Information

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 23 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

 Search Facebook kafir: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.Wanita itu harus paham soal Agama, karena hari2nya mereka disibukkan dgn kesibukan rumah tangga dan urusan dunia. Mereka perlu paham Agama lebih jauh agar Agama masuk kedalam rumah2 mereka.Wanita harus mengamalkan :1. Alimah > wanita yg berilmu, dengan menjaga talim (belajar agama) secara Istiqomah, Ta'lim salah satu pintu masuknya Agama kedalam rumah, talim adalah ruh agama, perintah Allah dan salah satu sunnah Rosululloh.2. Zahidah > Hidup sederhana adalah salah satu sunnah cara hidup Rosululloh, menyederhanakan makan (sunnahnya 2 macam makanan), pakaian , perabotan. Hidup sederhana hisabnya akan mudah dan ringan.3. Abidah > wanita ahli ibadah, sholat diawal waktu, dzikir pagi petang, mengerjakan pekerjaan rumah diiringi dzikir, membaca Al-Quran dan berusaha menghatamkannya, sholat2 sunnah, puasa wajib dan puasa sunnah dan bersedekah.4. Murabiyah > guru yg mengajarkan agama kepada anak2nya seperti yg diajarkan Rosululloh sebab Ibu itu Madrasah bagi anaknya juga orang yg paling dekat dengan anak2. Anak2 amanah Allah, menanamkan taat pada Allah, latih untuk selalu takut kepada Allah dan menanamkan Cinta kepada Allah dan Rosululloh juga saudara2nya. Juga mengajarkan adab2 (makan,tidur dll) dari bangun sampai tidur kembali.5. Khadimah > selalu berkhitmad untuk suami, anak2 dalam setiap menunaikan keperlukan dan kebutuhan suami , juga pada tamu yg datang dengan ikhlas karena Allah Subhanawata'ala6. Daiyah > mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah dan Rosululloh dengan menanamkan Iman yakin kepada kampung AkheratWanita harus paham akan hal ini, karena tanggung jawab Istri adalah sebagai pemimpin rumah tangga. Sedangkan suami pemimpin keluarga.Wanita merupakan Madrasah bagi anak2nya, agar mereka menjadi Ahli2 Ibadah.Begitu juga para Istri Nabi yg Fikir Agama, wanita yg pertama kali memeluk Islam Siti Khadijah r ha. Yg berkorban harta, diri dan mendampingi Dakwah Rosululloh sampai Islam tersebar keseluruh Alam. Juga 2 orang kalifah masuk islam, Fatimah r ha. Asbabnya Umar ra. Masuk islam, Saudah r ha asbabnya Usman ra. Masuk islam. Summayah r ha. Wanita yg pertama kali berkorban nyawa demi Agama ditombak Abu Jahal di kemaluannya demi apa???? ,,, demi berkorban untuk agama yg Haq...... Subhannalloh.Bagaimana bila wanita tak Fikir Agama, akan seperti istri Nabi Nuh as. berDakwah 950 thn hanya mempunyai pengikut 83 orang. Akhirnya anaknya menjadi Kafir dan kaumnya dimusnahkan Allah. Begitu juga kaum Nabi Luth as.Seorang wanita yg Solehah lebih baik dari 70 wali, seorang wanita yg jahat lebih buruk dari 1000 lelaki jahat. Wanita yg Jahat akan menyeret 4 lelaki ke neraka Jahanam : 1. Suaminya, 2. Bapaknya, 3. Saudara lelakinya, 4. Anak lelakinya .Wanita yg tak mempunyai Fikir Agama seperti pedati yg hanya mempunyai sebelah Roda, juga seperti burung yg sayapnya Cuma sebelah.Karena wanita sangat penting untuk Paham dalam Fikir Agama.Letak Kejayaan Dunia dan Akhirat ada pada Agama yg sempurna seperti yg dibawa Rosululloh.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:20PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
     
    Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.
     
    Wanita itu harus paham soal Agama, karena hari2nya mereka disibukkan dgn kesibukan rumah tangga dan urusan dunia. Mereka perlu paham Agama lebih jauh agar Agama masuk kedalam rumah2 mereka.
    Wanita harus mengamalkan :
     
    1. Alimah > wanita yg berilmu, dengan menjaga talim (belajar agama) secara Istiqomah, Ta'lim salah satu pintu masuknya Agama kedalam rumah, talim adalah ruh agama, perintah Allah dan salah satu sunnah Rosululloh.
     
    2. Zahidah > Hidup sederhana adalah salah satu sunnah cara hidup Rosululloh, menyederhanakan makan (sunnahnya 2 macam makanan), pakaian , perabotan. Hidup sederhana hisabnya akan mudah dan ringan.
     
    3. Abidah > wanita ahli ibadah, sholat diawal waktu, dzikir pagi petang, mengerjakan pekerjaan rumah diiringi dzikir, membaca Al-Quran dan berusaha menghatamkannya, sholat2 sunnah, puasa wajib dan puasa sunnah dan bersedekah.
     
    4. Murabiyah > guru yg mengajarkan agama kepada anak2nya seperti yg diajarkan Rosululloh sebab Ibu itu Madrasah bagi anaknya juga orang yg paling dekat dengan anak2. Anak2 amanah Allah, menanamkan taat pada Allah, latih untuk selalu takut kepada Allah dan menanamkan Cinta kepada Allah dan Rosululloh juga saudara2nya. Juga mengajarkan adab2 (makan,tidur dll) dari bangun sampai tidur kembali.
     
    5. Khadimah > selalu berkhitmad untuk suami, anak2 dalam setiap menunaikan keperlukan dan kebutuhan suami , juga pada tamu yg datang dengan ikhlas karena Allah Subhanawata'ala
     
    6. Daiyah > mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah dan Rosululloh dengan menanamkan Iman yakin kepada kampung Akherat
     
    Wanita harus paham akan hal ini, karena tanggung jawab Istri adalah sebagai pemimpin rumah tangga. Sedangkan suami pemimpin keluarga.
    Wanita merupakan Madrasah bagi anak2nya, agar mereka menjadi Ahli2 Ibadah.
     
    Begitu juga para Istri Nabi yg Fikir Agama, wanita yg pertama kali memeluk Islam Siti Khadijah r ha. Yg berkorban harta, diri dan mendampingi Dakwah Rosululloh sampai Islam tersebar keseluruh Alam. Juga 2 orang kalifah masuk islam, Fatimah r ha. Asbabnya Umar ra. Masuk islam, Saudah r ha asbabnya Usman ra. Masuk islam. Summayah r ha. Wanita yg pertama kali berkorban nyawa demi Agama ditombak Abu Jahal di kemaluannya demi apa???? ,,, demi berkorban untuk agama yg Haq...... Subhannalloh.
     
    Bagaimana bila wanita tak Fikir Agama, akan seperti istri Nabi Nuh as. berDakwah 950 thn hanya mempunyai pengikut 83 orang. Akhirnya anaknya menjadi Kafir dan kaumnya dimusnahkan Allah. Begitu juga kaum Nabi Luth as.
     
    Seorang wanita yg Solehah lebih baik dari 70 wali, seorang wanita yg jahat lebih buruk dari 1000 lelaki jahat. Wanita yg Jahat akan menyeret 4 lelaki ke neraka Jahanam : 1. Suaminya, 2. Bapaknya, 3. Saudara lelakinya, 4. Anak lelakinya .
     
    Wanita yg tak mempunyai Fikir Agama seperti pedati yg hanya mempunyai sebelah Roda, juga seperti burung yg sayapnya Cuma sebelah.
     
    Karena wanita sangat penting untuk Paham dalam Fikir Agama.
     
    Letak Kejayaan Dunia dan Akhirat ada pada Agama yg sempurna seperti yg dibawa Rosululloh.
    http://graph.facebook.com/470332826370542/picture
    Jul 1st 2013, 13:30
     
    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
     
    Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.
     
    Wanita itu harus paham soal Agama, karena hari2nya mereka disibukkan dgn kesibukan rumah tangga dan urusan dunia. Mereka perlu paham Agama lebih jauh agar Agama masuk kedalam rumah2 mereka.
    Wanita harus mengamalkan :
     
    1. Alimah > wanita yg berilmu, dengan menjaga talim (belajar agama) secara Istiqomah, Ta'lim salah satu pintu masuknya Agama kedalam rumah, talim adalah ruh agama, perintah Allah dan salah satu sunnah Rosululloh.
     
    2. Zahidah > Hidup sederhana adalah salah satu sunnah cara hidup Rosululloh, menyederhanakan makan (sunnahnya 2 macam makanan), pakaian , perabotan. Hidup sederhana hisabnya akan mudah dan ringan.
     
    3. Abidah > wanita ahli ibadah, sholat diawal waktu, dzikir pagi petang, mengerjakan pekerjaan rumah diiringi dzikir, membaca Al-Quran dan berusaha menghatamkannya, sholat2 sunnah, puasa wajib dan puasa sunnah dan bersedekah.
     
    4. Murabiyah > guru yg mengajarkan agama kepada anak2nya seperti yg diajarkan Rosululloh sebab Ibu itu Madrasah bagi anaknya juga orang yg paling dekat dengan anak2. Anak2 amanah Allah, menanamkan taat pada Allah, latih untuk selalu takut kepada Allah dan menanamkan Cinta kepada Allah dan Rosululloh juga saudara2nya. Juga mengajarkan adab2 (makan,tidur dll) dari bangun sampai tidur kembali.
     
    5. Khadimah > selalu berkhitmad untuk suami, anak2 dalam setiap menunaikan keperlukan dan kebutuhan suami , juga pada tamu yg datang dengan ikhlas karena Allah Subhanawata'ala
     
    6. Daiyah > mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah dan Rosululloh dengan menanamkan Iman yakin kepada kampung Akherat
     
    Wanita harus paham akan hal ini, karena tanggung jawab Istri adalah sebagai pemimpin rumah tangga. Sedangkan suami pemimpin keluarga.
    Wanita merupakan Madrasah bagi anak2nya, agar mereka menjadi Ahli2 Ibadah.
     
    Begitu juga para Istri Nabi yg Fikir Agama, wanita yg pertama kali memeluk Islam Siti Khadijah r ha. Yg berkorban harta, diri dan mendampingi Dakwah Rosululloh sampai Islam tersebar keseluruh Alam. Juga 2 orang kalifah masuk islam, Fatimah r ha. Asbabnya Umar ra. Masuk islam, Saudah r ha asbabnya Usman ra. Masuk islam. Summayah r ha. Wanita yg pertama kali berkorban nyawa demi Agama ditombak Abu Jahal di kemaluannya demi apa???? ,,, demi berkorban untuk agama yg Haq...... Subhannalloh.
     
    Bagaimana bila wanita tak Fikir Agama, akan seperti istri Nabi Nuh as. berDakwah 950 thn hanya mempunyai pengikut 83 orang. Akhirnya anaknya menjadi Kafir dan kaumnya dimusnahkan Allah. Begitu juga kaum Nabi Luth as.
     
    Seorang wanita yg Solehah lebih baik dari 70 wali, seorang wanita yg jahat lebih buruk dari 1000 lelaki jahat. Wanita yg Jahat akan menyeret 4 lelaki ke neraka Jahanam : 1. Suaminya, 2. Bapaknya, 3. Saudara lelakinya, 4. Anak lelakinya .
     
    Wanita yg tak mempunyai Fikir Agama seperti pedati yg hanya mempunyai sebelah Roda, juga seperti burung yg sayapnya Cuma sebelah.
     
    Karena wanita sangat penting untuk Paham dalam Fikir Agama.
     
    Letak Kejayaan Dunia dan Akhirat ada pada Agama yg sempurna seperti yg dibawa Rosululloh.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: 1. WALI ALLAH SIAPAKAH MEREKA ?Mulyadi – Muhammad Ibnu Anwar"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang- orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus : 62-63).Ayat di atas mengandung pengertian bahwa wali Allah (waliyullah) ialah orang yang beriman dan bertakwa.(lihat Tafsir Ibnu Katsir juz 2 hal 422). (Wali-wali Allah) ialah orang yang beriman kepada hal yang gaib, mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah Allah anugerahkan kepadanya. Mereka juga beriman kepada yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Al-Qur'an) dan yang diturunkan kepada nabi- nabi sebelum Nabi Muhammad SAW, serta mereka meyakini adanya hari akhir. Mereka (wali-wali Allah) itu adalah golongan yang mengikuti Nabi Muhammad SAW (lihat Tafsir Tanwiirul Miqbas, hal 4).Terhadap mereka (wali-wali Allah) terkadang tampak karamah ketika sedang dibutuhkan. Seperti karamah Maryam ketika ia mendapatkan rezeki berupa makanan di rumahnya (QS.3 : 35) (lihat Firqah an Naajiyah Bab 31).Maka wilayah (kewalian) memang ada. Tetapi ia tidak terjadi kecuali pada hamba yang mukmin, taat dan mengesakan Allah. Adapun karamah tidak menjadi syarat untuk seseorang disebut sebagai wali Allah, sebab syarat demikian tidak diberitakan dalam Al Qur'an.Tingkat kewalian yang terdapat dalam diri seseorang mukmin sesuai dengan tingkat keimanannya. Para wali Allah yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah para nabi, dan diantara para nabi yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah para rasul, dan diantara para rasul yang paling tinggi tingkat kewaliaanya adalah rasul ulul azmi, dan diantara rasul ulul azmi yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah Rasulullah Muhammad SAW. Maka barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan dekat dengan-Nya (mengaku sebagai wali Allah), tetapi ia tidak mengikuti sunah Rasulullah Muhammad SAW, maka sebenarnya ia bukanlah wali Allah tetapi musuh Allah dan wali setan (lihat Al Furqan, hal 6) .Apa yang tampak pada sebagian ahli bid'ah seperti memukul-mukulkan besi ke perut, memakan api dan sebagainya dengan tidak menimbulakn cedera apapun, maka itu adalah dari perbuatan setan. Hal yang demikian bukanlah karamah tetapi istidraaj agar mereka semakin jauh tenggelam dalam kesesatan (lihat Firqah an Najitaah Bab 31).Mengenai hal tersebut, Asy Syeikh Hasyim Al Asy'ari r.a. (tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, NU) berkata : "Barangsiapa yang mengaku sebagai wali Allah tanpa mengikuti sunah, maka pengakuannya adalah kebohongan." (Ad Durar Al Muntasirah, hal 4)Apa yang dikatakan oleh Asy Syeikh Hasyim Al Asy'ari di atas diperkuat dengan perkataan Imam Asy Syafi'I r.a. : "Jika kalian melihat seseorang yang mampu berjalan di atas air dan terbang di angkasa, maka janganlah kalian tertipu olehnya, sehingga kalian serahkan urusannya kepada Al Qur'an (dan As Sunah)*."(lihat Syarah Al Aqidah Ath Thahawiyah hal 573) *Maksudnya jika tingkah laku sehari- hari orang tersebut sesuai dengan dengan Al Qur'an dan As Sunah, maka ia adalah seorang wali Allah, tetapi jika tidak sesuai, maka ia adalah seorang wali setan. pen.Menurut persepsi kebanyak orang, wali adalah orang yang mengetahui ilmu gaib. Padahal ilmu gaib sesuatu yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Memang terkadang hal itu ditampakan pada sebagian Rasul-Nya, jika Dia menghendakinya (QS Al Jin : 26-27).Sebagian orang lagi menyangka bahwa setiap kuburan yang dibangun di atasnya kubah adalah wali. Padahal bisa jadi kuburan tersebut di dalamnya adalah orang fasik, atau bahkan mungkin tad ada manusia yang dikubur di dalamnya.Seorang wali bukanlah yang dikuburkan di dalam masjid atau yang dibangun di atasnya suatu bangunan atau kubah. Hal itu justru melanggar syari'at Islam, bahkan Rasulullah SAW melarang mengkapur kuburan atau dibangun sesuatu di atasnya (HR. Muslim) (lihat Firqah an Naajiyah Bab 31)Kesimpulan :Semua orang yang beriman adalah wali Allah, dan di dalam diri setiap orang yang beriman terdapat tingkat kewalian sesuai dengan tingkat keimanannya. (lihat Mujmal Ushul Ahlissunnah wal Jamaah fi Al Aqidah, pasal 2).Posting Milis (MediaKita)Manajemen Qolbu No 452. TANDA TANDA WALI ALLAH1. Jika melihat mereka, akan mengingatkan kita kepada Allah swt.Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya:"Ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Allah berfirman: "Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Akupun mengingai mereka."Dari Said ra, ia berkata:"Ketika Rasulullah saw ditanya: "Siapa wali-wali Allah?" Maka beliau bersabda: "Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah."2. Jika mereka tiada, tidak pernah orang mencarinya.Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab, katanya:10 Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu'aim dalam Hilya jilid I hal. 6Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya' dan Abu Nu'aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6)."Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu'adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: "Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu'adz?" Kata Mu'adz: "Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para pelita ilmu."3. Mereka bertakwa kepada Allah.Allah swt berfirman:"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat"13Abul Hasan As Sadzili pernah berkata: "Tanda-tanda kewalian seseorang adalah redha dengan qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan kembali kepada Allah ketika ditimpa bencana."4. Mereka saling menyayangi dengan sesamanya.Dari Umar Ibnul Khattab ra berkata:Hadis riwayat Nasa'i, Al Bazzar dan Abu Nu'aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6Surah Yunus: 62 – 64Hadisriwayat.Al Mafakhiril 'Aliyah hal 104"Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di sisi Allah." Tanya seorang: "Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa amal-amal mereka?" Sabda beliau: "Mereka adalah orang-orang yang saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya, mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan takut dan susah." Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang artinya: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati."5. Mereka selalu sabar, wara' dan berbudi pekerti yang baik.Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa"Rasulullah saw bersabda:Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal 5"Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara' dan berbudi luhur kepada orang lain."Rasulullah saw bersabda: "Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal kerana akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka." Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: "Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat."6. Mereka selalu terhindar ketika ada bencana.Dari Ibnu Umar ra, katanya:"Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi makan dengan rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah mematikan mereka, maka mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala bencana yang tiba akan lenyap secepatnya di hadapan mereka, seperti lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan mereka tidak terkena sedikitpun oleh bencana yang datang."Rujukan:-Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya'Hadis riwayat Abu Hu'aim dalam kitab Al HilyaHadis riwayat Abu Nu'aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 68. Hati mereka selalu terkait kepada Allah.Imam Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha'i: "Bumi ini tidak akan kosong dari hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya.. Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da'i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada mereka."9. Mereka senang bermunajat di akhir malam.Imam Ghazali menyebutkan: "Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: "Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. " Tanya seorang siddiq: "Ya Allah, apa tanda-tanda mereka?" Firman Allah: "Di siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku', sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?"Rujukan:-Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal.. 80Ihya' Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 35810. Mereka suka menangis dan mengingat Allah.'Iyadz ibnu Ghanam menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Malaikat memberitahu kepadaku: "Sebaik-baik umatku berada di tingkatan-tingkatan tinggi. Mereka suka tertawa secara terang, jika mendapat nikmat dan rahmat dari Allah, tetapi mereka suka menangis secara rahsia, kerana mereka takut mendapat siksa dari Allah. Mereka suka mengingat Tuhannya di waktu pagi dan petang di rumah-rumah Tuhannya. Mereka suka berdoa dengan penuh harapan dan ketakutan. Mereka suka memohon dengan tangan mereka ke atas dan ke bawah. Hati mereka selalu merindukan Allah. Mereka suka memberi perhatian kepada manusia, meskipun mereka tidak dipedulikan orang. Mereka berjalan di muka bumi dengan rendah hati, tidak congkak, tidak bersikap bodoh dan selalu berjalan dengan tenang. Mereka suka berpakaian sederhana. Mereka suka mengikuti nasihat dan petunjuk Al Qur'an. Mereka suka membaca Al Qur'an dan suka berkorban. Allah suka memandangi mereka dengan kasih sayangNya. Mereka suka membahagikan nikmat Allah kepada sesama mereka dan suka memikirkan negeri-negeri yang lain. Jasad mereka di bumi, tapi pandangan mereka ke atas. Kaki mereka di tanah, tetapi hati mereka di langit. Jiwa mereka di bumi, tetapi hati mereka di Arsy. Roh mereka di dunia, tetapi akal mereka di akhirat. Mereka hanya memikirkan kesenangan akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka. Kubur mereka di dunia, tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi. Kemudian beliau menyebutkan firman Allah yang artinya: "Kedudukan yang setinggi itu adalah untuk orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut kepada ancamanKu."11. Jika mereka berkeinginan, maka Allah memenuhinya.Dari Anas ibnu Malik ra berkata: "Rasul saw bersabda: "Berapa banyak manusia lemah dan dekil yang selalu dihina orang, tetapi jika ia berkeinginan, maka Allah memenuhinya, dan Al Barra' ibnu Malik, salah seorang di antara mereka."Ketika Barra' memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: "Wahai Barra', sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: "Andaikata Barra' berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami." Maka Barra' berdoa, sehingga kami diberi kemenangan.Di medan peperangan Sus, Barra' berdo'a: "Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu." Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra' gugur sebagai syahid.Rujukan:-Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam Hilya jilid I, hal 1612. Keyakinan mereka dapat menggoncangkan gunung.Abdullah ibnu Mas'ud pernah menuturkan:"Pada suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: "Afahasibtum annamaa khalaqnakum 'abathan", pada telinga seorang yang pengsan. Maka dengan izin Allah, orang itu segera sedar, sehingga Rasuulllah saw bertanya kepadanya: "Apa yang engkau baca di telinga orang itu?" Kata Abdullah: "Aku tadi membaca firman Allah: "Afahasibtum annamaa khalaqnakum 'abathan" sampai akhir surah." Maka Rasul saw bersabda: "Andaikata seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada suatu gunung, pasti gunung itu akan hancur."- Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam Al Hilya jilid I hal 73. HAKIKAT SAKIT SEORANG WALI ALLAHSuatu hari aku berziarah kepada Guruku. Saat itu Beliau sedang terbaring di opname dirumah sakit. Bersyukur sekali dalam kedaan darurat aku di izinkan untuk langsung bertemu Beliau. Aku masih ingat saat itu aku menangis lama melihat Guruku yang selama ini gagah dan sehat terbaring lemah di kamar rumah sakit. Aku masuk kekamar dengan pelan agar tidak mengganggu istrahat Beliau. Beliau melirik ke arahku dan berkata:"Kapan kau datang?""Baru 1 jam yang lalu Guru"Kemudian Beliau menatap langit-langit kamar seakan ingin mengatakan sesuatu tapi tidak sempat keluar dari mulut Beliau. Dalam hatiku berkata, bagaimana mungkin seorang wali Allah bisa sakit, padahal segala jenis penyakit sembuh berkat doa dan syafaat Beliau. Saat aku sedang mengucapkan itu dalam hati, kemudia Beliau menoleh kepadaku dan berkata:"Sufi Muda, rohani Gurumu itu tidak pernah sakit karena dia berasal dari Yang Maha Sehat dan akan terus mengalirkan syafaat serta terus menerus menyalurkan rahmat dan karunia Allah lewat dadanya, akan tetapi fisik Gurumu akan tunduk kepada Firman Afaqi sesuai dengan hukum-hukum alam yang telah ditetapkan Tuhan. Salah satu sifat dari Nabi adalah HARUS dia seperti manusia biasa. Kalau Nabi terkena api harus dirasakan panas seperti layaknya manusia begitu juga kalau nabi berjalan di tengah malam akan merasakan dingin. Begitu juga berlaku kepada wali-Nya, akan tunduk kepada hukum alam ini. Sifat HARUS seperti manusia itu juga salah satu cara Tuhan menyembunyikan Kekasih-Nya dari pandangan dunia ini. Junjungan kita Nabi Muhammad SAW berani dilempari kotoran unta dikarenakan orang kafir terhijab oleh hijab Insani".Aku hanya diam di sudut ranjang, menatap mata Guru yang amat aku sayangi dan setiap pertemuan aku dengan Guruku selalu aku rasakan hal baru yang sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata. Benar sekali apa yang dikemukan oleh para sufi bahwa bertemu dengan Guru Mursyid itu adalah satu karunia Allah yang sangat besar. Saat menatap mata Beliau seakan-akan ruhani ini terbawa melayang langsung ke Alam Rabbani. Salah satu hadab bertemu dengan Guru adalah tidak diperkenankan kita banyak berbicara dan baiknya hanya mendengar dan ketika ditanya oleh Guru haruslah menjawabnya dengan bahasa yang sopan dan dalam hati terlebih dahulu harus memperbanyak Istikhfar, memohon ampun kepada-Nya agar dalam mengucapkan kata-kata kepada Guru nanti tidak disusupi oleh nafsu dan setan.Dalam hatiku kembali timbul pertanyaan, bukankah Guru bisa berdoa kepada Allah agar disembuhkan dari penyakit ini? Sebagai Wali Allah tentu saja Beliau bisa mendengar suara hatiku, tiba-tiba guruku berkata, "Tidak seperti itu Sufimuda….""Pernahkah kau mendengar kisah tentang Nabi Ayyub?""Pernah Guru""Apa yang kau ketahui tentang Nabi Ayyub?""Nabi Ayyub adalah nabi yang paling banyak mengalami sakit, Guru" jawabku.Kemudian Beliau dengan senyum berkata, "Nabi Ayyub, sakit-sakitan dia, kemudian dia berdoa kepada Allah, 'Ya Allah sembuhkanlah penyakitku ini', kemudian Allah berfirman, 'Apa kau ucapkan Ayyub?' nabi Ayyyub kembali mengulang do'anya: 'tolong sembuhkanlah penyakitku ini' dengan marah Tuhan berkata kepada Nabi Ayyub: 'Hai Ayyub, sekali lagi kau berdo'a seperti itu aku tampar engkau nanti' Kemudian dengan polosnya nabi Ayyub bertanya kepada Allah: 'Ya Allah, berarti engkau senang kalau aku sakit?' dengan tegas Allah menjawab: 'Ya, Aku senang kau sakit'. Setelah Nabi Ayyub tahu Tuhan senang kalau dia sakit maka diapun dengan senang menjalani sakitnya itu. Setiap dia mau ambil wudhuk dia pindahkan ulat yang ada di badannya dan setelah selesai beribadah kembali diambil ulat tadi diletakkan di badannya sambil berkata kepadda ulat, 'hai ulat, kembali kau kesini, Tuhan senang aku sakit'. Begitulah yang dialami nabi Ayyub, maka Gurumu ada persamaan seperti itu".Sambil minum segelas air putih kembali Beliau berkata kepadaku, "Aku sudah berjanji kepada Tuhan agar terus memuja-Nya dan berdakwah, makanya setiap aku cerita tentang Tuhan maka badanku terasa enak"."Sufi Muda….""Saya Guru…""Suatu saat nanti kau pasti tahu kenapa aku sakit, silahkan baca dan renungi 2 ayat terakhir dari surat at-Taubah, disana kau menemukan jawabannya. Bacalah Laqadjaakum dengan pelan dan mesra jangan seperti burung beo yang tidak pernah tahu makna dari ucapannya".Kemudian Beliau membacakan surat at-Taubah sambil menangis, "Laqadjaakum Rasulun min anfusikum, azizun alaihi ma anittum, harisun alaikum bil mukminina raufur rahim…."Aku merasakan dadaku bergemuruh dan berguncang hebat mendengar ayat yang Beliau bacakan. Serasa rontok dada ini, dan seluruh tubuh berguncang hebat, aku menangis dengan sejadi-jadinya. Apalagi Beliau membacakan arti ayat tersebut, "…. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin…."Sungguh lama aku tenggelam dalam tangisan sambil menatap wajah Guruku yang mulia. Firman Allah yang dibacakan oleh kekasih Allah sangat berbeda dengan ayat Allah yang dibacakan oleh pada umumnya orang. Benar seperti yang dikemukan oleh Para Syekh Besar bahwa apabila Wali-Nya membacakan ayat-Nya pastilah Dia hadir menyertai bacaan Kekasih-Nya.Aku memangis menyesali diri yang selama ini hanya menjadi beban Guru, hanya bisa meminta tapi belum bisa memberi, hanya bisa membebani belum bisa berbhakti, hanya mementingkan diri sendiri tanpa mau peduli, hanya mengharapkan kasih sayang tanpa mau menyayangi."Sufi Muda….""Saya Guru…""Jangan pernah engkau patah semangat kalau melihat Gurumu seperti ini, seluruh dokter di dunia ini tidak akan bisa menyembuhkan sakitku ini. Tuhan ingin menunjukkan kebesaran-Nya. Dan Tuhan sekarang sedang bekerja ke arah sana. Yang kau lihat keramat dan gagah dalam nyata dan mimpimu itu bukanlah aku, tapi itu adalah pancarahan dari Nur Ilahi. Aku hanyalah seorang hamba yang tiada berdaya. Muridku….yang Hebat itu Tuhan saja"Kemudian Beliau membacakan surat Al-Mujaadilah ayat 21: "Kataballahu La Aghlibanna anaa wa rusulii, innallahaa qawiyum 'azii zun (Allah telah menetapkan, bahwa tiada kamus kalah bagi Ku dan rasul-rasul-Ku. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Gagah".Ketika aku berpamitan sambil mencium tangannyaBarulah aku tahu bahwa sakit seorang Wali itu bukan sakit biasa akan tetapi sakit karunia. Sakit menanggung beban dari orang-orang yang selalu bersamanya bahkan beban dunia ini. Seminggu kemudian Beliau sembuh, sehat wal afiat bahkan lebih sehat seperti sebelumnya. Terimakasih Tuhan atas berkenannya Engkau mengabulkan do'aku sehingga Guruku sehat kembali.Ya Tuhan,Berilah panjang umur dan kesehatan kepada Guruku agar beliau lebih lama lagi membimbing dan menuntun aku yang bodoh dan dungu ini ke jalan-Mu yang Maha lurus.Ya Tuhan,Andai masih ada karunia berupa kesenangan dunia yang kelak akan Engkau berikan sepanjang hidupku, berikanlah kesenangan itu kepada Guruku agar Beliau selalu bahagia dan sejahtera.Ya Tuhan,Jadikanlah aku orang yang selalu bisa merasakan apa yang dirasakan Guruku, senyumnya menjadi senyumku, deritanya menjadi deritaku, kepedihannya menjadi kepedihanku agar aku bisa mengerti makna dan tujuan hidup di dunia ini.Ya Tuhan,Jangan engkau memasukkan aku kedalam orang-orang yang merasa dekat kepada kekasih-Mu yang tanpa sadar justru lebih banyak menyakiti hatinya. Janganlah aku menyayangi kekasih-Mu seperti sayangnya anak kecil kepada seekor kuncing yang terus menerus didekap dalam pelukannya sehingga kucing itu sulit bernafas dan akhirnya mati. Jadikanlah rasa sayangku kepada Guruku sebagaimana Ia ingin disayang.Ya Tuhan,Ajari aku yang bodoh, lemah dan tiada berdaya ini untuk bisa mencintai kekasih-Mu sebagaimana ia ingin dicintai.Ya Tuhan,Izinkanlah aku bisa terus bersama kekasih-Mu dan bisa melayaninya dengan baik.Ya TuhanPerkenankanlah doaku ini….Koeta Radja, 9 Maret '094. 'UWAIYS AL – QARANI – WALI ALLAH YANG TERSEMBUNYI"Wali-Wali Allah tidak berkata: 'ikuti saya' tapi berkata: 'Ikuti Allah dan Rasul-Nya!' Siapa yang terbuka hatinya mengikuti mereka.Wali-Wali Allah tersembunyi, bukan fisiknya tapi Maqom Spiritualnya[tersembunyi] dari orang-orang yang buta matahatinya.Banyak yang ingin mendekati Allah tapi menjauhi para wali-Nya.Pemuka para wali adalah para Nabi dan Sahabat Rasulullah Saw.Sultan para wali adalah Nabiyur-Rahmah Muhammad Saw.yang melalui beliau mengalir ilmu-ilmu Hakikat Allahdari "hati spiritual" ke "hati spiritual" para hamba-Nya yang mukhlisin."- Dikutip dari kata-kata mutiara Wiyoso Hadi -Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurayrah ra, bahwa Rasulullah SAW (ShollaLlahu 'Alayhi Wassalam) bersabda: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Tinggi mencintai di antara makhluk-Nya orang-orang pilihan, (mereka) tersembunyi, taat, rambut mereka acak-acakan, wajah mereka berdebu dan perut mereka kelaparan. Jika meminta izin kepada pemimpin ditolak. Jika melamar wanita cantik tidak diterima. Jika mereka tak hadir tak ada yang kehilangan dan jika hadir tak ada yang merasa bahagia atas kehadirannya. Jika sakit tak ada yang mengunjunginya dan jika mati tak ada yang menyaksikan jenazahnya."Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, contohkan pada kami salahsatu dari mereka?" Beliau SAW menjawab: "Itulah 'Uways al-Qarani." Para sahabat bertanya kembali: "Seperti apakah 'Uways al-Qarani?" Beliau SAW menjawab: "Matanya berwarna hitam kebiru-biruan, rambutnya pirang, pundaknya bidang, postur tubuhnya sedang, warna kulitnya mendekati warna tanah (coklat-kemerahan), janggutnya menyentuh dada (karena kepalanya sering tertunduk hingga janggutnya menyentuh dada), pandangannya tertuju pada tempat sujud, selalu meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri, menangisi (kelemahan) dirinya, bajunya compang-camping tak punya baju lain, memakai sarung dan selendang dari bulu domba, tidak dikenal di bumi namun dikenal oleh penduduk langit, jika bersumpah (berdo'a) atas nama Allah pasti akan dikabulkan. Sesungguhnya di bawah pundak kirinya terdapat belang putih. Sesungguhnya kelak di hari kiamat, diserukan pada sekelompok hamba, "Masukklah ke dalam surga!" Dan diserukankepada 'Uways, "Berhenti, dan berikanlah syafa'at!" Maka Allah memberikan syafa'at sebanyak kabilah Rabi'ah dan Mudhar.""Wahai 'Umar, wahai `Ali! Jika kalian berdua menemuinya, mintalah padanya agar memohonkan ampun bagi kalian berdua, niscaya Allah akan mengampuni kalian berdua." Maka mereka berdua mencarinya selama sepuluh tahun tetapi tidak berhasil. Ketika di akhir tahun sebelum wafatnya, 'Umar ra berdiri di gunung Abu Qubais, lalu berseru dengan suara lantang: "Wahai penduduk Yaman, adakah di antara kalian yang bernama 'Uways?"Bangkitlah seorang tua yang berjenggot panjang, lalu berkata: "Kami tidak tahu 'Uways yang dimaksud. Kemenakanku ada yang bernama 'Uways, tetapi ia jarang disebut-sebut, sedikit harta, dan seorang yang paling hina untuk kami ajukan ke hadapanmu. Sesungguhnya ia hanyalah penggembala unta-unta kami, dan orang yang sangat rendah (kedudukan sosialnya) di antara kami. Demi Allah tak ada orang yang lebih bodoh, lebih gila (lebih aneh/nyentrik), dan lebih miskin daripada dia."Maka, menangislah 'Umar ra, lalu beliau berkata: "Hal itu (kemiskinan & kebodohan spiritual) ada padamu, bukan padanya. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Kelak akan masuk surga melalui syafa'atnya sebanyak kabilah Rabi`ah dan Mudhar." Maka 'Umar pun memalingkan pandangan matanya seakan-akan tidak membutuhkannya, dan berkata: Dimanakah kemenakanmu itu!? Apakah ia ada di tanah haram ini?" "Ya," jawabnya. Beliau bertanya: "Dimanakah tempatnya?" Ia menjawab: "Di bukit 'Arafat." Kemudian berangkatlah 'Umar dan 'Ali ra dengan cepat menuju bukit 'Arafat. Sampai di sana, mereka mendapatkannya dalam keadaan sedang shalat di dekat pohon dan unta yang digembalakannya di sekitarnya. Mereka mendekatinya, dan berkata: "Assalamu'alayka wa rahmatullah wa barakatuh." 'Uways mempercepat shalatnya dan menjawab salam mereka.Mereka berdua bertanya: "Siapa engkau?" Ia menjawab: "Penggembala unta dan buruh suatu kaum." Mereka berdua berkata: "Kami tidak bertanya kepadamu tentang gembala dan buruh, tetapi siapakah namamu?" Ia menjawab: " `Abdullah (hamba Allah)." Mereka berdua berkata: "Kami sudah tahu bahwa seluruh penduduk langit dan bumi adalah hamba Allah, tetapi siapakah nama yang diberikan oleh ibumu?" Ia menjawab: "Wahai kalian berdua, apakah yang kalian inginkan dariku?"Mereka berdua menjawab: "Nabi SAW menyifatkan kepada kami seseorang yang bernama 'Uways al-Qarani. Kami sudah mengetahui akan rambut yang pirang dan mata yang berwarna hitam kebiru-biruan. Beliau SAW memberitahukan kepada kami bahwa di bawah pundak kirinya terdapat belang putih. Tunjukkanlah pada kami, kalau itu memang ada padamu, maka kaulah orangnya. Maka ia menunjukkan kepada mereka berdua pundaknya yang ternyata terdapat belang putih itu. Mereka berdua melihatnya seraya berkata: "Kami bersaksi bahwasannya engkau adalah 'Uways al-Qarani, mintakanlah ampunan untuk kami, semoga Allah mengampunimu."Ia menjawab: "Aku merasa tidak pantas untuk memohon ampun untuk anak cucu Adam ('alayhis-salam), tetapi di daratan dan lautan (di kapal yang sedang berlayar) ada segolongan laki-laki maupun wanita mu'min (beriman) dan muslim yang doanya diterima." 'Umar dan 'Ali ra berkata: "Sudah pasti kamu yang paling pantas."'Uways berkata: "Wahai kalian berdua, Allah telah membuka (rahasia spiritual) dan memberitahukan keadaaan (kedudukan spiritual)ku kepada kalian berdua, siapakah kalian berdua?" Berkatalah `Ali ra: "Ini adalah 'Umar 'Amir al-Mu'minin, sedangkan aku adalah `Ali bin Abi Thalib." Lalu 'Uways bangkit dan berkata: "Kesejahteraan, rahmat dan keberkahan Allah bagimu wahai 'Amir al-Mu'minin, dan kepadamu pula wahai putra 'Abi Thalib, semoga Allah membalas jasa kalian berdua atas umat ini dengan kebaikan." Lalu keduanya berkata: "Begitu juga engkau, semoga Allah membalas jasamu dengan kebaikan atas dirimu."Lalu 'Umar ra berkata kepadanya: "Tetaplah di tempatmu hingga aku kembali dari kota Madina dan aku akan membawakan untukmu bekal dari pemberianku dan penutup tubuh dari pakaianku. Di sini tempat aku akan bertemu kembali denganmu."Ia berkata: "Tidak ada lagi pertemuan antara aku denganmu wahai 'Amir al-Mu'minin. Aku tidak akan melihatmu setelah hari ini. Katakan apa yang harus aku perbuat dengan bekal dan baju darimu (jika engkau berikan kepadaku)? Bukankah kau melihat saya (sudah cukup) memakai dua lembar pakaian terbuat dari kulit domba? Kapan kau melihatku merusakkannya! Bukankah kau mengetahui bahwa aku mendapatkan bayaran sebanyak empat dirham dari hasil gembalaku? Kapankah kau melihatku menghabiskannya? Wahai 'Amir al-Mu'minin, sesungguhnya dihadapanku dan dihadapanmu terdapat bukit terjal dan tidak ada yang bisa melewatinya kecuali setiap (pemilik) hati (bersih-tulus) yang memiliki rasa takut dan tawakal (hanya kepada Allah), maka takutlah (hanya kepada Allah) semoga Allah merahmatimu."Ketika 'Umar ra mendengar semua itu, ia menghentakkan cambuknya di atas tanah. Kemudian ia menyeru dengan suara lantang: "Andai 'Umar tak dilahirkan oleh ibunya! Andai ibuku mandul tak dapat hamil! Wahai siapa yang ingin mengambil tampuk kekhilafahan ini?" Kemudian 'Uways berkata: "Wahai 'Amir al-Mu'minin, ambillah arahmu lewat sini, hingga aku bisa mengambil arah yang lain." Maka 'Umar ra berjalan ke arah Madina, sedangkan 'Uways menggiring unta-untanya dan mengembalikan kepada kaumnya. Lalu ia meninggalkan pekerjaan sebagai penggembala dan pergi ke Kufah dimana ia mengisi hidupnya dengan amal-ibadah hingga kembali menemui Allah.5. SEPUTAR RAHASIA WALI ALLAHInna auliya allahi la khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun. Begitulah penegasan Allah tentang hakekat jiwa para wali, bahwa mereka tidak akan dirundung takut dan sedih. Tak heran bila kita melihat perjalanan hidup para wali sanga dan para wali jaman mutakhir, semisal KH Moch. Cholil Bangkalan, KH Abdul Hamid Pasuruan, KH Chamin Jasuli (Gus Mik) dan beberapa auliya' lainnya, mereka tidak kenal rasa takut dan sedih, sebab hidup dan mati mereka memang untuk dan bagi Allah semata. Hanya saja, bagaimanapun dunia wali adalah dunia penuh rahasia.Terkait dengan rahasia wali Allah itu, Imam Abu Hamid Muhammad Al Ghazali menulis sebuah cerita dalam Mukasayafat Al-Qulub. Alkisah, seorang bangsawan berjalan jalan di pasar budak. Matanya tertarik pada seorang budak bertubuh kekar. Lalu ia bertanya kepada budak itu, "Maukah kau bekerja untukku? Aku lihat kau mempunyai keterampilan yang aku butuhkan". Dengan tenang budak itu menjawab, " Aku mau bekerja untuk siapapun dengan dua syarat." "Apa itu syaratmu anak muda?", tanya sang bangsawan penasaran. "Dua syaratku adalah : pertama, aku hanya bekerja siang hari, jangan suruh aku bekerja malam hari dan kedua, aku tidak mau tinggal satu rumah denganmu, beri aku tempat tinggal yang lain." Mendengar ini, timbul rasa penasaran di hati bangsawan, ia pun berniat untuk mempekerjakan budak itu, apalagi si budak memenuhi kriterianya.Singkat cerita dibawalah budak itu ke rumah sang bangsawan. Ia diizinkan untuk tinggal di sebuah gubuk di sebelah rumah mewah bangsawan. Lalu dimulailah hari-hari sang budak bekerja bagi majikan barunya. Segala sesuatu berjalan apa adanya. Si budak bekerja di siang hari menjalankan tugas tugasnya sampai majikannya sangat puas terhadapnya. Ingin rasanya majikan itu memintanya kerja juga di malam hari walaupun hanya untuk pekerjaan ringan, tetapi ia teringat akan syarat pertama si budak. Dan ia merasa berkecukupan dengan kerja baik si budak itu pada siang hari.Semuanya berjalan lancar sampai pada suatu saat ketika istri si bangsawan merasa ingin memberi hadiah atas kerja keras budak itu. Tanpa sepengetahuan suaminya, malam hari istri bangsawan itu membawakan sesuatu buat si budak. Ia menyelinap masuk ke dalam gubuk. Ia terkejut manakala menemukan budak itu telungkup sujud. Di atasnya bergayut lingkaran putih bercahaya.Melihat ini, istri bangsawan segera berlari menemui suaminya dan berkata, "Wahai suamiku, sesungguhnya budak itu adalah seorang wali Allah !". Dengan segera pasangan suami istri itu bergegas menemui si budak. Apa jawab budak itu ketika bertemu mereka ? Ia hanya menjawab singkat, "Bukankah sudah aku minta agar kalian tidak menggangguku di malam hari ?" Lalu ia menengadahkan tangannya ke langit seraya menggumankan sebuah syair yang artinya : "Wahai pemilik rahasia, sesungguhnya rahasia ini sudah terungkap, maka tak kuinginkan lagi hidup ini setelah rahasia ini tersingkap". Tak lama setelah membacakan syair ini, si budak pun sujud dan menghembuskan nafasnya yang terakhir, meninggalkan suami istri itu dalam keheranan.Cerita dari Imam Ghazali itu mengantarkan kita kepada beberapa hal, diantaranya bahwa kita sebagai manusia biasa tidak mengetahui begitu saja bahwa seseorang adalah wali Allah dan seseorang yang lain bukan . Menurut para sufi, la ya'rifal-wali illa al-wali, tidak akan mengetahui seorang wali selain wali Tuhan yang lainnya.Demikianlah beberapa artikel tentang wali Allah dan tanda tandanya, mudah mudahan menambah wawasan dan meningkatkan motivasi kita untuk mendekatkan diri pada Allah. Dalam surat Al Waqiah ayat 10-14 disebutkan bahwa para Wali Allah adalah orang yang dekat dengan Allah (Al Mukarrobuun), mereka itu sebagian besar orang zaman dahulu dan sebagian kecil dari orang zaman sekarang (kemudian).10. Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, 11. Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. 12. Berada dalam jannah kenikmatan13. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, 14. dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian (Al Waqiah 10-14)Mari kita berlomba lomba untuk mendapatkan derajat Aulia Allah ataupun Al Muqarrobun seperti yang disebutkan dalam surat Al Waqiah tersebut diatas.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:20PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    1. WALI ALLAH SIAPAKAH MEREKA ?
     
    Mulyadi – Muhammad Ibnu Anwar
     
    "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang- orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus : 62-63).
     
    Ayat di atas mengandung pengertian bahwa wali Allah (waliyullah) ialah orang yang beriman dan bertakwa.(lihat Tafsir Ibnu Katsir juz 2 hal 422). (Wali-wali Allah) ialah orang yang beriman kepada hal yang gaib, mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah Allah anugerahkan kepadanya. Mereka juga beriman kepada yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Al-Qur'an) dan yang diturunkan kepada nabi- nabi sebelum Nabi Muhammad SAW, serta mereka meyakini adanya hari akhir. Mereka (wali-wali Allah) itu adalah golongan yang mengikuti Nabi Muhammad SAW (lihat Tafsir Tanwiirul Miqbas, hal 4).
     
    Terhadap mereka (wali-wali Allah) terkadang tampak karamah ketika sedang dibutuhkan. Seperti karamah Maryam ketika ia mendapatkan rezeki berupa makanan di rumahnya (QS.3 : 35) (lihat Firqah an Naajiyah Bab 31).
     
    Maka wilayah (kewalian) memang ada. Tetapi ia tidak terjadi kecuali pada hamba yang mukmin, taat dan mengesakan Allah. Adapun karamah tidak menjadi syarat untuk seseorang disebut sebagai wali Allah, sebab syarat demikian tidak diberitakan dalam Al Qur'an.
     
    Tingkat kewalian yang terdapat dalam diri seseorang mukmin sesuai dengan tingkat keimanannya. Para wali Allah yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah para nabi, dan diantara para nabi yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah para rasul, dan diantara para rasul yang paling tinggi tingkat kewaliaanya adalah rasul ulul azmi, dan diantara rasul ulul azmi yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah Rasulullah Muhammad SAW. Maka barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan dekat dengan-Nya (mengaku sebagai wali Allah), tetapi ia tidak mengikuti sunah Rasulullah Muhammad SAW, maka sebenarnya ia bukanlah wali Allah tetapi musuh Allah dan wali setan (lihat Al Furqan, hal 6) .
     
    Apa yang tampak pada sebagian ahli bid'ah seperti memukul-mukulkan besi ke perut, memakan api dan sebagainya dengan tidak menimbulakn cedera apapun, maka itu adalah dari perbuatan setan. Hal yang demikian bukanlah karamah tetapi istidraaj agar mereka semakin jauh tenggelam dalam kesesatan (lihat Firqah an Najitaah Bab 31).
     
    Mengenai hal tersebut, Asy Syeikh Hasyim Al Asy'ari r.a. (tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, NU) berkata : "Barangsiapa yang mengaku sebagai wali Allah tanpa mengikuti sunah, maka pengakuannya adalah kebohongan." (Ad Durar Al Muntasirah, hal 4)
     
    Apa yang dikatakan oleh Asy Syeikh Hasyim Al Asy'ari di atas diperkuat dengan perkataan Imam Asy Syafi'I r.a. : "Jika kalian melihat seseorang yang mampu berjalan di atas air dan terbang di angkasa, maka janganlah kalian tertipu olehnya, sehingga kalian serahkan urusannya kepada Al Qur'an (dan As Sunah)*."(lihat Syarah Al Aqidah Ath Thahawiyah hal 573) *Maksudnya jika tingkah laku sehari- hari orang tersebut sesuai dengan dengan Al Qur'an dan As Sunah, maka ia adalah seorang wali Allah, tetapi jika tidak sesuai, maka ia adalah seorang wali setan. pen.
     
    Menurut persepsi kebanyak orang, wali adalah orang yang mengetahui ilmu gaib. Padahal ilmu gaib sesuatu yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Memang terkadang hal itu ditampakan pada sebagian Rasul-Nya, jika Dia menghendakinya (QS Al Jin : 26-27).
     
    Sebagian orang lagi menyangka bahwa setiap kuburan yang dibangun di atasnya kubah adalah wali. Padahal bisa jadi kuburan tersebut di dalamnya adalah orang fasik, atau bahkan mungkin tad ada manusia yang dikubur di dalamnya.
     
    Seorang wali bukanlah yang dikuburkan di dalam masjid atau yang dibangun di atasnya suatu bangunan atau kubah. Hal itu justru melanggar syari'at Islam, bahkan Rasulullah SAW melarang mengkapur kuburan atau dibangun sesuatu di atasnya (HR. Muslim) (lihat Firqah an Naajiyah Bab 31)
     
    Kesimpulan :
    Semua orang yang beriman adalah wali Allah, dan di dalam diri setiap orang yang beriman terdapat tingkat kewalian sesuai dengan tingkat keimanannya. (lihat Mujmal Ushul Ahlissunnah wal Jamaah fi Al Aqidah, pasal 2).
     
    Posting Milis (MediaKita)Manajemen Qolbu No 45
     
    2. TANDA TANDA WALI ALLAH
     
    1. Jika melihat mereka, akan mengingatkan kita kepada Allah swt.
     
    Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya:
     
    "Ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Allah berfirman: "Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Akupun mengingai mereka."
     
    Dari Said ra, ia berkata:
     
    "Ketika Rasulullah saw ditanya: "Siapa wali-wali Allah?" Maka beliau bersabda: "Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah."
     
    2. Jika mereka tiada, tidak pernah orang mencarinya.
     
    Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab, katanya:
     
    10 Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu'aim dalam Hilya jilid I hal. 6
     
    Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya' dan Abu Nu'aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6).
     
    "Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu'adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: "Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu'adz?" Kata Mu'adz: "Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para pelita ilmu."
     
    3. Mereka bertakwa kepada Allah.
     
    Allah swt berfirman:
     
    "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat"13
     
    Abul Hasan As Sadzili pernah berkata: "Tanda-tanda kewalian seseorang adalah redha dengan qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan kembali kepada Allah ketika ditimpa bencana."
     
    4. Mereka saling menyayangi dengan sesamanya.
     
    Dari Umar Ibnul Khattab ra berkata:
     
    Hadis riwayat Nasa'i, Al Bazzar dan Abu Nu'aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6
     
    Surah Yunus: 62 – 64
     
    Hadisriwayat.Al Mafakhiril 'Aliyah hal 104
     
    "Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di sisi Allah." Tanya seorang: "Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa amal-amal mereka?" Sabda beliau: "Mereka adalah orang-orang yang saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya, mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan takut dan susah." Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang artinya: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati."
     
    5. Mereka selalu sabar, wara' dan berbudi pekerti yang baik.
     
    Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa"Rasulullah saw bersabda:
     
    Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal 5
     
    "Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara' dan berbudi luhur kepada orang lain."
    Rasulullah saw bersabda: "Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal kerana akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka." Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: "Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat."
     
    6. Mereka selalu terhindar ketika ada bencana.
     
    Dari Ibnu Umar ra, katanya:
     
    "Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi makan dengan rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah mematikan mereka, maka mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala bencana yang tiba akan lenyap secepatnya di hadapan mereka, seperti lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan mereka tidak terkena sedikitpun oleh bencana yang datang."
     
    Rujukan:-
     
    Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya'
     
    Hadis riwayat Abu Hu'aim dalam kitab Al Hilya
     
    Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6
     
    8. Hati mereka selalu terkait kepada Allah.
     
    Imam Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha'i: "Bumi ini tidak akan kosong dari hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya.. Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da'i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada mereka."
     
    9. Mereka senang bermunajat di akhir malam.
     
    Imam Ghazali menyebutkan: "Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: "Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. " Tanya seorang siddiq: "Ya Allah, apa tanda-tanda mereka?" Firman Allah: "Di siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku', sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?"
     
    Rujukan:-
     
    Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal.. 80
     
    Ihya' Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358
     
    10. Mereka suka menangis dan mengingat Allah.
     
    'Iyadz ibnu Ghanam menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Malaikat memberitahu kepadaku: "Sebaik-baik umatku berada di tingkatan-tingkatan tinggi. Mereka suka tertawa secara terang, jika mendapat nikmat dan rahmat dari Allah, tetapi mereka suka menangis secara rahsia, kerana mereka takut mendapat siksa dari Allah. Mereka suka mengingat Tuhannya di waktu pagi dan petang di rumah-rumah Tuhannya. Mereka suka berdoa dengan penuh harapan dan ketakutan. Mereka suka memohon dengan tangan mereka ke atas dan ke bawah. Hati mereka selalu merindukan Allah. Mereka suka memberi perhatian kepada manusia, meskipun mereka tidak dipedulikan orang. Mereka berjalan di muka bumi dengan rendah hati, tidak congkak, tidak bersikap bodoh dan selalu berjalan dengan tenang. Mereka suka berpakaian sederhana. Mereka suka mengikuti nasihat dan petunjuk Al Qur'an. Mereka suka membaca Al Qur'an dan suka berkorban. Allah suka memandangi mereka dengan kasih sayangNya. Mereka suka membahagikan nikmat Allah kepada sesama mereka dan suka memikirkan negeri-negeri yang lain. Jasad mereka di bumi, tapi pandangan mereka ke atas. Kaki mereka di tanah, tetapi hati mereka di langit. Jiwa mereka di bumi, tetapi hati mereka di Arsy. Roh mereka di dunia, tetapi akal mereka di akhirat. Mereka hanya memikirkan kesenangan akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka. Kubur mereka di dunia, tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi. Kemudian beliau menyebutkan firman Allah yang artinya: "Kedudukan yang setinggi itu adalah untuk orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut kepada ancamanKu."
     
    11. Jika mereka berkeinginan, maka Allah memenuhinya.
     
    Dari Anas ibnu Malik ra berkata: "Rasul saw bersabda: "Berapa banyak manusia lemah dan dekil yang selalu dihina orang, tetapi jika ia berkeinginan, maka Allah memenuhinya, dan Al Barra' ibnu Malik, salah seorang di antara mereka."
     
    Ketika Barra' memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: "Wahai Barra', sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: "Andaikata Barra' berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami." Maka Barra' berdoa, sehingga kami diberi kemenangan.
     
    Di medan peperangan Sus, Barra' berdo'a: "Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu." Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra' gugur sebagai syahid.
     
    Rujukan:-
     
    Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam Hilya jilid I, hal 16
     
    12. Keyakinan mereka dapat menggoncangkan gunung.
     
    Abdullah ibnu Mas'ud pernah menuturkan:
     
    "Pada suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: "Afahasibtum annamaa khalaqnakum 'abathan", pada telinga seorang yang pengsan. Maka dengan izin Allah, orang itu segera sedar, sehingga Rasuulllah saw bertanya kepadanya: "Apa yang engkau baca di telinga orang itu?" Kata Abdullah: "Aku tadi membaca firman Allah: "Afahasibtum annamaa khalaqnakum 'abathan" sampai akhir surah." Maka Rasul saw bersabda: "Andaikata seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada suatu gunung, pasti gunung itu akan hancur."
     
    - Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam Al Hilya jilid I hal 7
     
    3. HAKIKAT SAKIT SEORANG WALI ALLAH
     
    Suatu hari aku berziarah kepada Guruku. Saat itu Beliau sedang terbaring di opname dirumah sakit. Bersyukur sekali dalam kedaan darurat aku di izinkan untuk langsung bertemu Beliau. Aku masih ingat saat itu aku menangis lama melihat Guruku yang selama ini gagah dan sehat terbaring lemah di kamar rumah sakit. Aku masuk kekamar dengan pelan agar tidak mengganggu istrahat Beliau. Beliau melirik ke arahku dan berkata:
     
    "Kapan kau datang?"
     
    "Baru 1 jam yang lalu Guru"
     
    Kemudian Beliau menatap langit-langit kamar seakan ingin mengatakan sesuatu tapi tidak sempat keluar dari mulut Beliau. Dalam hatiku berkata, bagaimana mungkin seorang wali Allah bisa sakit, padahal segala jenis penyakit sembuh berkat doa dan syafaat Beliau. Saat aku sedang mengucapkan

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:20PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Syiah di Indonesia,...-
    http://graph.facebook.com/100002240249010/picture
    Jul 1st 2013, 13:31
     
    Syiah di Indonesia, sudah mendapat legalitas dalam bentuk pendirian yayasan-yayasan dan telah berdiri ormas Ikatan Pecinta Ahlu Bait (IPABI) di Bogor serta Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI) yang dideklarasikan oleh almarhum Gusdur (Presiden Republik Indonesia KH.Abdurrahman Wahid) pada 1 Juli 2000 di Gedung Merdeka Bandung. Yang kini posisi Ketua Dewan Syuro IJABI ditempati oleh Prof.Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. Ormas IJABI ini terdaftar secara resmi di Departemen Dalam Negeri RI melalui Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat nomor: 127 Tahun 2000/D.I tanggal 11 Agustus 2000. by: syiahali
     
     
    Pada tafsir Tabari, jilid 30 hal. 171 diriwayatkan dari Ibnu Hamid mengatakan bahwa, Isa bin Farqad dari Abil Jarud dari Muhammadi bin Ali, Rasulullah saww ketika ditanya siapakah khairul bariyyah itu, beliau saww menjawab,:"Hum anta, wa syi'atuka….Engkau ya Ali dan Syiahmu ( pengikutmu)".
    Sementara riwayat lain menyebutkan, Jabir bin Abdullah Anshari ra berkata ketika ayat 'khairul bariyyah' turun, Nabi saww menghadap kepada Ali as dan berkata, "Hum anta, wa syi'atuka, taridu 'alayya wa syi'atuka radhiina mardiyyiina, (maksud dari khairul bariyyah) adalah kamu (Ali) dan pengikutmu, di hari kiamat kamu dan syiahmu masuk bersama saya dalam keadaan Allah ridha kepadamu, dan kamu ridha kepada Allah." ( Riwayat ini terdapat dalam kitab Syawahid at Tanzil, oleh Imam Al-Hakim An-Naisyaburi, pada jilid 2 hal. 360.
     
     
    Dalam sebuah milis salah satu ormas besar Indonesia, seorang Bapak menulis: "…Sunni di Iran adalah aliran sesat, Syi'ah di Arab Saudi adalah aliran sesat. Dan Syi'ah di Indonesia bagaimana? Padahal populasinya lebih besar dari Ahmadiyah."
     
     
    Saya kaget membacanya karena tidak sesuai dengan apa yang saya baca. Kemudian saya memposting sebagai informasi tambahan. Namun, postingan saya ditahan alias tidak di-approve.
     
     
    Dalam postingan itu, saya mengemukakan bahwa dalam buku "Pelangi di Persia: Menyusuri Eksotisme Iran" disebutkan bahwa Muslim Sunni mendapatkan tempat tersendiri dan tidak dianggap sesat. Bahkan, kaum Sunni tinggal nyaman di Provinsi Shiraz dan Sanandaj, Iran.
     
     
    Pada dua provinsi itu, kaum Sunni menjadi mazhab mayoritas dan memiliki masjid-masjid yang besar serta sering terjadi Muslim Sunni melakukan pernikahan dengan Muslim Syiah. Jadi, tidak ada konflik mazhab di Iran. Kalau diskusi pemikiran kritis dan rasional banyak berlangsung di pusat-pusat keilmuan seperti universitas maupun hauzah.
     
     
    Kalau tidak percaya, silakan buka buku "Pelangi di Persia: Menyusuri Eksotisme Iran" karya Dina Y. Sulaeman. Dina adalah warga Indonesia yang menjadi wartawan dan pernah tinggal cukup lama di Iran, diterbitkan PT.IIMaN, 2007, halaman 137-154 dan 226.
     
     
    Dalam berita yang disiarkan IRIB bahwa persatuan Sunnah Syiah dilakukan di Iran. Almarhum Imam Khomeini, selaku pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, pada masa hidupnya Imam Khomeini membuat hari libur pada hari kelahiran Nabi Muhammad saw dari tanggal 12-17 Rabiul Awwal. Penanggalan libur Iran ini menggabungkan pendapat Ahlu Sunnah yang meyakini 12 dan Syiah yang meyakini 17 Rabiul Awwal.
     
     
    Di Iran pula banyak beredar buku-buku karya ulama Ahlu Sunnah yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Persia. Para ulama Syiah banyak yang mengambil rujukan dari Abu Hamid Al-Ghazali, Ibnu Arabi, dan ulama Sunni lainnya dalam menulis buku-bukunya. Kemudian pemerintah Iran sendiri mendirikan lembaga untuk mendekatkan Sunnah dan Syiah dalam bentuk dialog dan kegiatan keagamaan serta membantu menyelesaikan konflik di negeri-negeri Islam.
     
     
    Di Mekkah (Arab Saudi) dan Bogor (Indonesia) pernah digelar kegiatan dialog Sunnah Syiah dan upaya penyelesaian kasus serangan Israel kepada Palestina dan Lebanon. Kalau memang Syiah disebut sesat oleh umat Islam atau ulama Arab Saudi, seharusnya kaum Muslim Syiah yang berasal dari Iran, Irak, Bahrain, Syiria, Yaman, dan lainnya, dilarang untuk menjalankan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci, Arab Saudi.
    Saya tidak tahu kenapa masih ada orang yang tidak melihat fakta-fakta adanya pengakuan ulama Sunni terhadap Syiah sehingga tidak dilarang ketika berhaji dan umrah. Saya menduga konflik atau perseteruan mazhab muncul karena ada embusan dari mereka yng tidak mau terwujudnya persatuan dan kesatuan di antara sesama umat Islam.
     
     
    Adapun soal Syiah di Indonesia, sudah mendapat legalitas dalam bentuk pendirian yayasan-yayasan dan telah berdiri ormas Ikatan Pecinta Ahlu Bait (IPABI) di Bogor serta Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI) yang dideklarasikan oleh almarhum Gusdur (Presiden Republik Indonesia KH.Abdurrahman Wahid) pada 1 Juli 2000 di Gedung Merdeka Bandung. Yang kini posisi Ketua Dewan Syuro IJABI ditempati oleh Prof.Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. Ormas IJABI ini terdaftar secara resmi di Departemen Dalam Negeri RI melalui Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat nomor: 127 Tahun 2000/D.I tanggal 11 Agustus 2000.
    Menurut Kang Jalal (Jalaluddin Rakhmat) bahwa IJABI merupakan ormas yang menghimpun para pencinta Ahlul Bait Nabi Muhammad saw dari kalangan mana pun untuk melakukan kerja-kerja pemberdayaan mustadh'afin dan pencerahan pemikiran umat.
     
     
    Soal Ahmadiyah, saya kira masalah lain yang perlu dikaji bersama. Kalau memang Ahmadiyah itu berbeda dengan agama Islam, sebaiknya disarankan untuk mengaku agama tersendiri: Ahmadiyah. Kalau masih mengaku Islam, doktrin kenabian terakhir yang jatuh pada Mirza Ghulam Ahmad harus disingkirkan kemudian meyakini bahwa Nabi Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul terakhir.
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
    Aurat Merajalela, Apa Kerja Ulama Sunni ??? Sinetron religi menipu umat !!

    Ulama Sunni  lebih  garang  menghadapi  syi'ah  daripada  menghadapi  aurat  wanita  yang  merajalela dimana mana…
     
     
    Saya lupa, kapan pertama kali mendengar akronim Artis = Aurat Gratis itu dan dari siapa. Walaupun tidak tepat mewakili karakter semua artis, tapi pas sekali menggambarkan beberapa artis tertentu (umumnya wanita) ketika tampil di televisi atau panggung. Rasanya semakin membabi buta saja penampilan mereka. Sementara itu, pemerintah dan publik kurang bereaksi terhadap kondisi ini. Saya rasa harus ada yang mengcounter keadaan ini, sikap artis yang selalu "memaksa" kita untuk melihat auratnya itu.
     
     
    Kadang saya merasa, sebenarnya artis begitu melecehkan agamanya. Suatu saat, seorang wanita dangdut memasuki panggung dengan mengucapkan salam "Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh", tapi beberapa detik kemudian bergoyang-goyang dengan erotis, dengan hampir 50% dadanya terlihat oleh penonton, sungguh suatu hal yang menyedihkan. Pernah juga saat artis lain yang mengenakan pakaian minim, menerima award di suatu acara, dengan lantang meneriakkan "Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus". Saya tidak yakin, orang Kristen yang mendengar teriakan itu bangga dan membalas dengan pujian 'Haleluya'. Hampir dipastikan justru merasa prihatin dan mengelus dada.
     
     
    Orang-orang di dunia entertainment mungkin sudah semakin tebal urat malunya, karena setiap hari mereka memang bergelut dengan aurat. Pertama, mereka berhati-hati dan takut-takut, namun lama-lama jadi terbiasa. Akhirnya, output yang muncul di TV-pun mengikuti trend mereka yang semakin permisif. Sementara itu, masyarakat penonton tidak mengalami kecepatan penebalan urat malu seperti yang terjadi di dunia entertainment. Sehingga kadang terkaget-kaget melihat sajian aurat di TV yang begitu melimpah dan sudah sedemikian maju perkembangannya.
     
     
    Tayangan-tayangan negatif, yang merupakan input-input negatif yang masuk melalui indera penonton tersebut tidak akan pernah bisa dihapus. Bila input negatif itu berlangsung terus-menerus, dia akan terekam ke dalam alam bawah sadar penonton, yang sewaktu-waktu bisa membangkitkan imajinasi dan perilaku negatif. Begitu yang pernah saya simpulkan setelah membaca paparan tentang NLP. Astaghfirullah…
     
     
    Sebenarnya, ketika seorang artis mengaku beragama tertentu, semestinya dia juga berkomitmen untuk secara konsisten membuat perilakunya comply dengan ajaran agamanya. Kalo masih tampil seronok, sebaiknya jangan ngaku-ngaku di depan umum tentang agamanya, supaya tidak bikin 'trenyuh' pemeluk agama yang seagama dengan artis tersebut.
     
     
    Gimana ya cara menghadapi situasi ini ? Mungkin harus lebih banyak lagi  mengkritisi  mazhab sunni
    Produk pertelevisian yang paling laris dan banyak menyedot pemirsa adalah sinetron religi yang secara umum banyak memunculkan berbagai kontroversi dalam masyarakat. Hal itu dikarenakan sinetron religi banyak mengandung pelanggaran terhadap syari'at, norma dan moral agama. Bahkan ia menggeser habis –secara pelan-pelan—peradaban bangsa dan karakter ummat, sehingga tuntunan agama menjadi tontonan, sementara tontonan menjadi tuntunan –pengganti ajaran agama-, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang Telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah Karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (QS. Al-Maidah 57-58).
     
     
    Jika dicermati dengan baik tontonan sinetron religi telah berubah menjadi tuntunan bagi masyarakat "awam", sehingga mereka gampang berbuat kesyirikan dan kebid'ahan karena diajari oleh sinetron. Mereka dengan enteng membunuh, berzina, minum, khamr, berjudi dan merampok karena meniru ulah bintang sinetron. Mereka durhaka terhadap orang tua karena dibimbing oleh sinetron. Para wanita pandai bersolek karena menonton sinetron. Para remaja putri berani pamer aurat karena diajari sinetron, kaum wanita bertabarruj dan berikhtilat (bercambur baur antara laki-laki dan wanita) karena sinetron. Para isteri berani melawan suami karena terobsesi oleh sinetron. Mereka gampang selingkuh dan berbuat serong karena tertarik oleh adegan sinetron. Para pejabat negara gandrung dengan paranormal karena berguru dari sinetron. Kaum awam abangan keranjingan dunia ghaib dan ilmu mistik dan klenik karena dimotivasi oleh sinetron. Kaum akademik berani menentang ajaran Allah dan Rasul-Nya karena dibimbing oleh sinetron. Jangan lupa, banyak umat Islam tidak percaya terhadap keampuhan Al-Quran dan kehebatan sunnah Nabi Shallahu 'alaihi wa Sallam karena didoktrin oleh sinetron, bahkan keyakinan mereka terhadap akhirat rusak karena terpengaruh oleh sinetron.
     
     
    Sinetron Religi Ditengah Badai Kritikan.
    Sinetron religi menyeruak pertelevisian Indonesia sehingga hampir semua stasiun televisi swasta menayangkan sinetron bernuansa religi. Mereka terpicu membuat sinetron religi karena pada umumnya masyarakat Indonesia beragama Islam, dan maraknya tabloid yang mengungkap tentang misteri alam ghaib, dunia lain dan materi kematian manusia serta dongeng-dongeng legendaris yang berbau mistik, takhayul dan khurafat yang melekat di masyarakat kita terlihat sukses. Maka peluang emas ini ditangkap para borjuis agama untuk membangun industri dan bisnis raksasa berbau religi untuk mengeruk keuntungan yang besar, ibarat sandal ketemu pasangannya dan gayungpun bersambut maka peluang ini disambut antusias oleh produser sinetron bersama para ustadz sunni setengah artist, berpacu untuk jual tampang dalam rangka numpang tenar dan mengukir popularitas dengan kendaraan agama yang bermerk sinetron religi.
     
     
    Akibatnya, ayat-ayat Al-Quran dijadikan hiasan layar kaca dan hadist Nabi Shallahu 'alaihi wa Sallam diperalat untuk menarik simpati pemirsa, dengan harapan para pendulang rupiah tertarik pasang iklan, tidak peduli harus merengek dan mengemis kepada pengusaha rokok dan bir bintang yang penting menjadi bintang sinetron.
    Jika mempelajari sinetron religi ala Indonesia dari waktu ke waktu dengan bangga dan beraninya para produser membuat sinetron religi tanpa merasa takut salah dan menodai nilai-nilai Islam, padahal banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan acara sinetron tersebut antara lain:
     
     
    Pertama: Sinetron melatih para pemuda baik laki-laki dan wanita untuk melakukan tindak kekerasan, memicu pemerkosaan, berbuat kekejian, dan menebar kenistaan serta mendorong pelecehan seksual di tengah masyarakat.
     
     
    Kedua: Sinetron memotivasi kaum wanita untuk bersikap berani dan durhaka kepada sang suami sehingga menyebabkan banyak terjadi kasus perceraian dan percekcokan rumah tangga, bahkan sinetron mendorong wanita keluar rumah dan berbaur dengan kaum laki-laki bukan mahram dan pamer perhiasan serta mengumbar aurat sehingga perzinaan dan perselingkuhan sulit untuk dihindarkan.
     
     
    Ketiga: Penghinaan terhadap orang shalih dan melempar aib kepada mereka, bahkan meremehkan urusan agama dengan menyukai apa yang dilarang oleh agama seperti mengabaikan penggunaan hijab, bertabarruj, mengajak kaum wanita gemar safar ke negeri kafir dan negeri-negeri yang akrab dengan perbuatan rendah dan hina serta bertentangan dengan akhlak-akhlak mulia.
     
     
    Keempat: Acara sinetron melenyapkan akhlak mulia, menebarkan kebiasaan yang buruk seperti berdusta, berkhianat, berbuat kefasikan dan kemaksiatan, serta menyakiti perasaan orang yang memiliki ghirah terhadap agama dan menjaga kehormatan dirinya serta kehormatan para wanita.
     
     
    Kelima: Sinetron menghancurkan ekonomi, menghamburkan kekayaan Negara, merusak kesehatan, memotivasi merokok, menyebabkan kaum muslimin malas beribadah dan hidup hanya mengangungkan syahwat.
     
     
    Keenam: Sinetron mencemari aqidah generasi Islam, melemahkan aqidah wala' wal bara' (memudarkan loyalitas dan kesetiaan kepada Islam dan mendekatkan kepada yang bukan Islam), menebar propaganda pemurtadan, mengajak kepada kemaksiatan dan membunuh kecemburuan terhadap mahram, sehingga mereka dengan gampang melakukan tindakan kebodohan dan kehinaan.
     
     
    Ketujuh: Sinetron melakukan manipulasi kepribadian seperti berakting menjadi orang kaya atau miskin, atau orang alim atau orang jahat, atau tukang sihir dan lain sebagainya.
     
     
    Kedelapan: Sinetron membunuh waktu dan umur terbuang sia-sia dan mematikan produktivitas dan kreatifitas bangsa baik secara meteri dan pemikiran manusai pintar mengkhayal dan menghidupkan takhayul dan khurafat.
     
     
    Tontonan Islami, Benarkah?
    Sudah menjadi maklum, para pembuat sinetron religi bukan para ulama ahli agama dan bukan bertujuan berdakwah bahkan hanya murni mencari nuansa baru untuk membuka pasar media ekelektronik yang sudah mulai lesu dan goncang, sehingga dalam penyajiannya bisa dipastikan terjadi berbagai macam penyimpangan dan pelanggaran agama. Dan hal ini telah terbukti. Adapun pelagaran sinetron religi terhadap pilar, norma dan nilai agama adalah sebagai berikut:
     
     
    1. Sinetron Religi Merusak Pondasi Aqidah.
    Penayangan sinetron religi banyak sekali mengandung pelanggaran terhadap aqidah Islamiyah yang antara lain:
     
     
    a. Sinetron religi banyak menonjolkan tema yang berbau khurafat dan takhayul, mengangkat nama besar dukun dan tukang ramal, dan menganggungkan aqidah tasawwuf, serta misteri-misteri dunia ghaib. Misalnya untuk menghadapi seorang dukun maka mereka melakukan amalan tertentu yang diberikan oleh sang kyai atau orang pinter yang mereka juluki ustadz sehingga dari dalam tubuh kyai ada tenaga dalam yang bisa mengalahkan dukun tersebut, ditambah lagi kebanyakan aqidah yang mewarnai nuansa sinetron adalah aqidah sufi yang seolah ustadznya bisa mengetahui makhluk gaib yaitu jin. Sebenarnya Islam tidak mengingkari adanya STMJ (santet, tenung, mejig, dan jengges) dan dunia perdukunan,

     

 Search Facebook kafir: ....!Onat Kutlar, "Sen ne Müslümansın Ne de Sivaslı" başlıklı bir yazısında şöyle haykırıyordu:"Sen insan bile değilsin. Gözü dönmüş bir katil, bir yaratıksın.Sen, yüreği insan ve yurt sevgisi ile çarpan, tüm yaşamını edebiyatın en güzel eserlerini incelemeye, araştırmaya, değerlendirmeye adamış, kırk yıllık dostum o değerli yazar Asım Bezirci'yi yakmadın.Sen,'Baza, baza! Çi hest-ü baza!', "Gel, gel! Kim olursan ol gene gel! İster Kafir ol ister putperest gene gel! Bizim dergahımız umutsuzluk dergahı değildir!' diyen Mevlana'yı yaktın(…) Ey zavallı gafil hayvan, yaktığın Yunus'tur:'Bir kez gönül yıktın ise/Bu kıldığın namaz değil./Yetmiş iki millet dahi,/Elin yüzün yumaz değil...'diye yüzlerce yıl öncesinden seslenen Yunus Emre'yi yaktın! Yunus Emre'yi yakana Müslüman demek, İslam'a hakarettir. İslam'a asıl hakareti sen ettin!"Acıyla sarsılan Onat Kutlar'ın bu sözleri, düpedüz bu ülkede yaşıyor olmaya bir isyan ve koca bir çığlıktı…Şiddetin ilkel dili, Onat Kutlar'ı da çekip aldı sonraki yıllarda aramızdan"..!
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:20PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    ....!
     
    Onat Kutlar, "Sen ne Müslümansın Ne de Sivaslı" başlıklı bir yazısında şöyle haykırıyordu:
    "Sen insan bile değilsin. Gözü dönmüş bir katil, bir yaratıksın.Sen, yüreği insan ve yurt sevgisi ile çarpan, tüm yaşamını edebiyatın en güzel eserlerini incelemeye, araştırmaya, değerlendirmeye adamış, kırk yıllık dostum o değerli yazar Asım Bezirci'yi yakmadın.Sen,'Baza, baza! Çi hest-ü baza!', "Gel, gel! Kim olursan ol gene gel! İster Kafir ol ister putperest gene gel! Bizim dergahımız umutsuzluk dergahı değildir!' diyen Mevlana'yı yaktın(…) Ey zavallı gafil hayvan, yaktığın Yunus'tur:'Bir kez gönül yıktın ise/Bu kıldığın namaz değil./Yetmiş iki millet dahi,/Elin yüzün yumaz değil...'diye yüzlerce yıl öncesinden seslenen Yunus Emre'yi yaktın! Yunus Emre'yi yakana Müslüman demek, İslam'a hakarettir. İslam'a asıl hakareti sen ettin!"
    Acıyla sarsılan Onat Kutlar'ın bu sözleri, düpedüz bu ülkede yaşıyor olmaya bir isyan ve koca bir çığlıktı…Şiddetin ilkel dili, Onat Kutlar'ı da çekip aldı sonraki yıllarda aramızdan"..!
    http://graph.facebook.com/1334494416/picture
    Jul 1st 2013, 13:31
     
    Hamdi Karaca shared a photo.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: 15 DOSA DI KEPALA WANITA1. Tidak berhijab (menutup aurat).Allah berfirman, yang artinya: "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu , anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendakl ah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59)."Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. An Nuur: 24).2. Menyambung rambut / memakai konde.Dari Asma' binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukanny a dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung" (HR Bukhari-Muslim)3. Mewarnai / menyemir rambut dengan warna hitam.Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga." (HR. Abu Daud)Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam." (HR. Muslim).4. Mencabut uban.Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti." (HR. Abu Daud)5. Memakai bulu mata palsu.Fatwa: "…Menurut kami, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh.Juga tidak boleh memasang bulu mata palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah…"(Disampaikan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman al-Jibrin. Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal.80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)6. Bertabarruj.Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: "Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu" [al-Ahzaab:33].7. Merenggangkan / mengikir gigi.Dari Ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang orang mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad).Dari ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, "Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari)8. Membuat tatto. (Lihat point ke-7)9. Memakai jilbab gaul / tidak memenuhi syarat hijab.Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:"Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-leng gok menggoyang-goya ngkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta'at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR Muslim/HR Ahmad)10. Memakai rambut palsu."Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya." (HR. Bukhari-Muslim)11. Mencukur rambut menyerupai laki-laki atau wanita kafir.a. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa beliau mengatakan:"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki." (HR Bukhari)b. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut" (HR Abu Daud)12. Mencukur / mencabut bulu alis. (Lihat point ke-7)13. Memakai lensa kontak berwarna untuk tabarruj.Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata: "…lensa kontak berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa.Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya."14. Operasi plastik untuk kecantikan.Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, "Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?"Jawaban beliau,"Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam. Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan izin kepada seorang lelaki–yang terpotong hidungnya dalam peperangan–untu k membuat hidung palsu dari emas.Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan), 'Rasulullah melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tato, dan orang yang minta dibuatkan tato.' (HR Bukhari).15. Memakai kawat gigi untuk kecantikan / tabarruj.Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, "Apa hukumnya memperbaiki gigi?" Syaikh menjawab, "Memperbaiki gigi ini dibagi menjadi dua kategori:Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak dilarang daripada wanita.Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. Dasar argumentasinya (dalil), Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang hidungnya terpotong agar menggantinya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan dimaksudkan untuk mempercantik diri."Wallahu a'lam bissawab..
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:20PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    15 DOSA DI KEPALA WANITA
     
    1. Tidak berhijab (menutup aurat).
     
    Allah berfirman, yang artinya: "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu , anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendakl ah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59).
     
    "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. An Nuur: 24).
     
    2. Menyambung rambut / memakai konde.
     
    Dari Asma' binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukanny a dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung" (HR Bukhari-Muslim)
     
    3. Mewarnai / menyemir rambut dengan warna hitam.
     
    Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga." (HR. Abu Daud)
     
    Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam." (HR. Muslim).
     
    4. Mencabut uban.
     
    Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti." (HR. Abu Daud)
     
    5. Memakai bulu mata palsu.
     
    Fatwa: "…Menurut kami, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh.
     
    Juga tidak boleh memasang bulu mata palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah…"
     
    (Disampaikan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman al-Jibrin. Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal.80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)
     
    6. Bertabarruj.
     
    Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: "Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu" [al-Ahzaab:33].
     
    7. Merenggangkan / mengikir gigi.
     
    Dari Ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang orang mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad).
     
    Dari ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, "Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari)
     
    8. Membuat tatto. (Lihat point ke-7)
     
    9. Memakai jilbab gaul / tidak memenuhi syarat hijab.
     
    Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
     
    "Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-leng gok menggoyang-goya ngkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta'at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR Muslim/HR Ahmad)
     
    10. Memakai rambut palsu.
     
    "Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya." (HR. Bukhari-Muslim)
     
    11. Mencukur rambut menyerupai laki-laki atau wanita kafir.
     
    a. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa beliau mengatakan:
     
    "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki." (HR Bukhari)
     
    b. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
     
    "Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut" (HR Abu Daud)
     
    12. Mencukur / mencabut bulu alis. (Lihat point ke-7)
     
    13. Memakai lensa kontak berwarna untuk tabarruj.
     
    Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata: "…lensa kontak berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa.
     
    Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya."
     
    14. Operasi plastik untuk kecantikan.
     
    Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, "Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?"
    Jawaban beliau,"Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam. Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan izin kepada seorang lelaki–yang terpotong hidungnya dalam peperangan–untu k membuat hidung palsu dari emas.
     
    Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan), 'Rasulullah melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tato, dan orang yang minta dibuatkan tato.' (HR Bukhari).
     
    15. Memakai kawat gigi untuk kecantikan / tabarruj.
     
    Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, "Apa hukumnya memperbaiki gigi?" Syaikh menjawab, "Memperbaiki gigi ini dibagi menjadi dua kategori:
     
    Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak dilarang daripada wanita.
     
    Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. Dasar argumentasinya (dalil), Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang hidungnya terpotong agar menggantinya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan dimaksudkan untuk mempercantik diri."
     
    Wallahu a'lam bissawab..
    http://graph.facebook.com/100001141202988/picture
    Jul 1st 2013, 13:32
     
    15 DOSA DI KEPALA WANITA
     
    1. Tidak berhijab (menutup aurat).
     
    Allah berfirman, yang artinya: "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu , anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendakl ah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59).
     
    "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. An Nuur: 24).
     
    2. Menyambung rambut / memakai konde.
     
    Dari Asma' binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukanny a dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung" (HR Bukhari-Muslim)
     
    3. Mewarnai / menyemir rambut dengan warna hitam.
     
    Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga." (HR. Abu Daud)
     
    Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam." (HR. Muslim).
     
    4. Mencabut uban.
     
    Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti." (HR. Abu Daud)
     
    5. Memakai bulu mata palsu.
     
    Fatwa: "…Menurut kami, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh.
     
    Juga tidak boleh memasang bulu mata palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah…"
     
    (Disampaikan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman al-Jibrin. Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal.80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)
     
    6. Bertabarruj.
     
    Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: "Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu" [al-Ahzaab:33].
     
    7. Merenggangkan / mengikir gigi.
     
    Dari Ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang orang mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad).
     
    Dari ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, "Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari)
     
    8. Membuat tatto. (Lihat point ke-7)
     
    9. Memakai jilbab gaul / tidak memenuhi syarat hijab.
     
    Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
     
    "Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-leng gok menggoyang-goya ngkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta'at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR Muslim/HR Ahmad)
     
    10. Memakai rambut palsu.
     
    "Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya." (HR. Bukhari-Muslim)
     
    11. Mencukur rambut menyerupai laki-laki atau wanita kafir.
     
    a. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa beliau mengatakan:
     
    "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki." (HR Bukhari)
     
    b. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
     
    "Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut" (HR Abu Daud)
     
    12. Mencukur / mencabut bulu alis. (Lihat point ke-7)
     
    13. Memakai lensa kontak berwarna untuk tabarruj.
     
    Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata: "…lensa kontak berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa.
     
    Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya."
     
    14. Operasi plastik untuk kecantikan.
     
    Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, "Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?"
    Jawaban beliau,"Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam. Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan izin kepada seorang lelaki–yang terpotong hidungnya dalam peperangan–untu k membuat hidung palsu dari emas.
     
    Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan), 'Rasulullah melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang

     

 Search Facebook kafir: 08-) MÜNAFIKLARIN VE MÜMİNLERİN ÖZELLİKLERİMünafıklar;Allah (cc) Aziz olan kitabında şöyle buyurdu;"Onlara: Yeryüzünde fesat çıkarmayın, denildiği zaman, "biz ancak ıslah edicileriz" derler. Şunu bilin ki, onlar bozguncuların ta kendileridir, lakin anlamazlar." (Bakara 11-12) Şüphesiz Rasul (sav)'e açıktan açığa İslâm'a davet etme emri indiği andan itibaren İslâm ile küfür arasında ilan edilmiş alevli bir savaş başlamıştır. Bu savaşın fikrî yada ameli bazda yapılıyor olması arasında bir fark yoktur. Bu fikrî ve ameli savaş İslâm ve küfür yeryüzünde bulundukları sürece devam edecektir. Küfür, silinip- süpürülüp yerine hakkı ikame edene kadar İslâm'ın kılıcı küfrün tepesinde kınından sıyrılmış olarak duracaktır. Rabbimizin dediği gibi;"Bilakis biz, hakkı batılın tepesine bindiririz de o, batılın işini bitirir. Bir de bakarsınız ki, batıl yok olup gitmiştir." (Enbiya 18)Kafirler İslâm'ı ve Müslümanları yok etmek için ellerinden ne geliyorsa onu yaparlar. İslâm tarihi bunun örnekleri ile doludur. Allah (cc) üstünlük sağladıklarında, kafirlerin hiçbir söze ve anlaşmaya bağlı kalmayarak Müslümanlara saldırdıklarını bize haber veriyor. Allahu Teala şöyle buyuruyor;"Onların nasıl ahdi olabilir ki? Zira onlar size galip gelselerdi hakkınızda ne bir ahit ne de bir anlaşma göstermezlerdi." (Tevbe 8 )Bugün dünyanın değişik bölgelerinde meydana gelen Müslümanlara yönelik acımasız saldırılar bu ayeti kerimenin canlı örnekleridir. fakat unutulmamalıdır ki düşman açıkta ise iş kolaydır. Ya düşman Müslüman görünerek Müslümanların sofrası arasında gizlenmiş ise! İşte o zaman iş zordur. Müslümanların safları arasında gizlenenlerin yönetici konumunda olup olmamaları arasında fark yoktur. Bunlar Müslümanlardan görünerek İslâm'ın düşmanlarına hizmet ederler. Bu nitelikteki ilk grup Medine'de ortaya çıktı ki bunlar Medine ehlinden idiler. Çünkü Mekke'den gerçekten inananlar hicret etmişti. Beni Abdi Eşhel kabilesinin tacını giyme şansını, Rasul (sav)'in Medine'ye hicret etmesiyle kaybeden Abdullah b. Ubey b. Selül münafıkların başı idi.Gerçek şu ki Müslümanlar için en tehlikeli grup münafıklar idi. Öyle ki -bu gün olduğu gibi- kafirlerin kendilerine sağlayamadığı yararları münafıklar onlara sağlıyorlardı. Çünkü bunların kimler olduğu bilinmiyordu. Sadece bazı özellikleri Müslümanlara bildirilmişti. Bunun için onları teşhis etmek, tanımak maharet istiyordu. Nitekim Allah (cc) şöyle buyurdu;"Çevrenizdeki bedevî Araplardan ve Medine halkından birtakım münafıklar vardır ki, münafıklıkta maharet kazanmışlardır. Sen onları bilmezsin, biz biliriz onları. Onlara iki kez azap edeceğiz, sonra da onlar büyük bir azaba itileceklerdir." (Tevbe 101)Ayrıca Allah Subhanehu Teala şöyle buyurmaktadır;"Biz dileseydik onları sana gösterirdik de, sen onları yüzlerinden tanırdın. Andolsun ki sen onları konuşma tarzlarından tanırsın." (Muhammed 30)Bununla beraber bu münafıklar grubuna ait bazı tanıtıcı ve açıklayıcı sıfatları Allahu Teala bizim için Kerim olan kitabında zikretmiştir. Şimdi bunlardan sakınmamız için, onların ümmet-i Muhammed'e getirdiği zararları defetmek için u sıfatlara göz atalım;a-) İfsat etmek;Allah (cc) şöyle buyurdu;"Onlara: Yeryüzünde fesat çıkarmayın, denildiği zaman, "Biz ancak ıslah edicileriz" derler. Şunu bilin ki, onlar bozguncuların ta kendileridir, lakin anlamazlar." (Bakara 11-12)Mücahit diyor ki; Yani onlara; şunu şunu yapmayın, biz doğru yoldayız, biz ıslah ediyoruz derler. Bu ayetin tefsiriyle ilgili olarak İbni Abbas da diyor ki; Biz iki topluluğun arasını düzeltiyoruz. Biz Müslümanlar ile Ehli Kitabın arasını buluyoruz. Aralarını ıslah ediyoruz.Görünen o ki; Münafıklar Müslümanların tarafına geçip Ehli Kitabı İslâm'a davet etmiyorlar. Fakat Müslümanlar ile Ehli Kitap arasında gidip gelip onları orta erde buluşturma çabası içindedirler. Demek ki her din mensubu diğerlerini kendi, dinine davet etme çabası içerisinde olurken münafıkların misyonu da, Müslümanlar ile Ehli Kitabı orta yerde buluşturmaktır. İşte Allahu Teala münafıkların bu çabasına ifsat teşhisini koymaktadır. Çünkü İslâm'a davet etmenin dışında arabulucu diyalog anlayışları ifsadın ta kendisidir. Zira İslâm'ı tanıtmaya, tanımaya ve İslâm'a girmeye engel bir platformdur. Fakat bu arabulucu münafıklık işi, diyaloga yönelik çabaların ifsat olduğu kolay kolay anlaşılan türden değildir. Bundan dolayıdır ki, münafıklar bu amellerini güzel gösterebiliyor ve ıslah diye bazılarına yutturabilmektedirler. b-) İki topluluk arasında gidip-gelmeleri;Allah (cc) şöyle buyuruyor; "Bunların arasında bocalayıp durmaktalar, ne onlara (bağlanıyorlar) ne bunlara" (Nisa 143) Yani onlar zahiri ve batîni olarak Müslümanlardan görünürler, fakat gönülleriyle kafirlere bağlanırlar. Fakat bir şahsiyet bütünlükleri yoktur. İbni Kesir Mücahit'ten şunu nakleder; Onlar Hz. Muhammed (sav)'in ashabı ve Yahudilerin arasında gelip-giderler. Nafi'de İbni Ömer'den (ra) şunu rivayet eder; Münafıkların durumu sürüler arasında gidip-gelen kör koyun gibidir. Bir defa şu sürüye yönelir bir defa da diğer sürüye... hangisine katılacağını bilmez.c-) Kafirleri dost edinirler;Allahu Teala şöyle buyurmaktadır;"Ey iman edenler! Müminleri bırakıp da kafirleri dost edinmeyin; (bunu yaparak) Allah'a, aleyhinizde apaçık bir delil mi vermek istiyorsunuz? Şüphe yok ki münafıklar cehennemin en alt katındadırlar. Artık onlara asla bir yardımcı bulamazsın." (Nisa 144-145)Nasıl ki Rasul (sav) zamanında münafıklar Yahudilere giderek, müşriklerle beraber İslâm'a karşı koymaları, Müslüman olmamaları konusunda onları teşvik etmişlerse,günümüzün münafıkları onların yaptıklarından çok daha büyük tahribatlar yapmaktadırlar. Zira tıpkı geçmişte olduğu gibi İslâm adı altında İslâm ile savaşıyorlar. İslâm adı altında konferanslar düzenleyip İslâm'a saldırmaktadırlar. İslâm'ı diğer dinler ve fikirlerle uzlaştırıp örtüştürerek kavramlarını bozmaktadırlar. Bunlara her gün yenisi ekleniyor. Ayrıca kafir ve münafıkların işlediği cinayetleri Müslümanların üzerine atarak güya teröre karşı işbirliği ettiklerini ilan ediyorlar. Bu nevî olaylar ve tezgahlar hem evrensel hem bölgesel boyutta gerçekleştirilmektedir. Örneğin; Cezayir'de Müslümanları acımasızca asıp kesip suçu yine Müslümanların üzerine yıktılar. Halbuki Kur-an'da denildiği gibi "Mü'minler ancak kardeştir" ve bu gibi olaylara asla karışmazlar. Müslümanların fikren geri kalmalarından faydalanıp bu gibi haberleri yayarlar. Aksine Allah Müslümanlara değil kafirlere ve münafıklara karşı ordular ve kuvvetler hazırlamamızı emretmektedir. Ta ki bu Müslüman ümmeti bu alçak münafık ve kafirlerin egemenliğinden ve güdümünden kurtaralım. Böylece onların ve hepimizin dini, ırzı, namusu ve izzeti kurtulsun. Allah (cc) şöyle buyurdu;"Onlara karşı gücünüz yettiği kadar kuvvet ve cihat için bağlanıp beslenen atlar hazırlayın ki onunla Allah'ın düşmanını, sizin düşmanınızı ve onlardan başka sizin bilmediğiniz, Allah'ın bildiği (münafıkları vb.) korkutursunuz." (Enfal 60)Allah'ın izniyle İslâm ümmeti toplanıp cihat yoluyla Ehli Kitap kafirleri (Yahudi ve Hıristiyan) ve diğer kafirleri bir engel olarak İslâm risaletinin önünden kaldıracaktır. Unutmayalım ki,Allah bize kafirlerin Müslümanlardan çok korktuğunu haber vermektedir. Bu Allah'ın koyduğu bir sünnettir. Nitekim Aziz ve Celil olan Allah şöyle buyurmaktadır;"Onların içlerinde size karşı duydukları korku, Allah'a olan korkularından daha şiddetlidir. Çünkü onlar anlamayan bir topluluktur." (Haşr 13)Rasul (sav)'de şöyle buyuruyor;"Bir aylık mesafede düşmana korku salmakla yardım olundum."Demek ki Müslüman kimliği ile Allah'a dayanıp, ona davet edersek Allah kafir ve münafık işbirlikçilerinin kalbine korku salacaktır.Gerçek şu ki münafıkların çaba ve çalışmaları bugün doruk noktasınadır. Gönülden bağlı oldukları kafirlere pek çok yararlar sağlamaktadırlar. Onların çalışmaları ve ümmeti aldatmaları sayesindedir ki, bugün kafirler İslâm ümmetine egemen olmuşlardır. Bu egemenlikleri de yine münafıklar sayesinde devam etmektedir. Aracı rolü oynayıp Müslümanları aldatmaktadırlar. Yahudiler Kudüs'ü işgal etmişse, İslâm toprakları üzerinde kafirlerin uçakları ve füzeleri İslâm'a karşı yerleştirilmişse, Kral Hüseyin gibi kendilerini Peygamber torunu/seyyid ilan edebiliyorlarsa ve İslâm adı altında konferanslar düzenleyip İslâm'a saldırıyorlarsa evet işte bütün bunlar münafıklar sayesinde yapılmaktadır. Öyle ki, bu münafıklar devamlı Müslümanlara, boyun eğmelerine devam etmelerini telkin ederler.d-) Gerçek yüzlerini şeytanlarıyla baş başa kaldıklarında gösterirler;Allah (cc) şöyle buyurdu;"(Bu münafıklar) mü'minlerle karşılaştıkları vakit "(Biz de) iman ettik" derler. Şeytanlarıyla baş başa kaldıklarında ise "Biz sizinle beraberiz, biz onlarla (mü'minlerle) ancak alay ediyoruz" derler." (Bakar 14)Tefsirlere bakıldığında münafıkların baş başa kaldıkları şeytanlarının Yahudi din adamları olduğu görülmektedir. Kuşku yok ki, bugün yürütülen dinler arası diyalog çalışmalarının altında yine Ehli Kitabın din adamlarının teşebbüsleri vardır. Bunu onlar adına yürüten ve Müslümanların kafasını karıştıran münafıklar onlarla baş başa kaldıklarında tıpkı selefleri gibi "Biz sizinle beraberiz, biz Müslümanlarla alay ediyoruz" dediklerinden kimsenin kuşkusu olmasın. Bu böyle iken Ezher şeyhi Tantavi'nin İsrail'in hahambaşı ile görüşmesi vb. dünya çapında meydana gelen bu nitelikteki olaylar iyi izlenmelidir. e-) İnandık derler fakat Allah'ın indirdikleri ile hükmetmeye yanaşmazlar;Allah (cc) şöyle buyurdu;"Onlara: Allah'ın indirdiğine ve Rasule (kitaba ve sünnete) gelin (aramızda Allah ve Rasulü hükmetsin) denildiği zaman, münafıkların senden iyice uzaklaştıklarını görürsün." (Nisa 60)Bu ayeti kerime ve bundan önceki ayet, inandığını söyleyip de Allah'ın indirdiklerini ve Rasulü hüküm koyucu olarak kabul etmeyenlerin imanlarını reddediyor. Onların inanıyorum demelerinin bir iddiadan ileri gitmediğini ve onların esasen münafık olduklarını beyan etmektedir. Nitekim bu tip insanlar şöyle der; "Allah vardır. Elhamdülillah bende Müslüman'ım. Bizim dinimiz yüce bir dindir fakat 1400 sene önceki hükümleri bugün tatbik edemezsiniz. Din yücedir onu siyasete ait ederseniz bu yakışmaz. Allah'ın hakimiyeti zaten vardır. Zaten Allah her şeye hakimdir. Milletin hakimiyeti buna ters değildir. Akıl da Allah'ın nimetidir, o da hüküm koyabilir. Ayrıca akıl vahyi sonsuz bir şekilde yorumlama hakkına sahiptir. İstediği gibi anlayabilir. Herhangi bir fıkıh usulüne ihtiyaç yoktur. Bugün Kur-an'ın açık/muhkem hükümlerini dahi günümüz şartlarına uydurabiliriz. Çünkü Kur-an hükümler kitabı değildir. Belki ilkeler kitabıdır. Kur-an'ı Rasul gibi anlamak zorunda değiliz" vs. vs. Evet işte bütün bunlar akıllarını heva ve heveslerini, menfaatlerini kendilerine ilah ve din edinenlerdir. Öyle ki, Kitap ve Sünneti hüküm koyucu olarak kabul etmemek için ortaya attıkları münafıkça fikirler ve kaypakça tavırlardır.f-) Münafıklar biçilmiş giydirilmiş kütüklerdir;"Onları gördüğün zaman kalıpları hoşuna gider, konuşurlarsa sözlerini dinlersin. Onlar sanki elbise giydirilmiş kütüklerdir. Her gürültüyü kendi aleyhlerine sanırlar. Düşman onlardır. Onlardan sakın. Allah onları kahretsin. Nasıl da döndürülüyorlar." (Münafıkun 4)Tıpkı bunun gibi Allahu Teala değişik ayetlerinde münafıkların yaşamaya çok düşkün ve hırslı olduklarını, fakat kendilerini hiç mi hiç güvende hissetmediklerini beyan etmektedir. Bu nedenle dört bir taraflarını gözetleyip durdukları ve herhangi bir olay esnasında aşırı korkaklık gösterdiklerini bildirmiştir.Yani onların görüntüleri, cisimleri, suretleri güzeldir. Ancak herhangi bir doğruları olmadığı için boş ve manasızdırlar. Yapma put gibi, adeta korkuluk gibidirler. Onların rableriyle gerçekte bir bağları olmadığı için ruhsuzdurlar. Mü'minlerden olduklarına yemin ederler fakat mü'inlerden değildirler. Onların fikrî istikrarsızlığı ve bir yere ait olmayışları onları korkak yapmıştır. Mü'mimnlerden de korkarlar kafirlerden de... Esasen sürekli bir azap içerisindedirler.g-) Sağırdırlar, kördürler, onlar hakka dönemezler;"Onlar sağırlar, dilsizler ve körlerdir. Onlar (Hakka) dönemezler." (Bakara 18) İbni Abbas diyor ki; Hidayeti duymazlar ve onu görmezler ve hidayeti akletmezler, hidayete dönmezler. Tövbe edip hidayete/imana girmezler. Dilsizdirler yani hakkı söyleyecek dilleri yoktur. Lafı eğip bükerler, doğru konuşmazlar ve net fikir beyan etmezler.h-) Sizden olduklarına yemin ederler;"(O münafıklar) mutlaka sizden olduklarına dair Allah'a yemin ederler. Halbuki onlar sizden değillerdir, fakat onlar (kılıçlarınızdan) korkan bir topluluktur." (Tevbe 56)Telaş korku ve sabırsızlıklarının şiddetinden dolayı, kendi nefislerindeki küfrü ve güvensiz konumlarını bildiklerinden inandırmak için bol keseden yemin ederler. Sizden olduklarını pekiştirmek isterler. İşte Allahu Teala bunların yalan söylediklerini bize haber vermektedir. Onlar muhabbetlerinden dolayı mü'minlerle beraber bulunmuyorlar, aksine kerhen taraftar görünüyorlar. Müslümanların arasında gizlenirler fakat onların amaçları ve asıl hedefleri Müslümanlara zarar vermektir.i-) İslâm'la ve Müslümanlarla alay ederler;"Gönlünüzü hoş etmek için size gelip yemin ederler. Eğer mü'min iseler Allah ve Rasulünü razı etmeleri (Onun hükümlerine boyun eğmeleri) daha doğrudur. Hala bilmediler mi ki kim Allah ve Rasulüne (Kitap ve Sünnete) karşı koyarsa elbette onun için içinde ebedi kalacağı cehennem ateşi vardır. İşte bu büyük rüsvaylıktır. Münafıklar, kalplerinde olanı kendilerine haber verecek bir surenin mü'minlere indirilmesinden daima çekinirler. (Bununla beraber mü'minlerle alay etmekten de geri durmazlar.) Deki; alay edin bakalım. Allah o çekindiğiniz şeyi ortaya çıkaracaktır. (Kalbinizdeki niyet ve planları ortaya çıkaracaktır.) Eğer onlara (niçin alay ediyorsunuz) diye sorsan elbette, Biz sadece lafa dalmıştık şakalaşıyorduk, derler. Deki, Allah ile onun ayetleriyle ve onun Rasulü ile mi alay ediyorsunuz?" (Tevbe 62-65)Rivayete göre Tebük seferinden dönerken bir grup münafık "Şu adama bakın Şam saraylarını fethetmek istiyor. O nerede Şam saraylarını fethetmek nerede" deyip Rasulü küçümsediler. Hesaba çekildiklerinde şakalaşıyorduk dediler. Bu konuda başka rivayetler de vardır. Günümüzde de münafıklar bunu ustaca yapıyorlar. Bazen öyle tartışmalara giriyorlar ki haddi aşıyorlar. Hem bunu İslâm adına yaptığını söylerler hem de İslâmî çizgiyi aşar sınır falan tanımazlar. Buna da biz zihin jimnastiği yapıyoruz derler. İslâm'a göre tartışma konusu yapılmayacak muhkem ayetleri bile tartışmaya açar ve tartışırlar. Örneğin şöyle derler; İbrahim'in çocuklarının aralarını bulalım. İsmail ve İshak oğullarını barıştıralım. Yani Müslümanlar ile Ehli kitabı barıştıralım. Hak ve batıl meselesini ortadan kaldıralım. Dinler ve din adamları arasındaki diyalogu arttıralım. Birlikte dünya barışını tehdit eden terörizme karşı kararlar alalım. Nasıl olsa bugün hayata egemen olan küfür, onunla mücadele eden de İslâm. Küfrün egemenliğinin devamından yana olmayanlar da terörist ya! Ayrıca münafıklar, mevcut yönetim ve yöneticilerin meşruluğuna fetva vermeye devam ederler. Bu fetvalarla onların İslâmî konumları örtbas edilir. İslâm ile savaşmaları İslâm gösterilir. İşte münafıklar halihazırda kafirlere bu kadar büyük imkanlar hazırlamaktadırlar. Bu ortamda kendilerini Müslümanlardan yana olduklarına da halkı inandırmayı başarırlar. İşte bu şekilde İslâm'la Allah'ın ayetleriyle ve Rasulüyle alay ederler. Ey inananlar! Bu sıfatları taşıyan münafıklara dikkat edelim!"Onlardan sakının. Onlar düşmandır Allah onları kahretsin..." (Münafıkun 4)Mü'minler;"Öyle ya, mü'min olan, yoldan çıkmış kimse gibi midir? Bunlar elbette bir olamazlar" (Secde 18)Mü'minler; Ayeti kerimede de belirtildiği gibi Mü'minler münafıklar gibi değildir. Mü'min kelimesi Allah'a iman eden anlamındadır. Yani mü'min Ondan emin olan ve Onun bütün gönderdiklerinden de emin olandır. Mü'minlerin bu durumunu Allahu Teala şu ayeti kerimede bakın nasıl ifade ediyor;"Aralarında hüküm vermesi için Allah'a ve Resûlüne davet edildiklerinde, müminlerin sözü ancak "İşittik ve itaat ettik" demeleridir. İşte asıl bunlar kurtuluşa erenlerdir." (Nur 51)Mü'minler amellerini ihlas ile yaparlar. Ömer b. Hattab (ra)'ın şu duasındaki gibi anlayıp kavrarlar; "Ey Allah'ım! Amelimin tamamını salih kıl. Yalnız senin için olmasını nasip et. Başkası için yapılan bir amel haline getirme."Mü'minler amellerini salih bir şekilde yapabilmek için Kur-an'ı ellerinden bırakmazlar ve onu sürekli okurlar. Şöyle ki;"Allah'ın kitabını okuyanlar, namazı kılanlar ve kendilerine verdiğimiz rızktan gizli ve açık olarak infak edenler, asla zarara uğramayacak bir ticaret umarlar." (Fatır 29) Ayetinden haberdar bir şekilde, güzel ticareti umarak Kitab-ı Kerim'i ellerinden hiç düşürmezler. Rasulullah (sav)'in Ebu Zer (ra)'a şu tavsiyesini göz önünde bulundururlar;"Kur-an' oku. Çünkü Kur-an senin için yeryüzünde bir nur gökyüzünde bir azıktır." Yine Rasulullah (sav) Kur-an ile alakayı koparmaktan şiddetle sakındırmakta ve şöyle demektedir;"Kur-an'dan bir şey bulunmayan bir kimse, harabeye dönmüş ev gibidir." (Tirmizi, Ahmed b. Hanbel, Müs. Benî Haşim, 1846, Daremi)"Kur-an'ı okuyup ezberleyin. Muhammed'in nefsini elinde bulunduran Allah'a yemin olsun ki onun unutulması bir devenin ipinden kaçmasından daha hızlıdır." (Buhari, Ahmed b. Hanbel, Müslim)Yine mü'min kimse Allah'ın kendisine bildirdiği sıralamaya göre değer yargılarını oluşturur. Bir mü'minin Allah'ı ve Rasulünü, dünyadan ve dünyadakilerden çok sevmesi, Allah uğrunda işlerinde büyük fedakarlık göstermesi, dünya hayatında İslâm davasını ön plana çıkarması gerçek imandır. Yüce Allah'a yönelmenin doğru adresini Allahu Teala şöyle göstermektedir;"De ki: Eğer babalarınız, oğullarınız, kardeşleriniz, eşleriniz, hısım akrabanız kazandığınız mallar, kesata uğramasından korktuğunuz ticaret, hoşlandığınız meskenler size Allah'tan, Resûlünden ve Allah yolunda cihat etmekten daha sevgili ise, artık Allah emrini getirinceye kadar bekleyin. Allah fâsıklar topluluğunu hidayete erdirmez." (Tevbe 24)Yardımlaşmak ve cömert olmak müminlerin özelliklerindendir. Zira Kur-an ve sünnette cimriliği zemmeden birçok naslar vardır."Yanları yataklarından uzaklaşır, korkarak ve umarak Rablerine dua ederler ve kendilerine verdiğimiz rızktan harcarlar..." (Secde 16)Rasulullah (sav)'den şöyle rivayet ediliyor;"Allah yolunda cihat ve cehennem dumanı kulun kalbinde bir araya gelmeyeceği gibi, cimrilik ve iman da kulun kalbinde bir araya gelmezler." (Nesei, K. Cihad, 3059)Mü'minlerin özelliklerinden birisi de onların nafile ibadetlere ağırlık vermeleridir. Özellikle teheccüt namazı Makam-ı Mahmuda götüren bir yoldur. Bilal (ra)'dan Rasulullah (sav)'in şöyle buyurduğu rivayet edilir;"Teheccüd namazını ihmal etmeyin. Çünkü o sizden önceki, salih kimselerin sürekli olarak yaptığı şeydir. Sizi Rabbınıza yaklaştırır, günahları bağışlar, kötülüklerden alı koyar, vücudu hastalıklardan arındırır. Ve gecede duaların makbul olacağı bir saat vardır." (Tirmizi, K. Da'avat, 3472)Yine bunun gibi nafile oruç tutmak ve diğer nafileleri yapmak da mü'min kişinin özelliklerindendir.Mü'minler yalnız Allah'tan korkarlar çünkü Kur-an bu konuda başka bir merci belirtmemiş korkuyu Allah'a hasretmiştir. Şöyle ki;"Eğer inanmış iseniz, onlardan korkmayın benden korkun." (Ali İmran 175)"...İnsanlardan korkmayın benden korkun." (Maide 44)Mü'min kişi Allah için sever ve yine Allah için buğz eder. Ebu Zer (ra) Rasulullah (sav)'in şöyle buyurduğunu rivayet eder;"İman bağının en güçlüsü ve amellerin en iyisi Allah için sevmek ve Allah için buğz etmektir." (Ebu Davud, K. Semet, 3983)Yine Rasul (sav) şöyle buyurmuştur;"Allah'ın kulları arasında bir grup vardır ki, onlar ne peygamberlerdir, ne de şehitlerdir. Üstelik kıyamet günü Allah indindeki makamların yüceliği sebebiyle peygamberler de, şehitler de onlara gıpta ederler." Orada bulunanlar sordular "Ey Allah'ın Rasulü! Onlar kim? Bize haber ver."Onlar, aralarında ne kan bağı ne de birbirlerine bağışladıkları bir mal olmadığı halde Allah'ın ruhu (Kur-an) adına birbirlerini sevenlerdir. Allah'a yemin ederim ki, onların yüzleri mutlaka nurludur. Onlar bir nur üzeredirler. İnsanlar korkarken onlar korkmazlar. Yine insanlar üzülürken onlar üzülmezler." Ve şu ayeti okudu; "Haberiniz olsun, Allah'ın dostları var ya! Onlara ne korku var ne de onlar üzülecekler." (Ebu Davut, Yunus 62) O mü'minler musibetlere sabır gösterirler, Allah'ın kendilerini deneyeceklerini bilirler ve bu denenmenin sonunda cennet ve cehennem olduğunu, sabır gösterirlerse Allah'ın cennetine, zillet ve izzetsizlik gösterirlerse Allah'ın azabına yani cehenneme gireceklerini bilirler ve sadakatle Allah'ın davasını ayakta tutmaya çalışırlar. Kendilerine yapılan zulümlere sabır gösterirler. Şu ayetleri hiç akıllarından çıkartmazlar; "Mallarınız ve canlarınız hususunda deneneceksiniz. Sizden önce kendilerine kitap verilenlerden ve müşriklerden çok incitici sözler duyacaksınız." (Ali İmran 186) "İnsanlar yalnız inandık demeleriyle, hiç denenmeden bırakılacaklarını mı sandılar? Andolsun ki biz, onlardan öncekileri denedik. Elbette ki Allah, doğruları da yalancıları da bilir." (Ankebut 2-3) Mü'minler boş söz ve yararsız işlerle meşgul olmazlar. Allah'ın boş lakırdıdan ve yararsız işlerden hoşlanmadığını bilirler. Şöyle ki;"Onlar ki, boş ve yararsız şeylerden yüz çevirirler" (Mü'mimun 3)Mü'minler bütün bu ve daha birçok özelliğin taşınması halinde izzete ve şerefe nail olacaklarını çok iyi bilirler çünkü Allahu Teala izzetin ve şerefin kimlere ait olduğunu bildirmiştir;"İzzet ancak Allah, Rasulü ve mü'minlere aittir. Fakat münafıklar bilmezler." (Münafikun 8 ) Bütün bunlar mü'min kişiyi ahirette kurtuluşa erdirecektir."Gerçekten müminler kurtuluşa ermiştir"(Mü'minun 1)
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:20PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    08-) MÜNAFIKLARIN VE MÜMİNLERİN ÖZELLİKLERİ
     
    Münafıklar;
    Allah (cc) Aziz olan kitabında şöyle buyurdu;
    "Onlara: Yeryüzünde fesat çıkarmayın, denildiği zaman, "biz ancak ıslah edicileriz" derler. Şunu bilin ki, onlar bozguncuların ta kendileridir, lakin anlamazlar." (Bakara 11-12)
    Şüphesiz Rasul (sav)'e açıktan açığa İslâm'a davet etme emri indiği andan itibaren İslâm ile küfür arasında ilan edilmiş alevli bir savaş başlamıştır. Bu savaşın fikrî yada ameli bazda yapılıyor olması arasında bir fark yoktur. Bu fikrî ve ameli savaş İslâm ve küfür yeryüzünde bulundukları sürece devam edecektir. Küfür, silinip- süpürülüp yerine hakkı ikame edene kadar İslâm'ın kılıcı küfrün tepesinde kınından sıyrılmış olarak duracaktır. Rabbimizin dediği gibi;
    "Bilakis biz, hakkı batılın tepesine bindiririz de o, batılın işini bitirir. Bir de bakarsınız ki, batıl yok olup gitmiştir." (Enbiya 18)
    Kafirler İslâm'ı ve Müslümanları yok etmek için ellerinden ne geliyorsa onu yaparlar. İslâm tarihi bunun örnekleri ile doludur. Allah (cc) üstünlük sağladıklarında, kafirlerin hiçbir söze ve anlaşmaya bağlı kalmayarak Müslümanlara saldırdıklarını bize haber veriyor. Allahu Teala şöyle buyuruyor;
    "Onların nasıl ahdi olabilir ki? Zira onlar size galip gelselerdi hakkınızda ne bir ahit ne de bir anlaşma göstermezlerdi." (Tevbe 8 )
    Bugün dünyanın değişik bölgelerinde meydana gelen Müslümanlara yönelik acımasız saldırılar bu ayeti kerimenin canlı örnekleridir. fakat unutulmamalıdır ki düşman açıkta ise iş kolaydır. Ya düşman Müslüman görünerek Müslümanların sofrası arasında gizlenmiş ise! İşte o zaman iş zordur. Müslümanların safları arasında gizlenenlerin yönetici konumunda olup olmamaları arasında fark yoktur. Bunlar Müslümanlardan görünerek İslâm'ın düşmanlarına hizmet ederler. Bu nitelikteki ilk grup Medine'de ortaya çıktı ki bunlar Medine ehlinden idiler. Çünkü Mekke'den gerçekten inananlar hicret etmişti. Beni Abdi Eşhel kabilesinin tacını giyme şansını, Rasul (sav)'in Medine'ye hicret etmesiyle kaybeden Abdullah b. Ubey b. Selül münafıkların başı idi.
    Gerçek şu ki Müslümanlar için en tehlikeli grup münafıklar idi. Öyle ki -bu gün olduğu gibi- kafirlerin kendilerine sağlayamadığı yararları münafıklar onlara sağlıyorlardı. Çünkü bunların kimler olduğu bilinmiyordu. Sadece bazı özellikleri Müslümanlara bildirilmişti. Bunun için onları teşhis etmek, tanımak maharet istiyordu. Nitekim Allah (cc) şöyle buyurdu;
    "Çevrenizdeki bedevî Araplardan ve Medine halkından birtakım münafıklar vardır ki, münafıklıkta maharet kazanmışlardır. Sen onları bilmezsin, biz biliriz onları. Onlara iki kez azap edeceğiz, sonra da onlar büyük bir azaba itileceklerdir." (Tevbe 101)
    Ayrıca Allah Subhanehu Teala şöyle buyurmaktadır;
    "Biz dileseydik onları sana gösterirdik de, sen onları yüzlerinden tanırdın. Andolsun ki sen onları konuşma tarzlarından tanırsın." (Muhammed 30)
    Bununla beraber bu münafıklar grubuna ait bazı tanıtıcı ve açıklayıcı sıfatları Allahu Teala bizim için Kerim olan kitabında zikretmiştir. Şimdi bunlardan sakınmamız için, onların ümmet-i Muhammed'e getirdiği zararları defetmek için u sıfatlara göz atalım;
    a-) İfsat etmek;
    Allah (cc) şöyle buyurdu;
    "Onlara: Yeryüzünde fesat çıkarmayın, denildiği zaman, "Biz ancak ıslah edicileriz" derler. Şunu bilin ki, onlar bozguncuların ta kendileridir, lakin anlamazlar." (Bakara 11-12)
    Mücahit diyor ki; Yani onlara; şunu şunu yapmayın, biz doğru yoldayız, biz ıslah ediyoruz derler. Bu ayetin tefsiriyle ilgili olarak İbni Abbas da diyor ki; Biz iki topluluğun arasını düzeltiyoruz. Biz Müslümanlar ile Ehli Kitabın arasını buluyoruz. Aralarını ıslah ediyoruz.
    Görünen o ki; Münafıklar Müslümanların tarafına geçip Ehli Kitabı İslâm'a davet etmiyorlar. Fakat Müslümanlar ile Ehli Kitap arasında gidip gelip onları orta erde buluşturma çabası içindedirler. Demek ki her din mensubu diğerlerini kendi, dinine davet etme çabası içerisinde olurken münafıkların misyonu da, Müslümanlar ile Ehli Kitabı orta yerde buluşturmaktır. İşte Allahu Teala münafıkların bu çabasına ifsat teşhisini koymaktadır. Çünkü İslâm'a davet etmenin dışında arabulucu diyalog anlayışları ifsadın ta kendisidir. Zira İslâm'ı tanıtmaya, tanımaya ve İslâm'a girmeye engel bir platformdur. Fakat bu arabulucu münafıklık işi, diyaloga yönelik çabaların ifsat olduğu kolay kolay anlaşılan türden değildir. Bundan dolayıdır ki, münafıklar bu amellerini güzel gösterebiliyor ve ıslah diye bazılarına yutturabilmektedirler.
    b-) İki topluluk arasında gidip-gelmeleri;
    Allah (cc) şöyle buyuruyor;
    "Bunların arasında bocalayıp durmaktalar, ne onlara (bağlanıyorlar) ne bunlara" (Nisa 143)
    Yani onlar zahiri ve batîni olarak Müslümanlardan görünürler, fakat gönülleriyle kafirlere bağlanırlar. Fakat bir şahsiyet bütünlükleri yoktur. İbni Kesir Mücahit'ten şunu nakleder; Onlar Hz. Muhammed (sav)'in ashabı ve Yahudilerin arasında gelip-giderler. Nafi'de İbni Ömer'den (ra) şunu rivayet eder; Münafıkların durumu sürüler arasında gidip-gelen kör koyun gibidir. Bir defa şu sürüye yönelir bir defa da diğer sürüye... hangisine katılacağını bilmez.
    c-) Kafirleri dost edinirler;
    Allahu Teala şöyle buyurmaktadır;
    "Ey iman edenler! Müminleri bırakıp da kafirleri dost edinmeyin; (bunu yaparak) Allah'a, aleyhinizde apaçık bir delil mi vermek istiyorsunuz? Şüphe yok ki münafıklar cehennemin en alt katındadırlar. Artık onlara asla bir yardımcı bulamazsın." (Nisa 144-145)
    Nasıl ki Rasul (sav) zamanında münafıklar Yahudilere giderek, müşriklerle beraber İslâm'a karşı koymaları, Müslüman olmamaları konusunda onları teşvik etmişlerse,günümüzün münafıkları onların yaptıklarından çok daha büyük tahribatlar yapmaktadırlar. Zira tıpkı geçmişte olduğu gibi İslâm adı altında İslâm ile savaşıyorlar. İslâm adı altında konferanslar düzenleyip İslâm'a saldırmaktadırlar. İslâm'ı diğer dinler ve fikirlerle uzlaştırıp örtüştürerek kavramlarını bozmaktadırlar. Bunlara her gün yenisi ekleniyor. Ayrıca kafir ve münafıkların işlediği cinayetleri Müslümanların üzerine atarak güya teröre karşı işbirliği ettiklerini ilan ediyorlar. Bu nevî olaylar ve tezgahlar hem evrensel hem bölgesel boyutta gerçekleştirilmektedir. Örneğin; Cezayir'de Müslümanları acımasızca asıp kesip suçu yine Müslümanların üzerine yıktılar. Halbuki Kur-an'da denildiği gibi "Mü'minler ancak kardeştir" ve bu gibi olaylara asla karışmazlar. Müslümanların fikren geri kalmalarından faydalanıp bu gibi haberleri yayarlar. Aksine Allah Müslümanlara değil kafirlere ve münafıklara karşı ordular ve kuvvetler hazırlamamızı emretmektedir. Ta ki bu Müslüman ümmeti bu alçak münafık ve kafirlerin egemenliğinden ve güdümünden kurtaralım. Böylece onların ve hepimizin dini, ırzı, namusu ve izzeti kurtulsun. Allah (cc) şöyle buyurdu;
    "Onlara karşı gücünüz yettiği kadar kuvvet ve cihat için bağlanıp beslenen atlar hazırlayın ki onunla Allah'ın düşmanını, sizin düşmanınızı ve onlardan başka sizin bilmediğiniz, Allah'ın bildiği (münafıkları vb.) korkutursunuz." (Enfal 60)
    Allah'ın izniyle İslâm ümmeti toplanıp cihat yoluyla Ehli Kitap kafirleri (Yahudi ve Hıristiyan) ve diğer kafirleri bir engel olarak İslâm risaletinin önünden kaldıracaktır. Unutmayalım ki,Allah bize kafirlerin Müslümanlardan çok korktuğunu haber vermektedir. Bu Allah'ın koyduğu bir sünnettir. Nitekim Aziz ve Celil olan Allah şöyle buyurmaktadır;
    "Onların içlerinde size karşı duydukları korku, Allah'a olan korkularından daha şiddetlidir. Çünkü onlar anlamayan bir topluluktur." (Haşr 13)
    Rasul (sav)'de şöyle buyuruyor;
    "Bir aylık mesafede düşmana korku salmakla yardım olundum."
    Demek ki Müslüman kimliği ile Allah'a dayanıp, ona davet edersek Allah kafir ve münafık işbirlikçilerinin kalbine korku salacaktır.
    Gerçek şu ki münafıkların çaba ve çalışmaları bugün doruk noktasınadır. Gönülden bağlı oldukları kafirlere pek çok yararlar sağlamaktadırlar. Onların çalışmaları ve ümmeti aldatmaları sayesindedir ki, bugün kafirler İslâm ümmetine egemen olmuşlardır. Bu egemenlikleri de yine münafıklar sayesinde devam etmektedir. Aracı rolü oynayıp Müslümanları aldatmaktadırlar. Yahudiler Kudüs'ü işgal etmişse, İslâm toprakları üzerinde kafirlerin uçakları ve füzeleri İslâm'a karşı yerleştirilmişse, Kral Hüseyin gibi kendilerini Peygamber torunu/seyyid ilan edebiliyorlarsa ve İslâm adı altında konferanslar düzenleyip İslâm'a saldırıyorlarsa evet işte bütün bunlar münafıklar sayesinde yapılmaktadır. Öyle ki, bu münafıklar devamlı Müslümanlara, boyun eğmelerine devam etmelerini telkin ederler.
    d-) Gerçek yüzlerini şeytanlarıyla baş başa kaldıklarında gösterirler;
    Allah (cc) şöyle buyurdu;
    "(Bu münafıklar) mü'minlerle karşılaştıkları vakit "(Biz de) iman ettik" derler. Şeytanlarıyla baş başa kaldıklarında ise "Biz sizinle beraberiz, biz onlarla (mü'minlerle) ancak alay ediyoruz" derler." (Bakar 14)
    Tefsirlere bakıldığında münafıkların baş başa kaldıkları şeytanlarının Yahudi din adamları olduğu görülmektedir. Kuşku yok ki, bugün yürütülen dinler arası diyalog çalışmalarının altında yine Ehli Kitabın din adamlarının teşebbüsleri vardır. Bunu onlar adına yürüten ve Müslümanların kafasını karıştıran münafıklar onlarla baş başa kaldıklarında tıpkı selefleri gibi "Biz sizinle beraberiz, biz Müslümanlarla alay ediyoruz" dediklerinden kimsenin kuşkusu olmasın. Bu böyle iken Ezher şeyhi Tantavi'nin İsrail'in hahambaşı ile görüşmesi vb. dünya çapında meydana gelen bu nitelikteki olaylar iyi izlenmelidir.
    e-) İnandık derler fakat Allah'ın indirdikleri ile hükmetmeye yanaşmazlar;
    Allah (cc) şöyle buyurdu;
    "Onlara: Allah'ın indirdiğine ve Rasule (kitaba ve sünnete) gelin (aramızda Allah ve Rasulü hükmetsin) denildiği zaman, münafıkların senden iyice uzaklaştıklarını görürsün." (Nisa 60)
    Bu ayeti kerime ve bundan önceki ayet, inandığını söyleyip de Allah'ın indirdiklerini ve Rasulü hüküm koyucu olarak kabul etmeyenlerin imanlarını reddediyor. Onların inanıyorum demelerinin bir iddiadan ileri gitmediğini ve onların esasen münafık olduklarını beyan etmektedir. Nitekim bu tip insanlar şöyle der; "Allah vardır. Elhamdülillah bende Müslüman'ım. Bizim dinimiz yüce bir dindir fakat 1400 sene önceki hükümleri bugün tatbik edemezsiniz. Din yücedir onu siyasete ait ederseniz bu yakışmaz. Allah'ın hakimiyeti zaten vardır. Zaten Allah her şeye hakimdir. Milletin hakimiyeti buna ters değildir. Akıl da Allah'ın nimetidir, o da hüküm koyabilir. Ayrıca akıl vahyi sonsuz bir şekilde yorumlama hakkına sahiptir. İstediği gibi anlayabilir. Herhangi bir fıkıh usulüne ihtiyaç yoktur. Bugün Kur-an'ın açık/muhkem hükümlerini dahi günümüz şartlarına uydurabiliriz. Çünkü Kur-an hükümler kitabı değildir. Belki ilkeler kitabıdır. Kur-an'ı Rasul gibi anlamak zorunda değiliz" vs. vs.
    Evet işte bütün bunlar akıllarını heva ve heveslerini, menfaatlerini kendilerine ilah ve din edinenlerdir. Öyle ki, Kitap ve Sünneti hüküm koyucu olarak kabul etmemek için ortaya attıkları münafıkça fikirler ve kaypakça tavırlardır.
    f-) Münafıklar biçilmiş giydirilmiş kütüklerdir;
    "Onları gördüğün zaman kalıpları hoşuna gider, konuşurlarsa sözlerini dinlersin. Onlar sanki elbise giydirilmiş kütüklerdir. Her gürültüyü kendi aleyhlerine sanırlar. Düşman onlardır. Onlardan sakın. Allah onları kahretsin. Nasıl da döndürülüyorlar." (Münafıkun 4)
    Tıpkı bunun gibi Allahu Teala değişik ayetlerinde münafıkların yaşamaya çok düşkün ve hırslı olduklarını, fakat kendilerini hiç mi hiç güvende hissetmediklerini beyan etmektedir. Bu nedenle dört bir taraflarını gözetleyip durdukları ve herhangi bir olay esnasında aşırı korkaklık gösterdiklerini bildirmiştir.
    Yani onların görüntüleri, cisimleri, suretleri güzeldir. Ancak herhangi bir doğruları olmadığı için boş ve manasızdırlar. Yapma put gibi, adeta korkuluk gibidirler. Onların rableriyle gerçekte bir bağları olmadığı için ruhsuzdurlar. Mü'minlerden olduklarına yemin ederler fakat mü'inlerden değildirler. Onların fikrî istikrarsızlığı ve bir yere ait olmayışları onları korkak yapmıştır. Mü'mimnlerden de korkarlar kafirlerden de... Esasen sürekli bir azap içerisindedirler.
    g-) Sağırdırlar, kördürler, onlar hakka dönemezler;
    "Onlar sağırlar, dilsizler ve körlerdir. Onlar (Hakka) dönemezler." (Bakara 18)
    İbni Abbas diyor ki; Hidayeti duymazlar ve onu görmezler ve hidayeti akletmezler, hidayete dönmezler. Tövbe edip hidayete/imana girmezler. Dilsizdirler yani hakkı söyleyecek dilleri yoktur. Lafı eğip bükerler, doğru konuşmazlar ve net fikir beyan etmezler.
    h-) Sizden olduklarına yemin ederler;
    "(O münafıklar) mutlaka sizden olduklarına dair Allah'a yemin ederler. Halbuki onlar sizden değillerdir, fakat onlar (kılıçlarınızdan) korkan bir topluluktur." (Tevbe 56)
    Telaş korku ve sabırsızlıklarının şiddetinden dolayı, kendi nefislerindeki küfrü ve güvensiz konumlarını bildiklerinden inandırmak için bol keseden yemin ederler. Sizden olduklarını pekiştirmek isterler. İşte Allahu Teala bunların yalan söylediklerini bize haber vermektedir. Onlar muhabbetlerinden dolayı mü'minlerle beraber bulunmuyorlar, aksine kerhen taraftar görünüyorlar. Müslümanların arasında gizlenirler fakat onların amaçları ve asıl hedefleri Müslümanlara zarar vermektir.
    i-) İslâm'la ve Müslümanlarla alay ederler;
    "Gönlünüzü hoş etmek için size gelip yemin ederler. Eğer mü'min iseler Allah ve Rasulünü razı etmeleri (Onun hükümlerine boyun eğmeleri) daha doğrudur. Hala bilmediler mi ki kim Allah ve Rasulüne (Kitap ve Sünnete) karşı koyarsa elbette onun için içinde ebedi kalacağı cehennem ateşi vardır. İşte bu büyük rüsvaylıktır. Münafıklar, kalplerinde olanı kendilerine haber verecek bir surenin mü'minlere indirilmesinden daima çekinirler. (Bununla beraber mü'minlerle alay etmekten de geri durmazlar.) Deki; alay edin bakalım. Allah o çekindiğiniz şeyi ortaya çıkaracaktır. (Kalbinizdeki niyet ve planları ortaya çıkaracaktır.) Eğer onlara (niçin alay ediyorsunuz) diye sorsan elbette, Biz sadece lafa dalmıştık şakalaşıyorduk, derler. Deki, Allah ile onun ayetleriyle ve onun Rasulü ile mi alay ediyorsunuz?" (Tevbe 62-65)
    Rivayete göre Tebük seferinden dönerken bir grup münafık "Şu adama bakın Şam saraylarını fethetmek istiyor. O nerede Şam saraylarını fethetmek nerede" deyip Rasulü küçümsediler. Hesaba çekildiklerinde şakalaşıyorduk dediler. Bu konuda başka rivayetler de vardır.
    Günümüzde de münafıklar bunu ustaca yapıyorlar. Bazen öyle tartışmalara giriyorlar ki haddi aşıyorlar. Hem bunu İslâm adına yaptığını söylerler hem de İslâmî çizgiyi aşar sınır falan tanımazlar. Buna da biz zihin jimnastiği yapıyoruz derler. İslâm'a göre tartışma konusu yapılmayacak muhkem ayetleri bile tartışmaya açar ve tartışırlar. Örneğin şöyle derler; İbrahim'in çocuklarının aralarını

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:20PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Rezim negri ini akan smakin menggila,dibawah tekanan para pengendali'a,para pnjajah kafir barat,,
    indonesia kaya indonesia akn smakin mrana,,,
    http://graph.facebook.com/100001747369570/picture
    Jul 1st 2013, 13:32
     
    Rezim negri ini akan smakin menggila,dibawah tekanan para pengendali'a,para pnjajah kafir barat,,
    indonesia kaya indonesia akn smakin mrana,,,
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Alhmdulillah,seorg Shbt Brtnya Pd Ku Usai Shalat Isya..ya Akhi Aq Ingin Brtnya Pd Mu,apakah Kau Tkut Pd Allah?aku Trkejut Dgn Prtnyaannya.kmudian Aq Diam.kmudian Dia Mglang Prtnyaan Itu Smpai 3 X.kmudian Trsyum Pdnya,'dn Aq Brkt,''gn Sobat Aq Diam Krn Prtnyaan Mu Krn Aku Tkut Salah.jika aku Ktkan Aku Tkut Pd Allah Maka Aku Brdusta Dn Jika Aku Ktkan Tdk takut Sama Allah Maka Aku Kafir..kmudian Dia Brucp Subhanallah Jwbn Mu Bgtu Mnyentuh Hati Ku.,dn Aku Ktkn Pdnya Alhmdulillah,tp Ingat Brhti2lah Dgn Sanjung Puji,krn Sanjung Puji Bkn Di Hati Org Yg Trpuji..smg Kt Smua Bs Brskp Tawadhu'krn Pujian Hnyalah Milik Allah Smata..,
    http://graph.facebook.com/100006155821374/picture
    Jul 1st 2013, 13:33
     
    Alhmdulillah,seorg Shbt Brtnya Pd Ku Usai Shalat Isya..ya Akhi Aq Ingin Brtnya Pd Mu,apakah Kau Tkut Pd Allah?aku Trkejut Dgn Prtnyaannya.kmudian Aq Diam.kmudian Dia Mglang Prtnyaan Itu Smpai 3 X.kmudian Trsyum Pdnya,'dn Aq Brkt,''gn Sobat Aq Diam Krn Prtnyaan Mu Krn Aku Tkut Salah.jika aku Ktkan Aku Tkut Pd Allah Maka Aku Brdusta Dn Jika Aku Ktkan Tdk takut Sama Allah Maka Aku Kafir..kmudian Dia Brucp Subhanallah Jwbn Mu Bgtu Mnyentuh Hati Ku.,dn Aku Ktkn Pdnya Alhmdulillah,tp Ingat Brhti2lah Dgn Sanjung Puji,krn Sanjung Puji Bkn Di Hati Org Yg Trpuji..smg Kt Smua Bs Brskp Tawadhu'krn Pujian Hnyalah Milik Allah Smata..,
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat,niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka dan mereka beroleh azab yang pedih.Qs Al Maaidah 5:36
    http://graph.facebook.com/100000741703318/picture
    Jul 1st 2013, 13:33
     
    Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat,niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka dan mereka beroleh azab yang pedih.Qs Al Maaidah 5:36
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Fakta Ilmiah: Mukjizat Nabi Muhammad Membelah BulanKISAH ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim) tentang pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk Islam karena takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah" (QS. Al-Qamar 1).Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris?Di bawah ini adalah kisahnya:Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari al-Quran. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi, "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah", mengandung mukjizat secara ilmiah?"Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.Allah ta'alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?"...Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya...Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan". Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…".Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. (sampai akhir surat Al-Qamar).Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika aku membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama aku buka ternyata al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah… ".Aku pun bergumam: "Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan pembacaan ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Allah Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.suatu hari aku pun duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, tetapi justru dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.Dan, di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?"Mereka pun menjawab, "Tidak, !!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya? Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Gambar ini di foto dari pesawat ulang alik NASAPresenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali"...."Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali"...Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Saw. 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah.Maka, aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf al-Quran dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.Mahabenar Allah dengan segala Firman-Nya. [adrian/voa-islam.com]Tautan Video tentang Prof. Dr. Zaghlul Al Najjar:The Scientific Precision of the Qur'aScientific Miracles in theQur'an Prof Dr. Zaghloul el-NaggarCatatan Redaksi :Mengenai data terbelahnya bulan apakah fakta ataukah fiktif, para ilmuwan memang ada yang kontra dan banyak pula yang pro. Pro dan kontra ini terletak pada interpretasi terhadap gambar foto permukaan bulan yang menunjukkan kanal panjang di permukaan bulan.Mengenai kebenaran berita tersebut, kami tidak berani berspekulasi, wallahu a'lam mana yang benar. Kami muat artikel "Mukjizat Terbelah" (Arab: Shaqq al-Qamar, Inggris: Moon Rille) di Citizen Journalism dengan banyak pertimbangan. Antara lain, karena sebelumnya artikel tersebut --atau yang serupa dengan artikel tersebut-- sudah pernah dipublikasikan di berbagai media, antara lain:1. Majalah Qiblati Vol. 01/ No.05-Januari 2006 dengan judul "Bulan memang Terbelah."2. Koran Republika, Jumat, 27 Februari 2009 dengan judul "Bulan Terbelah Memang Pernah Terjadi."3. Majalah FOKKAL terbitan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Volume 7 Nomor 1 2007, dengan judul "Benarkah Bulan Pernah Terbelah?"Terlepas dari kontroversi tersebut, kita wajib meyakini adaya mukjizat Rasulullah yang menunjukkan bahwa bulan terbelah yang dikaitkan dengan asbabun nuzul QS 54:1-2. Bisa dibuktikan atau tidak pada zaman sekarang ini, mukjizat tersebut harus kita imani, karena ada nasnya. Sebagaimana pula dengan mu'jizat Nabi Musa AS membelah laut Merah, kita yakini benar terjadi karena disebutkan dalam kisah Nabi Musa dapat menyeberanginya, walaupun kita bidak bisa membuktikan mekanisme fisisnya.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Fakta Ilmiah: Mukjizat Nabi Muhammad Membelah Bulan
    KISAH ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim) tentang pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk Islam karena takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.
     
    Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah" (QS. Al-Qamar 1).
     
    Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris?
     
    Di bawah ini adalah kisahnya:
    Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
     
    Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari al-Quran. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi, "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah", mengandung mukjizat secara ilmiah?"
     
    Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.
     
    Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.
     
    Allah ta'alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?"
     
    ...Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya...
     
    Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan". Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
     
    Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…".
     
    Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. (sampai akhir surat Al-Qamar).
     
    Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.
     
    Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika aku membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama aku buka ternyata al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah… ".
     
    Aku pun bergumam: "Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan pembacaan ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Allah Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
     
    suatu hari aku pun duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, tetapi justru dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
     
    Dan, di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?"
     
    Mereka pun menjawab, "Tidak, !!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.
     
    Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya? Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Gambar ini di foto dari pesawat ulang alik NASAPresenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali".
     
    ..."Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali"...
     
    Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Saw. 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah.
     
    Maka, aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf al-Quran dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
     
    Mahabenar Allah dengan segala Firman-Nya. [adrian/voa-islam.com]
     
    Tautan Video tentang Prof. Dr. Zaghlul Al Najjar:
     
    The Scientific Precision of the Qur'a
    Scientific Miracles in theQur'an Prof Dr. Zaghloul el-Naggar
    Catatan Redaksi :
    Mengenai data terbelahnya bulan apakah fakta ataukah fiktif, para ilmuwan memang ada yang kontra dan banyak pula yang pro. Pro dan kontra ini terletak pada interpretasi terhadap gambar foto permukaan bulan yang menunjukkan kanal panjang di permukaan bulan.
     
    Mengenai kebenaran berita tersebut, kami tidak berani berspekulasi, wallahu a'lam mana yang benar. Kami muat artikel "Mukjizat Terbelah" (Arab: Shaqq al-Qamar, Inggris: Moon Rille) di Citizen Journalism dengan banyak pertimbangan. Antara lain, karena sebelumnya artikel tersebut --atau yang serupa dengan artikel tersebut-- sudah pernah dipublikasikan di berbagai media, antara lain:
    1. Majalah Qiblati Vol. 01/ No.05-Januari 2006 dengan judul "Bulan memang Terbelah."
    2. Koran Republika, Jumat, 27 Februari 2009 dengan judul "Bulan Terbelah Memang Pernah Terjadi."
    3. Majalah FOKKAL terbitan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Volume 7 Nomor 1 2007, dengan judul "Benarkah Bulan Pernah Terbelah?"
     
    Terlepas dari kontroversi tersebut, kita wajib meyakini adaya mukjizat Rasulullah yang menunjukkan bahwa bulan terbelah yang dikaitkan dengan asbabun nuzul QS 54:1-2. Bisa dibuktikan atau tidak pada zaman sekarang ini, mukjizat tersebut harus kita imani, karena ada nasnya. Sebagaimana pula dengan mu'jizat Nabi Musa AS membelah laut Merah, kita yakini benar terjadi karena disebutkan dalam kisah Nabi Musa dapat menyeberanginya, walaupun kita bidak bisa membuktikan mekanisme fisisnya.
    http://graph.facebook.com/396088283834786/picture
    Jul 1st 2013, 13:33
     
    Fakta Ilmiah: Mukjizat Nabi Muhammad Membelah Bulan
    KISAH ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim) tentang pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk Islam karena takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.
     
    Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah" (QS. Al-Qamar 1).
     
    Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris?
     
    Di bawah ini adalah kisahnya:
    Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
     
    Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari al-Quran. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi, "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah", mengandung mukjizat secara ilmiah?"
     
    Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.
     
    Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.
     
    Allah ta'alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?"
     
    ...Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya...
     
    Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan". Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
     
    Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…".
     
    Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. (sampai akhir surat Al-Qamar).
     
    Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.
     
    Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika aku membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama aku buka ternyata al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah… ".
     
    Aku pun bergumam: "Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan pembacaan ayat-ayat selanjutnya dan aku

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
    Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
    (Al Baqarah 41-42)
    http://graph.facebook.com/831454175/picture
    Jul 1st 2013, 13:33
     
    Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
    Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
    (Al Baqarah 41-42)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kuffar: جس بے دردی کے ساتھ بنو عباس اور بنو امیہ نے مسلمان جرنیل مروائے ھیں،، اس سے زیادہ سختی اور بے دردی کے ساتھ ھمارے علماء نے ٹیلنٹ کا قتلِ عام کیا ھے، اور مغلوں کی طرح اپنے پرائے کی تمیز کے بغیر یہ قتلِ عام کیا گیا ھے،، علامہ عامر عثمانی ، عبید اللہ سندھی،علامہ غوث ھزاروی،، شیخ القران غلام اللہ خان ،،مکتبہ دیوبند کے گلِ سرسبد تھے اور عبقری شخصیات میں سے تھے ،مگر ان کا ایسا بائیکاٹ کیا گیا کہ غزوہ تبوک کے مخلفین کا بائیکاٹ بھی پیچھے رہ جاتا ھے ،،دوسری طرف اللہ نے اپنی سنت کے مطابق ھر دور کے فتنے کے لئے اسی دور میں رجالِ کار پیدا فرمائے،، پرویزیوں اور قادیانیوں کے لئے سید مودودیؒ کو اللہ نے اٹھایا تو انہوں نے قوم صالح کی اونٹنی کی طرح ان کی بھی ٹانگیں اپنے فتوؤں سے کاٹ دیں،،، حالانکہ مودودیؒ ھوں یا غامدی دونوں سے ان علماء کی سلطنت کو کوئی خطرہ درپیش نہ ھے،نہ کبھی تھا،،کیونکہ وہ دونوں اوپن مارکیٹ سے خام مال لیتے ھیں،جہاں سے دھرئیے اور ملحد مال لیتے ھیں،، اگر آپ فتوے سے غامدی اور مودودیؒ کا گاھک توڑیں گے تو یقین جانیں وہ کبھی آپ کے مدرسے نہیں آئے گا، وہ ملحدوں کے ھاتھ لگ جائے گا ،، مولانا مودودیؒ کا ان لوگوں سے کوئی اختلاف سرے سے تھا ھی نہیں،،سوائے ان لوگوں کی پیشہ ورانہ رقابت کے ،،اگر آپ نے ان بزرگوں کے ظلم کی داستان پڑھنی ھے تو " مولانا مودودی پر اعتراضات کا علمی جائزہ" نامی کتاب جو مفتی محمد یوسف خلیفہ مجاز حضرت حسین احمد مدنی لے کر پڑھئے،،یہ دو جلدوں میں ھے،، دعوے سے کہتا ھوں کہ اس کے نتیجے میں آپ کے لئے علم اور تفسیرِ قرآن کی نئی راھیں کھلیں گی،، دوسرا ھمارے علماء کا وہ بھیانک روپ نظر آئے گا کہ جس سے بنی اسرائیل کے علماء بھی شرما جائیں ! علمی خیانتوں،،جھوٹ ،فریب اور مکر کی دنیا،،کاش ھمارے بزرگ اس بات کو سمجھ لیں کہ آپ فتوی دیں یا نہ دیں،، آپ کا مال آپ کا ھی ھے،، وہ اور کسی کے کام کا ھے بھی نہیں،،اور جو غیر ھیں،،ان کے لئے آپ کے فتوے کی کوئی اھمیت نہیں چاھے قران کے کپڑے پہن کر فتوے دو،،اس لئے فتوؤں کا کاروبار چھوڑ کر دین کی وسعت سے کام لے کر جہاں تک ممکن ھے ایڈجسٹمنٹ کریں،، جہاں انسان دین کے دائرے میں رہ کر اکاموڈیٹ ھو سکتا ھے،اس کو کریں،،تاریخِ اسلام کا کوئی امام یا عالم بتا دیں جس پر فتوی نہ لگا ھو ! امام ابوحنیفہؒ نے جب وتر کو واجب قرار دیا تو ان کو منہ پر کہہ دیا گیا ، کفرتَ یا ابی حنیفہ،، امام بخاریؓ کفر اور ارتداد کا فتوی لے کر حالتِ مفروری میں موت کی دعا مانگ کر فوت ھوئے حالانکہ اپنی صحیح بخاری میں خود حدیث بیان کر گئے ھیں کہ تم میں سے کوئی اپنی موت کی دعا نہ مانگے،،مگر فتووں نے نہ ابی حنیفہ کا کچھ بگاڑا نہ امام بخاری کی عظمت کو داغدار کیا،،وقت نے دونوں کو اپنے اپنے میدان کا امام بنا ڈالا اور فتوے دینے والے ماضی کی تاریکی میں گم ھو گئے .تحریر:Qari Hanif Dar
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    جس بے دردی کے ساتھ بنو عباس اور بنو امیہ نے مسلمان جرنیل مروائے ھیں،، اس سے زیادہ سختی اور بے دردی کے ساتھ ھمارے علماء نے ٹیلنٹ کا قتلِ عام کیا ھے، اور مغلوں کی طرح اپنے پرائے کی تمیز کے بغیر یہ قتلِ عام کیا گیا ھے،، علامہ عامر عثمانی ، عبید اللہ سندھی،علامہ غوث ھزاروی،، شیخ القران غلام اللہ خان ،،مکتبہ دیوبند کے گلِ سرسبد تھے اور عبقری شخصیات میں سے تھے ،مگر ان کا ایسا بائیکاٹ کیا گیا کہ غزوہ تبوک کے مخلفین کا بائیکاٹ بھی پیچھے رہ جاتا ھے ،،دوسری طرف اللہ نے اپنی سنت کے مطابق ھر دور کے فتنے کے لئے اسی دور میں رجالِ کار پیدا فرمائے،، پرویزیوں اور قادیانیوں کے لئے سید مودودیؒ کو اللہ نے اٹھایا تو انہوں نے قوم صالح کی اونٹنی کی طرح ان کی بھی ٹانگیں اپنے فتوؤں سے کاٹ دیں،،، حالانکہ مودودیؒ ھوں یا غامدی دونوں سے ان علماء کی سلطنت کو کوئی خطرہ درپیش نہ ھے،نہ کبھی تھا،،کیونکہ وہ دونوں اوپن مارکیٹ سے خام مال لیتے ھیں،جہاں سے دھرئیے اور ملحد مال لیتے ھیں،، اگر آپ فتوے سے غامدی اور مودودیؒ کا گاھک توڑیں گے تو یقین جانیں وہ کبھی آپ کے مدرسے نہیں آئے گا، وہ ملحدوں کے ھاتھ لگ جائے گا ،، مولانا مودودیؒ کا ان لوگوں سے کوئی اختلاف سرے سے تھا ھی نہیں،،سوائے ان لوگوں کی پیشہ ورانہ رقابت کے ،،اگر آپ نے ان بزرگوں کے ظلم کی داستان پڑھنی ھے تو " مولانا مودودی پر اعتراضات کا علمی جائزہ" نامی کتاب جو مفتی محمد یوسف خلیفہ مجاز حضرت حسین احمد مدنی لے کر پڑھئے،،یہ دو جلدوں میں ھے،، دعوے سے کہتا ھوں کہ اس کے نتیجے میں آپ کے لئے علم اور تفسیرِ قرآن کی نئی راھیں کھلیں گی،، دوسرا ھمارے علماء کا وہ بھیانک روپ نظر آئے گا کہ جس سے بنی اسرائیل کے علماء بھی شرما جائیں ! علمی خیانتوں،،جھوٹ ،فریب اور مکر کی دنیا،،
    کاش ھمارے بزرگ اس بات کو سمجھ لیں کہ آپ فتوی دیں یا نہ دیں،، آپ کا مال آپ کا ھی ھے،، وہ اور کسی کے کام کا ھے بھی نہیں،،اور جو غیر ھیں،،ان کے لئے آپ کے فتوے کی کوئی اھمیت نہیں چاھے قران کے کپڑے پہن کر فتوے دو،،اس لئے فتوؤں کا کاروبار چھوڑ کر دین کی وسعت سے کام لے کر جہاں تک ممکن ھے ایڈجسٹمنٹ کریں،، جہاں انسان دین کے دائرے میں رہ کر اکاموڈیٹ ھو سکتا ھے،اس کو کریں،،
    تاریخِ اسلام کا کوئی امام یا عالم بتا دیں جس پر فتوی نہ لگا ھو ! امام ابوحنیفہؒ نے جب وتر کو واجب قرار دیا تو ان کو منہ پر کہہ دیا گیا ، کفرتَ یا ابی حنیفہ،، امام بخاریؓ کفر اور ارتداد کا فتوی لے کر حالتِ مفروری میں موت کی دعا مانگ کر فوت ھوئے حالانکہ اپنی صحیح بخاری میں خود حدیث بیان کر گئے ھیں کہ تم میں سے کوئی اپنی موت کی دعا نہ مانگے،،مگر فتووں نے نہ ابی حنیفہ کا کچھ بگاڑا نہ امام بخاری کی عظمت کو داغدار کیا،،وقت نے دونوں کو اپنے اپنے میدان کا امام بنا ڈالا اور فتوے دینے والے ماضی کی تاریکی میں گم ھو گئے .
     
    تحریر:
    Qari Hanif Dar
    http://graph.facebook.com/100001878224620/picture
    Jul 1st 2013, 11:25
     
    جس بے دردی کے ساتھ بنو عباس اور بنو امیہ نے مسلمان جرنیل مروائے ھیں،، اس سے زیادہ سختی اور بے دردی کے ساتھ ھمارے علماء نے ٹیلنٹ کا قتلِ عام کیا ھے، اور مغلوں کی طرح اپنے پرائے کی تمیز کے بغیر یہ قتلِ عام کیا گیا ھے،، علامہ عامر عثمانی ، عبید اللہ سندھی،علامہ غوث ھزاروی،، شیخ القران غلام اللہ خان ،،مکتبہ دیوبند کے گلِ سرسبد تھے اور عبقری شخصیات میں سے تھے ،مگر ان کا ایسا بائیکاٹ کیا گیا کہ غزوہ تبوک کے مخلفین کا بائیکاٹ بھی پیچھے رہ جاتا ھے ،،دوسری طرف اللہ نے اپنی سنت کے مطابق ھر دور کے فتنے کے لئے اسی دور میں رجالِ کار پیدا فرمائے،، پرویزیوں اور قادیانیوں کے لئے سید مودودیؒ کو اللہ نے اٹھایا تو انہوں نے قوم صالح کی اونٹنی کی طرح ان کی بھی ٹانگیں اپنے فتوؤں سے کاٹ دیں،،، حالانکہ مودودیؒ ھوں یا غامدی دونوں سے ان علماء کی سلطنت کو کوئی خطرہ درپیش نہ ھے،نہ کبھی تھا،،کیونکہ وہ دونوں اوپن مارکیٹ سے خام مال لیتے ھیں،جہاں سے دھرئیے اور ملحد مال لیتے ھیں،، اگر آپ فتوے سے غامدی اور مودودیؒ کا گاھک توڑیں گے تو یقین جانیں وہ کبھی آپ کے مدرسے نہیں آئے گا، وہ ملحدوں کے ھاتھ لگ جائے گا ،، مولانا مودودیؒ کا ان لوگوں سے کوئی اختلاف سرے سے تھا ھی نہیں،،سوائے ان لوگوں کی پیشہ ورانہ رقابت کے ،،اگر آپ نے ان بزرگوں کے ظلم کی داستان پڑھنی ھے تو " مولانا مودودی پر اعتراضات کا علمی جائزہ" نامی کتاب جو مفتی محمد یوسف خلیفہ مجاز حضرت حسین احمد مدنی لے کر پڑھئے،،یہ دو جلدوں میں ھے،، دعوے سے کہتا ھوں کہ اس کے نتیجے میں آپ کے لئے علم اور تفسیرِ قرآن کی نئی راھیں کھلیں گی،، دوسرا ھمارے علماء کا وہ بھیانک روپ نظر آئے گا کہ جس سے بنی اسرائیل کے علماء بھی شرما جائیں ! علمی خیانتوں،،جھوٹ ،فریب اور مکر کی دنیا،،
    کاش ھمارے بزرگ اس بات کو سمجھ لیں کہ آپ فتوی دیں یا نہ دیں،، آپ کا مال آپ کا ھی ھے،، وہ اور کسی کے کام کا ھے بھی نہیں،،اور جو غیر ھیں،،ان کے لئے آپ کے فتوے کی کوئی اھمیت نہیں چاھے قران کے کپڑے پہن کر فتوے دو،،اس لئے فتوؤں کا کاروبار چھوڑ کر دین کی وسعت سے کام لے کر جہاں تک ممکن ھے ایڈجسٹمنٹ کریں،، جہاں انسان دین کے دائرے میں رہ کر اکاموڈیٹ ھو سکتا ھے،اس کو کریں،،
    تاریخِ اسلام کا کوئی امام یا عالم بتا دیں جس پر فتوی نہ لگا ھو ! امام ابوحنیفہؒ نے جب وتر کو واجب قرار دیا تو ان کو منہ پر کہہ دیا گیا ، کفرتَ یا ابی حنیفہ،، امام بخاریؓ کفر اور ارتداد کا فتوی لے کر حالتِ مفروری میں موت کی دعا مانگ کر فوت ھوئے حالانکہ اپنی صحیح بخاری میں خود حدیث بیان کر گئے ھیں کہ تم میں سے کوئی اپنی موت کی دعا نہ مانگے،،مگر فتووں نے نہ ابی حنیفہ کا کچھ بگاڑا نہ امام بخاری کی عظمت کو داغدار کیا،،وقت نے دونوں کو اپنے اپنے میدان کا امام بنا ڈالا اور فتوے دینے والے ماضی کی تاریکی میں گم ھو گئے .
     
    تحریر:
    Qari Hanif Dar
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SgQRk0

     

 Search Facebook kuffar: Pernahkah Syiah Melawan Zionis?Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…- Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.- Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya instalasi nuklir. Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."- Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.- Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.- Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak ada lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu 'Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa 'Alaihissalam dan Allah Ta'ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu 'Anhum.KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kuffar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kuffar. "Jihad" kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu 'Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: "Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala.""Jihad" kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbasiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain "jihad" yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara "jual-beli minyak" yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka face to face, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam "main-main" untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita di sana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya (Bashar Assad, red nm), dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok "Al Mahdi Al Muntazhar" yang selalu mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara Syiah dan Yahudi.KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amien ya Mujibas sa'ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya "olah-raga kata-kata" saja (meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kuffar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na'udzubillah wa na'udzubillah min dzalik.Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta'ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil 'alamiin. [sumber: www.nahimunkar.com]
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    Pernahkah Syiah Melawan Zionis?
     
    Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…
     
    - Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.
    - Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya instalasi nuklir. Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."
    - Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.
    - Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.
    - Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.
     
    Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak ada lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.
    Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?
    Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…
     
    PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu 'Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa 'Alaihissalam dan Allah Ta'ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu 'Anhum.
     
    KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kuffar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kuffar. "Jihad" kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.
     
    Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu 'Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: "Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala."
     
    "Jihad" kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbasiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.
     
    Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain "jihad" yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara "jual-beli minyak" yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.
     
    KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka face to face, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam "main-main" untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.
     
    KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?
     
    KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita di sana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.
     
    Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya (Bashar Assad, red nm), dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.
     
    KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok "Al Mahdi Al Muntazhar" yang selalu mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara Syiah dan Yahudi.
     
    KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amien ya Mujibas sa'ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.
     
    Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya "olah-raga kata-kata" saja (meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kuffar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na'udzubillah wa na'udzubillah min dzalik.
     
    Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta'ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil 'alamiin. [sumber: www.nahimunkar.com]
    http://graph.facebook.com/100001183482773/picture
    Jul 1st 2013, 12:48
     
    Pernahkah Syiah Melawan Zionis?
     
    Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…
     
    - Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.
    - Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya instalasi nuklir. Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."
    - Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.
    - Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.
    - Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.
     
    Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak ada lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.
    Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?
    Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…
     
    PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu 'Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa 'Alaihissalam dan Allah Ta'ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu 'Anhum.
     
    KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kuffar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kuffar. "Jihad" kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.
     
    Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu 'Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: "Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala."
     
    "Jihad" kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbasiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.
     
    Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain "jihad" yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara "jual-beli minyak" yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.
     
    KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka face to face, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam "main-main" untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.
     
    KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?
     
    KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran

     

 Search Facebook kuffar: ~"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim"~السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه================================HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN DAN MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN BAGI UMAT ISLAM================================perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka termasuk dosa.Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (HR. Abu Dawud).Dalam riwayat lain.Rasulullah SAW bersabda : "Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR. Bukhari Muslim).Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.Mungkin ada pertanyaan seperti ini, "Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi doa yang syar'i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?"Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar. Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara' menyebutkan : "Idza ijtama'a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala." Artinya, "Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang haram mengalahkan yang halal." (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai "berdoa dan makan-makan", dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai kaidah syar'i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari ultah, maka hukumnya –wallahu a'lam bi ash shawab– menurut pemahaman kami adalah mubah secara syar'i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar karena yang dilakukan pada faktanya adalah "berdoa plus makan-makan", yang mana keduanya adalah boleh secara syar'i. Lagi pula hal itu dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari ultah. Wallahu a'lam.Allah SWT Berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. ali Imrân [3] : 85). dan "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. al-Isrâ' [17] : 36).Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur'an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba'in karya Imam Nawawi).Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?Perayaan ulang tahun adalah bid'ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh umat Islam: Qur'an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya.Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain dinamakan juga tasyabbuh.Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:1. Mengikut-ikutiikaum lain2. Pluralisme3. Pendangkalan aqidahTentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid'ah, dan orang yang melakukan bid'ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang mendapat syafaat.Merayakan dan mengucapkan selamat ultah juga tidak ada contohnya dari Nabi dan para sahabat, sehingga dilarang dalam Islam, bahkan jatuh ke dalam tasyabbuh/ menyerupai orang kafir.dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka." [HR. Abu Daud dan Ahmad]Bagaimana pendapat rekan-rekan semua? sudah jelaskah pemaparan diatas? hal-hal kecil, sepele ternyata berdampak buruk terhadap umat? jika bukan kita yang memperbaikinya,siapa lagi?Sumber:Tabloid Nova★ Semoga bermanfaat★★★Aamiin Allahumma Aamiin★★▲ Mohon maaf bila ada kekurangan atau ada kata yang tak berkenan di hati▲*Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    ~"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim"~
     
    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
    ================================
    HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN DAN MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN BAGI UMAT ISLAM
    ================================
     
    perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.
     
    Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.
     
    Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
     
    Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
     
    Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.
     
    Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka termasuk dosa.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (HR. Abu Dawud).
     
    Dalam riwayat lain.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR. Bukhari Muslim).
     
    Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.
     
    Mungkin ada pertanyaan seperti ini, "Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi doa yang syar'i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?"
     
    Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar. Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara' menyebutkan : "Idza ijtama'a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala." Artinya, "Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang haram mengalahkan yang halal." (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).
     
    Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai "berdoa dan makan-makan", dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai kaidah syar'i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari ultah, maka hukumnya –wallahu a'lam bi ash shawab– menurut pemahaman kami adalah mubah secara syar'i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar karena yang dilakukan pada faktanya adalah "berdoa plus makan-makan", yang mana keduanya adalah boleh secara syar'i. Lagi pula hal itu dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari ultah. Wallahu a'lam.
     
    Allah SWT Berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. ali Imrân [3] : 85). dan "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. al-Isrâ' [17] : 36).
     
    Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur'an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba'in karya Imam Nawawi).
     
    Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?
     
    Perayaan ulang tahun adalah bid'ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh umat Islam: Qur'an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya.
     
    Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain dinamakan juga tasyabbuh.
     
    Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:
    1. Mengikut-ikutiikaum lain
    2. Pluralisme
    3. Pendangkalan aqidah
     
    Tentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid'ah, dan orang yang melakukan bid'ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang mendapat syafaat.
     
    Merayakan dan mengucapkan selamat ultah juga tidak ada contohnya dari Nabi dan para sahabat, sehingga dilarang dalam Islam, bahkan jatuh ke dalam tasyabbuh/ menyerupai orang kafir.
     
    dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka." [HR. Abu Daud dan Ahmad]
     
    Bagaimana pendapat rekan-rekan semua? sudah jelaskah pemaparan diatas? hal-hal kecil, sepele ternyata berdampak buruk terhadap umat? jika bukan kita yang memperbaikinya,siapa lagi?
     
    Sumber:Tabloid Nova
     
    ★ Semoga bermanfaat★
     
    ★★Aamiin Allahumma Aamiin★★
     
    ▲ Mohon maaf bila ada kekurangan atau ada kata yang tak berkenan di hati▲
     
    *Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum
    http://graph.facebook.com/100003811339892/picture
    Jul 1st 2013, 13:26
     
    ~"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim"~
     
    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
    ================================
    HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN DAN MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN BAGI UMAT ISLAM
    ================================
     
    perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.
     
    Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.
     
    Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
     
    Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
     
    Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.
     
    Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka termasuk dosa.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (HR. Abu Dawud).
     
    Dalam riwayat lain.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR. Bukhari Muslim).
     
    Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.
     
    Mungkin ada pertanyaan seperti ini, "Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi doa yang syar'i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?"
     
    Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar. Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara' menyebutkan : "Idza ijtama'a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala." Artinya, "Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang haram mengalahkan yang halal." (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).
     
    Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai "berdoa dan makan-makan", dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai kaidah syar'i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari ultah, maka hukumnya –wallahu a'lam bi ash shawab– menurut pemahaman kami adalah mubah secara syar'i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar karena yang dilakukan pada faktanya adalah "berdoa plus makan-makan", yang mana keduanya adalah boleh secara syar'i. Lagi pula hal itu dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari ultah. Wallahu a'lam.
     
    Allah SWT Berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. ali Imrân [3] : 85). dan "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. al-Isrâ' [17] : 36).
     
    Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur'an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba'in karya Imam Nawawi).
     
    Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?
     
    Perayaan ulang tahun adalah bid'ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh umat Islam: Qur'an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya.
     
    Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    aya Allah,panjangkan usia guru2 kami,para ulama kami,orang2 sholeh kami.Allahumma,muliakan islam dan kaum muslim,binasakan kuffar dan musyrikin.amin
    http://graph.facebook.com/100004038724007/picture
    Jul 1st 2013, 12:53
     
    Jafar Sidiq shared ۞ MARI BERKONGSI ILMU ۞'s photo.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SgQRk0

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    aya Allah,panjangkan usia guru2 kami,para ulama kami,orang2 sholeh kami.Allahumma,muliakan islam dan kaum muslim,binasakan kuffar dan musyrikin.amin
    http://graph.facebook.com/100004038724007/picture
    Jul 1st 2013, 12:53
     
    Jafar Sidiq shared ۞ MARI BERKONGSI ILMU ۞'s photo.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SgQRk0

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    Suriah...
    Sengketa Sunni vs. Syi'ah ft. Kuffar
    http://graph.facebook.com/100000798080187/picture
    Jul 1st 2013, 13:17
     
    #Teheran, #Moskow dan #Beijing Membantu #Suriah 500 Juta Dolar Per Bulan
     
    Seorang pejabat senior dalam rezim Bashar al-Assad mengakui bahwa Iran, Rusia dan Cina mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad secara politik, militer dan ekonomi. Dan rezim Assad sepenuhnya melakukan transaksi ekonomi dengan riyal Iran, rubel Rusia dan yuan China. Dimana semua itu dilakukan untuk menghindari sanksi-sanksi Barat, demikian menurut surat kabar "al-syarq al-ausath".
     
    Qadri Jamil, Wakil Perdana Menteri Urusan Ekonomi mengatakan kepada koran Inggris "Financial Times" bahwa tiga sekutu rezim Assad tengah mendukungnya secara finansial sebesar 500 juta dolar per bulan dari transaksi keuangan yang meliputi ekspor minyak dan asuransi.
     
    Pejabat dalam rezim Assad itu menegaskan bahwa tiga negara sekutu tersebut akan membantu Damaskus dalam serangan balik terhadap apa yang disebutnya sebagai konspirasi asing untuk tenggelamkan pound Suriah.
     
    Qadri Jamil, yang menampakkan kesombongan dan kebanggaannya menjelaskan bahwa di belakang Anda Rusia, Cina dan Iran. Bahkan negara-negara ini mendukung rezim Assad secara politik, militer dan ekonomi.
     
    Pejabat itu menegaskan bahwa rezim Assad menyepakati kredit tidak terbatas dengan Teheran untuk mengimpor minyak dan makanan. Bahkan rezim Assad telah mengoreksi kesalahan sebelum krisis ketika ia bertransaksi dengan mata uang Barat, terutama dolar dan euro. Dan ia telah menggantinya dengan mata uang Iran, Rusia dan Cina.
     
    Qadri Jamil, yang belajar di Moskow, mengakui sejauh mana dukungan yang besar dan hubungan erat antara Moskow dan Damaskus. Ia mengakui bahwa kapal yang mengangkut komoditas ekspor ke Suriah membawa bendera Rusia. Dan kapal itu sedang merapat dan membongkar muatannya di pelabuhan yang dikendalikan oleh rezim Suriah.
     
    Pejabat itu mengakui bahwa ekspor rezim Assad dari minyak saja mencapai 500 juta dolar per bulan. Dan rezim tengah dipengaruhi oleh dominasi para pejuang revolusi atas ladang-ladang minyak di Suriah. Ia menggambarkan situasi ekonomi sebagai "sangat sesuatu kompleks dan sulit, tetapi belum mencapai titik ireversibilitas (yang sulit diperbaiki)".
     
    Dalam komentarnya untuk surat kabar "al-syarq al-ausath", David Butter, seorang ahli urusan Suriah dan peneliti di Royal Institute Urusan Luar Negeri di London (Chathm House) menegaskan bahwa ekonomi Suriah banyak dipengaruhi oleh perang. Sehingga rezim Assad tanpa dukungan luar negeri tidak akan bertahan selama periode ini. Sementara dukungan Iran adalah yang terbesar dari berbagai aspek, militer dan ekonomi. Bahkan diketahui bahwa Rusia sedang mencetak mata uang Suriah
     
    Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat Suriah selama bulan suci Ramadhan yang sudah di depan pintu. Sementara nilai pound Suriah tengah mengalami penurunan, dan sebaliknya harga-harga barang terus meningkat, akibat kelangkaan ketersediaan bahan baku, serta besarnya kekhawatiran pemadaman listrik di beberapa bagian negeri (akhbaralaalam.net, 30/6/2013).
     
    LIKE, TAG, dan SHARE ke saudaramu yang lain. Syukron
    ==============================
    Pastikan anda untuk me-like dan mem-follow :
     
    Fanpage HTI >> http://www.facebook.com/htiinfokom
    Twitter HTI >> https://twitter.com/HizbutTahrirID
     
    fans page KRSK >> http://www.facebook.com/SyariahKhilafah
    twitter KRSK >> https://twitter.com/spirit4khilafa
     
    Jazaakumullah Khair
    post : kak
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SgQRk0

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 03:04PM +0100  

    Search Facebook salafist
     
    Search Facebook salafist
     
    Die 2 Oberhäupter der orthodoxen Kirchen in Syrien sind von den Terroristen der FSA welche von den USA und der EU unterstützt werden, getötet worden. Das sind die Demokraten die Al Quaida und Salafisten unterstützen.....Hollande MErkel und Obama unterstützen Völkermörder und Islamisten....!Kampf gegen den Terrorismus oder gegen die Christen des Ostens?? versteh ich nicht so ganz...
     
    http://sklantzithres.blogspot.gr/2013/07/blog-post.html
    http://graph.facebook.com/100001792998684/picture
    Jul 1st 2013, 07:33
     
    ΕΘΝΙΚΑ ΘΕΜΑΤΑ ΕΛΛΑΔΑ WEB RADIO ,
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/3PtkSZ

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 02:41PM +0100  

    Search Facebook kufr
     
    Search Facebook kufr
     
    Dekho is fekua ka haramipan....ab CBI ko bhi dhamki de rha hai.....
    http://graph.facebook.com/150433365093434/picture
    Jul 1st 2013, 12:16
     
    गुजरात में 2004 में हुए इशरत जहां मुठभेड़ केस की जांच कर रही सीबीआई टीम ने अपने लिए सुरक्षा की मांग की है. इस आशय की एक चिट्ठी जांच एजेंसी ने महाराष्ट्र सरकार, गुजरात सरकार और केंद्र सरकार को भेजी है. इसमें कहा गया है कि जो अधिकारी इस मामले को लेकर दोनों राज्यों का दौरा कर रहे हैं औऱ दूसरी जांच पूरी...
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nZS8k4

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 02:41PM +0100  

    Search Facebook kufr
     
    Search Facebook kufr
     
    HIDAYAT WA GUMRAHI KIS TARAF SE HAI
     
    Hidayat wa Gumrahi ALLAH ki taraf se hai, Jise chahe IMAAN naseeb ho, jise chahe kufr me mubtila ho. Voh Rab jo karta hai Insaaf hai. Musalmano ko Jannat ata farmayega, kafiron par Dozakh me Azaab karega. Uska har kaam hikmat hai.
    Bande ki samjh me aaye ya na aaye uski Naimaten uske Ahsaan beInteha hain. Vohi us layaq hai k us ki ibadat ki jaye, uske siwa dusra koi ibadat k layaq nhi.
     
    [Qanoon E Shairat, page no. 17]
    http://graph.facebook.com/564524046922744/picture
    Jul 1st 2013, 12:21
     
    HIDAYAT WA GUMRAHI KIS TARAF SE HAI
     
    Hidayat wa Gumrahi ALLAH ki taraf se hai, Jise chahe IMAAN naseeb ho, jise chahe kufr me mubtila ho. Voh Rab jo karta hai Insaaf hai. Musalmano ko Jannat ata farmayega, kafiron par Dozakh me Azaab karega. Uska har kaam hikmat hai.
    Bande ki samjh me aaye ya na aaye uski Naimaten uske Ahsaan beInteha hain. Vohi us layaq hai k us ki ibadat ki jaye, uske siwa dusra koi ibadat k layaq nhi.
     
    [Qanoon E Shairat, page no. 17]
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nZS8k4

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 02:41PM +0100  

    Search Facebook kufr
     
    Search Facebook kufr
     
    HIDAYAT WA GUMRAHI KIS TARAF SE HAI
     
    Hidayat wa Gumrahi ALLAH ki taraf se hai, Jise chahe IMAAN naseeb ho, jise chahe kufr me mubtila ho. Voh Rab jo karta hai Insaaf hai. Musalmano ko Jannat ata farmayega, kafiron par Dozakh me Azaab karega. Uska har kaam hikmat hai.
    Bande ki samjh me aaye ya na aaye uski Naimaten uske Ahsaan beInteha hain. Vohi us layaq hai k us ki ibadat ki jaye, uske siwa dusra koi ibadat k layaq nhi.
     
    [Qanoon E Shairat, page no. 17]
    http://graph.facebook.com/520628407977090/picture
    Jul 1st 2013, 12:18
     
    HIDAYAT WA GUMRAHI KIS TARAF SE HAI
     
    Hidayat wa Gumrahi ALLAH ki taraf se hai, Jise chahe IMAAN naseeb ho, jise chahe kufr me mubtila ho. Voh Rab jo karta hai Insaaf hai. Musalmano ko Jannat ata farmayega, kafiron par Dozakh me Azaab karega. Uska har kaam hikmat hai.
    Bande ki samjh me aaye ya na aaye uski Naimaten uske Ahsaan beInteha hain. Vohi us layaq hai k us ki ibadat ki jaye, uske siwa dusra koi ibadat k layaq nhi.
     
    [Qanoon E Shairat, page no. 17]
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nZS8k4

     

 Search Facebook kufr: Some Common Mistakes in Ramadaan Lets Strive Not to Repeat the Same By Asma bint Shameem 1 : Taking Ramadaan as a ritual For many of us Ramadaan has lost its spirituality and has become more of a ritual than a form of Ibaadah. We fast from morning to night like a zombie just because everyone around us is fasting too. We forget that its a time to purify our hearts and our souls from all evil....we forget to make dua, forget to beseech Allaah to forgive us and ask Him to save us from the Fire. Sure we stay away from food and drink but that's about all. Although the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "'Jibreel said to me, May Allaah rub his nose in the dust, that person to who Ramadaan comes and his sins are not forgiven, and I said, Ameen. Then he said, May Allaah rub his nose in the dust, that person who lives to see his parents grow old, one or both of them, but he does not enter Paradise (by not serving them) and I said, Ameen. Then he said, May Allaah rub his nose in the dust, that person in whose presence you are mentioned and he does not send blessings upon you, and I said, Ameen.'" (Tirmidhi, Ahmad, others. Saheeh by al-Albaani) 2 : Too much stress on food and drink For some people, the entire month of Ramadaan revolves around food. They spend the ENTIRE day planning, cooking, shopping and thinking about only food, instead of concentrating on Salaah, Quraan and other acts of worship. All they can think of is FOOD. So much so that they turn the month of fasting into the month of feasting. Come Iftaar time, their table is a sight to see, with the multitudes and varieties of food, sweets and drinks. They are missing the very purpose of fasting, and thus, increase in their greed and desires instead of learning to control them. It is also a kind of waste & extravagance. ".....and eat and drink but waste not by extravagance, certainly He (Allaah) likes not Al-Musrifoon (those who waste by extravagance) " [al-Araaf :31] 3 : Spending all day cooking Some of the sisters (either by their own choice or forced by their husbands) are cooking ALL day and ALL night, so that by the end of the day, they are too tired to even pray Ishaa, let alone pray Taraweeh or Tahajjud or even read Quraan. This is the month of mercy and forgiveness. So turn off that stove and turn on your Imaan! 4 : Eating too much Some people stuff themselves at Suhoor until they are ready to burst, because they think this is the way to not feel hungry during the day and some people eat at Iftaar, like there is no tomorrow, trying to make up for the food missed. However, this is completely against the Sunnah. Moderation is the key to everything. The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "The son of Adam does not fill any vessel worse than his stomach; for the son of Adam a few mouthfuls are sufficient to keep his back straight. If you must fill it, then one-third for food, one-third for drink and one-third for air." (Tirmidhi, Ibn Maajah. saheeh by al-Albaani). Too much food distracts a person from many deeds of obedience and worship, makes him lazy and also makes the heart heedless. It was said to Imam Ahmad: Does a man find any softness and humility in his heart when he is full? He said, I do not think so. 5 : Sleeping all day Some people spend their entire day (or a major part of it) sleeping away their fast. Is this what is really required of us during this noble month? These people also are missing the purpose of fasting and are slaves to their desires of comfort and ease. They cannot bear to be awake and face a little hunger or exert a little self-control. For a fasting person to spend most of the day asleep is nothing but, negligence on his part. 6 : Wasting time The month of Ramadaan is a precious, precious time, so much so that Allaah calls this month "Ayyamum Madoodaat" (A fixed number of days). Before we know it, this month of mercy and forgiveness will be over. We should try and spend every moment possible in the worship of Allaah so that we can make the most of this blessing. However, there are some of us who waste away their day playing video games, or worse still, watching TV, movies or even listening to music. Subhaan Allaah! Trying to obey Allaah by DISOBEYING him! 7 : Fasting but not giving up evil Some of us fast but do not give up lying, cursing, fighting, backbiting, etc. and some of us fast but do not give up cheating, stealing, dealing in haraam, buying lotto tickets, selling alcohol, fornication, etc. and all kinds of impermissible things without realizing that the purpose of fasting is to not stay away from food and drink; rather the aim behind it is to fear Allaah. "O you who believe! Fasting is prescribed for you as it was prescribed for those before you, that you may become Al-Muttaqoon (the pious)" [al-Baqarah 2:183] The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Whoever does not give up false speech and acting upon it, and ignorance, Allaah has no need of him giving up his food and drink." (Bukhaari) 8 : Smoking Smoking is forbidden in Islam whether during Ramadaan or outside of it, as it is one of al-Khabaaith (evil things). And this includes ALL kinds of smoking material eg.cigars, cigarettes, pipes, sheesha, hookah etc. "he allows them as lawful At Tayyibaat (all good and lawful things), and prohibits them as unlawful Al Khabaa'ith (all evil and unlawful things) [al-Araaf :157] It is harmful, not only to the one smoking, but also to the ones around him. It is also a means of wasting ones wealth. The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "There should be no harming or reciprocating harm." This is especially true during fasting and it invalidates the fast. (Fatwa -Ibn Uthaymeen) 9 : Skipping Suhoor The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Eat suhoor for in suhoor there is blessing."(Bukhaari, Muslim). And he (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "The thing that differentiates between our fasting and the fasting of the People of the Book is eating suhoor." (Muslim) 10 : Stopping Suhoor at Imsaak Some people stop eating Suhoor 10-15 minutes earlier than the time of Fajr to observe Imsaak. Shaykh Ibn Uthaymeen said: This is a kind of bidah (innovation) which has no basis in the Sunnah. Rather the Sunnah is to do the opposite. Allaah allows us to eat until dawn: "and eat and drink until the white thread (light) of dawn appears to you distinct from the black thread (darkness of night)" [al-Baqarah 2:187] And the Prophet (pbuh) said: "...eat and drink until you hear the adhaan of Ibn Umm Maktoom, for he does not give the adhaan until dawn comes." This imsaak which some of the people do is an addition to what Allaah has prescribed, so it is false. It is a kind of extremism in religion, and the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Those who go to extremes are doomed, those who go to extremes are doomed, those who go to extremes are doomed." (Muslim) 11 : Not fasting if they missed Suhoor Some people are too scared to fast if they miss Suhoor. However, this is a kind of cowardice and love of ease. What is the big deal if you missed a few morsels of food? Its not like you will die. Remember, obedience to Allaah overcomes everything. 12 : Saying the intention to fast out loud or saying a specific dua to start fasting The intention is an action of the heart. We should resolve in our heart that we are going to fast tomorrow. That is all we need. It is not prescribed by the Shariah for us to say out loud, "I intend to fast", "I will fast tomorrow" or other phrases that have been innovated by some people. Also, there is no specific dua to be recited at the time of starting the fast in the correct Sunnah. Whatever dua you may see on some papers or Ramadaan calendars, etc. is a Bidah. 13 : Delaying breaking fast Some people wait until the adhaan finishes or even several minutes after that, just to be on the safe side. However, the Sunnah is to hasten to break the fast, which means breaking fast whenever the adhaan starts, right after the sun has set. Aaishah (RA) said: This is what the Messenger of Allaah (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) used to do. (Muslim) The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "The people will continue to do well so long as they hasten to break the fast." (Bukhaari, Muslim) Determine to the best of your ability, the accuracy of your clock, calendar, etc. and then have tawakkul on Allaah and break your fast exactly on time. 14 : Eating continuously until the time for Maghrib is up Some people put so much food in their plates when breaking their fast and continue eating, enjoying dessert, drinking tea, etc., until they miss Maghrib. That is obviously not right. The Sunnah of the Prophet (pbuh) was that once he broke his fast with some dates, them he would hasten to the prayer. Once you are done with the prayer, you can always go back and eat some more if you wish. 15 : Missing the golden chance of having your Dua accepted The prayer of the fasting person is guaranteed to be accepted at the time of breaking fast. The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Three prayers are not rejected: the prayer of a father, the prayer of a fasting person, and the prayer of a traveler." (al-Bayhaqi, saheeh by al-Albaani). Instead of sitting down and making Dua at this precious time, some people forego this beautiful chance, and are too busy frying samosas, talking, setting the food, filling their plates and glasses, etc. Think about it....Is food more important than the chance to have your sins forgiven or the fulfillment of your Duas. 16 : Fasting but not praying The fasting of one who does not pray WILL NOT BE ACCEPTED. This is because not praying constitutes kufr as the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Between a man and shirk and kufr there stands his giving up prayer." (Muslim) In fact, NONE of his good deeds will be accepted; rather, they are all annulled. "Whoever does not pray Asr, his good deeds will be annulled." (Bukhaari) 17 : Fasting and not wearing Hijaab Not wearing the Hijaab is a major sin as it is obligatory for Muslim women. (See Surah Nur, Surah Ahzaab). So fasting and not wearing hijaab certainly takes away enormously from the rewards of fasting, even if does not invalidate it. 18 : Not fasting because of exams or work Exams or work is NOT one of the excuses allowed by the Shariah to not fast. You can do your studying and revision at night if it is too hard to do that during the day. Also remember that pleasing and obeying Allaah is much more important than good grades. Besides, if you will fulfil your obligation to fast, even if you have to study, Allaah will make it easy for you and help you in everything you do. "Whosoever fears Allah, He will appoint for him a way out and provide for him from where he does not expect, Allah is Sufficient for whosoever puts his trust in Him." (Surah at-Talaaq 2-3) 19 : Mixing fasting and dieting DO NOT make the mistake of fasting with the intention to diet. That is one of the biggest mistakes some of us make (esp. sisters). Fasting is an act of worship and can only be for the sake of Allah alone. Otherwise, mixing it with the intention of dieting may become a form of (minor) Shirk. 20 : Fighting over the number of Rakaah of Taraweeh There is no specific number of rakahs for Taraweeh prayer, rather it is permissible to do a little or a lot. Both 8 and 20 are okay. Shaykh Ibn Uthaymeen said: "No one should be denounced for praying eleven or twenty-three (rakaah), because the matter is broader in scope than that, praise be to Allaah." 21 : Praying ONLY on the night of the 27th Some people pray ONLY on the 27th to seek Lailat ul-Qadr, neglecting all other odd nights, although the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Seek Lailat ul-Qadr among the odd numbered nights of the last ten nights of Ramadaan." (Bukhaari, Muslim). 22 : Wasting the last part of Ramadaan preparing for Eid Some people waste the entire last 10 days of Ramadaan preparing for Eid, shopping and frequenting malls, etc. neglecting Ibadah and Lailatul Qadr. although, the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) used to strive the hardest during the last ten days of Ramadaan in worship (Ahmad, Muslim) and not in shopping. Buy whatever you need for Eid before Ramadaan so that you can utilize the time in Ramadaan to the max. Aaishah (RA) said: "When the (last) ten nights began, the Messenger of Allaah (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam)) would tighten his waist-wrapper (i.e., strive hard in worship or refrain from intimacy with his wives), stay awake at night and wake his family." (Bukhaari and Muslim). 23 : Iftaar parties Although inviting each other for breaking fast is something good and encouraged, some people go to extremes with lavish Iftaar parties with all sorts of disobedience to Allaah, from flirting, mixing of the sexes and hijaab-less women, to show-off and extravagance, to heedlessness to Salaah, and Taraweeh.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 02:41PM +0100  

    Search Facebook kufr
     
    Search Facebook kufr
     
    Some Common Mistakes in Ramadaan
     
    Lets Strive Not to Repeat the Same
     
    By Asma bint Shameem
     
    1 : Taking Ramadaan as a ritual
     
    For many of us Ramadaan has lost its spirituality and has become more of a ritual than a form of Ibaadah. We fast from morning to night like a zombie just because everyone around us is fasting too. We forget that its a time to purify our hearts and our souls from all evil....we forget to make dua, forget to beseech Allaah to forgive us and ask Him to save us from the Fire. Sure we stay away from food and drink but that's about all.
     
    Although the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "'Jibreel said to me, May Allaah rub his nose in the dust, that person to who Ramadaan comes and his sins are not forgiven, and I said, Ameen.
     
    Then he said, May Allaah rub his nose in the dust, that person who lives to see his parents grow old, one or both of them, but he does not enter Paradise (by not serving them) and I said, Ameen.
     
    Then he said, May Allaah rub his nose in the dust, that person in whose presence you are mentioned and he does not send blessings upon you, and I said, Ameen.'" (Tirmidhi, Ahmad, others. Saheeh by al-Albaani)
     
    2 : Too much stress on food and drink
     
    For some people, the entire month of Ramadaan revolves around food. They spend the ENTIRE day planning, cooking, shopping and thinking about only food, instead of concentrating on Salaah, Quraan and other acts of worship. All they can think of is FOOD. So much so that they turn the month of fasting into the month of feasting. Come Iftaar time, their table is a sight to see, with the multitudes and varieties of food, sweets and drinks. They are missing the very purpose of fasting, and thus, increase in their greed and desires instead of learning to control them. It is also a kind of waste & extravagance.
     
    ".....and eat and drink but waste not by extravagance, certainly He (Allaah) likes not Al-Musrifoon (those who waste by extravagance) " [al-Araaf :31]
     
    3 : Spending all day cooking
     
    Some of the sisters (either by their own choice or forced by their husbands) are cooking ALL day and ALL night, so that by the end of the day, they are too tired to even pray Ishaa, let alone pray Taraweeh or Tahajjud or even read Quraan. This is the month of mercy and forgiveness. So turn off that stove and turn on your Imaan!
     
    4 : Eating too much
     
    Some people stuff themselves at Suhoor until they are ready to burst, because they think this is the way to not feel hungry during the day and some people eat at Iftaar, like there is no tomorrow, trying to make up for the food missed. However, this is completely against the Sunnah. Moderation is the key to everything.
     
    The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "The son of Adam does not fill any vessel worse than his stomach; for the son of Adam a few mouthfuls are sufficient to keep his back straight. If you must fill it, then one-third for food, one-third for drink and one-third for air." (Tirmidhi, Ibn Maajah. saheeh by al-Albaani).
     
    Too much food distracts a person from many deeds of obedience and worship, makes him lazy and also makes the heart heedless.
     
    It was said to Imam Ahmad: Does a man find any softness and humility in his heart when he is full? He said, I do not think so.
     
    5 : Sleeping all day
     
    Some people spend their entire day (or a major part of it) sleeping away their fast. Is this what is really required of us during this noble month? These people also are missing the purpose of fasting and are slaves to their desires of comfort and ease. They cannot bear to be awake and face a little hunger or exert a little self-control. For a fasting person to spend most of the day asleep is nothing but, negligence on his part.
     
    6 : Wasting time
     
    The month of Ramadaan is a precious, precious time, so much so that Allaah calls this month "Ayyamum Madoodaat" (A fixed number of days). Before we know it, this month of mercy and forgiveness will be over. We should try and spend every moment possible in the worship of Allaah so that we can make the most of this blessing. However, there are some of us who waste away their day playing video games, or worse still, watching TV, movies or even listening to music. Subhaan Allaah! Trying to obey Allaah by DISOBEYING him!
     
    7 : Fasting but not giving up evil
     
    Some of us fast but do not give up lying, cursing, fighting, backbiting, etc. and some of us fast but do not give up cheating, stealing, dealing in haraam, buying lotto tickets, selling alcohol, fornication, etc. and all kinds of impermissible things without realizing that the purpose of fasting is to not stay away from food and drink; rather the aim behind it is to fear Allaah.
     
    "O you who believe! Fasting is prescribed for you as it was prescribed for those before you, that you may become Al-Muttaqoon (the pious)" [al-Baqarah 2:183]
     
    The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Whoever does not give up false speech and acting upon it, and ignorance, Allaah has no need of him giving up his food and drink." (Bukhaari)
     
    8 : Smoking
     
    Smoking is forbidden in Islam whether during Ramadaan or outside of it, as it is one of al-Khabaaith (evil things). And this includes ALL kinds of smoking material eg.cigars, cigarettes, pipes, sheesha, hookah etc.
     
    "he allows them as lawful At Tayyibaat (all good and lawful things), and prohibits them as unlawful Al Khabaa'ith (all evil and unlawful things) [al-Araaf :157]
     
    It is harmful, not only to the one smoking, but also to the ones around him. It is also a means of wasting ones wealth.
     
    The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "There should be no harming or reciprocating harm."
     
    This is especially true during fasting and it invalidates the fast. (Fatwa -Ibn Uthaymeen)
     
    9 : Skipping Suhoor
     
    The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Eat suhoor for in suhoor there is blessing."(Bukhaari, Muslim).
     
    And he (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "The thing that differentiates between our fasting and the fasting of the People of the Book is eating suhoor." (Muslim)
     
    10 : Stopping Suhoor at Imsaak
     
    Some people stop eating Suhoor 10-15 minutes earlier than the time of Fajr to observe Imsaak.
     
    Shaykh Ibn Uthaymeen said: This is a kind of bidah (innovation) which has no basis in the Sunnah. Rather the Sunnah is to do the opposite. Allaah allows us to eat until dawn: "and eat and drink until the white thread (light) of dawn appears to you distinct from the black thread (darkness of night)" [al-Baqarah 2:187]
     
    And the Prophet (pbuh) said: "...eat and drink until you hear the adhaan of Ibn Umm Maktoom, for he does not give the adhaan until dawn comes."
     
    This imsaak which some of the people do is an addition to what Allaah has prescribed, so it is false. It is a kind of extremism in religion, and the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said:
     
    "Those who go to extremes are doomed, those who go to extremes are doomed, those who go to extremes are doomed." (Muslim)
     
    11 : Not fasting if they missed Suhoor
     
    Some people are too scared to fast if they miss Suhoor. However, this is a kind of cowardice and love of ease. What is the big deal if you missed a few morsels of food? Its not like you will die. Remember, obedience to Allaah overcomes everything.
     
    12 : Saying the intention to fast out loud or saying a specific dua to start fasting
     
    The intention is an action of the heart. We should resolve in our heart that we are going to fast tomorrow. That is all we need. It is not prescribed by the Shariah for us to say out loud, "I intend to fast", "I will fast tomorrow" or other phrases that have been innovated by some people. Also, there is no specific dua to be recited at the time of starting the fast in the correct Sunnah. Whatever dua you may see on some papers or Ramadaan calendars, etc. is a Bidah.
     
    13 : Delaying breaking fast
     
    Some people wait until the adhaan finishes or even several minutes after that, just to be on the safe side. However, the Sunnah is to hasten to break the fast, which means breaking fast whenever the adhaan starts, right after the sun has set. Aaishah (RA) said: This is what the Messenger of Allaah (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) used to do. (Muslim)
     
    The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "The people will continue to do well so long as they hasten to break the fast." (Bukhaari, Muslim)
     
    Determine to the best of your ability, the accuracy of your clock, calendar, etc. and then have tawakkul on Allaah and break your fast exactly on time.
     
    14 : Eating continuously until the time for Maghrib is up
     
    Some people put so much food in their plates when breaking their fast and continue eating, enjoying dessert, drinking tea, etc., until they miss Maghrib. That is obviously not right. The Sunnah of the Prophet (pbuh) was that once he broke his fast with some dates, them he would hasten to the prayer. Once you are done with the prayer, you can always go back and eat some more if you wish.
     
    15 : Missing the golden chance of having your Dua accepted
     
    The prayer of the fasting person is guaranteed to be accepted at the time of breaking fast.
     
    The Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Three prayers are not rejected: the prayer of a father, the prayer of a fasting person, and the prayer of a traveler." (al-Bayhaqi, saheeh by al-Albaani).
     
    Instead of sitting down and making Dua at this precious time, some people forego this beautiful chance, and are too busy frying samosas, talking, setting the food, filling their plates and glasses, etc. Think about it....Is food more important than the chance to have your sins forgiven or the fulfillment of your Duas.
     
    16 : Fasting but not praying
     
    The fasting of one who does not pray WILL NOT BE ACCEPTED. This is because not praying constitutes kufr as the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Between a man and shirk and kufr there stands his giving up prayer." (Muslim)
     
    In fact, NONE of his good deeds will be accepted; rather, they are all annulled.
     
    "Whoever does not pray Asr, his good deeds will be annulled." (Bukhaari)
     
    17 : Fasting and not wearing Hijaab
     
    Not wearing the Hijaab is a major sin as it is obligatory for Muslim women. (See Surah Nur, Surah Ahzaab). So fasting and not wearing hijaab certainly takes away enormously from the rewards of fasting, even if does not invalidate it.
     
    18 : Not fasting because of exams or work
     
    Exams or work is NOT one of the excuses allowed by the Shariah to not fast. You can do your studying and revision at night if it is too hard to do that during the day. Also remember that pleasing and obeying Allaah is much more important than good grades. Besides, if you will fulfil your obligation to fast, even if you have to study, Allaah will make it easy for you and help you in everything you do.
     
    "Whosoever fears Allah, He will appoint for him a way out and provide for him from where he does not expect, Allah is Sufficient for whosoever puts his trust in Him." (Surah at-Talaaq 2-3)
     
    19 : Mixing fasting and dieting
     
    DO NOT make the mistake of fasting with the intention to diet. That is one of the biggest mistakes some of us make (esp. sisters). Fasting is an act of worship and can only be for the sake of Allah alone.
     
    Otherwise, mixing it with the intention of dieting may become a form of (minor) Shirk.
     
    20 : Fighting over the number of Rakaah of Taraweeh
    There is no specific number of rakahs for Taraweeh prayer, rather it is permissible to do a little or a lot. Both 8 and 20 are okay. Shaykh Ibn Uthaymeen said: "No one should be denounced for praying eleven or twenty-three (rakaah), because the matter is broader in scope than that, praise be to Allaah."
     
    21 : Praying ONLY on the night of the 27th
     
    Some people pray ONLY on the 27th to seek Lailat ul-Qadr, neglecting all other odd nights, although the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "Seek Lailat ul-Qadr among the odd numbered nights of the last ten nights of Ramadaan." (Bukhaari, Muslim).
     
    22 : Wasting the last part of Ramadaan preparing for Eid
     
    Some people waste the entire last 10 days of Ramadaan preparing for Eid, shopping and frequenting malls, etc. neglecting Ibadah and Lailatul Qadr. although, the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) used to strive the hardest during the last ten days of Ramadaan in worship (Ahmad, Muslim) and not in shopping. Buy whatever you need for Eid before Ramadaan so that you can utilize the time in Ramadaan to the max.
     
    Aaishah (RA) said: "When the (last) ten nights began, the Messenger of Allaah (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam)) would tighten his waist-wrapper (i.e., strive hard in worship or refrain from intimacy with his wives), stay awake at night and wake his family." (Bukhaari and Muslim).
     
    23 : Iftaar parties
     
    Although inviting each other for breaking fast is something good and encouraged, some people go to extremes with lavish Iftaar parties with all sorts of disobedience to Allaah, from flirting, mixing of the sexes and hijaab-less women, to show-off and extravagance, to heedlessness to Salaah, and Taraweeh.
    http://graph.facebook.com/1451375785/picture
    Jul 1st 2013, 12:25
     
    Some Common Mistakes in Ramadaan
     
    Lets Strive Not to Repeat the Same
     
    By Asma bint Shameem
     
    1 : Taking Ramadaan as a ritual
     
    For many of us Ramadaan has lost its spirituality and has become more of a ritual than a form of Ibaadah. We fast from morning to night like a zombie just because everyone around us is fasting too. We forget that its a time to purify our hearts and our souls from all evil....we forget to make dua, forget to beseech Allaah to forgive us and ask Him to save us from the Fire. Sure we stay away from food and drink but that's about all.
     
    Although the Prophet (Sal Allaahu Alaiyhi wa Sallam) said: "'Jibreel said to me, May Allaah rub his nose in the dust, that person to who Ramadaan comes and his sins are not forgiven, and I said, Ameen.
     
    Then he said, May Allaah rub his nose in the dust, that person who lives to see his parents grow old, one or both of them, but he does not enter Paradise (by not serving them) and I said, Ameen.
     
    Then he said, May Allaah rub his nose in the dust, that person in whose presence you are mentioned and he does not send blessings upon you, and I said, Ameen.'" (Tirmidhi, Ahmad, others. Saheeh by al-Albaani)
     
    2 : Too much stress on food and drink
     
    For some people, the entire month of Ramadaan revolves around food. They spend the ENTIRE day planning, cooking, shopping and thinking about only food, instead of concentrating on Salaah, Quraan and other acts of worship. All they can think of is FOOD. So much so that they turn the month of fasting into the month of feasting. Come Iftaar time, their table is a sight to see, with the multitudes and varieties of food, sweets and drinks. They are missing the very purpose of fasting, and thus, increase in their greed and desires instead of learning to control them. It is also a kind of waste & extravagance.
     
    ".....and eat and drink but waste not by extravagance, certainly He (Allaah) likes not Al-Musrifoon (those who waste by extravagance) " [al-Araaf :31]
     
    3 : Spending all day cooking
     
    Some of the sisters (either by their own choice or forced by their husbands) are cooking ALL day and ALL night, so that by the end of the day, they are too tired to even pray Ishaa, let alone pray Taraweeh or Tahajjud or even read Quraan. This is the month of mercy and forgiveness. So turn off that stove and turn on your Imaan!
     
    4 : Eating too much
     
    Some people stuff themselves at Suhoor until they are ready to burst, because they think this is the way to not feel hungry during the day and some people eat at Iftaar, like there is no tomorrow, trying to make up for the food missed. However, this is completely against the Sunnah. Moderation is the key to

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 02:41PM +0100  

    Search Facebook kufr
     
    Search Facebook kufr
     
    jeena azaab kyoon hai ye kya hogaya hai mujhe
    kis shaks ki lagi hai bhala budoua mujhe
     
    buna para hai app hi apna khuda mujhe
    kis kufr ki mili hai bhala ye saza mujhe
     
    ye keh ke mein ne rakha hai har ayney ka dil
    agley janam mein roop milega neya mujhe
     
    nikaley the donoon bhes badal kar toh kya ajab
    mein doondta khuda ko phira aur khuda mujhe
     
    tu mutmaiin nhin toh mujhe kub hai aetraaz
    meeti ko phir se goondh meri,phir bana mujhe
    http://graph.facebook.com/100002744557878/picture
    Jul 1st 2013, 12:27
     
    jeena azaab kyoon hai ye kya hogaya hai mujhe
    kis shaks ki lagi hai bhala budoua mujhe
     
    buna para hai app hi apna khuda mujhe
    kis kufr ki mili hai bhala ye saza mujhe
     
    ye keh ke mein ne rakha hai har ayney ka dil
    agley janam mein roop milega neya mujhe
     
    nikaley the donoon bhes badal kar toh kya ajab
    mein doondta khuda ko phira aur khuda mujhe
     
    tu mutmaiin nhin toh mujhe kub hai aetraaz
    meeti ko phir se goondh meri,phir bana mujhe
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nZS8k4

     

Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie in Google Groups die Gruppe 76j4725235b235b891248jv1 abonniert haben.
Sie können Posts per E-Mail erstellen.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden, senden Sie eine leere Nachricht.
Für weitere Optionen besuchen Sie bitte diese Gruppe.

--
Sie haben diese Nachricht erhalten, weil Sie der Google Groups-Gruppe News2 beigetreten sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out