaks Kisi Musalman Ko Dunyavi Museebat Se Churaye Allah Tala Us Ko Qayamat Ki Museebatun Se Churaye Ga Or Jo Shaks Kisi Muflis Ghareeb Per (Maamla Mein) Aasani Kare Allah Tala Us Per Duniya-o-Aakhirat Mein Aasani Kare Or Jo Shaks Kisi Musalman Ki Parda Poshi Kare Ga Allah Tala Us Ki Parda Poshi Kare Ga, Or Jab Tak Banda Apne Musalman Bhai Ki Madad Mein Laga Rehta Hay Allah Tala Us Ki Madad Mein Laga Rehta Hay (Hadees)

    33.Allah Ke Nazdeeq Sab se Ziyada Maghbooz Jhagdaloo Aadmi Hai (Hadees)

    34.Har Aik Biddatt Gumrahi Hay (Hadees) - yaani deen mein nai baat nikalana

    35.Paak Rehna Adha Eemaan Hay (Hadees)

    36.Allah Ke Nazdeek Sab Se Ziyada Mehboob Jagah Masjidein Hein (Hadees)

    37.Qabrun Ko Sijda Gah Na Banao (Hadees)

    38.Namaz Mein Apni Saffoun Ko Seedha Karo Warna Allah Tala Tumharay Quloob Mein Ikhtelaaf Daal De Ga (Hadees)

    39.Jo Mujh Per Aik Martaba Durood Bhaijta Hay Allah Tala Us Per 10 Martaba Rehmat Bhaijta Hay (Hadees)

    40.Sab Aamaal Ka Aitebar Khatima Per Hay (Hadees)
    http://graph.facebook.com/199872073449769/picture
    Jul 1st 2013, 08:34
     
    40 HADEESEIN...

    Rasool Allah Salallaho Alaihwasallam ne farmaya hay ke jo shaks meri ummat ke faiday ke waastay deen ke kaam ki 40 Hadeesein suna de ga or Hifz kare ga Allah Tala us ko Qayamat ke din Aalimun Shaheedun ki jamat mein uthaye ga or farmaye ga ke jis darwaaze se chaho Jannat mein daakhil hojao (Al-Hadees)

    Note:- Ye Tamam Ahadees-e-Mubarak Sahi Muslim Or Sahi Bukhari Se Li Gai Hay/ Book:- "Masnoon Duaein " By Hazrat Moulana Ashiq ilahi Buland Shehri Rehmatullah Alaih / Hadees Ka intekhab Kiya Hay Sabiqa Mufti-e-Azam Hazrat Moulana Mufti Muhammad Shafi Sahab Rehmatullah Alaih.

    1.Saray Amaal Niyat Se Hain (Hadees) - Yaani achi niyat se achay or buri niyat se buray hojate hein

    2.Musalman Ke Musalman Per 5 Haq Hain (1) Salaam Ka Jawab Dena (2) Mareez Ki Mizaaj Pursi Karna (3) Janazay Ke Sath Jana (4) Us Ki Dawat Ko Qubool Karna (5) Cheenk ka Jawab " Yar Hamu-qallah " Keh Kar Dena (Hadees)

    3.Allah Tala Us Shaks Per Reham Nahi Karta Jo Logun Per Reham Nahi Karta (Hadees)

    4.Chughal Khor Jannat Mein Nahi Jayega (Hadees)

    5.Rishta Qata (Khatm) Karne Wala Jannat Mein Nahi Jayega (Hadees)

    6.Zulm Qayamat Ke Roz Andhairon Ki Soorat Mein Hoga (Hadees)

    7.Takhno Ka Jo Hissa Pajamay Ke Neechay Rahe Ga Wo Jahannam Mein Jayega (Hadees)

    8.Musalman To Wahi Hai Jis Ki Zubaan Or Haath Ki Eeza Se Musalman Mehfooz Rahein (Hadees)

    9.Jo Shaks Narm Aadat Se Mehroom Raha Wo Bhalaai Se Mehroom Raha (Hadees)

    10.Pehelwaan Wo Shaks Nahi Jo Logon Ko Pachar De Balke Pehelwaan Wohi Shakhs Hai Jo Ghussay Ke Waqt Apne Nafs Per Qaabo Rakhe (Hadees)

    11.Jab Tum Haya Na Karo Tu Jo Chahay Karo (Hadees) -yaani jab haya hi nahi tu saari buraiyan Barabar hein

    12.Allah Ke Nazdeek Sab Amlun Mein Wo Ziyada Mehboob Hay Jo Daimi Ho Agar Chay Thora Ho (Hadees)

    13.Us Ghar Mein Rehmat Ke Farishtay Nahi Aate Jis Mein Kutta Ya Tasveerein Hon (Hadees)

    14.Tum Mein Se Wo Shakas Mere Nazdeek Mehboob Hay Jo Ziyada Khaleeq Ho (Hadees)

    15.Duniya Musalman Ke Liye Qaid Khana Or Kafir Ke Liye Jannat Hay (Hadees)

    16.Musalman Ke Liye Halaal Nahi Ke 3 Din Se Ziyada Apne Musalman Bhai Se Qata Talluq Rakhay (Hadees)

    17.Insaan Ko Aik Hi Sooraakh Se 2 Martaba Nahi Dassa Ja Sakta (Hadees) - yaani jis se 1 martaba nuqsaan Pohanchta hai phir dobara us ke paas nahi jata

    18.Haqeeqi Ghinna, Dil Ka Ghinna Hota Hay (Hadees)

    19.Duniya Mein Aisay Raho Jaise Koi Musafir Ya Rah Guzar Rehta Hay (Hadees) - Yaani ziyada thaat na banao

    20.Insaan Ke Jhoota Hone Ke Liye Itna Hi Kaafi Hay Ke Jo Baat Sune (Baghair Tehqeeq Ke) Logon Se Bayan Karna Shuroo Karde (Hadees)

    21.Aadmi Ka Cha Cha Us Ke Baap Ki Maanind Hai (Hadees)

    22.Jo Kisi Musalman Ke Aib Chupaye Ga, Allah Tala Qayamat Ke Din Us Ke Aib Chupaye Ga (Hadees)

    23.Wo Shaks Qamiyab Hay Jo Islam Laya Or Jis Ko Ba-Qadr-e-Kifaalat Rizq Mil Gaya Or Allah Tala Ne Us Ko Apni Rozi Per Qannaat Day Di (Hadees)

    24.Sab Se Ziyada Shakt Azaab Mein Qayamat Ke Roz Tasveer Bana Ne Walay Hongay (Hadees)

    25.Musalman, Musalman Ka Bhai Hay (Hadees)

    26.Koi Banda Us Waqt Tak Poora Musalman Nahi Ho Sakta Jab Tak Apne Bhai Ke Liye Wohi Pasand Na Kare Jo Apne Liye Pasand Karta Hay (Hadees)

    27.Wo Shaks Jannat Mein Na Jaye Ga Jis Ka Parosi Us Ki Eezaaun Se Mehfooz Na Rahe (Hadees)

    28.Mein Akhri Paighamber Hun, Mere Baad Koi Nabi Paida Na Hoga (Hadees)

    29.Apas Mein Qata Talluq Na Karo Or Aik Doosray Ke Dar Pay Na Ho Or Apas Mein Bughz Na Rakho Or Hasad Na Rakho Or Aye Allah Ke Bando Sab Bhai Ho Kar Raho (Hadees)

    30.Islam Un Tamam Gunahun Ko Dhaa Day Ta Hay Jo Pehlay Kiye Thay Or Hijrat Or Hajj Un Tamam Gunahun Ko Dhaa Dayte Hein Jo Is Se Pehlay Kiye Thay (Hadees)

    31.Kabeera Gunah Allah Tala Ke Saath Kisi Ko Shareek Thairana Or Walidain Ki Na Farmani Karna Or Kisi Be-Gunah Ko Qatal Karna Or Jhooti Shahadat Dena Hein (Hadees)

    32.Jo Shaks Kisi Musalman Ko Dunyavi Museebat Se Churaye Allah Tala Us Ko Qayamat Ki Museebatun Se Churaye Ga Or Jo Shaks Kisi Muflis Ghareeb Per (Maamla Mein) Aasani Kare Allah Tala Us Per Duniya-o-Aakhirat Mein Aasani Kare Or Jo Shaks Kisi Musalman Ki Parda Poshi Kare Ga Allah Tala Us Ki Parda Poshi Kare Ga, Or Jab Tak Banda Apne Musalman Bhai Ki Madad Mein Laga Rehta Hay Allah Tala Us Ki Madad Mein Laga Rehta Hay (Hadees)

    33.Allah Ke Nazdeeq Sab se Ziyada Maghbooz Jhagdaloo Aadmi Hai (Hadees)

    34.Har Aik Biddatt Gumrahi Hay (Hadees) - yaani deen mein nai baat nikalana

    35.Paak Rehna Adha Eemaan Hay (Hadees)

    36.Allah Ke Nazdeek Sab Se Ziyada Mehboob Jagah Masjidein Hein (Hadees)

    37.Qabrun Ko Sijda Gah Na Banao (Hadees)

    38.Namaz Mein Apni Saffoun Ko Seedha Karo Warna Allah Tala Tumharay Quloob Mein Ikhtelaaf Daal De Ga (Hadees)

    39.Jo Mujh Per Aik Martaba Durood Bhaijta Hay Allah Tala Us Per 10 Martaba Rehmat Bhaijta Hay (Hadees)

    40.Sab Aamaal Ka Aitebar Khatima Per Hay (Hadees)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Org beriman itu berada dlm 5 mcm bhaya: org mukmin lain iri pdy, org mnafik mmbenciy, org kafir mmerangiy, setan mnyesatkny, n nafsu sll mnyerety kdlm ksesatan.
    http://graph.facebook.com/100000964801012/picture
    Jul 1st 2013, 08:34
     
    Org beriman itu berada dlm 5 mcm bhaya: org mukmin lain iri pdy, org mnafik mmbenciy, org kafir mmerangiy, setan mnyesatkny, n nafsu sll mnyerety kdlm ksesatan.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: dicopy dari:Pendidikan Agama IslamHAKIKAT ILMU"Seandainya dunia sebanding dengan satu sayap sayap lalat di sisi Allah, niscaya Dia tidak akan memberikan seteguk air pun bagi seorang kafir" (HR. At-Tirmidzi, dia berkata, "Hadits hasan shahih")Baru saja para orang tua disibukkan oleh agenda "mencarikan sekolah" untuk putra-putrinya yang akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Sungguh melelahkan dan menegangkan, apalagi bagi anak yang nilainya pas-pasan. Sang Bapak dan Anak harus kesana-kemari sambil mencari informasi setiap harinya. Tidak hanya satu formulir yang diambilnya, sebagai alternatif bila sekolah pilihan pertama tidak dapat diraih. Fenomena ini terjadi setiap tahun, termasuk oleh sebagian besar kaum muslimin. Banyak pendaftar yang diterima dan akan berhadapan dengan biaya sekolah yang cukup besar. Namun ada juga yang tidak diterima sehingga harus memutar haluan hidup. Secara umum, hanya ada satu motivasi yang terbersit di hati mereka, yaitu : anakku harus menjadi orang sukses!Sukses yang hakiki adalah berhasil menjalani hidup ini untuk mendapatkan syurga-Nya. Berapa banyak orang tua memandang bahwa kesuksean itu adalah dengan nilai duniawi. Lihatlah hadits di atas, bagaimana nilai dunia 'tidak lebih berharga dari sayap seekor nyamuk!!'. Hingga tujuan mereka menyekolahkan anak-anaknya ialah agar mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Mereka lupa akan tujuan menuntut ilmu ialah harus ikhlas karena Allah dan agar generasi kita tidak berada dalam kebodohan. Hanya Allah-lah tempat memohon pertolongan.Mereka lupa bahwa Islam sebagai agama paripurna telah memberikan perhatian yang besar terhadap kesuksesan, yaitu dengan ilmu. Sebagaimana firman Allah Ta'ala : "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS. Al-Mujadilah: 11).Juga sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Menuntut ilmu itu wajib (hukumnya) atas setiap muslim" (Shahihul Jami' 3913)Yang dimaksud dalam hadits ini adalah menuntut ilmu syar'i. Kewajiban menuntut ilmu ini mencakup seluruh individu Muslim dan Muslimah, baik dia sebagai orang tua, anak, karyawan, dosen, Doktor, Profesor, dan yang lainnya. Yaitu mereka wajib mengetahui ilmu yang berkaitan dengan muamalah mereka dengan Rabb-nya, baik tentang Tauhid, rukun Islam, rukun Iman, akhlak, adab, dan mu'amalah dengan makhluk.Namun ketahuilah kaum muslimin yang semoga Allah rahmati, bahwa Islam membagi ilmu berdasarkan hukumnya sebagai berikut:Pertama: Ilmu Dien, yang terbagi menjadi:1. Ilmu dien yang hukumnya Fardlu 'Ain (wajib dimiliki oleh setiap orang), yaitu: Ilmu tentang akidah berupa rukun iman yang enam, dan ibadah, seperti thoharoh, sholat, shiyam, zakat, dan ibadah wajib lainnya.2. Ilmu dien yang hukumnya Fardlu Kifayah (harus ada sebagian orang islam yang menguasai, bila tidak ada maka semua kaum muslimin di tempat itu berdosa), yaitu: ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu fara'idh, ilmu bahasa, dan ushul fiqh.Kedua: Ilmu Duniawi, yaitu segala ilmu yang dengan ilmu tersebut tegaklah segala maslahat dunia dan kehidupan manusia, seperti: ilmu kedokteran, pertanian, ilmu teknik, perdagangan, militer, dan sebagainya. Menurut 'ulama, hukum ilmu duniawi adalah fardlu kifayah.Dengan demikian, islam adalah agama ilmu, ilmu kemaslahatan hidup di dunia maupun akhirat. Namun seiring dengan pergeseran tujuan hidup manusia, motivasi menuntut ilmupun mulai bergeser. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia mulai condong kepada ilmu duniawi dan menomor duakan, bahkan melupakan ilmu dien (agama). Entah kekhawatiran apa yang membayangi manusia sehingga mereka lebih mementingkan ilmu dunia dari pada ilmu dien, padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman:"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai" (QS. Ar Rum:7)Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Umumnya manusia tidak memiliki ilmu melainkan ilmu duniawi. Memang mereka maju dalam bidang usaha, akan tetapi hati mereka tertutup, tidak bisa mempelajari ilmu dienul islam untuk kebahagiaan akhirat mereka." (Tafsir Ibnu Katsir 3/428)Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah berkata: "Pikiran mereka hanya terpusat kepada urusan dunia sehingga lupa urusan akhiratnya. Mereka tidak berharap masuk surga dan tidak takut neraka. Inilah tanda kehancuran mereka, bahkan dengan otaknya mereka bingung dan gila. Usaha mereka memang menakjubkan seperti membuat atom, listrik, angkutan darat, laut dan udara. Sungguh menakjubkan pikiran mereka, seolah-olah tidak ada manusia yang mampu menandinginya, sehingga orang lain menurut pandangan mereka adalah hina. Akan tetapi ingatlah! Mereka itu orang yang paling bodoh dalam urusan akhirat dan tidak tahu bahwa kepandaiannya akan merusak dirinya. Yang tahu kehancuran mereka adalah insan yang beriman dan berilmu. Mereka itu bingung karena menyesatkan dirinya sendiri. Itulah hukuman Allah bagi orang yang melalaikan urusan akhiratnya, akan dilalaikan oleh Allah 'azza wa jalla dan tergolong orang fasik. Andaikan mereka mau berpikir bahwa semua itu adalah pemberian Allah 'azza wa jalla dan kenikmatan itu disertai dengan iman, tentu hidup mereka bahagia. Akan tetapi lantaran dasarnya yang salah, mengingkari karunia Allah, tidaklah kemajuan urusan dunia mereka melainkan untuk merusak dirinya sendiri." (Taisir Karimir Rahman 4/75)Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:"Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam urusan akhiratnya." (Shahih Jami' Ash Shaghir)Maukah kita disebut bodoh oleh Sang Khaliq…??Akankah kita bergelimang dalam kebodohan ilmu dien (agama), padahal kebodohan adalah sebuah kejumudan? Lalu, tidakkah kita ingin sukses dan jaya di negeri akhirat nanti? Apa yang menghalangi kita untuk segera meraup ilmu dien (agama), sebagaimana kita berambisi meraup ketinggian ilmu dunia karena tergambar kesuksesan masa depan kita?Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin, seorang 'ulama kontemporer telah mengumpulkan keutamaan ilmu, khususnya ilmu dien untuk mendongkrak motivasi kita yang begitu lemah. Mari kita simak!1. Bahwa ilmu dien adalah warisan para Nabi, warisan yang lebih berharga dan lebih mulia dibanding segala warisan. Rasulullah telah bersabda:"Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambilnya (warisan ilmu), sungguh ia telah mengambil keuntungan yang banyak". (Shahihul Jami Al Albani : 6297)2. Ilmu itu akan kekal sekalipun pemiliknya telah mati, tetapi harta akan berpindah dan berkurang bahkan jadi rebutan bila pemiliknya telah mati. Kita pasti mengetahui Abu Hurairah –semoga Allah meridlainya- seorang yang diberi julukan "gudangnya periwayat hadits". Dari segi harta, beliau tergolong kaum kaum papa (fuqoro'), hartanya pun telah sirna, tetapi ilmunya tidak pernah sirna. Kita masih tetap membacanya. Inilah buah dari Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam:"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631)3. Ilmu, sebanyak apapun tak menyusahkan pemiliknya untuk menyimpan, tak perlu gudang yang luas untuk menyimpannya, cukup disimpan dalam dada dan kepalanya. Ilmu akan mejaga pemiliknya sehingga memberi rasa aman dan nyaman, berbeda dengan harta yang bila semakin banyak, semakin susah menyimpannya, menjaganya, dan pasti membuat gelisah pemiliknya.4. Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam menggambarkan para pemilik ilmu itu ibarat lembah yang bisa menampung air yang bermanfaat bagi alam sekitar, sebagaimana sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam:"Perumpamaan dari petunjuk ilmu yang aku diutus dengannya bagaikan hujan yang menimpa tanah, sebagian di antaranya ada yang baik (subur), yang mampu menampung air dan menumbuhkan tetumbuhan dan rumput-rumputan yang banyak, di antaranya lagi ada sebagian tanah keras yang mampu menahan air yang dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia untuk meminum, mengairi tanaman, dan bercocok tanam….." (HR. Bukhari & Muslim)5. Ilmu adalah jalan menuju surga (jannah), tiada jalan pintas menuju surga kecuali dengan ilmu. Sabdanya shallallahu 'alaihi wasallam:"Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang 'alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak." (HR. Muslim)6. Ilmu merupakan pertanda kebaikan seorang hamba. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:"Siapa yang Allah kehedaki baginya kebaikan, akan dipahamkan baginya masalah dien (agama)" (HR. Bukhari)Problem terbesar di kalangan ummat ini adalah kebodohan terhadap agamanya. Maka diperlukan usaha nyata untuk memecahkan problem tersebut, yaitu dengan ilmu. Dan ilmu tersebut hanya akan didapat majelis ilmu yang didalam dikatakan "Firman Allah, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan perkataan para sahabat –semoga Allah meridlai mereka semua-". Tanpa melalaikan ilmu dunia, ilmu agama harus diprioritaskan karena hukum dan manfaatnya jauh lebih tinggi dibanding ilmu duniawi. Hal inilah yang sekarang ini terbalik. Ummat lebih mementingkan ilmu dunia dan cenderung melupakan ilmu dien. Padahal tidak ada obat bagi kebodohan kecuali dengan ilmu. Kebodohan dalam hal apapun! Bahkan ketika di antara kita ada yang mengatakan "kita harus seimbang antara dunia dan akhirat".Maka pada hakikatnya perkataan itu hanyalah usaha untuk menutupi kebodohan terhadapa ilmu dien. Bagaimana dikatakan seimbang, dikala dia tidak mengetahui syarat Laa Ilaha Illallah serta pembata-pembatalnya, konsekuensi 2 kalimat syahadat, rukun-rukun shalat, dan ilmu-ilmu dasar lainnya. Sementara dia mengetahui sekian banyak ilmu dunia, akuntansi, geografi, matematika, kimia dan ilmu yang bersifat duniawi secara mendetail. Bukanlah hal tercela diantara kita mendalami ilmu tersebut, namun yang dicela adalah ketika ilmu-ilmu tersebut mereka kuasai, tapi ilmu dien adalah nol besar jika tidak mau dikatakan minus.Demikianlah beberapa mutiara ilmu (dien) yang jauh lebih mulia dari harta. Sebenarnya masih banyak keunggulan lainnya yang tidak termuat dalam tulisan sederhana ini. Karena itu mari kita gali ilmu dien secara benar dari sumbernya, yaitu Al-Quran dan As-sunnah melalui pemahaman para salafush shalih (pendahulu yang shalih). Jangan lupakan mutiara berharga dalam hidup ini.Wallaahu waliyyut-taufiq.Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.Artikel Muslim.Or.Id
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 10:12AM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    dicopy dari:
    Pendidikan Agama Islam
    HAKIKAT ILMU
     
    "Seandainya dunia sebanding dengan satu sayap sayap lalat di sisi Allah, niscaya Dia tidak akan memberikan seteguk air pun bagi seorang kafir" (HR. At-Tirmidzi, dia berkata, "Hadits hasan shahih")
     
    Baru saja para orang tua disibukkan oleh agenda "mencarikan sekolah" untuk putra-putrinya yang akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Sungguh melelahkan dan menegangkan, apalagi bagi anak yang nilainya pas-pasan. Sang Bapak dan Anak harus kesana-kemari sambil mencari informasi setiap harinya. Tidak hanya satu formulir yang diambilnya, sebagai alternatif bila sekolah pilihan pertama tidak dapat diraih. Fenomena ini terjadi setiap tahun, termasuk oleh sebagian besar kaum muslimin. Banyak pendaftar yang diterima dan akan berhadapan dengan biaya sekolah yang cukup besar. Namun ada juga yang tidak diterima sehingga harus memutar haluan hidup. Secara umum, hanya ada satu motivasi yang terbersit di hati mereka, yaitu : anakku harus menjadi orang sukses!
     
    Sukses yang hakiki adalah berhasil menjalani hidup ini untuk mendapatkan syurga-Nya. Berapa banyak orang tua memandang bahwa kesuksean itu adalah dengan nilai duniawi. Lihatlah hadits di atas, bagaimana nilai dunia 'tidak lebih berharga dari sayap seekor nyamuk!!'. Hingga tujuan mereka menyekolahkan anak-anaknya ialah agar mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Mereka lupa akan tujuan menuntut ilmu ialah harus ikhlas karena Allah dan agar generasi kita tidak berada dalam kebodohan. Hanya Allah-lah tempat memohon pertolongan.
     
    Mereka lupa bahwa Islam sebagai agama paripurna telah memberikan perhatian yang besar terhadap kesuksesan, yaitu dengan ilmu. Sebagaimana firman Allah Ta'ala : "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS. Al-Mujadilah: 11).
     
    Juga sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Menuntut ilmu itu wajib (hukumnya) atas setiap muslim" (Shahihul Jami' 3913)
     
    Yang dimaksud dalam hadits ini adalah menuntut ilmu syar'i. Kewajiban menuntut ilmu ini mencakup seluruh individu Muslim dan Muslimah, baik dia sebagai orang tua, anak, karyawan, dosen, Doktor, Profesor, dan yang lainnya. Yaitu mereka wajib mengetahui ilmu yang berkaitan dengan muamalah mereka dengan Rabb-nya, baik tentang Tauhid, rukun Islam, rukun Iman, akhlak, adab, dan mu'amalah dengan makhluk.
     
    Namun ketahuilah kaum muslimin yang semoga Allah rahmati, bahwa Islam membagi ilmu berdasarkan hukumnya sebagai berikut:
     
    Pertama:
    Ilmu Dien, yang terbagi menjadi:
     
    1. Ilmu dien yang hukumnya Fardlu 'Ain (wajib dimiliki oleh setiap orang), yaitu: Ilmu tentang akidah berupa rukun iman yang enam, dan ibadah, seperti thoharoh, sholat, shiyam, zakat, dan ibadah wajib lainnya.
     
    2. Ilmu dien yang hukumnya Fardlu Kifayah (harus ada sebagian orang islam yang menguasai, bila tidak ada maka semua kaum muslimin di tempat itu berdosa), yaitu: ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu fara'idh, ilmu bahasa, dan ushul fiqh.
     
    Kedua:
    Ilmu Duniawi, yaitu segala ilmu yang dengan ilmu tersebut tegaklah segala maslahat dunia dan kehidupan manusia, seperti: ilmu kedokteran, pertanian, ilmu teknik, perdagangan, militer, dan sebagainya. Menurut 'ulama, hukum ilmu duniawi adalah fardlu kifayah.
     
    Dengan demikian, islam adalah agama ilmu, ilmu kemaslahatan hidup di dunia maupun akhirat. Namun seiring dengan pergeseran tujuan hidup manusia, motivasi menuntut ilmupun mulai bergeser. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia mulai condong kepada ilmu duniawi dan menomor duakan, bahkan melupakan ilmu dien (agama). Entah kekhawatiran apa yang membayangi manusia sehingga mereka lebih mementingkan ilmu dunia dari pada ilmu dien, padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman:
     
    "Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai" (QS. Ar Rum:7)
     
    Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Umumnya manusia tidak memiliki ilmu melainkan ilmu duniawi. Memang mereka maju dalam bidang usaha, akan tetapi hati mereka tertutup, tidak bisa mempelajari ilmu dienul islam untuk kebahagiaan akhirat mereka." (Tafsir Ibnu Katsir 3/428)
     
    Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah berkata: "Pikiran mereka hanya terpusat kepada urusan dunia sehingga lupa urusan akhiratnya. Mereka tidak berharap masuk surga dan tidak takut neraka. Inilah tanda kehancuran mereka, bahkan dengan otaknya mereka bingung dan gila. Usaha mereka memang menakjubkan seperti membuat atom, listrik, angkutan darat, laut dan udara. Sungguh menakjubkan pikiran mereka, seolah-olah tidak ada manusia yang mampu menandinginya, sehingga orang lain menurut pandangan mereka adalah hina. Akan tetapi ingatlah! Mereka itu orang yang paling bodoh dalam urusan akhirat dan tidak tahu bahwa kepandaiannya akan merusak dirinya. Yang tahu kehancuran mereka adalah insan yang beriman dan berilmu. Mereka itu bingung karena menyesatkan dirinya sendiri. Itulah hukuman Allah bagi orang yang melalaikan urusan akhiratnya, akan dilalaikan oleh Allah 'azza wa jalla dan tergolong orang fasik. Andaikan mereka mau berpikir bahwa semua itu adalah pemberian Allah 'azza wa jalla dan kenikmatan itu disertai dengan iman, tentu hidup mereka bahagia. Akan tetapi lantaran dasarnya yang salah, mengingkari karunia Allah, tidaklah kemajuan urusan dunia mereka melainkan untuk merusak dirinya sendiri." (Taisir Karimir Rahman 4/75)
     
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:
    "Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam urusan akhiratnya." (Shahih Jami' Ash Shaghir)
     
    Maukah kita disebut bodoh oleh Sang Khaliq…??
     
    Akankah kita bergelimang dalam kebodohan ilmu dien (agama), padahal kebodohan adalah sebuah kejumudan? Lalu, tidakkah kita ingin sukses dan jaya di negeri akhirat nanti? Apa yang menghalangi kita untuk segera meraup ilmu dien (agama), sebagaimana kita berambisi meraup ketinggian ilmu dunia karena tergambar kesuksesan masa depan kita?
     
    Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin, seorang 'ulama kontemporer telah mengumpulkan keutamaan ilmu, khususnya ilmu dien untuk mendongkrak motivasi kita yang begitu lemah. Mari kita simak!
     
    1. Bahwa ilmu dien adalah warisan para Nabi, warisan yang lebih berharga dan lebih mulia dibanding segala warisan. Rasulullah telah bersabda:
    "Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambilnya (warisan ilmu), sungguh ia telah mengambil keuntungan yang banyak". (Shahihul Jami Al Albani : 6297)
     
    2. Ilmu itu akan kekal sekalipun pemiliknya telah mati, tetapi harta akan berpindah dan berkurang bahkan jadi rebutan bila pemiliknya telah mati. Kita pasti mengetahui Abu Hurairah –semoga Allah meridlainya- seorang yang diberi julukan "gudangnya periwayat hadits". Dari segi harta, beliau tergolong kaum kaum papa (fuqoro'), hartanya pun telah sirna, tetapi ilmunya tidak pernah sirna. Kita masih tetap membacanya. Inilah buah dari Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam:
    "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631)
     
    3. Ilmu, sebanyak apapun tak menyusahkan pemiliknya untuk menyimpan, tak perlu gudang yang luas untuk menyimpannya, cukup disimpan dalam dada dan kepalanya. Ilmu akan mejaga pemiliknya sehingga memberi rasa aman dan nyaman, berbeda dengan harta yang bila semakin banyak, semakin susah menyimpannya, menjaganya, dan pasti membuat gelisah pemiliknya.
     
    4. Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam menggambarkan para pemilik ilmu itu ibarat lembah yang bisa menampung air yang bermanfaat bagi alam sekitar, sebagaimana sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam:
    "Perumpamaan dari petunjuk ilmu yang aku diutus dengannya bagaikan hujan yang menimpa tanah, sebagian di antaranya ada yang baik (subur), yang mampu menampung air dan menumbuhkan tetumbuhan dan rumput-rumputan yang banyak, di antaranya lagi ada sebagian tanah keras yang mampu menahan air yang dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia untuk meminum, mengairi tanaman, dan bercocok tanam….." (HR. Bukhari & Muslim)
     
    5. Ilmu adalah jalan menuju surga (jannah), tiada jalan pintas menuju surga kecuali dengan ilmu. Sabdanya shallallahu 'alaihi wasallam:
    "Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang 'alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak." (HR. Muslim)
     
    6. Ilmu merupakan pertanda kebaikan seorang hamba. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
    "Siapa yang Allah kehedaki baginya kebaikan, akan dipahamkan baginya masalah dien (agama)" (HR. Bukhari)
     
    Problem terbesar di kalangan ummat ini adalah kebodohan terhadap agamanya. Maka diperlukan usaha nyata untuk memecahkan problem tersebut, yaitu dengan ilmu. Dan ilmu tersebut hanya akan didapat majelis ilmu yang didalam dikatakan "Firman Allah, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan perkataan para sahabat –semoga Allah meridlai mereka semua-". Tanpa melalaikan ilmu dunia, ilmu agama harus diprioritaskan karena hukum dan manfaatnya jauh lebih tinggi dibanding ilmu duniawi. Hal inilah yang sekarang ini terbalik. Ummat lebih mementingkan ilmu dunia dan cenderung melupakan ilmu dien. Padahal tidak ada obat bagi kebodohan kecuali dengan ilmu. Kebodohan dalam hal apapun! Bahkan ketika di antara kita ada yang mengatakan "kita harus seimbang antara dunia dan akhirat".
     
    Maka pada hakikatnya perkataan itu hanyalah usaha untuk menutupi kebodohan terhadapa ilmu dien. Bagaimana dikatakan seimbang, dikala dia tidak mengetahui syarat Laa Ilaha Illallah serta pembata-pembatalnya, konsekuensi 2 kalimat syahadat, rukun-rukun shalat, dan ilmu-ilmu dasar lainnya. Sementara dia mengetahui sekian banyak ilmu dunia, akuntansi, geografi, matematika, kimia dan ilmu yang bersifat duniawi secara mendetail. Bukanlah hal tercela diantara kita mendalami ilmu tersebut, namun yang dicela adalah ketika ilmu-ilmu tersebut mereka kuasai, tapi ilmu dien adalah nol besar jika tidak mau dikatakan minus.
     
    Demikianlah beberapa mutiara ilmu (dien) yang jauh lebih mulia dari harta. Sebenarnya masih banyak keunggulan lainnya yang tidak termuat dalam tulisan sederhana ini. Karena itu mari kita gali ilmu dien secara benar dari sumbernya, yaitu Al-Quran dan As-sunnah melalui pemahaman para salafush shalih (pendahulu yang shalih). Jangan lupakan mutiara berharga dalam hidup ini.
     
    Wallaahu waliyyut-taufiq.
     
    Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
    Artikel Muslim.Or.Id
    http://graph.facebook.com/152589251586738/picture
    Jul 1st 2013, 08:34
     
    dicopy dari:
    Pendidikan Agama Islam
    HAKIKAT ILMU
     
    "Seandainya dunia sebanding dengan satu sayap sayap lalat di sisi Allah, niscaya Dia tidak akan memberikan seteguk air pun bagi seorang kafir" (HR. At-Tirmidzi, dia berkata, "Hadits hasan shahih")
     
    Baru saja para orang tua disibukkan oleh agenda "mencarikan sekolah" untuk putra-putrinya yang akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Sungguh melelahkan dan menegangkan, apalagi bagi anak yang nilainya pas-pasan. Sang Bapak dan Anak harus kesana-kemari sambil mencari informasi setiap harinya. Tidak hanya satu formulir yang diambilnya, sebagai alternatif bila sekolah pilihan pertama tidak dapat diraih. Fenomena ini terjadi setiap tahun, termasuk oleh sebagian besar kaum muslimin. Banyak pendaftar yang diterima dan akan berhadapan dengan biaya sekolah yang cukup besar. Namun ada juga yang tidak diterima sehingga harus memutar haluan hidup. Secara umum, hanya ada satu motivasi yang terbersit di hati mereka, yaitu : anakku harus menjadi orang sukses!
     
    Sukses yang hakiki adalah berhasil menjalani hidup ini untuk mendapatkan syurga-Nya. Berapa banyak orang tua memandang bahwa kesuksean itu adalah dengan nilai duniawi. Lihatlah hadits di atas, bagaimana nilai dunia 'tidak lebih berharga dari sayap seekor nyamuk!!'. Hingga tujuan mereka menyekolahkan anak-anaknya ialah agar mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Mereka lupa akan tujuan menuntut ilmu ialah harus ikhlas karena Allah dan agar generasi kita tidak berada dalam kebodohan. Hanya Allah-lah tempat memohon pertolongan.
     
    Mereka lupa bahwa Islam sebagai agama paripurna telah memberikan perhatian yang besar terhadap kesuksesan, yaitu dengan ilmu. Sebagaimana firman Allah Ta'ala : "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS. Al-Mujadilah: 11).
     
    Juga sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Menuntut ilmu itu wajib (hukumnya) atas setiap muslim" (Shahihul Jami' 3913)
     
    Yang dimaksud dalam hadits ini adalah menuntut ilmu syar'i. Kewajiban menuntut ilmu ini mencakup seluruh individu Muslim dan Muslimah, baik dia sebagai orang tua, anak, karyawan, dosen, Doktor, Profesor, dan yang lainnya. Yaitu mereka wajib mengetahui ilmu yang berkaitan dengan muamalah mereka dengan Rabb-nya, baik tentang Tauhid, rukun Islam, rukun Iman, akhlak, adab, dan mu'amalah dengan makhluk.
     
    Namun ketahuilah kaum muslimin yang semoga Allah rahmati, bahwa Islam membagi ilmu berdasarkan hukumnya sebagai berikut:
     
    Pertama:
    Ilmu Dien, yang terbagi menjadi:
     
    1. Ilmu dien yang hukumnya Fardlu 'Ain (wajib dimiliki oleh setiap orang), yaitu: Ilmu tentang akidah berupa rukun iman yang enam, dan ibadah, seperti thoharoh, sholat, shiyam, zakat, dan ibadah wajib lainnya.
     
    2. Ilmu dien yang hukumnya Fardlu Kifayah (harus ada sebagian orang islam yang menguasai, bila tidak ada maka semua kaum muslimin di tempat itu berdosa), yaitu: ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu fara'idh, ilmu bahasa, dan ushul fiqh.
     
    Kedua:
    Ilmu Duniawi, yaitu segala ilmu yang dengan ilmu tersebut tegaklah segala maslahat dunia dan kehidupan manusia, seperti: ilmu kedokteran, pertanian, ilmu teknik, perdagangan, militer, dan sebagainya. Menurut 'ulama, hukum ilmu duniawi adalah fardlu kifayah.
     
    Dengan demikian, islam adalah agama ilmu, ilmu kemaslahatan hidup di dunia maupun akhirat. Namun seiring dengan pergeseran tujuan hidup manusia, motivasi menuntut ilmupun mulai bergeser. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia mulai condong kepada ilmu duniawi dan menomor duakan, bahkan melupakan ilmu dien (agama). Entah kekhawatiran apa yang membayangi manusia sehingga mereka lebih mementingkan ilmu dunia dari pada ilmu dien, padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman:
     
    "Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai" (QS. Ar Rum:7)
     
    Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Umumnya manusia tidak memiliki ilmu melainkan ilmu duniawi. Memang mereka maju dalam bidang usaha, akan tetapi hati mereka tertutup, tidak bisa mempelajari ilmu dienul islam untuk kebahagiaan akhirat mereka." (Tafsir Ibnu Katsir 3/428)
     
    Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah berkata: "Pikiran mereka hanya terpusat kepada urusan dunia sehingga lupa urusan akhiratnya. Mereka tidak berharap masuk surga dan tidak takut neraka. Inilah tanda kehancuran mereka, bahkan dengan otaknya mereka bingung dan gila. Usaha mereka memang

     

Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie in Google Groups die Gruppe 76j4725235b235b891248jv1 abonniert haben.
Sie können Posts per E-Mail erstellen.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden, senden Sie eine leere Nachricht.
Für weitere Optionen besuchen Sie bitte diese Gruppe.

--
Sie haben diese Nachricht erhalten, weil Sie der Google Groups-Gruppe News2 beigetreten sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out