Information

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

 islam fatwa - Social Mention: Keharuman nama beliau tidak hanya diakui oleh sahabat dan murid-murid beliau. Bahkan sebagian seteru beliau juga memberikan sanjungan tidak hanya berkaitan dengan keilmuan beliau tapi juga pribadinya. Di antara mereka adalah Al-Qadhi Ibnu Makhluf yang juga lawan beliau, sebagaimana telah dinukil sebelumnya. Ibnu Daqiqil 'Ied t, seorang ulama yang ahli dalam dua mazhab; Maliki dan Syafi'i, menceritakan pengalamannya ketika berkumpul dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t: "Saya lihat dirinya, dalil itu seolah-olah ada di depan matanya. Dia ambil mana yang dia mau dan dia tinggalkan mana yang dikehendakinya." Ibnu Az-Zamlakani t, juga mengatakan: "Terkumpul pada dirinya (Ibnu Taimiyah) syarat-syarat seorang mujtahid secara sempurna. Dia mempunyai andil besar dalam karya-karya bermutu, ungkapannya yang bernas dan sistematis." Secara khusus, beliau memberi pujian terhadap karya Syaikhul Islam yang berjudul Raf'ul Malam 'an A'immatil A'lam. Kata beliau: "(Ini) adalah karya tulis Asy- Syaikh Al-Imam, Al-'Alim Al-'Allamah, tidak ada tandingannya, hafizh mujtahid, tokoh zahid ahli ibadah, teladan, imam para imam, panutan umat, keagungan ulama, pewaris para Nabi, barakah Islam, hujjatul Islam, pemberantas bid'ah, menghidupkan sunnah. Bagian dari anugerah besar yang Allah k berikan kepada kita, yang dengannya tegaklah hujjah terhadap musuh-musuh-Nya." Lalu beliau menulis beberapa bait memuji Syaikhul Islam: ﻣَﺎﺫَﺍ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻮَﺍﺻِﻔُﻮْﻥَ ﻟَﻪُ * ﻭَﺻِﻔَﺎﺗُﻪُ ﺟَﻠَّﺖْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺤَﺼْﺮِ ﻫُﻮَ ﺣُﺠَّﺔٌ ﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻫِﺮَﺓٌ * ﻫُﻮَ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ ﺃُﻋْﺠُﻮْﺑَﺔُ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ ﻫُﻮَ ﺁﻳَﺔٌ ِﻟﻠْﺨَﻠْﻖِ ﻇَﺎﻫِﺮَﺓٌ * ﺃَﻧْﻮَﺍﺭُﻫَﺎ ﺃَﺭْﺑَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ Apa yang kan diuraikan mereka yang mensifatkannya Sedangkan sifat-sifatnya melampaui batasan Dia adalah hujjah Allah yang menaklukkan Dia adalah keajaiban masa di tengah- tengah kita Dia adalah satu ayat Allah yang nyata bagi makhluk-Nya Cahayanya mengalahkan kemilau fajar Ibnu Az-Zamlakani juga menyatakan: "Apabila dia ditanya tentang satu cabang ilmu, niscaya orang yang mendengar dan melihatnya pasti menyangka Ibnu Taimiyah tidak punya ilmu lain kecuali itu, dan memastikan bahwa tidak ada satupun yang memahami seperti dia. Ahli fikih dari berbagai mazhab, jika berdiskusi dengannya, niscaya mereka memetik faedah dari beliau hal-hal yang sebelumnya tidak pernah mereka ketahui. Tidak pula pernah terdengar bahwa beliau berdebat dengan seseorang lalu kalah. Jika dia membahas satu cabang ilmu –baik ilmu syariat atau lainnya–, niscaya beliau mengungguli orang-orang yang ahli di bidang tersebut. Beliau memiliki kelebihan dalam karya tulis, ungkapan yang berisi, runut, juga dalam pembagian dan pejelasan." As-Subki, setelah mendapat teguran dari syaikhnya, Al-Imam Adz-Dzahabi t, dia mengatakan: "Adapun ucapan sayyidi (tuanku) tentang syaikh (Ibnu Taimiyah), maka hamba menyaksikan besarnya kedudukan beliau, luasnya ilmu beliau dalam hal syariat maupun logika, juga kejeniusannya, ijtihadnya, yang semua itu beliau capai melampaui keadaan yang disifatkan orang. Hamba senantiasa mengatakan bahwa kedudukan beliau dalam diri hamba amatlah agung dan lebih mulia dari itu. Seiring dengan apa yang Allah l berikan kepada beliau, berupa sifat zuhud, wara', diyanah (pengamalan terhadap agama), membela al-haq, berdiri di atas kebenaran tanpa tujuan lain, serta perjalanannya di atas cara hidup kaum salaf, serta capaiannya yang luar biasa, yang sangat jarang ditemukan seperti itu di zaman ini, bahkan di zaman kapanpun." Tajuddin As-Subki sendiri merasa bangga ketika Al-Mizzi menulis biografi ayahnya Taqiyuddin As-Subki dengan gelar Syaikhul Islam, dan tidak menuliskan gelar ini kecuali hanya kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan ayahnya As-Subki. Seandainya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, seorang mubtadi', zindiq apalagi kafir, tentulah dia tidak rela ayahnya disejajarkan dengan Ibnu Taimiyah. Al-'Allamah Al-Imam Qadhi Qudhah Mesir dan Syam, Abu 'Abdullah Muhammad bin Ash-Shafi 'Utsman Ibnul Hariri Al-Anshari Al-Hanafi menegaskan: "Kalau Ibnu Taimiyah bukan Syaikhul Islam, siapa lagi?" Al-Imam Al-Mizzi (penyusun Tahdzibul Kamal) menyatakan pujiannya: "Saya tidak pernah melihat tokoh seperti dia. Diapun tidak melihat ada yang seperti dirinya. Saya tidak pernah melihat tokoh yang paling tahu tentang Al-Kitab (Al-Qur'an) dan As-Sunnah serta paling teguh mengikuti keduanya daripada beliau." Seorang syaikh yang shalih, ahli ibadah, Abu Thahir Muhammad Al-Ba'li Al-Hanbali t membawakan beberapa bait syair, memuji Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Di antara pujian beliau: ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺗَﻴْﻤِﻴَّﺔَ ﻳﺎَ ﺃَﻧْﺼَﺢَ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎ * ﻳَﺎ ﻣَﻦْ ﻟِﺄَﺳْﺮَﺍﺭِ ﺩِﻳْﻦِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺪْ ﻓَﻬِﻤَﺎ ﻳَﺎ ﺁﻳَﺔً ﻇَﻬَﺮَﺕْ ﻓِﻲ ﺍْﻟﻜَﻮْﻥِ ﺑَﺎﻫَﺮَﺓً * ﻻَ ِ ﺯﻟْﺖَ ﻓِﻲ ﺳِﻠْﻚِ ﺩِﻳْﻦِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣُﻨْﺘَﻈِﻤًﺎ ﻭَﻛُﻨْﺖَ ﻭَﺍﺳِﻄَﺔً ﻓِﻲ ﻋَﻘْﺪِﻩِ ﺃَﺑَﺪَﺍ * ﺗُﺰِﻳْﻞُ ﻣِﻨْﻪُ ﺍْﻷﺫَﻯَ ﻭَﺍْﻟﻔَﺤْﺶَ ﻭَﺍﻟﺴَّﻘَﻤَﺎ ﺟَﻤَﻌْﺖَ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻗَﺪ ﻛَﺎﻥَ ﻓَﺮَّﻗَﻪُ * ﻗَﻮْﻡٌ ﺭَﺃَﻭْﻩُ ﻫُﺪًﻯ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻋَﻤَﻰ Hai Ibnu Taimiyah, hai ulama yang banyak memberi nasihat Hai orang yang paham rahasia dien Allah Hai ayat yang nampak cemerlang di alam semesta Engkau senantiasa tersusun di dalam dien Allah ini Engkau menjadi perantara dalam menguatkannya selamanya Engkau lenyapkan kotoran darinya, juga kekejian dan kerusakan Engkau kumpulkan dari dien ini apa yang dahulu diserakkan Oleh kelompok yang menyangkanya hidayah padahal dia buta Ibnu Hajar Al-'Asqalani t juga mengatakan (Fathul Bari 6/289): "…tambahan ini tidak ada sedikitpun dalam buku-buku hadits. Hal ini telah diperingatkan oleh Al-'Allamah Taqiyuddin Ibnu Taimiyah." Di dalam kitab lainnya (At-Talkhishul Habir 3/179), Ibnu Hajar memuji beliau sebagai Al-Hafizh. Jalaluddin As-Suyuthi (pengarang Al-Itqan dan Tafsir Jalalain) mengatakan: "Demi Allah, belum pernah kedua mata saya melihat orang yang paling luas ilmunya dan paling kuat kecerdasannya daripada seseorang yang bernama Ibnu Taimiyah, disertai sikap zuhudnya dalam berpakaian, makanan, wanita dan senantiasa tegak bersama al-haq (kebenaran) dan berjihad dengan segenap kemampuannya." Kata beliau juga: "Ibnu Taimiyah adalah seorang syaikh, imam, Al-'Allamah, hafizh, kritikus, ahli fiqih, mujtahid, pakar tafsir yang ulung, Syaikhul Islam. Simbol kezuhudan, salah seorang tokoh yang langka di zamannya. Beliau adalah lautan ilmu, jenius dan ahli zuhud yang sulit dicari tandingannya." Terakhir, perhatikanlah ucapan As-Subki (ayah Tajuddin As-Subki) tentang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t, ketika menegur orang yang mencerca Ibnu Taimiyah: "Demi Allah, hai Fulan. Tidaklah ada yang membenci Ibnu Taimiyah melainkan orang yang jahil atau pengikut hawa nafsu. Adapun orang jahil, dia tidak tahu apa yang dikatakannya. Sedangkan pengikut hawa nafsu, dia dihalangi oleh hawa nafsunya dari al-haq setelah dia mengetahuinya." Jadi, hanya ada dua kemungkinan pada diri orang-orang yang memusuhi Ibnu Taimiyah t; orang jahil yang tidak mengerti apa yang dia katakan, atau orang yang memperturutkan hawa nafsunya, sehingga ilmu dan kebenaran yang diketahuinya, tentang pribadi Syaikhul Islam atau pemikirannya, terkubur oleh dendam kesumat, kedengkian, dan kesesatan bid'ah yang diyakininya. Wallahul musta'an. Wafat dalam Penjara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menghabiskan hidupnya dengan penuh kesabaran, rasa syukur dan perjuangan, baik dalam keadaan susah maupun senang. Tidak sekalipun beliau ber- mujamalah (menjilat) dalam amar ma'ruf nahi munkar, bahkan tidak pernah beliau mundur dari perkataan yang haq, selamanya. Sikap terus terang dan keberanian beliau dalam menyuarakan yang haq, berkali-kali menyeret beliau ke penjara. Mungkin itu pula salah satu sebab beliau tidak menikah. Pada tahun 726 H, adalah akhir dari hukuman penjara yang beliau terima. Ini disebabkan pemalsuan yang dilakukan oleh musuh-musuhnya terhadap fatwa beliau tentang ziarah kubur. Sehingga seolah-olah Syaikhul Islam mengharamkan ziarah kubur terlebih lagi makam Rasul n. Ditambah lagi, sikap beliau kepada Sultan Nashir Al-Qalawun yang beliau perlakukan sebagai murid. Beliau tidak segan-segan menegur dan membimbingnya, sehingga sering Baginda merasa berat. Apalagi setelah Syaikhul Islam menulis As-Siyasah Asy-Syar'iyah. Akhirnya, musuh-musuh beliau berusaha mencari kesempatan melepaskan kekuasaan pemerintah (Sultan) dari pengaruh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang tidak pernah bersikap munafik, riya, atau menjilat demi mencari keselamatan pribadi. Ibnu Taimiyah kembali dipenjarakan. Tapi yang terakhir ini lebih berat beliau rasakan. Perlakuan yang beliau terima lebih buruk dari sebelumnya. Beliau dijauhkan dari semua alat tulis dan dilarang melakukan penelitian (membaca). Hanya saja, penderitaan itu tidak berlangsung lama. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah akhirnya sakit keras beberapa hari. Hal itu mulai dirasakan sejak dikeluarkannya semua perlengkapan tulis menulis dan membaca dari sisi beliau selama di penjara. Begitu mengetahui beliau sakit, Syamsuddin Al-Wazir meminta izin menjenguk beliau. Melihat keadaan beliau, dia meminta maaf atas semua kesalahannya selama ini. Oleh Syaikhul Islam, dia dimaafkan bahkan semua yang memusuhinya, termasuk Sultan Nashir Al- Qalawun yang memenjarakannya. Kemudian, pada malam 22 Dzul Qa'dah 728 H, wafatlah Syaikhul Imam, Al-'Allamah Al-Faqih Al-Hafizh Az-Zahid, Al-Mujahid Syaikhul Islam Taqiyuddin Abul 'Abbas Ahmad bin Al-Imam Syihabuddin Abul Mahasin 'Abdul Halim bin Syaikhul Islam Abul Barakat 'Abdus Salam bin 'Abdullah bin Abul Qasim Muhammad bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Al-Khidhir bin 'Ali bin 'Abdullah bin Taimiyah Al-Harrani Ad- Dimasyqi, di dalam tembok penjara Damaskus. Berita ini mulanya hanya diketahui orang- orang yang di dalam penjara. Kemudian, berita ini meluas hingga didengar oleh kaum muslimin. Mereka terenyak. Berita itu betul-betul menggemparkan. Akhirnya, berduyun-duyun mereka menuju ke benteng tersebut untuk melihat jenazah beliau. Setelah itu mereka keluar, kemudian masuklah kaum wanita seperti itu juga. Setelah selesai dimandikan oleh sebagian tokoh seperti Al-Mizzi, jenazah beliau dibawa ke luar penjara. Masyarakatpun berkumpul ikut menyaksikan prosesi jenazah beliau. Mereka rela menutup pintu toko dan menghentikan aktivitas mereka demi mengiringi jenazah beliau. Kaum wanita yang tidak ikut serta, berdiri di atas rumah-rumah mereka melepas jenazah sang imam. Sebagian mereka membagi-bagi daun bidara yang dipakai untuk memandikan beliau. Ibnu Katsir t memperkirakan dalam Al- Bidayah, ada sekitar 15.000 orang wanita ikut mengantar jenazah beliau.1 Belum lagi yang ada di atas rumah-rumah mereka. Semua mendoakan rahmat dan menangisi beliau. Para tentarapun ikut sibuk mengamankan prosesi jenazah tersebut. Air mata tumpah, langitpun menangis. Ratapan duka dan doa mengantar jenazah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t. Seluruh rakyat di sekitar penjara benteng tersebut tumpah ke jalanan mengantarkan jenazah beliau. Pintu-pintu masjid Jami' tak cukup menampung desakan rakyat banyak yang ingin mendekati jenazah beliau. Kejadian ini tak jauh beda dengan prosesi pemakaman jenazah Imam Ahli Sunnah wal Jamaah Abu 'Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal t. Di mana ketika beliau wafat di Baghdad, ratusan ribu manusia mengantar jenazah beliau ke pemakaman. Al-Imam Ahmad pernah mengatakan kepada ahli bid'ah: "Katakan kepada ahli bid'ah: 'Keputusan antara kami dan kamu (ahli bid'ah) adalah yaumul janaiz (hari kematian)'." Beliau dikebumikan setelah selesai shalat 'ashar di pemakaman Shufiyah, di sebelah kuburan saudaranya Syarafuddin 'Abdullah. Di situ pula dikebumikan salah seorang murid beliau yang terkemuka yaitu Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahumullah beberapa tahun kemudian. Setelah dikebumikan, Asy-Syaikh Al-Imam Burhanuddin Al-Fazari dan sejumlah ulama besar Asy-Syafi'iyah selama tiga hari berulang-ulang mengunjungi kuburan Ibnu Taimiyah t. Tidak ada yang tertinggal mengantar jenazah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ke pemakaman kecuali mereka yang lemah dan tidak dapat hadir, serta tiga orang yang sangat keras permusuhannya terhadap beliau, yaitu Ibnu Jumlah, Ash- Shadr, dan Al-Qafjari. Mereka yakin, seandainya mereka ikut keluar niscaya umat akan menyakiti bahkan membunuh mereka. Semoga Allah l merahmati ulama salaf yang telah wafat dan memelihara mereka yang masih hidup.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:49AM  

    islam fatwa - Social Mention
     
     
     
    Keharuman nama beliau tidak hanya diakui oleh sahabat dan murid-murid beliau. Bahkan sebagian seteru beliau juga memberikan sanjungan tidak hanya berkaitan dengan keilmuan beliau tapi juga pribadinya. Di antara mereka adalah Al-Qadhi Ibnu Makhluf yang juga lawan beliau, sebagaimana telah dinukil sebelumnya. Ibnu Daqiqil 'Ied t, seorang ulama yang ahli dalam dua mazhab; Maliki dan Syafi'i, menceritakan pengalamannya ketika berkumpul dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t: "Saya lihat dirinya, dalil itu seolah-olah ada di depan matanya. Dia ambil mana yang dia mau dan dia tinggalkan mana yang dikehendakinya." Ibnu Az-Zamlakani t, juga mengatakan: "Terkumpul pada dirinya (Ibnu Taimiyah) syarat-syarat seorang mujtahid secara sempurna. Dia mempunyai andil besar dalam karya-karya bermutu, ungkapannya yang bernas dan sistematis." Secara khusus, beliau memberi pujian terhadap karya Syaikhul Islam yang berjudul Raf'ul Malam 'an A'immatil A'lam. Kata beliau: "(Ini) adalah karya tulis Asy- Syaikh Al-Imam, Al-'Alim Al-'Allamah, tidak ada tandingannya, hafizh mujtahid, tokoh zahid ahli ibadah, teladan, imam para imam, panutan umat, keagungan ulama, pewaris para Nabi, barakah Islam, hujjatul Islam, pemberantas bid'ah, menghidupkan sunnah. Bagian dari anugerah besar yang Allah k berikan kepada kita, yang dengannya tegaklah hujjah terhadap musuh-musuh-Nya." Lalu beliau menulis beberapa bait memuji Syaikhul Islam: ﻣَﺎﺫَﺍ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻮَﺍﺻِﻔُﻮْﻥَ ﻟَﻪُ * ﻭَﺻِﻔَﺎﺗُﻪُ ﺟَﻠَّﺖْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺤَﺼْﺮِ ﻫُﻮَ ﺣُﺠَّﺔٌ ﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻫِﺮَﺓٌ * ﻫُﻮَ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ ﺃُﻋْﺠُﻮْﺑَﺔُ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ ﻫُﻮَ ﺁﻳَﺔٌ ِﻟﻠْﺨَﻠْﻖِ ﻇَﺎﻫِﺮَﺓٌ * ﺃَﻧْﻮَﺍﺭُﻫَﺎ ﺃَﺭْﺑَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ Apa yang kan diuraikan mereka yang mensifatkannya Sedangkan sifat-sifatnya melampaui batasan Dia adalah hujjah Allah yang menaklukkan Dia adalah keajaiban masa di tengah- tengah kita Dia adalah satu ayat Allah yang nyata bagi makhluk-Nya Cahayanya mengalahkan kemilau fajar Ibnu Az-Zamlakani juga menyatakan: "Apabila dia ditanya tentang satu cabang ilmu, niscaya orang yang mendengar dan melihatnya pasti menyangka Ibnu Taimiyah tidak punya ilmu lain kecuali itu, dan memastikan bahwa tidak ada satupun yang memahami seperti dia. Ahli fikih dari berbagai mazhab, jika berdiskusi dengannya, niscaya mereka memetik faedah dari beliau hal-hal yang sebelumnya tidak pernah mereka ketahui. Tidak pula pernah terdengar bahwa beliau berdebat dengan seseorang lalu kalah. Jika dia membahas satu cabang ilmu –baik ilmu syariat atau lainnya–, niscaya beliau mengungguli orang-orang yang ahli di bidang tersebut. Beliau memiliki kelebihan dalam karya tulis, ungkapan yang berisi, runut, juga dalam pembagian dan pejelasan." As-Subki, setelah mendapat teguran dari syaikhnya, Al-Imam Adz-Dzahabi t, dia mengatakan: "Adapun ucapan sayyidi (tuanku) tentang syaikh (Ibnu Taimiyah), maka hamba menyaksikan besarnya kedudukan beliau, luasnya ilmu beliau dalam hal syariat maupun logika, juga kejeniusannya, ijtihadnya, yang semua itu beliau capai melampaui keadaan yang disifatkan orang. Hamba senantiasa mengatakan bahwa kedudukan beliau dalam diri hamba amatlah agung dan lebih mulia dari itu. Seiring dengan apa yang Allah l berikan kepada beliau, berupa sifat zuhud, wara', diyanah (pengamalan terhadap agama), membela al-haq, berdiri di atas kebenaran tanpa tujuan lain, serta perjalanannya di atas cara hidup kaum salaf, serta capaiannya yang luar biasa, yang sangat jarang ditemukan seperti itu di zaman ini, bahkan di zaman kapanpun." Tajuddin As-Subki sendiri merasa bangga ketika Al-Mizzi menulis biografi ayahnya Taqiyuddin As-Subki dengan gelar Syaikhul Islam, dan tidak menuliskan gelar ini kecuali hanya kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan ayahnya As-Subki. Seandainya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, seorang mubtadi', zindiq apalagi kafir, tentulah dia tidak rela ayahnya disejajarkan dengan Ibnu Taimiyah. Al-'Allamah Al-Imam Qadhi Qudhah Mesir dan Syam, Abu 'Abdullah Muhammad bin Ash-Shafi 'Utsman Ibnul Hariri Al-Anshari Al-Hanafi menegaskan: "Kalau Ibnu Taimiyah bukan Syaikhul Islam, siapa lagi?" Al-Imam Al-Mizzi (penyusun Tahdzibul Kamal) menyatakan pujiannya: "Saya tidak pernah melihat tokoh seperti dia. Diapun tidak melihat ada yang seperti dirinya. Saya tidak pernah melihat tokoh yang paling tahu tentang Al-Kitab (Al-Qur'an) dan As-Sunnah serta paling teguh mengikuti keduanya daripada beliau." Seorang syaikh yang shalih, ahli ibadah, Abu Thahir Muhammad Al-Ba'li Al-Hanbali t membawakan beberapa bait syair, memuji Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Di antara pujian beliau: ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺗَﻴْﻤِﻴَّﺔَ ﻳﺎَ ﺃَﻧْﺼَﺢَ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎ * ﻳَﺎ ﻣَﻦْ ﻟِﺄَﺳْﺮَﺍﺭِ ﺩِﻳْﻦِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺪْ ﻓَﻬِﻤَﺎ ﻳَﺎ ﺁﻳَﺔً ﻇَﻬَﺮَﺕْ ﻓِﻲ ﺍْﻟﻜَﻮْﻥِ ﺑَﺎﻫَﺮَﺓً * ﻻَ ِ ﺯﻟْﺖَ ﻓِﻲ ﺳِﻠْﻚِ ﺩِﻳْﻦِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣُﻨْﺘَﻈِﻤًﺎ ﻭَﻛُﻨْﺖَ ﻭَﺍﺳِﻄَﺔً ﻓِﻲ ﻋَﻘْﺪِﻩِ ﺃَﺑَﺪَﺍ * ﺗُﺰِﻳْﻞُ ﻣِﻨْﻪُ ﺍْﻷﺫَﻯَ ﻭَﺍْﻟﻔَﺤْﺶَ ﻭَﺍﻟﺴَّﻘَﻤَﺎ ﺟَﻤَﻌْﺖَ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻗَﺪ ﻛَﺎﻥَ ﻓَﺮَّﻗَﻪُ * ﻗَﻮْﻡٌ ﺭَﺃَﻭْﻩُ ﻫُﺪًﻯ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻋَﻤَﻰ Hai Ibnu Taimiyah, hai ulama yang banyak memberi nasihat Hai orang yang paham rahasia dien Allah Hai ayat yang nampak cemerlang di alam semesta Engkau senantiasa tersusun di dalam dien Allah ini Engkau menjadi perantara dalam menguatkannya selamanya Engkau lenyapkan kotoran darinya, juga kekejian dan kerusakan Engkau kumpulkan dari dien ini apa yang dahulu diserakkan Oleh kelompok yang menyangkanya hidayah padahal dia buta Ibnu Hajar Al-'Asqalani t juga mengatakan (Fathul Bari 6/289): "…tambahan ini tidak ada sedikitpun dalam buku-buku hadits. Hal ini telah diperingatkan oleh Al-'Allamah Taqiyuddin Ibnu Taimiyah." Di dalam kitab lainnya (At-Talkhishul Habir 3/179), Ibnu Hajar memuji beliau sebagai Al-Hafizh. Jalaluddin As-Suyuthi (pengarang Al-Itqan dan Tafsir Jalalain) mengatakan: "Demi Allah, belum pernah kedua mata saya melihat orang yang paling luas ilmunya dan paling kuat kecerdasannya daripada seseorang yang bernama Ibnu Taimiyah, disertai sikap zuhudnya dalam berpakaian, makanan, wanita dan senantiasa tegak bersama al-haq (kebenaran) dan berjihad dengan segenap kemampuannya." Kata beliau juga: "Ibnu Taimiyah adalah seorang syaikh, imam, Al-'Allamah, hafizh, kritikus, ahli fiqih, mujtahid, pakar tafsir yang ulung, Syaikhul Islam. Simbol kezuhudan, salah seorang tokoh yang langka di zamannya. Beliau adalah lautan ilmu, jenius dan ahli zuhud yang sulit dicari tandingannya." Terakhir, perhatikanlah ucapan As-Subki (ayah Tajuddin As-Subki) tentang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t, ketika menegur orang yang mencerca Ibnu Taimiyah: "Demi Allah, hai Fulan. Tidaklah ada yang membenci Ibnu Taimiyah melainkan orang yang jahil atau pengikut hawa nafsu. Adapun orang jahil, dia tidak tahu apa yang dikatakannya. Sedangkan pengikut hawa nafsu, dia dihalangi oleh hawa nafsunya dari al-haq setelah dia mengetahuinya." Jadi, hanya ada dua kemungkinan pada diri orang-orang yang memusuhi Ibnu Taimiyah t; orang jahil yang tidak mengerti apa yang dia katakan, atau orang yang memperturutkan hawa nafsunya, sehingga ilmu dan kebenaran yang diketahuinya, tentang pribadi Syaikhul Islam atau pemikirannya, terkubur oleh dendam kesumat, kedengkian, dan kesesatan bid'ah yang diyakininya. Wallahul musta'an. Wafat dalam Penjara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menghabiskan hidupnya dengan penuh kesabaran, rasa syukur dan perjuangan, baik dalam keadaan susah maupun senang. Tidak sekalipun beliau ber- mujamalah (menjilat) dalam amar ma'ruf nahi munkar, bahkan tidak pernah beliau mundur dari perkataan yang haq, selamanya. Sikap terus terang dan keberanian beliau dalam menyuarakan yang haq, berkali-kali menyeret beliau ke penjara. Mungkin itu pula salah satu sebab beliau tidak menikah. Pada tahun 726 H, adalah akhir dari hukuman penjara yang beliau terima. Ini disebabkan pemalsuan yang dilakukan oleh musuh-musuhnya terhadap fatwa beliau tentang ziarah kubur. Sehingga seolah-olah Syaikhul Islam mengharamkan ziarah kubur terlebih lagi makam Rasul n. Ditambah lagi, sikap beliau kepada Sultan Nashir Al-Qalawun yang beliau perlakukan sebagai murid. Beliau tidak segan-segan menegur dan membimbingnya, sehingga sering Baginda merasa berat. Apalagi setelah Syaikhul Islam menulis As-Siyasah Asy-Syar'iyah. Akhirnya, musuh-musuh beliau berusaha mencari kesempatan melepaskan kekuasaan pemerintah (Sultan) dari pengaruh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang tidak pernah bersikap munafik, riya, atau menjilat demi mencari keselamatan pribadi. Ibnu Taimiyah kembali dipenjarakan. Tapi yang terakhir ini lebih berat beliau rasakan. Perlakuan yang beliau terima lebih buruk dari sebelumnya. Beliau dijauhkan dari semua alat tulis dan dilarang melakukan penelitian (membaca). Hanya saja, penderitaan itu tidak berlangsung lama. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah akhirnya sakit keras beberapa hari. Hal itu mulai dirasakan sejak dikeluarkannya semua perlengkapan tulis menulis dan membaca dari sisi beliau selama di penjara. Begitu mengetahui beliau sakit, Syamsuddin Al-Wazir meminta izin menjenguk beliau. Melihat keadaan beliau, dia meminta maaf atas semua kesalahannya selama ini. Oleh Syaikhul Islam, dia dimaafkan bahkan semua yang memusuhinya, termasuk Sultan Nashir Al- Qalawun yang memenjarakannya. Kemudian, pada malam 22 Dzul Qa'dah 728 H, wafatlah Syaikhul Imam, Al-'Allamah Al-Faqih Al-Hafizh Az-Zahid, Al-Mujahid Syaikhul Islam Taqiyuddin Abul 'Abbas Ahmad bin Al-Imam Syihabuddin Abul Mahasin 'Abdul Halim bin Syaikhul Islam Abul Barakat 'Abdus Salam bin 'Abdullah bin Abul Qasim Muhammad bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Al-Khidhir bin 'Ali bin 'Abdullah bin Taimiyah Al-Harrani Ad- Dimasyqi, di dalam tembok penjara Damaskus. Berita ini mulanya hanya diketahui orang- orang yang di dalam penjara. Kemudian, berita ini meluas hingga didengar oleh kaum muslimin. Mereka terenyak. Berita itu betul-betul menggemparkan. Akhirnya, berduyun-duyun mereka menuju ke benteng tersebut untuk melihat jenazah beliau. Setelah itu mereka keluar, kemudian masuklah kaum wanita seperti itu juga. Setelah selesai dimandikan oleh sebagian tokoh seperti Al-Mizzi, jenazah beliau dibawa ke luar penjara. Masyarakatpun berkumpul ikut menyaksikan prosesi jenazah beliau. Mereka rela menutup pintu toko dan menghentikan aktivitas mereka demi mengiringi jenazah beliau. Kaum wanita yang tidak ikut serta, berdiri di atas rumah-rumah mereka melepas jenazah sang imam. Sebagian mereka membagi-bagi daun bidara yang dipakai untuk memandikan beliau. Ibnu Katsir t memperkirakan dalam Al- Bidayah, ada sekitar 15.000 orang wanita ikut mengantar jenazah beliau.1 Belum lagi yang ada di atas rumah-rumah mereka. Semua mendoakan rahmat dan menangisi beliau. Para tentarapun ikut sibuk mengamankan prosesi jenazah tersebut. Air mata tumpah, langitpun menangis. Ratapan duka dan doa mengantar jenazah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t. Seluruh rakyat di sekitar penjara benteng tersebut tumpah ke jalanan mengantarkan jenazah beliau. Pintu-pintu masjid Jami' tak cukup menampung desakan rakyat banyak yang ingin mendekati jenazah beliau. Kejadian ini tak jauh beda dengan prosesi pemakaman jenazah Imam Ahli Sunnah wal Jamaah Abu 'Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal t. Di mana ketika beliau wafat di Baghdad, ratusan ribu manusia mengantar jenazah beliau ke pemakaman. Al-Imam Ahmad pernah mengatakan kepada ahli bid'ah: "Katakan kepada ahli bid'ah: 'Keputusan antara kami dan kamu (ahli bid'ah) adalah yaumul janaiz (hari kematian)'." Beliau dikebumikan setelah selesai shalat 'ashar di pemakaman Shufiyah, di sebelah kuburan saudaranya Syarafuddin 'Abdullah. Di situ pula dikebumikan salah seorang murid beliau yang terkemuka yaitu Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahumullah beberapa tahun kemudian. Setelah dikebumikan, Asy-Syaikh Al-Imam Burhanuddin Al-Fazari dan sejumlah ulama besar Asy-Syafi'iyah selama tiga hari berulang-ulang mengunjungi kuburan Ibnu Taimiyah t. Tidak ada yang tertinggal mengantar jenazah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ke pemakaman kecuali mereka yang lemah dan tidak dapat hadir, serta tiga orang yang sangat keras permusuhannya terhadap beliau, yaitu Ibnu Jumlah, Ash- Shadr, dan Al-Qafjari. Mereka yakin, seandainya mereka ikut keluar niscaya umat akan menyakiti bahkan membunuh mereka. Semoga Allah l merahmati ulama salaf yang telah wafat dan memelihara mereka yang masih hidup.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100005965053749&v=wall&story_fbid=174327552776079
    Nov 20th 2013, 07:56
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/1LPkFx

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 03:40AM  

    bushido - Social Mention
     
     
     
    Bääm. Fucking Bushido. Geh dein Bart rasieren du lachnummer!! ;)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000803057092&v=wall&story_fbid=610295225673907
    Nov 23rd 2013, 03:08
     
    Erstmal Kompliment an dich du Hassprediger. Hast die Story ja mal wieder gut umgedreht ... Aber ich werd dir den Gefallen leider nicht tun und da mitmischen bei diesem PR beef nur damit du mehr CD'sverkaufst.. Hast ja gleich zu dem Diss Song dein neues Album angekündigt ;-) Ich habe "nichts als die Wahrheit " in nichtmal 1 Woche fertig gehabt und einfach ins Internet gestellt und du brauchst über 3 Monate für deinen dritten Weltkrieg .Du bist 35 Jahre alt ,hast gerade Zwillinge bekommen und dazu einen Mercedes kombi mit 2 Kindersitzen gekauft .. Aber anstatt ein vorbildlicher Vater für deine Kids zu sein verkleidest du dich lieber als Taliban und verbreitest Angst und Schrecken mit deinem scheiß Wikinger Bart .. Mein Song war nicht mal ein Disstrack Kollege .. Es war einfach die absolute Wahrheit damit die Leute endlich mal erfahren wie es wirklich hinter deinem " Gangster-Vorhang " zugeht ihr 2 kleinen Handpuppen. Ich hätte auch ein Video dazu drehen können nur hätte ich niemals erwartet das du dich so reinsteigerst und so eine große Sache draus machst Knecht Ruprecht .Mach was du willst .... Da kannste noch soviele hollywood-Videos in irgendwelchen Parkhäusern drehen. Langsam wird's wirklich langweilig sorry ! Und wer den Schwachsinn den "Mr Shindy"für ihn da Zusammen geschrieben hat wirklich glaubt dem kann man echt nicht mehr helfen . Gruß
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/9wGHQP

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:41AM  

    dawah - Social Mention
     
     
     
    Aaaahhh ça... pour nous apprendre que 11 trouffions, payés en lingots d'or, se sont sorti les doigts du cul pour pouvoir aller voir les prostituées brésiliennes, les médias et réseaux sociaux sont là... En revanche, RIEN sur la manif de personnes investies pour sauver leurs structures, leurs emplois, leurs chevaux... RIEN sur ces personnes qui se bougent le cul, qui ont foutu pacifiquement le dawah en paralysant le réseau routier de l'ouest parisien, RIEN sur cette demande légitime pour garder une "petite" TVA.... et continuer à vivre de leur passion qu'ils transmettent...
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=847334043&v=wall&story_fbid=10152021553304044
    Nov 20th 2013, 08:54
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/FVCQX3

     

 islamist - Social Mention: SOME COMMENTS RECEIVED IN OUR INBOX ON PAFFCOMM OFFICIAL STATEMENT ON THE ANAMBRA STATE ELECTION. DUBEM I have high regard for Jega. After the Anambra election,my respect for him has been eroded. Nigerians may not know the damage we have done to our image through Anambra election. I read a commentary in a foreing newaspaper. The writer rediculed us by saying that Nigeria count the votes of an election where voters were not allowed to vote. This is true, there was no point counting the vote because many polling units either did not get election material or got wrong once. I say it again with all boldness that the re-run in Obosi and the supplementary election that INEC says they want to conduct are another dubious plot to lend false credibility to this criminal election.The person i pity most is Tony Nwoye, his party duped him because to PDP, it is better for APGA to win than the almighty APC which is their only threat as far as 2015 is concerned. Jega and his press secretary, Kayede Idowu are hiding the truth from Nigerians.They know what went wrong. The voters register was skillfully doctored with by top INEC officails. This what Jega is hidding from the public.There was total mix up in the voter register to ease rigging and disenfrchisement. Any election whether general, re-run,supplementary conducted with this voters register will never be credible MADUKA The annoying part is that the fool that said it will not feel the impact of what he said and the aftermath of his words. It is the ordinary Igbos that will suffer the hatred when it starts. It is of utter disappointment that some Igbos on this forum see nothing wrong with it and they even praise arthur eze for making such callous statement. UCHE I keep saying only brainless, uneducated, foolish and brainwashed (almajiri igbos) igbos support the fraud called Peter obi, I rather associate myself with hausas and yorubas (despite my reservations for them) than the fraud and backward minded Peter obi. Peter obi has the biggest mall in Abuja (North), business headquarters in Lagos (yoruba) despite being Anambra governor but yet brainwashing these foolish igbos with tribal politics. HE MADE HIS WEALTH IN WEST AND IN THE NORTH AND BECAME BILLION DOLLAR MAN WITH ANAMBRA STATE WEALTH. EZE And why other tribes conceal their strategies, and wait for the appropriate time to unleash actions, our emotional brothers down the east, open the fangs and spill out unprintable hate speeches without any fall back strategy except the usual cries of Civil war and marginalization. To further show how foolish they are, many of them couldn't even wait for the result to be announced before boarding the next available Ifesinachi buses to the same areas, they abused, cursed and hated to see! the same alleged boko haram infested area, the same Islamist states!! I tell you yoruba people are really tolerant CHIKE Paffcomm, Are you aware that this is the same Igbos that followed Ojukwu to mass graves In the face of bombs, mortars and heavy artillery. And what do u think Ojukwu was after ? Ojukwu wanted power for himself , that was why he exiled, executed and imprisoned all voices of moderation. The same Ojukwu came back and joined forces with the same North that he was supposed to be protecting Igbos against. And have my people learnt any lessons ? I guess not ? My question is where are the voices of moderation in alaigbo? Where are the Ekwuemes, Anyaokus, Nwabuezes etc Why do the likes of Obi, Kalu and Nzeribe be the voice of Igbo? ONYI This is another school of thought. It might be true or a ploy to calm frayed nerves following the damage made by the likes of Obi. Whatever be the case, the horse has bolted from the stable and things have fallen apart. In simple terms, the damage is already done and reactions and counter reactions have started. JOHN maybe they didn't see it coming. They had no idea that the worst of the ethnic hate comment was coming. Its good the statement was released to prevent any future outcome of the comments made by the bigots. Its really a shame that a particular state in the southeast is trying to paint all Igbos as bigots. The same state has the highest influx of its indigents in Lagos and other southwest states. NGOZI Another issue in the SE is the situation of non-catholic Igbo sons and daughters vying for political office. They have become outcasts in their own lands. Virtually they have become 21st century Osu. They are not even allowed to marry Catholics . This explains why Igbos are outcasts in the National context. I see it as an act of God. TOCHUKWU I have heard their silly argument about Willie Obiano being so qualified having being a banker and Peter Obi's Account Officer. And I ask! Is he more qualified than Professor Chukuma Soludo, who was not just a former Governor of Central Bank of Nigeria; he was also a consultant to so many international agencies including the World Bank. Soludo went to Harvard and also lectures in Harvard; he has initiated so many great ideas across the world and was once awarded the honour of being the best Governor among all the central bank governors in the world. So, how much of qualification does Obiano has to compare with Soludo and what experience in governance does he possess that makes him the best Igbo man to rule Anambra if not that he helps Peter Obi to steal monies belong to Ndi Anambra as his account officer? EMANUEL It's always been clear to me that either Obi is incapable of managing the states finances, hence leading to leakages and pilfering here and there; or he's a monumental thief, presiding over the biggest looting spree Anambra has ever witnessed! Either way, it's not looking good for Anambrans! After 8 freaking years as Governor, there are no world class structures, and no plethora of industries setting up shop in the state as should have been the case; no city in Anambra that one can look on with pride; no world class hospitals or university to boast of; there's nothing besides that beer factory and a couple of substandard local gov't level projects for a whole freaking 8 years of budgeting and planning! Yet, some mofos want the status-quo to continue? TONY Let's all face d truth pls my brothers, peter obi has done nothing for us in anambra state.and d earlier we shun him and critisizes him,the better for us all.if he can't perform,how do u expect his boy to perform?biko zie nu umu nnem,let's not be inside water while soap lathe/bubble enters our eyes.if he has anything to offer,he won't spend 8 years in office and still generate 600billion as IGR.8 yrs and no airport to show for it,8 yrs and awka & onitsha still lacks that world class touch it deserves,8 years and our road still maintains d death trap title,8 yrs and we are still living on past glory.I beg of you brothers,it hurts me each time I see what dis guy did to us,its one thing that igbo people are hated nation wide,its another thing that our leaders up east are clueless.pls my people,for the sake of our generation yet unborn,let's say no to this clueless slowpoke.it shld be another party this time but not apga.vote either LP,APC or even PDP,but not apga pls.can't even comprehend what got over ojukwu in d first place for asking us to vote him in for the second time,knowing fully well he underachieved in the first term.pls let's all come en-mass and vote out that short hooligan with cracky voice for good.igbo b'anyi ije awele nuo,ife oma lue anyi aka,unu nile kwezuenu iseee!!!! OBINNA Thankyou my brother! I had and still have high hopes for Anambra and Abia, b'cos i believe if these two states get it right, it would spur on the entire region towards economic prosperity and social stability! That moro/n at Awka (that's when he's not in Abuja) has done next to nothing to position his state as the economic powerhouse of the the area formerly known as the Eastern Region; and there's absolutley no reason why Anambra or Abia shouldn't occupy such a pre-eminent position given what they have to work with! Anyone lucky enough to govern these two states should realise exactly what it is they've signed up for, and should expect to face harsh criticism if they don't measure up to expectations.......if you can't stand the heat, get out of the kitchen! I've ran out of patience with Obi and Orji......and i'm this close to doing the same for Rochas as well! My mind would be fully made up concerning Imo State, if we don't start seeing solid results by early next year! I can joke with anything but the future of Igboland, and anyone who doesn't like my position on issues and personalities can go take a hike for all i care! OBUDIKE A man of El-Rufai's standing will not just go to any place without having any reason to be there? Let it be known to you that he was an INEC accredited party observer and he was scheduled to help coordinate the APC situation room during the election. May I also remind you also that he was indeed the collating officer for the APC Guber Primaries between Ngige and Ezeemo while Ibrahim Shekarau serves as the Returning Officer for the same exercise. So El-Rufai didn't start going to Anambra today or on the election day! You people should be careful the politics of seclusion you are playing? EMEKA Most of the Igbo billionaires today made their money under the Hausa military rulers! So while the common folks loath and hate them,your elites sure know where they stand in the scheme of things hence have been romancing them. If the yorubas are your 'enemies' that shouldnt step foot on Igbo land,are the Hausas too barred from coming to your place even if they have a legitimate business and assignment to do? While the Yorubas may be rational,circumspect and pain-staking in doing things,you sure know that the northerners know how to post recompense for every act of agression against them! Ndigbo call the likes of Peter Obi and Victor Umeh to order!!! Election will come and go but the seed of discord being sown will linger till the 5th generations! Should any conflagration starts,its the local folks that will bear the brunt not them! Paffcomm www.paffcomm.com
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:57AM  

    islamist - Social Mention
     
     
     
    SOME COMMENTS RECEIVED IN OUR INBOX ON PAFFCOMM OFFICIAL STATEMENT ON THE ANAMBRA STATE ELECTION. DUBEM I have high regard for Jega. After the Anambra election,my respect for him has been eroded. Nigerians may not know the damage we have done to our image through Anambra election. I read a commentary in a foreing newaspaper. The writer rediculed us by saying that Nigeria count the votes of an election where voters were not allowed to vote. This is true, there was no point counting the vote because many polling units either did not get election material or got wrong once. I say it again with all boldness that the re-run in Obosi and the supplementary election that INEC says they want to conduct are another dubious plot to lend false credibility to this criminal election.The person i pity most is Tony Nwoye, his party duped him because to PDP, it is better for APGA to win than the almighty APC which is their only threat as far as 2015 is concerned. Jega and his press secretary, Kayede Idowu are hiding the truth from Nigerians.They know what went wrong. The voters register was skillfully doctored with by top INEC officails. This what Jega is hidding from the public.There was total mix up in the voter register to ease rigging and disenfrchisement. Any election whether general, re-run,supplementary conducted with this voters register will never be credible MADUKA The annoying part is that the fool that said it will not feel the impact of what he said and the aftermath of his words. It is the ordinary Igbos that will suffer the hatred when it starts. It is of utter disappointment that some Igbos on this forum see nothing wrong with it and they even praise arthur eze for making such callous statement. UCHE I keep saying only brainless, uneducated, foolish and brainwashed (almajiri igbos) igbos support the fraud called Peter obi, I rather associate myself with hausas and yorubas (despite my reservations for them) than the fraud and backward minded Peter obi. Peter obi has the biggest mall in Abuja (North), business headquarters in Lagos (yoruba) despite being Anambra governor but yet brainwashing these foolish igbos with tribal politics. HE MADE HIS WEALTH IN WEST AND IN THE NORTH AND BECAME BILLION DOLLAR MAN WITH ANAMBRA STATE WEALTH. EZE And why other tribes conceal their strategies, and wait for the appropriate time to unleash actions, our emotional brothers down the east, open the fangs and spill out unprintable hate speeches without any fall back strategy except the usual cries of Civil war and marginalization. To further show how foolish they are, many of them couldn't even wait for the result to be announced before boarding the next available Ifesinachi buses to the same areas, they abused, cursed and hated to see! the same alleged boko haram infested area, the same Islamist states!! I tell you yoruba people are really tolerant CHIKE Paffcomm, Are you aware that this is the same Igbos that followed Ojukwu to mass graves In the face of bombs, mortars and heavy artillery. And what do u think Ojukwu was after ? Ojukwu wanted power for himself , that was why he exiled, executed and imprisoned all voices of moderation. The same Ojukwu came back and joined forces with the same North that he was supposed to be protecting Igbos against. And have my people learnt any lessons ? I guess not ? My question is where are the voices of moderation in alaigbo? Where are the Ekwuemes, Anyaokus, Nwabuezes etc Why do the likes of Obi, Kalu and Nzeribe be the voice of Igbo? ONYI This is another school of thought. It might be true or a ploy to calm frayed nerves following the damage made by the likes of Obi. Whatever be the case, the horse has bolted from the stable and things have fallen apart. In simple terms, the damage is already done and reactions and counter reactions have started. JOHN maybe they didn't see it coming. They had no idea that the worst of the ethnic hate comment was coming. Its good the statement was released to prevent any future outcome of the comments made by the bigots. Its really a shame that a particular state in the southeast is trying to paint all Igbos as bigots. The same state has the highest influx of its indigents in Lagos and other southwest states. NGOZI Another issue in the SE is the situation of non-catholic Igbo sons and daughters vying for political office. They have become outcasts in their own lands. Virtually they have become 21st century Osu. They are not even allowed to marry Catholics . This explains why Igbos are outcasts in the National context. I see it as an act of God. TOCHUKWU I have heard their silly argument about Willie Obiano being so qualified having being a banker and Peter Obi's Account Officer. And I ask! Is he more qualified than Professor Chukuma Soludo, who was not just a former Governor of Central Bank of Nigeria; he was also a consultant to so many international agencies including the World Bank. Soludo went to Harvard and also lectures in Harvard; he has initiated so many great ideas across the world and was once awarded the honour of being the best Governor among all the central bank governors in the world. So, how much of qualification does Obiano has to compare with Soludo and what experience in governance does he possess that makes him the best Igbo man to rule Anambra if not that he helps Peter Obi to steal monies belong to Ndi Anambra as his account officer? EMANUEL It's always been clear to me that either Obi is incapable of managing the states finances, hence leading to leakages and pilfering here and there; or he's a monumental thief, presiding over the biggest looting spree Anambra has ever witnessed! Either way, it's not looking good for Anambrans! After 8 freaking years as Governor, there are no world class structures, and no plethora of industries setting up shop in the state as should have been the case; no city in Anambra that one can look on with pride; no world class hospitals or university to boast of; there's nothing besides that beer factory and a couple of substandard local gov't level projects for a whole freaking 8 years of budgeting and planning! Yet, some mofos want the status-quo to continue? TONY Let's all face d truth pls my brothers, peter obi has done nothing for us in anambra state.and d earlier we shun him and critisizes him,the better for us all.if he can't perform,how do u expect his boy to perform?biko zie nu umu nnem,let's not be inside water while soap lathe/bubble enters our eyes.if he has anything to offer,he won't spend 8 years in office and still generate 600billion as IGR.8 yrs and no airport to show for it,8 yrs and awka & onitsha still lacks that world class touch it deserves,8 years and our road still maintains d death trap title,8 yrs and we are still living on past glory.I beg of you brothers,it hurts me each time I see what dis guy did to us,its one thing that igbo people are hated nation wide,its another thing that our leaders up east are clueless.pls my people,for the sake of our generation yet unborn,let's say no to this clueless slowpoke.it shld be another party this time but not apga.vote either LP,APC or even PDP,but not apga pls.can't even comprehend what got over ojukwu in d first place for asking us to vote him in for the second time,knowing fully well he underachieved in the first term.pls let's all come en-mass and vote out that short hooligan with cracky voice for good.igbo b'anyi ije awele nuo,ife oma lue anyi aka,unu nile kwezuenu iseee!!!! OBINNA Thankyou my brother! I had and still have high hopes for Anambra and Abia, b'cos i believe if these two states get it right, it would spur on the entire region towards economic prosperity and social stability! That moro/n at Awka (that's when he's not in Abuja) has done next to nothing to position his state as the economic powerhouse of the the area formerly known as the Eastern Region; and there's absolutley no reason why Anambra or Abia shouldn't occupy such a pre-eminent position given what they have to work with! Anyone lucky enough to govern these two states should realise exactly what it is they've signed up for, and should expect to face harsh criticism if they don't measure up to expectations.......if you can't stand the heat, get out of the kitchen! I've ran out of patience with Obi and Orji......and i'm this close to doing the same for Rochas as well! My mind would be fully made up concerning Imo State, if we don't start seeing solid results by early next year! I can joke with anything but the future of Igboland, and anyone who doesn't like my position on issues and personalities can go take a hike for all i care! OBUDIKE A man of El-Rufai's standing will not just go to any place without having any reason to be there? Let it be known to you that he was an INEC accredited party observer and he was scheduled to help coordinate the APC situation room during the election. May I also remind you also that he was indeed the collating officer for the APC Guber Primaries between Ngige and Ezeemo while Ibrahim Shekarau serves as the Returning Officer for the same exercise. So El-Rufai didn't start going to Anambra today or on the election day! You people should be careful the politics of seclusion you are playing? EMEKA Most of the Igbo billionaires today made their money under the Hausa military rulers! So while the common folks loath and hate them,your elites sure know where they stand in the scheme of things hence have been romancing them. If the yorubas are your 'enemies' that shouldnt step foot on Igbo land,are the Hausas too barred from coming to your place even if they have a legitimate business and assignment to do? While the Yorubas may be rational,circumspect and pain-staking in doing things,you sure know that the northerners know how to post recompense for every act of agression against them! Ndigbo call the likes of Peter Obi and Victor Umeh to order!!! Election will come and go but the seed of discord being sown will linger till the 5th generations! Should any conflagration starts,its the local folks that will bear the brunt not them! Paffcomm www.paffcomm.com
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001335970009&v=wall&story_fbid=591953970859130
    Nov 21st 2013, 09:43
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T

     

 Abu Abdullah - Social Mention: Setiap Kebaikan Merupakan Sedekah السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ . Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. 165/224. Dari Jabir ibnu Abdullah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, كل معروف صدقة "Setiap kebaikan adalah sadaqah." Shahih, di dalam kitab Ash-Shakihah (2040). (Bukhari, 78-Kitab Al Adah, 33- Bab Kullu Ma'rufin Shadaqatun, wa ya'ti bi atamma minhu 304). 166/225. Abu Musa berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, على كل مسلم صدقة قالوا فإن لم يجد قال فيعتمل بيديه فينفع نفسه ويتصدق قالوا فإن لم يستطع أو لم يفعل قال فيعين ذا الحاجة الملهوف قالوا فإن لم يفعل قال فيأمر بالخير أو يأمر بالمعروف قالوا فان لم يفعل قال فيمسك عن الشر فإنه له صدقة 'Wajib (atas) setiap orang muslim untuk bersadaqah.' Para sahabat berkata, 'Bagaimana jika dia tidak mendapatkan (sesuatu untuk di sadaqahkan)?' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia bekerja dengan kedua tangannya, sehingga memberikan kemanfaatan bagi dirinya lalu bersadaqah.' Para sahabat bertanya, 'Jika dia tidak mampu (bekerja) atau tidak dapat melakukannya?' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia menolong orang yang sangat membutuhkan bantuan.' Sahabat bertanya, 'Jika dia tidak mampu untuk melakukannya?,' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia memerintahkan kebaikan atau memerintahkan yang ma'ruf Sahabat bertanya, 'Jika dia tidak mampu untuk melakukannya?' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia menahan diri untuk tidak melakukan kejahatan, maka sesungguhnya hal itu adalah sadaqah baginya."' Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (573). (Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 33- Bab Kullu Ma'rufin Sadaqah. Muslim, 12-Kitab Az-Zakat, 16- Bab Bayanu Anna ismas-Shadaqati yaqa'u 'ala kulli nau'in minal-ma'ruf, hadits 55). 167/227. Dari Abu Dzar, ia berkata, "Dikatakan, يا رسول الله ذهب أهل الدثور بالأجور يصلون كما نصلى ويصومون كما نصوم ويتصدقون بفضول أموالهم قال أليس قد جعل الله لكم ما تصدقون إن بكل تسبيحة وتحميدة صدقة وبضع أحدكم صدقة قيل في شهوته صدقة قال لو وضع في الحرام أليس كان عليه وزر فكذلك إن وضعها في الحلال كان له أجر 'Wahai Rasulullah!, orang-orang kaya pergi membawa pahalanya. Mereka shalat sebagaimana kita shalat, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, dan mereka bersadaqah dengan kelebihan harta mereka' Nabi menjawab, 'Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang kalian bisa jadikan sadaqah? Sesungguhnya pada setiap Tasbih (Subhanallah) dan Tahmid (Alhamdulillah) terdapat sadaqah, sampai pada kemaluan salah seorang di antara kalian (bersetubuh dengan istrinya) adalah sadaqah'. Dikatakan kepada Nabi, 'Apakah didalam syahwat seseorang terdapat sedekah?' Nabi menjawab, 'Bagaimana jika dia melampiaskannya didalam yang haram, bukanlah dia akan mendapatkan dosa?, maka demikian pula jika dia menyalurkannya pada yang halal maka baginya pahala." Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (454). (muslim, 12-Kitab Az-Zakat, 16- Bab Bayanu Inna ismas-Shadaqati yaqa'u 'ala kulli nau'in minal ma'ruf, hadits 53).
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:58AM  

    Abu Abdullah - Social Mention
     
     
     
    Setiap Kebaikan Merupakan Sedekah السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ . Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. 165/224. Dari Jabir ibnu Abdullah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, كل معروف صدقة "Setiap kebaikan adalah sadaqah." Shahih, di dalam kitab Ash-Shakihah (2040). (Bukhari, 78-Kitab Al Adah, 33- Bab Kullu Ma'rufin Shadaqatun, wa ya'ti bi atamma minhu 304). 166/225. Abu Musa berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, على كل مسلم صدقة قالوا فإن لم يجد قال فيعتمل بيديه فينفع نفسه ويتصدق قالوا فإن لم يستطع أو لم يفعل قال فيعين ذا الحاجة الملهوف قالوا فإن لم يفعل قال فيأمر بالخير أو يأمر بالمعروف قالوا فان لم يفعل قال فيمسك عن الشر فإنه له صدقة 'Wajib (atas) setiap orang muslim untuk bersadaqah.' Para sahabat berkata, 'Bagaimana jika dia tidak mendapatkan (sesuatu untuk di sadaqahkan)?' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia bekerja dengan kedua tangannya, sehingga memberikan kemanfaatan bagi dirinya lalu bersadaqah.' Para sahabat bertanya, 'Jika dia tidak mampu (bekerja) atau tidak dapat melakukannya?' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia menolong orang yang sangat membutuhkan bantuan.' Sahabat bertanya, 'Jika dia tidak mampu untuk melakukannya?,' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia memerintahkan kebaikan atau memerintahkan yang ma'ruf Sahabat bertanya, 'Jika dia tidak mampu untuk melakukannya?' Nabi menjawab, 'Hendaknya dia menahan diri untuk tidak melakukan kejahatan, maka sesungguhnya hal itu adalah sadaqah baginya."' Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (573). (Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 33- Bab Kullu Ma'rufin Sadaqah. Muslim, 12-Kitab Az-Zakat, 16- Bab Bayanu Anna ismas-Shadaqati yaqa'u 'ala kulli nau'in minal-ma'ruf, hadits 55). 167/227. Dari Abu Dzar, ia berkata, "Dikatakan, يا رسول الله ذهب أهل الدثور بالأجور يصلون كما نصلى ويصومون كما نصوم ويتصدقون بفضول أموالهم قال أليس قد جعل الله لكم ما تصدقون إن بكل تسبيحة وتحميدة صدقة وبضع أحدكم صدقة قيل في شهوته صدقة قال لو وضع في الحرام أليس كان عليه وزر فكذلك إن وضعها في الحلال كان له أجر 'Wahai Rasulullah!, orang-orang kaya pergi membawa pahalanya. Mereka shalat sebagaimana kita shalat, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, dan mereka bersadaqah dengan kelebihan harta mereka' Nabi menjawab, 'Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang kalian bisa jadikan sadaqah? Sesungguhnya pada setiap Tasbih (Subhanallah) dan Tahmid (Alhamdulillah) terdapat sadaqah, sampai pada kemaluan salah seorang di antara kalian (bersetubuh dengan istrinya) adalah sadaqah'. Dikatakan kepada Nabi, 'Apakah didalam syahwat seseorang terdapat sedekah?' Nabi menjawab, 'Bagaimana jika dia melampiaskannya didalam yang haram, bukanlah dia akan mendapatkan dosa?, maka demikian pula jika dia menyalurkannya pada yang halal maka baginya pahala." Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (454). (muslim, 12-Kitab Az-Zakat, 16- Bab Bayanu Inna ismas-Shadaqati yaqa'u 'ala kulli nau'in minal ma'ruf, hadits 53).
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000164662698&v=wall&story_fbid=758097947539020
    Nov 21st 2013, 09:48
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2

     

 bushido - Social Mention: 5:20 Uhr und Gehrke ist langweilig... :( Ich bekomme Agressionen, wenn Ich sehe wie dumme(!) Menschen immer "R.I.P. Kay One" oder "R.I.P. Bushido" schreiben. Das sind zwei erwachsene Männer... denkt ihr, es geht darum wer gewinnt? Die wollen nur ihr Image aufbewahren oder Gerüchte vernichten damit sie konstant gute Verkaufszahlen behalten und nicht enden wie ein ausgestorbener Dinosaurier. Abgesehen davon ist Mushidos Diss nicht so gut wie der von Gay One. Rap ist mehr als nur Text sonst könnte ja jeder Rapper werden. Beat muss auf den Jnhalt abgestimmt werden, Der Rapper muss den Takt treffen und wenn man immer die letzten Worte einer Zeile nochmal extern aufnimmt und leicht in den Background mit leichtem Pitch legt, dann ergibt das noch mehr Flow. Bushido hat allerdinfs Monoton einfach in's Mic gerappt mit einem vorproduziertem Beat, den er nichtmal abgeglichen hat auf seine Textpasagen. Gay Ones Diss hat aber alles. Agressivität, Flow, Technik, Lyric und er hat sich an den Beat angepasst. Dabei hass' Ich seine Tracks eigentlich und bin auch kein Fan von ihm. Soviel dazu! Ich hasse Menschen die alles subjektiv bewerten... Volksverdummung vom feinsten. Hauptsache was gesagt ne? Dieser Moment, wenn Nerds, Kinder oder Hipster mitreden wollen! Und wenn jemand seinen nicht erwünschten Senf dazu geben will dann doch bitte in Form eines Kommentars statt einer Nachricht, dann geht es schneller euch zu blockieren. Ich entsorge gerade den Müll die es nicht gebacken kriegen eine Kritik mit den drei "B"s zu schreiben (Behauptung, Begründung, Beispiel). #yolo #aggro #swag #hoden
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 04:39AM  

    bushido - Social Mention
     
     
     
    5:20 Uhr und Gehrke ist langweilig... :( Ich bekomme Agressionen, wenn Ich sehe wie dumme(!) Menschen immer "R.I.P. Kay One" oder "R.I.P. Bushido" schreiben. Das sind zwei erwachsene Männer... denkt ihr, es geht darum wer gewinnt? Die wollen nur ihr Image aufbewahren oder Gerüchte vernichten damit sie konstant gute Verkaufszahlen behalten und nicht enden wie ein ausgestorbener Dinosaurier. Abgesehen davon ist Mushidos Diss nicht so gut wie der von Gay One. Rap ist mehr als nur Text sonst könnte ja jeder Rapper werden. Beat muss auf den Jnhalt abgestimmt werden, Der Rapper muss den Takt treffen und wenn man immer die letzten Worte einer Zeile nochmal extern aufnimmt und leicht in den Background mit leichtem Pitch legt, dann ergibt das noch mehr Flow. Bushido hat allerdinfs Monoton einfach in's Mic gerappt mit einem vorproduziertem Beat, den er nichtmal abgeglichen hat auf seine Textpasagen. Gay Ones Diss hat aber alles. Agressivität, Flow, Technik, Lyric und er hat sich an den Beat angepasst. Dabei hass' Ich seine Tracks eigentlich und bin auch kein Fan von ihm. Soviel dazu! Ich hasse Menschen die alles subjektiv bewerten... Volksverdummung vom feinsten. Hauptsache was gesagt ne? Dieser Moment, wenn Nerds, Kinder oder Hipster mitreden wollen! Und wenn jemand seinen nicht erwünschten Senf dazu geben will dann doch bitte in Form eines Kommentars statt einer Nachricht, dann geht es schneller euch zu blockieren. Ich entsorge gerade den Müll die es nicht gebacken kriegen eine Kritik mit den drei "B"s zu schreiben (Behauptung, Begründung, Beispiel). #yolo #aggro #swag #hoden
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002962551373&v=wall&story_fbid=468326279942786
    Nov 23rd 2013, 04:20
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/9wGHQP

     

 kuffar - Social Mention: Percakapan dengan Gus Dur Beberapa postingan sebenarnya mengacu pada dialog dengan Gus Dur, soal celana panjang, soal jihad, puasa, soal musik dan gambar yang haram, soal bingungnya seseorang dengan nick aku tentang radikalisme, soal bid'ah mudah2an bisa dicerahkan dengan membaca tajuk ini. Agama akan menjadi rahmat jika ia datang kepada manusia untuk kepentingan kemanusiaan. Tapi kalau untuk kepentingan manusianya sendiri, dan bukan untuk memenuhi kepentingan kemanusiaan, itu bukan agama namanya. Itu penggunaan agama yang salah. Benturan antar "kebenaran" terjadi saat orang-orang berani mengambil-alih jabatan Tuhan, fungsi Tuhan, dan kerjaan Tuhan. Padahal, dalam ajaran tauhid, urusan kebenaran adalah hak prerogratif Tuhan. Demikian refleksi KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagaimana dituturkannya berulang-ulang kepada Kajian Islam Utan Kayu (KIUK) di Radio 68H, Jakarta. Keberagamaan umat Islam saat ini sering dikaitkan dengan radikalisme dan kekerasan. Apa yang salah menurut Gus Dur? Gus Dur : Saya rasa persoalannya adalah ketidakmengertian. Mereka yang melakukan kekerasan itu tidak mengerti bahwa Islam tidaklah terkait dengan kekerasan. Itu yang penting. Ajaran Islam yang sebenar-benarnya "saya tidak memihak paham mana pun, baik Ahlus Sunnah, Syi'ah, atau apapun adalah tidak menyerang orang lain, tidak melakukan kekerasan, kecuali bila kita diusir dari rumah kita. Ini yang pokok. Kalau seseorang diusir dari rumahnya, berarti dia sudah kehilangan kehormatan dirinya, kehilangan keamanan dirinya, kehilangan keselamatan dirinya. Hanya dengan alasan itu kita boleh melakukan pembelaan. Bagaimana cara menanggulangi radikalisme itu, Gus? Gus Dur : Ya, kita tidak boleh berhenti menekankan bahwa Islam itu agama damai. Dalam Alquran, ajaran tentang itu sudah penuh. Jadi, kita tidak usah mengulang-ulang (pernyataan) lagi bahwa Islam itu damai dan rasional. Hanya saja, memang ada sisi-sisi lain dari Islam yang kurang rasional. Tapi kalau dipikir-pikir lagi secara mendalam, jangan-jangan itu rasional juga. Jadi dengan begitu, kita tidak boleh serta-merta memberikan judgement, pertimbangan, penilaian. Jangan! Kita harus benar-benar tahu latar belakang mengapa seseorang melakukan kekerasan. Tapi biasanya, yang pura-pura (Islam) itulah yang paling keras. Menentang pemerintahan yang zalim, yang menyengsarakan rakyat, apakah bisa disebut jihad, Gus? Gus Dur : Sekarang kita tetapkan dulu: pengertian jihad itu apa? Jihad adalah berperang di jalan Allah. Kalau tidak begitu, ya, berarti jihad dalam pengertian lain. Ada banyak macam jihad, yaitu jihad ashghar (terkecil), shar (kecil), kabar (besar), dan akbar (terbesar). Ayatullah Khomaini pernah mengatakan bahwa jihad ashghar, atau jihad yang terkecil adalah menegakkan keadilan. Tapi itu tergantung niat Anda juga. Kalau niat Anda berjihad kecil hanya untuk merobohkan pemerintahan, hasilnya ya, merobohkan pemerintahan saja. Di sini kita bisa kiaskan dengan ungkapan Alqur'an yang menyebutkan itu tergantung pada orangnya. Kalau seseorang mau hijrah karena Allah dan utusan-Nya, maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan utusan-Nya. Tapi kalau hijrahnya demi harta benda atau perempuan yang akan dinikahi, ya, hijrahnya akan sampai pada apa yang akan dia hijrai itu. Sama saja dengan cara kita dalam menilai jihad. Luarnya bisa saja seperti jihad; tapi dalamnya kita nggak tahu. Makanya jangan gegabah dalam soal ini. Nggak gampang (menilainya, Red). Bagaimana menentukan sikap Islam yang benar dalam kompleksitas kehidupan dunia ini? Gus Dur : Sikap Islam yang benar adalah sikap yang sesuai dengan ajaran pokok Islam. Ajaran pokok Islam ialah: Tuhan itu satu. Jadi kita dituntut untuk mematuhi ajaran Tuhan, saling kasih mengasihi, dan sebagainya. Kita harus saling kasih mengasihi antarmanusia. Kalau mau lebih disempurnakan, ya silahkan. Itu kan urusan masing-masing. Tapi kalau ada orang yang berpendirian lain, ya nggak apa-apa juga. Mana yang lebih baik antara undang-undang buatan manusia dengan apa yang sering disebut "hukum Tuhan" oleh sebagian aktivis Islam selama ini? Gus Dur : Yang perlu dilihat itu segi pemakaiannya, jangan bikinannya. Quran itu memang bikinan Tuhan, dan kita pakai pada saatnya. Sedangkan undang-undang dasar itu buatan manusia, dan kita pakai juga pada tempatnya. Dalam kehidupan bernegara, kita pakai undang-undang dasar. Dalam kehidupan bermasyarakat kita menggunakan undang-undang Alqur'an. Begitu saja kok nggak tahu?! Nah, merupakan kewajiban pemimpin Islam untuk menjelaskan itu supaya jangan ada kekeliruan. Undang-undang dasar itu memang buatan manusia; jadi kapan saja mau diubah, ya bisa saja. Kalau Alquran, penafsirannyalah yang dari waktu ke waktu berubah; dan itu juga diakui oleh Alquran sendiri. Bagaimana Gus Dur menafsirkan ungkapan Alquran innaddina indallahil islam? Gus Dur : Artinya begini: sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam. Tapi itu kan katanya orang Islam, toh?! Ya sudah, selesai! Itu kan juga kata kitab sucinya orang Islam. Makanya, kalau orang Islam bilang begitu, ya pantas-pantas saja. Sama saja ketika agama lain mengatakan "Ikutilah aku!" Itu kata Yesus. Nah, soalnya tinggal kita ikuti atau tidak. Itu saja. Islam seperti apa yang paling utama bagi Gus Dur? Gus Dur : Yang paling utama bukan Islam golongan, tapi orang Islam. Ingat loh, antara institusi agama dengan manusianya itu berbeda. Perbedaannya sangat jauh; ada yang ikhlas, ada yang cari pangkat, cari kedudukan, cari kekayaan, dan lain sebagainya. Jadi, sangat susah menilai dan mengatakan Islam mana yang paling baik. Saya saja nggak berani ngakui kalau Islam saya yang paling benar. Sebisa-bisanya saya jalani saja. Lalu bagaimana Gus Dur mendefenisikan istilah kafir? Gus Dur : Mengenai pengertian kafir, muballigh kayak Yusril Ihza Mahendra saja menteri kita itu nggak tahu. Dulu dia pernah bilang, Saya kecewa pada Gus Dur yang terlalu dekat dengan orang kristen dan Yahudi. Padahal, Alquran mengatakan, tandanya muslim yang baik adalah asyiddu alal kuffar (tegas terhadap orang-orang kafir, Red).Terus saya balik tanya, "Yang kafir itu siapa?" Menurut Alquran, orang Kristen dan Yahudi itu bukan kafir, tapi digolongkan sebagai ahlul kitab. Yang dibilang kafir oleh Alquran adalah orang-orang musyrik Mekkah, orang yang syirik, politeis Mekkah. Sementara di dalam fikih, orang yang tidak beragama Islam itu juga disebut kafir. Itu kan beda lagi. Jadi, kita jelaskan dulu, istilah mana yang kita pakai. Banyak sekali soal khilafiah di dalam masyarakat dalam menafsirkan agama yang satu sekalipun. Apa kriteria perbedaan yang membawa rahmat itu, Gus? Gus Dur : Dulu, ada perbedaan antara Muhammadiyah dengan NU soal tarawih dua puluh tiga rekaat atau sebelas. Kan begitu?! Semua itu sama-sama boleh. Jadi, jangan ribut hanya karena masalah seperti itu. Yang harus kita selesaikan adalah masalah-masalah pokok seperti kemiskinan, kebodohan, korupsi, dan sebagainya. Tapi itu malah yang nggak pernah diurusi. Malah yang diributkan tentang shalatnya bagaimana; sebelas rekaat atau berapa. Itu kan bukan masalah yang serius?! Bagaimana membuat Islam sebagai rahmat, bukan malah mendatangkan laknat? Gus Dur : Agama akan menjadi rahmat jika ia datang kepada manusia untuk kepentingan kemanusiaan. Tapi kalau untuk kepentingan manusianya sendiri, dan bukan untuk memenuhi kepentingan kemanusiaan, itu bukan agama namanya. Itu penggunaan agama yang salah. Contohnya, perlunya agama terlibat langsung dalam isu lingkungan hidup. Itu sangat jelas, karena lingkungan hidup sangat dibutuhkan manusia untuk mengatur kehidupan. Isu itu merupakan kebaikan yang menyangkut langsung tentang kemaslahatan hidup. Makanya, di sini kita rumuskan dengan nama keyakinan. Kalau keyakinan itu untuk kemaslahatan semua, berarti itu agama. Tapi kalau tidak, ya namanya kepentingan kelompok. Jadi harus dibedakan antara kepentingan agama secara umum dengan kepentingan kelompok. Sekarang ini agama tampaknya hadir kembali ke ruang publik dalam bentuk partai-partai dan kelompok-kelompok sektarian. Itu makin memperkental identitas kelompok. Bagaimana tanggapan Gus Dur? Gus Dur : Ya, nggak apa-apa. Disebut atau tidak agamanya, sama saja. Yang penting agendanya untuk kepentingan kemanusiaan secara umum. Yang menjadi pokok, untuk kepentingan siapa dia bekerja? Kalau untuk kepentingan kelompok yang bersangkutan, itu namanya bukan agama. Bagi saya, agama itu harus hadir untuk semua golongan. Di Alquran juga ada pengertian mengenai hal ini. Tanda-tanda atau bukti-bukti kehadiran Tuhan, adalah jika yang bersangkutan mengharapkan kerelaan Tuhan, bukan untuk dirinya sendiri. Kalau begitu, ya bukan juga demi mengharap masuk surga. Tapi karena kerelaan. Kemudian untuk kebahagiaan akhirat nanti. Tanda-tanda kebesaran Allah itu ada dimana-mana; ada yang secara lafzi atau kata-kata, dan ada yang secara keadaan. Laqad kaana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah, liman kaana yarjullaha wa yaumil akhir wa dzakarallaha katsaara (Rasulullah telah dijadikan panutan yang baik bagi orang-orang yang berharap (keridaan) Allah dan hari akhir dan mereka yang banyak-banyak mengingat Allah, Red). Itu kata Alquran. Mengapa ada kelompok Islam yang ingin ajaran-ajaran spesifik Islam diatur dalam hukum negara, seperti kewajiban berjilbab dan lain-lain? Gus Dur : Pemikiran seperti itu sebetulnya bersifat defensif. Artinya, mereka takut kalau Islam hilang dari muka bumi. Itu namanya defensif; pake takut-takutan. Sebenarnya, nggak perlu ada rasa ketakutan seperti itu. Mestinya, hanya urusan-urusan kemanusiaan yang perlu kita pegang. Adapun soal caranya, terserah masing-masing saja. Jadi orang Islam nggak perlu takut (Islam lenyap, Red). Coba saja bayangkan: dulu Islam berasal dari komunitas yang sangat kecil. Tapi sekarang, Islam jadi agama dunia. Agama Buddha dulu juga demikian, Kristen juga demikian. Orang Kristen dulu dimakan macan; nggak bisa apa-apa. Sama rajanya diadu dengan tangan kosong, bahkan diadu dengan singa. Toh sekarang agama Kristen jadi agama yang merdeka di mana-mana. Begitu juga dengan Islam. Jadi, tidak usah diambil pusing. Di negara Republik Rakyat Cina (RRC) yang katanya tak bertuhan, agama Konghucu atau Buddha, dalam kenyataannya tetap ada dan berkembang walau secara sembunyi-sembunyi. Mengapa sering terjadi benturan klaim kebenaran antar agama-agama, bahkan dalam satu rumpun agama yang sama? Gus Dur : Karena kita berani-beraninya mengambil alih jabatan Tuhan, fungsinya Tuhan, kerjaannya Tuhan. Emangnya kita siapa, kok berani-beraninya?! Nggak ada yang lebih tinggi dari pada yang lain. Yang lebih tinggi dan lebih besar dari segalanya hanya Tuhan Bagaimana Gus Dur memaknai ajakan berislam secara kaffah atau total? Gus Dur : Islam kaffah itu maksudnya adalah Islam yang memperlakukan manusia sebagai manusia yang utuh. Jadi kalimat udkhulu fis silmi kaffah itu bukan menyangkut ajaran Islamnya, tapi soal masuknya yang kaffah. Artinya, masuk ke sana dalam perdamaian yang total. Kalau dengan kebencian atau apalah, itu nggak total namanya. Ada yang bilang, yang tidak sudi menjalankan hukum-hukum Islam pada level negara, tidak kaffah Islamnya. Mereka dianggap kafir. Pandangan Gus Dur? Gus Dur : Ada hal-hal yang prinsipil dalam Islam, dan tidak semuanya lantas pantas dikafirkan. Alquran juga menyatakan bahwa "pada hari ini telah Kusempurnakan agama kalian, dan telah Kusempurnakan pemberian nikmat-Ku kepada kalian, dan Kujadikan Islam sebagai agama kalian". Nah, kesempurnaan di situ menyangkut hal-hal yang prinsipil. Begitulah pemahamannya. Jangan kita salah paham terus. Ada cerita tentang orang yang suka salah paham, persis seperti jemaah haji Indonesia yang bingung ketika di Mekkah. Soalnya, setiap nyegat bis, kernetnya selalu teriak-teriak: "Haram! Haram..!". Akhirnya, dia tak mau naik, karena takut dibilang haram. Lalu dia nungguin bis sampai sore sampai mendengar yang bilang "Halal! halal!". Kan susah menghadapi orang yang suka salah paham gitu?! Kata "Haram" itu dia pahami sebagai sesuatu yang dilarang agama. Padahal, maksudnya adalah jurusan Masjidil Haram, hehe. Ada kesan umat Islam memusuhi seni rupa. Jangankan menggambar sosok nabi, menggambar makhluk bernyawa saja dikecam. Bagaiman Islam memandang seni rupa, Gus? Gus Dur : Dulu ada KH. Ahmad Mutamakkin dari Pati. Dia dituduh para ulama fikih di daerahnya telah mengamalkan sesuatu yang bertentangan dengan hukum Islam. Kenapa? Dia membiarkan adanya gambar gajah dan ular di tembok masjid. Lalu tuduhan bertambah: dia anti Islam, karena suka menonton wayang kulit lakon Dewa Ruci. Kata yang menuduhnya: orang Islam kok percaya dewa-dewi?! Memangnya kenapa; untuk nonton saja nggak boleh?! Dari sana dia kan bisa mengambil teori-teori yang dia tidak cocok. Untuk itu, kita ini jangan gampang-gampang bereaksi, apalagi menganggap orang lain itu kafir. Bagaimana hubungan Islam dengan kebudayaan lokal Indonesia selama ini, Gus? Gus Dur : Antara agama Buddha dan Islam di Nusantara, banyak sekali persamaan-persamaannya. Di antaranya ketika Islam (di Indonesia, dan yang lebih khusus Islam tradisional), disebarkan lewat tradisi. Di antaranya tradisi syair yang ditempuh Sunan Kalijaga. Tembangnya sampai sekarang masih terkenal, yaitu tembang Lir Ilir. Persamaan lainnya adalah dalam hal penjagaan tradisi. Agama Islam dan Buddha sama-sama mengagungkan tradisi unggah-ungguh antara yang muda dengan yang lebih tua. Dalam hal ini, budaya-budaya timur sangat sinkron dengan kedua agama itu. Tapi permasalahnnya, di level nasional banyak permasalahan yang tidak sepadan antara budaya-budaya timur dalam artian budaya kerakyatan dengan budaya Indonesia di tingkat nasional yang tampak kebarat-baratan. Misalanya masalah aurat. Bagi masyarakat pedasaan, jika berpakaian sudah rapi dengan kerudung, walau menggunakan kerudung yang transparan, itu dianggap sudah menutup aurat. Tetapi di level nasional, ada yang mengatakan itu masih belum mencapai batas maksimal penutupan aurat. Di sini timbul masalah. Sama seperti kasus ciuman. Bagi orang-orang di level nasional, cium pipi itu sudah merupakan hal yang wajar. Tapi bagi masyarakat pedesaan, itu hal yang tidak wajar, karena salaman dengan lawan jenis saja sudah dianggap fitnah. Lalu bagaimana agama menjembatani tradisi-tradisi yang berbeda antara tradisi yang di atas dengan tradisi yang di bawah ini? Gus Dur : Caranya adalah dengan menjamin hak-hak orang untuk melakukan penafsiran. Jangan asal berbeda sedikit dimarahi. Gendeng, apa?! Ya, memang kita nggak bisa memaksakan hal yang lampau dengan yang sekarang, bukan hanya soal yang bawah dengan yang atas. Zamannya mbah saya dulu, pakai sarung adalah harus. Dulu, kaidah NU adalah: man tasyabbaha bi qaumin fahuwa minhum (siapa yang menyerupai sebuah kaum, dia termasuk kaum itu). Kalau pakai celana, berarti orang Barat, dong! Begitu, toh?! Tapi, sekarang kan sudah lain. Semua itu perlu peran agama untuk terus-menerus mendialogkan; mempersoalkan terus tanpa mengganggu undang-undang. Apa kuncinya agar usaha dan doa kita terkabul, Gus? Gus Dur : Kuncinya, ya ikhlas. Kalau nggak terkabul, artinya Anda nggak ikhlas. Simpel saja. Makanya Ibnu Athaa al-Iskandari penulis al- Hikam berkata, idfin wujuudaka fil ardlil khumuul (kuburkan dirimu dalam bumi kekosongan, Red). Maksudnya, kita harus benar-benar kosong supaya tak punya keinginan apa-apa. Susahnya, orang berdoa itu kan banyak pengennya. Ini celakanya. Makanya, kalau kita berdoa, jangan minta apa-apa; terserah Tuhan sajalah. Pokoknya yang terbaik menurut Tuhan saja. Apa gunanya kehendak dan doa jika segalanya sudah ditentukan Tuhan? Gus Dur : Dalam pandangan Islam, manusia boleh menghendaki apa saja, tetapi yang menentukan jawaban "ya" atau "tidak", ya Tuhan. Ungkapan yang dikenal yaitu, "Allahu yuruud, wan yuruud, wallahu fa`allun lima yuruud (Allah berkehendak, manusia juga berkehendak, tetapi hanya Allah yang mewujudkan apa yang Ia kehendaki). Jadi, prinsip berdoa adalah meminta kepada Tuhan supaya Dia mengabulkan. Semoga bermanfaat, sekali lagi Islam adalah agama yang penuh kedamaian, bukan agama keras dan penuh kekerasan. Benturan antar "kebenaran" terjadi saat orang-orang berani mengambil-alih jabatan Tuhan, fungsi Tuhan, dan kerjaan Tuhan. Padahal, dalam ajaran tauhid, urusan kebenaran adalah hak prerogratif Tuhan, jadi bagaimana kita berusaha meminimalkan benturan itu menjadi sifat yang toleran dan welas asih terhadap sesama, membenarkan yang salah dengan hati dan akal sehat, dengan opini otak yang cerdas dan cendekiawan bukan dengan okol tangan atau senjata, membangunkan kaum Muslim yang tertidur dengan trik-trik yang memaksa mereka berpikir supaya mereka terpaksa giat belajar, Jangan cuma puas sebagai sampah yang bangga dgn fatwa-fatwa yang seolah lahir dari ogoisme belaka. Sekarang ini kita adalah mayoritas di dunia, bagaimana bila kita jadi yang minor. Masihkah kita berani vokal berjubah hadist dan AQ (padahal ilmu mereka nol!) dengan mengesampingkan hati dan akal sehat?
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:42AM  

    kuffar - Social Mention
     
     
     
    Percakapan dengan Gus Dur Beberapa postingan sebenarnya mengacu pada dialog dengan Gus Dur, soal celana panjang, soal jihad, puasa, soal musik dan gambar yang haram, soal bingungnya seseorang dengan nick aku tentang radikalisme, soal bid'ah mudah2an bisa dicerahkan dengan membaca tajuk ini. Agama akan menjadi rahmat jika ia datang kepada manusia untuk kepentingan kemanusiaan. Tapi kalau untuk kepentingan manusianya sendiri, dan bukan untuk memenuhi kepentingan kemanusiaan, itu bukan agama namanya. Itu penggunaan agama yang salah. Benturan antar "kebenaran" terjadi saat orang-orang berani mengambil-alih jabatan Tuhan, fungsi Tuhan, dan kerjaan Tuhan. Padahal, dalam ajaran tauhid, urusan kebenaran adalah hak prerogratif Tuhan. Demikian refleksi KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagaimana dituturkannya berulang-ulang kepada Kajian Islam Utan Kayu (KIUK) di Radio 68H, Jakarta. Keberagamaan umat Islam saat ini sering dikaitkan dengan radikalisme dan kekerasan. Apa yang salah menurut Gus Dur? Gus Dur : Saya rasa persoalannya adalah ketidakmengertian. Mereka yang melakukan kekerasan itu tidak mengerti bahwa Islam tidaklah terkait dengan kekerasan. Itu yang penting. Ajaran Islam yang sebenar-benarnya "saya tidak memihak paham mana pun, baik Ahlus Sunnah, Syi'ah, atau apapun adalah tidak menyerang orang lain, tidak melakukan kekerasan, kecuali bila kita diusir dari rumah kita. Ini yang pokok. Kalau seseorang diusir dari rumahnya, berarti dia sudah kehilangan kehormatan dirinya, kehilangan keamanan dirinya, kehilangan keselamatan dirinya. Hanya dengan alasan itu kita boleh melakukan pembelaan. Bagaimana cara menanggulangi radikalisme itu, Gus? Gus Dur : Ya, kita tidak boleh berhenti menekankan bahwa Islam itu agama damai. Dalam Alquran, ajaran tentang itu sudah penuh. Jadi, kita tidak usah mengulang-ulang (pernyataan) lagi bahwa Islam itu damai dan rasional. Hanya saja, memang ada sisi-sisi lain dari Islam yang kurang rasional. Tapi kalau dipikir-pikir lagi secara mendalam, jangan-jangan itu rasional juga. Jadi dengan begitu, kita tidak boleh serta-merta memberikan judgement, pertimbangan, penilaian. Jangan! Kita harus benar-benar tahu latar belakang mengapa seseorang melakukan kekerasan. Tapi biasanya, yang pura-pura (Islam) itulah yang paling keras. Menentang pemerintahan yang zalim, yang menyengsarakan rakyat, apakah bisa disebut jihad, Gus? Gus Dur : Sekarang kita tetapkan dulu: pengertian jihad itu apa? Jihad adalah berperang di jalan Allah. Kalau tidak begitu, ya, berarti jihad dalam pengertian lain. Ada banyak macam jihad, yaitu jihad ashghar (terkecil), shar (kecil), kabar (besar), dan akbar (terbesar). Ayatullah Khomaini pernah mengatakan bahwa jihad ashghar, atau jihad yang terkecil adalah menegakkan keadilan. Tapi itu tergantung niat Anda juga. Kalau niat Anda berjihad kecil hanya untuk merobohkan pemerintahan, hasilnya ya, merobohkan pemerintahan saja. Di sini kita bisa kiaskan dengan ungkapan Alqur'an yang menyebutkan itu tergantung pada orangnya. Kalau seseorang mau hijrah karena Allah dan utusan-Nya, maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan utusan-Nya. Tapi kalau hijrahnya demi harta benda atau perempuan yang akan dinikahi, ya, hijrahnya akan sampai pada apa yang akan dia hijrai itu. Sama saja dengan cara kita dalam menilai jihad. Luarnya bisa saja seperti jihad; tapi dalamnya kita nggak tahu. Makanya jangan gegabah dalam soal ini. Nggak gampang (menilainya, Red). Bagaimana menentukan sikap Islam yang benar dalam kompleksitas kehidupan dunia ini? Gus Dur : Sikap Islam yang benar adalah sikap yang sesuai dengan ajaran pokok Islam. Ajaran pokok Islam ialah: Tuhan itu satu. Jadi kita dituntut untuk mematuhi ajaran Tuhan, saling kasih mengasihi, dan sebagainya. Kita harus saling kasih mengasihi antarmanusia. Kalau mau lebih disempurnakan, ya silahkan. Itu kan urusan masing-masing. Tapi kalau ada orang yang berpendirian lain, ya nggak apa-apa juga. Mana yang lebih baik antara undang-undang buatan manusia dengan apa yang sering disebut "hukum Tuhan" oleh sebagian aktivis Islam selama ini? Gus Dur : Yang perlu dilihat itu segi pemakaiannya, jangan bikinannya. Quran itu memang bikinan Tuhan, dan kita pakai pada saatnya. Sedangkan undang-undang dasar itu buatan manusia, dan kita pakai juga pada tempatnya. Dalam kehidupan bernegara, kita pakai undang-undang dasar. Dalam kehidupan bermasyarakat kita menggunakan undang-undang Alqur'an. Begitu saja kok nggak tahu?! Nah, merupakan kewajiban pemimpin Islam untuk menjelaskan itu supaya jangan ada kekeliruan. Undang-undang dasar itu memang buatan manusia; jadi kapan saja mau diubah, ya bisa saja. Kalau Alquran, penafsirannyalah yang dari waktu ke waktu berubah; dan itu juga diakui oleh Alquran sendiri. Bagaimana Gus Dur menafsirkan ungkapan Alquran innaddina indallahil islam? Gus Dur : Artinya begini: sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam. Tapi itu kan katanya orang Islam, toh?! Ya sudah, selesai! Itu kan juga kata kitab sucinya orang Islam. Makanya, kalau orang Islam bilang begitu, ya pantas-pantas saja. Sama saja ketika agama lain mengatakan "Ikutilah aku!" Itu kata Yesus. Nah, soalnya tinggal kita ikuti atau tidak. Itu saja. Islam seperti apa yang paling utama bagi Gus Dur? Gus Dur : Yang paling utama bukan Islam golongan, tapi orang Islam. Ingat loh, antara institusi agama dengan manusianya itu berbeda. Perbedaannya sangat jauh; ada yang ikhlas, ada yang cari pangkat, cari kedudukan, cari kekayaan, dan lain sebagainya. Jadi, sangat susah menilai dan mengatakan Islam mana yang paling baik. Saya saja nggak berani ngakui kalau Islam saya yang paling benar. Sebisa-bisanya saya jalani saja. Lalu bagaimana Gus Dur mendefenisikan istilah kafir? Gus Dur : Mengenai pengertian kafir, muballigh kayak Yusril Ihza Mahendra saja menteri kita itu nggak tahu. Dulu dia pernah bilang, Saya kecewa pada Gus Dur yang terlalu dekat dengan orang kristen dan Yahudi. Padahal, Alquran mengatakan, tandanya muslim yang baik adalah asyiddu alal kuffar (tegas terhadap orang-orang kafir, Red).Terus saya balik tanya, "Yang kafir itu siapa?" Menurut Alquran, orang Kristen dan Yahudi itu bukan kafir, tapi digolongkan sebagai ahlul kitab. Yang dibilang kafir oleh Alquran adalah orang-orang musyrik Mekkah, orang yang syirik, politeis Mekkah. Sementara di dalam fikih, orang yang tidak beragama Islam itu juga disebut kafir. Itu kan beda lagi. Jadi, kita jelaskan dulu, istilah mana yang kita pakai. Banyak sekali soal khilafiah di dalam masyarakat dalam menafsirkan agama yang satu sekalipun. Apa kriteria perbedaan yang membawa rahmat itu, Gus? Gus Dur : Dulu, ada perbedaan antara Muhammadiyah dengan NU soal tarawih dua puluh tiga rekaat atau sebelas. Kan begitu?! Semua itu sama-sama boleh. Jadi, jangan ribut hanya karena masalah seperti itu. Yang harus kita selesaikan adalah masalah-masalah pokok seperti kemiskinan, kebodohan, korupsi, dan sebagainya. Tapi itu malah yang nggak pernah diurusi. Malah yang diributkan tentang shalatnya bagaimana; sebelas rekaat atau berapa. Itu kan bukan masalah yang serius?! Bagaimana membuat Islam sebagai rahmat, bukan malah mendatangkan laknat? Gus Dur : Agama akan menjadi rahmat jika ia datang kepada manusia untuk kepentingan kemanusiaan. Tapi kalau untuk kepentingan manusianya sendiri, dan bukan untuk memenuhi kepentingan kemanusiaan, itu bukan agama namanya. Itu penggunaan agama yang salah. Contohnya, perlunya agama terlibat langsung dalam isu lingkungan hidup. Itu sangat jelas, karena lingkungan hidup sangat dibutuhkan manusia untuk mengatur kehidupan. Isu itu merupakan kebaikan yang menyangkut langsung tentang kemaslahatan hidup. Makanya, di sini kita rumuskan dengan nama keyakinan. Kalau keyakinan itu untuk kemaslahatan semua, berarti itu agama. Tapi kalau tidak, ya namanya kepentingan kelompok. Jadi harus dibedakan antara kepentingan agama secara umum dengan kepentingan kelompok. Sekarang ini agama tampaknya hadir kembali ke ruang publik dalam bentuk partai-partai dan kelompok-kelompok sektarian. Itu makin memperkental identitas kelompok. Bagaimana tanggapan Gus Dur? Gus Dur : Ya, nggak apa-apa. Disebut atau tidak agamanya, sama saja. Yang penting agendanya untuk kepentingan kemanusiaan secara umum. Yang menjadi pokok, untuk kepentingan siapa dia bekerja? Kalau untuk kepentingan kelompok yang bersangkutan, itu namanya bukan agama. Bagi saya, agama itu harus hadir untuk semua golongan. Di Alquran juga ada pengertian mengenai hal ini. Tanda-tanda atau bukti-bukti kehadiran Tuhan, adalah jika yang bersangkutan mengharapkan kerelaan Tuhan, bukan untuk dirinya sendiri. Kalau begitu, ya bukan juga demi mengharap masuk surga. Tapi karena kerelaan. Kemudian untuk kebahagiaan akhirat nanti. Tanda-tanda kebesaran Allah itu ada dimana-mana; ada yang secara lafzi atau kata-kata, dan ada yang secara keadaan. Laqad kaana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah, liman kaana yarjullaha wa yaumil akhir wa dzakarallaha katsaara (Rasulullah telah dijadikan panutan yang baik bagi orang-orang yang berharap (keridaan) Allah dan hari akhir dan mereka yang banyak-banyak mengingat Allah, Red). Itu kata Alquran. Mengapa ada kelompok Islam yang ingin ajaran-ajaran spesifik Islam diatur dalam hukum negara, seperti kewajiban berjilbab dan lain-lain? Gus Dur : Pemikiran seperti itu sebetulnya bersifat defensif. Artinya, mereka takut kalau Islam hilang dari muka bumi. Itu namanya defensif; pake takut-takutan. Sebenarnya, nggak perlu ada rasa ketakutan seperti itu. Mestinya, hanya urusan-urusan kemanusiaan yang perlu kita pegang. Adapun soal caranya, terserah masing-masing saja. Jadi orang Islam nggak perlu takut (Islam lenyap, Red). Coba saja bayangkan: dulu Islam berasal dari komunitas yang sangat kecil. Tapi sekarang, Islam jadi agama dunia. Agama Buddha dulu juga demikian, Kristen juga demikian. Orang Kristen dulu dimakan macan; nggak bisa apa-apa. Sama rajanya diadu dengan tangan kosong, bahkan diadu dengan singa. Toh sekarang agama Kristen jadi agama yang merdeka di mana-mana. Begitu juga dengan Islam. Jadi, tidak usah diambil pusing. Di negara Republik Rakyat Cina (RRC) yang katanya tak bertuhan, agama Konghucu atau Buddha, dalam kenyataannya tetap ada dan berkembang walau secara sembunyi-sembunyi. Mengapa sering terjadi benturan klaim kebenaran antar agama-agama, bahkan dalam satu rumpun agama yang sama? Gus Dur : Karena kita berani-beraninya mengambil alih jabatan Tuhan, fungsinya Tuhan, kerjaannya Tuhan. Emangnya kita siapa, kok berani-beraninya?! Nggak ada yang lebih tinggi dari pada yang lain. Yang lebih tinggi dan lebih besar dari segalanya hanya Tuhan Bagaimana Gus Dur memaknai ajakan berislam secara kaffah atau total? Gus Dur : Islam kaffah itu maksudnya adalah Islam yang memperlakukan manusia sebagai manusia yang utuh. Jadi kalimat udkhulu fis silmi kaffah itu bukan menyangkut ajaran Islamnya, tapi soal masuknya yang kaffah. Artinya, masuk ke sana dalam perdamaian yang total. Kalau dengan kebencian atau apalah, itu nggak total namanya. Ada yang bilang, yang tidak sudi menjalankan hukum-hukum Islam pada level negara, tidak kaffah Islamnya. Mereka dianggap kafir. Pandangan Gus Dur? Gus Dur : Ada hal-hal yang prinsipil dalam Islam, dan tidak semuanya lantas pantas dikafirkan. Alquran juga menyatakan bahwa "pada hari ini telah Kusempurnakan agama kalian, dan telah Kusempurnakan pemberian nikmat-Ku kepada kalian, dan Kujadikan Islam sebagai agama kalian". Nah, kesempurnaan di situ menyangkut hal-hal yang prinsipil. Begitulah pemahamannya. Jangan kita salah paham terus. Ada cerita tentang orang yang suka salah paham, persis seperti jemaah haji Indonesia yang bingung ketika di Mekkah. Soalnya, setiap nyegat bis, kernetnya selalu teriak-teriak: "Haram! Haram..!". Akhirnya, dia tak mau naik, karena takut dibilang haram. Lalu dia nungguin bis sampai sore sampai mendengar yang bilang "Halal! halal!". Kan susah menghadapi orang yang suka salah paham gitu?! Kata "Haram" itu dia pahami sebagai sesuatu yang dilarang agama. Padahal, maksudnya adalah jurusan Masjidil Haram, hehe. Ada kesan umat Islam memusuhi seni rupa. Jangankan menggambar sosok nabi, menggambar makhluk bernyawa saja dikecam. Bagaiman Islam memandang seni rupa, Gus? Gus Dur : Dulu ada KH. Ahmad Mutamakkin dari Pati. Dia dituduh para ulama fikih di daerahnya telah mengamalkan sesuatu yang bertentangan dengan hukum Islam. Kenapa? Dia membiarkan adanya gambar gajah dan ular di tembok masjid. Lalu tuduhan bertambah: dia anti Islam, karena suka menonton wayang kulit lakon Dewa Ruci. Kata yang menuduhnya: orang Islam kok percaya dewa-dewi?! Memangnya kenapa; untuk nonton saja nggak boleh?! Dari sana dia kan bisa mengambil teori-teori yang dia tidak cocok. Untuk itu, kita ini jangan gampang-gampang bereaksi, apalagi menganggap orang lain itu kafir. Bagaimana hubungan Islam dengan kebudayaan lokal Indonesia selama ini, Gus? Gus Dur : Antara agama Buddha dan Islam di Nusantara, banyak sekali persamaan-persamaannya. Di antaranya ketika Islam (di Indonesia, dan yang lebih khusus Islam tradisional), disebarkan lewat tradisi. Di antaranya tradisi syair yang ditempuh Sunan Kalijaga. Tembangnya sampai sekarang masih terkenal, yaitu tembang Lir Ilir. Persamaan lainnya adalah dalam hal penjagaan tradisi. Agama Islam dan Buddha sama-sama mengagungkan tradisi unggah-ungguh antara yang muda dengan yang lebih tua. Dalam hal ini, budaya-budaya timur sangat sinkron dengan kedua agama itu. Tapi permasalahnnya, di level nasional banyak permasalahan yang tidak sepadan antara budaya-budaya timur dalam artian budaya kerakyatan dengan budaya Indonesia di tingkat nasional yang tampak kebarat-baratan. Misalanya masalah aurat. Bagi masyarakat pedasaan, jika berpakaian sudah rapi dengan kerudung, walau menggunakan kerudung yang transparan, itu dianggap sudah menutup aurat. Tetapi di level nasional, ada yang mengatakan itu masih belum mencapai batas maksimal penutupan aurat. Di sini timbul masalah. Sama seperti kasus ciuman. Bagi orang-orang di level nasional, cium pipi itu sudah merupakan hal yang wajar. Tapi bagi masyarakat pedesaan, itu hal yang tidak wajar, karena salaman dengan lawan jenis saja sudah dianggap fitnah. Lalu bagaimana agama menjembatani tradisi-tradisi yang berbeda antara tradisi yang di atas dengan tradisi yang di bawah ini? Gus Dur : Caranya adalah dengan menjamin hak-hak orang untuk melakukan penafsiran. Jangan asal berbeda sedikit dimarahi. Gendeng, apa?! Ya, memang kita nggak bisa memaksakan hal yang lampau dengan yang sekarang, bukan hanya soal yang bawah dengan yang atas. Zamannya mbah saya dulu, pakai sarung adalah harus. Dulu, kaidah NU adalah: man tasyabbaha bi qaumin fahuwa minhum (siapa yang menyerupai sebuah kaum, dia termasuk kaum itu). Kalau pakai celana, berarti orang Barat, dong! Begitu, toh?! Tapi, sekarang kan sudah lain. Semua itu perlu peran agama untuk terus-menerus mendialogkan; mempersoalkan terus tanpa mengganggu undang-undang. Apa kuncinya agar usaha dan doa kita terkabul, Gus? Gus Dur : Kuncinya, ya ikhlas. Kalau nggak terkabul, artinya Anda nggak ikhlas. Simpel saja. Makanya Ibnu Athaa al-Iskandari penulis al- Hikam berkata, idfin wujuudaka fil ardlil khumuul (kuburkan dirimu dalam bumi kekosongan, Red). Maksudnya, kita harus benar-benar kosong supaya tak punya keinginan apa-apa. Susahnya, orang berdoa itu kan banyak pengennya. Ini celakanya. Makanya, kalau kita berdoa, jangan minta apa-apa; terserah Tuhan sajalah. Pokoknya yang terbaik menurut Tuhan saja. Apa gunanya kehendak dan doa jika segalanya sudah ditentukan Tuhan? Gus Dur : Dalam pandangan Islam, manusia boleh menghendaki apa saja, tetapi yang menentukan jawaban "ya" atau "tidak", ya Tuhan. Ungkapan yang dikenal yaitu, "Allahu yuruud, wan yuruud, wallahu fa`allun lima yuruud (Allah berkehendak, manusia juga berkehendak, tetapi hanya Allah yang mewujudkan apa yang Ia kehendaki). Jadi, prinsip berdoa adalah meminta kepada Tuhan supaya Dia mengabulkan. Semoga bermanfaat, sekali lagi Islam

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:09PM  

    Legst du dich mit Türken an , Simdiden Allah rahmet eylesin.s Facebook-Pinnwand
     
    Legst du dich mit Türken an , Simdiden Allah rahmet eylesin.s Facebook-Pinnwand
     
    Sinirlenince herseyii kirip dökmeek istiyorum , sonra vazgeciyorum ... Kim topli...
    http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=362843043859888&id=216850991792428
    Nov 20th 2013, 13:06
     
    Sinirlenince herseyii kirip dökmeek istiyorum , sonra vazgeciyorum ... Kim toplicak lan onlari sonra :D
    Konya'42
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Kv8gzH

     

 nasheed - Social Mention: GUSL KIN CHEEZON SE FARZ HOTA HAI ? PART 2 :- Mas'ala :- agar sone se pahle shahwat thi aur zakar (penis) khada tha ab jaga aur ihtilaam ka asar paya aur mazee hone ka zyada guman hai aur ihtilaam ka yaad nhi to gusl wajib nhi jab tak uske manee hone ka yaqeen na ho jaye aur agar sone se pahle shahwat hi na thi ya thi magar sond se pahle dab chuki thi aur jo nikla use saaf kar chuka tha to manee ke yaqeen ki zaroorat nhi balki manee kd ihtimaal (shaq) se hi gusl wajib ho jayeh yeh mas'ala zyada waaqe hota hai aur log isse bekhabar hain is liye is cheez ka dhyan rakhna bahut zaroori hai, beemari wagairah se behoshi aai ya nashe me behosh hua aur hosh aane ke baad kapde ya badan par mazee mili to wuzoo wajib hoga gusl nhi aur sone ke baad aisa dekha to gusl wajib hai magar usi shart par ki sone se pahle shahwat na thi, kisi ko khawab hua aur manee bahar na nikla tha ki aankh khul gai aur aale (penis) ko pakad liya ki manee bahar na hui fir tezi jati rahi chhorh diya ab nikli to gusl wajib ho gaya, Mas'ala :- namaaz me shahwat thi aur manee utarti maloom hui magar abhi bahar na nikli thi ki namaaz puri ho gai ab nikli to gusl wajib hoga magar namaaz ho gai, Mas'ala : khade baithe ya chalte hue so gya jab aankh khuli to mazee paai aisi surat me gusl wajib hai, Mas'ala : raat ko ihtilaam hua jaga to koi asar na paya to wuzoo karke namaaz pad li ab uske baad manee nikli to gusl wajib ho gaya lekin namaaz ho gai, Mas'ala : aurat ko khawab hua to jab manee farj (farj mean aurat ke peshab ki jagah) ke andar se na nikle to gusl wajib nhi, Mas'ala : mard wa aurat ek chaarpaai par soye aur subah uthne ke baad bistar par manee paai gai aur unmd se har ek ihtilaam ka inkar karta hai to munasib yehi hai ki 2no gusl kar le aur yehi sahi hai, Mas'ala : agar ladka ihtilaam ke sath balig hua to us par gusl wajib hai. [BAHARE SHARI'AT] ALLAH haq farmane me hayaa nhi karta. ¤§¤
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:53AM  

    nasheed - Social Mention
     
     
     
    GUSL KIN CHEEZON SE FARZ HOTA HAI ? PART 2 :- Mas'ala :- agar sone se pahle shahwat thi aur zakar (penis) khada tha ab jaga aur ihtilaam ka asar paya aur mazee hone ka zyada guman hai aur ihtilaam ka yaad nhi to gusl wajib nhi jab tak uske manee hone ka yaqeen na ho jaye aur agar sone se pahle shahwat hi na thi ya thi magar sond se pahle dab chuki thi aur jo nikla use saaf kar chuka tha to manee ke yaqeen ki zaroorat nhi balki manee kd ihtimaal (shaq) se hi gusl wajib ho jayeh yeh mas'ala zyada waaqe hota hai aur log isse bekhabar hain is liye is cheez ka dhyan rakhna bahut zaroori hai, beemari wagairah se behoshi aai ya nashe me behosh hua aur hosh aane ke baad kapde ya badan par mazee mili to wuzoo wajib hoga gusl nhi aur sone ke baad aisa dekha to gusl wajib hai magar usi shart par ki sone se pahle shahwat na thi, kisi ko khawab hua aur manee bahar na nikla tha ki aankh khul gai aur aale (penis) ko pakad liya ki manee bahar na hui fir tezi jati rahi chhorh diya ab nikli to gusl wajib ho gaya, Mas'ala :- namaaz me shahwat thi aur manee utarti maloom hui magar abhi bahar na nikli thi ki namaaz puri ho gai ab nikli to gusl wajib hoga magar namaaz ho gai, Mas'ala : khade baithe ya chalte hue so gya jab aankh khuli to mazee paai aisi surat me gusl wajib hai, Mas'ala : raat ko ihtilaam hua jaga to koi asar na paya to wuzoo karke namaaz pad li ab uske baad manee nikli to gusl wajib ho gaya lekin namaaz ho gai, Mas'ala : aurat ko khawab hua to jab manee farj (farj mean aurat ke peshab ki jagah) ke andar se na nikle to gusl wajib nhi, Mas'ala : mard wa aurat ek chaarpaai par soye aur subah uthne ke baad bistar par manee paai gai aur unmd se har ek ihtilaam ka inkar karta hai to munasib yehi hai ki 2no gusl kar le aur yehi sahi hai, Mas'ala : agar ladka ihtilaam ke sath balig hua to us par gusl wajib hai. [BAHARE SHARI'AT] ALLAH haq farmane me hayaa nhi karta. ¤§¤
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006516771069&v=wall&story_fbid=1448897342004144
    Nov 20th 2013, 08:08
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/7ZFKsF

     

 Abu Bilal - Social Mention: CINTA SAIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH KEPADA FATIMAH RA .... Kisah Ali كرم الله وجهه menanti Fatimah رضي الله عنها Dipendamkan di dalam hatinya, yang tidak diceritakan kepada sesiapa tentang perasaan hatinya. Tertarik dirinya seorang gadis, yang punya peribadi tinggi, paras yang cantik, kecekalan yang kuat, apatah lagi ibadahnya, hasil didikan ayahnya yang dicintai oleh umat manusia, yakni Rasulullah s.a.w. Itulah Fatimah Az-Zahrah, puteri kesayangan Nabi Muhammad, serikandi berperibadi mulia. Dia sedar, dirinya tidak punya apa-apa, untuk meminang puteri Rasulullah. Hanya usaha dengan bekerja supaya dapat merealisasikan cintanya. Itulah Ali, sepupu baginda sendiri. Sehingga beliau tersentap, mendengar perkhabaran bahawa sahabat mulia nabi, Abu Bakr As-Siddiq, melamar Fatimah. "Allah mengujiku rupanya", begitu batin Ali. Ia merasa diuji kerana merasa apalah dia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin dia bukan kerabat dekat Nabi seperti Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya. Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berdakwah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam kerana sentuhan Abu Bakr; Utsman, Abdurrahman ibn Auf, Thalhah, Zubair, Sa'ad ibn Abi Waqqash, Mush'ab. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti Ali. Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, Abdullah ibn Mas'ud. Dan siapa budak yang dibebaskan Ali? Dari segi kewangan, Abu Bakr sang saudagar, insyaAllah lebih bisa membahagiakan Fatimah. Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. "Inilah persaudaraan dan cinta", gumam Ali. "Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas cintaku." Namun, sinar masih ada buatnya. Perkhabaran diterima bahawa pinangan Abu Bakr ditolak baik oleh Nabi. Ini menaikkan semangat beliau untuk berusaha mempersiapkan diri. Tapi, ujian itu bukan setakat disitu, kali ini perkhabaran lain diterima olehnya. Umar Al-Khattab, seorang sahabat gagah perkasa, menggerunkan musuh islam, dan dia pula cuba meminang Fatimah. Seorang lelaki yang terang-terangan mengisytiharkan keislamannya, yang nyata membuatkan muslimin dan muslimat ketika itu yang dilanda ketakutan oleh tentangan kafir Quraisy mula berani mendongak muka, seorang lelaki yang membuatkan syaitan berlari ketakutan. Ya, Al-Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebatilan itu juga datang melamar Fatimah. Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, "Aku datang bersama Abu Bakr dan Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan Umar". Betapa tinggi kedudukannya disisi Rasul, disisi ayah Fatimah. Ali redha kerana dia tahu Umar lagi layak darinya. Tetapi, sekali lagi peluang terbuka, tatkala perkhabaran diterimanya, bahawa pinangan Umar juga ditolak. Bagaimanakah sebenarnya menantu pilihan Nabi, sedangkan dua sahabat baginda turut ditolak peminangannya? Pada suatu hari Abu Bakr As-Siddiq r.a, Umar Ibnu Khattab r.a dan Sa'ad bin Mu'adz bersama-sama Rasul Allah s.a.w duduk dalam masjid. Pada kesempatan itu diperbincangkan antara lain persoalan puteri Rasul Allah s.a.w. Saat itu baginda bertanya kepada Abu Bakr As-Siddiq r.a: "Apakah engkau bersedia menyampaikan persoalan Fatimah itu kepada Ali bin Abi Thalib?" Abu Bakar As-Siddiq menyatakan kesediaanya. Ia beranjak untuk menghubungi Ali r.a. Sewaktu Ali r.a melihat datangnya Abu Bakar As-Siddiq r.a dgn tergopoh-gopoh dan terperanjat ia menyambutnya kemudian bertanya: "Anda datang membawa berita apa?" Setelah duduk beristirehat sejenak, Abu Bakar As-Siddiq r.a segera menjelaskan persoalannya: "Hai Ali engkau adalah orang pertama yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta mempunyai keutamaan lebih dibanding dengan orang lain. Semua sifat utama ada pada dirimu. Demikian pula engkau adalah kerabat Rasul Allah s.a.w. Beberapa orang sahabat terkemuka telah menyampaikan lamaran kepada baginda untuk mempersunting puteri beliau. Lamaran itu telah beliau semua tolak. Beliau mengemukakan bahawa persoalan puterinya diserahkan kepada Allah s.w.t. Akan tetapi hai Ali apa sebab hingga sekarang engkau belum pernah menyebut-nyebut puteri beliau itu dan mengapa engkau tidak melamar untuk dirimu sendiri? Kuharap semoga Allah dan RasulNya akan menahan puteri itu untukmu." Mendengar perkataan Abu Bakr r.a mata Saidina Ali r.a berlinang air mata. Menanggapi kata-kata itu, Ali r.a. berkata: "Hai Abu Bakr, anda telah membuatkan hatiku bergoncang yang semulanya tenang. Anda telah mengingatkan sesuatu yang sudah kulupakan. Demi Allah aku memang menghendaki Fatimah tetapi yang menjadi penghalang satu-satunya bagiku ialah kerana aku tidak mempunyai apa-apa." Abu Bakr r.a terharu mendengar jawapan Ali itu. Untuk membesarkan dan menguatkan hati Ali r.a, Abu Bakar r.a berkata: "Hai Ali, janganlah engkau berkata seperti itu. Bagi Allah dan RasulNya dunia dan seisinya ini hanyalah ibarat debu bertaburan belaka!" Setelah berlangsung dialog seperlunya Abu Bakar r.a berhasil mendorong keberanian Ali r.a untuk melamar puteri Rasul Allah s.a.w. Beberapa waktu kemudian Sayyidina Ali r.a. datang menghadap Rasul Allah s.a.w yg ketika itu sedang berada di tempat kediaman Ummu Salamah. Mendengar pintu diketuk orang, Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah s.a.w: "Siapakah yg mengetuk pintu?" Rasul Allah s.a.w menjawab: "Bangunlah dan bukakan pintu baginya. Dia orang yang dicintai Allah dan RasulNya dan ia pun mencintai Allah dan RasulNya!" Jawapan Nabi Muhammad s.a.w itu belum memuaskan Ummu Salamah r.ha. Ia bertanya lagi: "Ya tetapi siapakah dia itu?" "Dia saudaraku orang kesayanganku!" jawab Nabi Muhammad s.a.w. Tercantum dalam banyak riwayat bahawa Ummu Salamah di kemudian hari mengisahkan pengalamannya sendiri mengenai kunjungan Saidina Ali r.a kepada Nabi Muhammad s.a.w itu: "Aku berdiri cepat-cepat menuju ke pintu sampai kakiku terantuk-antuk. Setelah pintu kubuka ternyata orang yang datang itu ialah Ali bin Abi Talib. Aku lalu kembali ke tempat semula. Ia masuk kemudian mengucapkan salam dan dijawab oleh Rasul Allah s.a.w. Ia dipersilakan duduk di depan beliau. Ali bin Abi Talib menundukkan kepala seolah-olah mempunyai maksud tetapi malu hendak mengutarakannya. Rasul Allah s.a.w mendahului berkata: "Hai Ali nampaknya engkau mempunyai suatu keperluan. Katakanlah apa yang ada dalam fikiranmu. Apa saja yang engkau perlukan akan kau peroleh dariku!" Mendengar kata-kata Rasul Allah s.a.w yang demikian itu lahirlah keberanian Ali bin Abi Talib untuk berkata: "Maafkanlah ya Rasul Allah. Anda tentu ingat bahawa anda telah mengambil aku dari pakcikmu Abu Talib dan makcikmu Fatimah binti Asad di kala aku masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa. Sesungguhnya Allah telah memberi hidayat kepadaku melalui anda juga. Dan anda ya Rasul Allah adalah tempat aku bernaung dan anda jugalah yang menjadi wasilahku di dunia dan akhirat. Setelah Allah membesarkan diriku dan sekarang menjadi dewasa aku ingin berumah tangga; hidup bersama seorang isteri. Sekarang aku datang menghadap untuk melamar puteri anda Fatimah. Ya Rasul Allah apakah anda berkenan menyetujui dan menikahkan diriku dengan Fatimah?" Ummu Salamah melanjutkan kisahnya: "Saat itu kulihat wajah Rasul Allah nampak berseri-seri. Sambil tersenyum beliau berkata kepada Ali bin Abi Talib: "Hai Ali apakah engkau mempunyai suatu bekal mas kahwin?" Jawab Ali bin Abi Talib dengan terus terang. "Demi Allah, anda sendiri mengetahui bagaimana keadaanku tak ada sesuatu tentang diriku yang tidak anda ketahui. Aku tidak mempunyai apa-apa selain sebuah baju besi, sebilah pedang dan seekor unta." Rasul Allah s.a.w menanggapi jawapan Ali bin Abi Talib: "Tentang pedangmu itu engkau tetap memerlukannya untuk perjuangan di jalan Allah. Dan untamu itu engkau juga perlu buat keperluan mengambil air bagi keluargamu dan juga engkau memerlukannya dalam perjalanan jauh. Oleh kerana itu aku hendak menikahkan engkau hanya atas dasar mas kahwin sebuah baju besi saja. Aku puas menerima barang itu dari tanganmu. Hai Ali engkau wajib bergembira sebab Allah 'Azza Wajalla sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di langit sebelum aku menikahkan engkau di bumi!" Demikian riwayat yang diceritakan Ummu Salamah r.ha. Setelah segala-galanya siap dengan perasaan puas dan hati gembira dengan disaksikan oleh para sahabat, Rasul Allah s.a.w mengucapkan kata-kata ijab kabul pernikahan puterinya: "Bahwasanya Allah s.w.t memerintahkan aku supaya menikahkan engkau Fatimah atas dasar mas kahwin 400 dirham. Mudah-mudahan engkau dapat menerima hal itu." "Ya Rasul Allah, itu ku terima dgn baik" jawab Ali bin Abi Talib r.a dalam pernikahan itu. Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Puteri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan, bahawa suatu hari, Fatimah berkata kepada Ali: "Maafkan aku, kerana sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda". Ali terkejut dan berkata: "Jikalau begitu, mengapa engkau mahu menikah denganku? Dan siapakah pemuda itu?" Sambil tersenyum Fatimah berkata: "Ya, kerana pemuda itu adalah dirimu"
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:48AM  

    Abu Bilal - Social Mention
     
     
     
    CINTA SAIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH KEPADA FATIMAH RA .... Kisah Ali كرم الله وجهه menanti Fatimah رضي الله عنها Dipendamkan di dalam hatinya, yang tidak diceritakan kepada sesiapa tentang perasaan hatinya. Tertarik dirinya seorang gadis, yang punya peribadi tinggi, paras yang cantik, kecekalan yang kuat, apatah lagi ibadahnya, hasil didikan ayahnya yang dicintai oleh umat manusia, yakni Rasulullah s.a.w. Itulah Fatimah Az-Zahrah, puteri kesayangan Nabi Muhammad, serikandi berperibadi mulia. Dia sedar, dirinya tidak punya apa-apa, untuk meminang puteri Rasulullah. Hanya usaha dengan bekerja supaya dapat merealisasikan cintanya. Itulah Ali, sepupu baginda sendiri. Sehingga beliau tersentap, mendengar perkhabaran bahawa sahabat mulia nabi, Abu Bakr As-Siddiq, melamar Fatimah. "Allah mengujiku rupanya", begitu batin Ali. Ia merasa diuji kerana merasa apalah dia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin dia bukan kerabat dekat Nabi seperti Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya. Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berdakwah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam kerana sentuhan Abu Bakr; Utsman, Abdurrahman ibn Auf, Thalhah, Zubair, Sa'ad ibn Abi Waqqash, Mush'ab. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti Ali. Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, Abdullah ibn Mas'ud. Dan siapa budak yang dibebaskan Ali? Dari segi kewangan, Abu Bakr sang saudagar, insyaAllah lebih bisa membahagiakan Fatimah. Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. "Inilah persaudaraan dan cinta", gumam Ali. "Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas cintaku." Namun, sinar masih ada buatnya. Perkhabaran diterima bahawa pinangan Abu Bakr ditolak baik oleh Nabi. Ini menaikkan semangat beliau untuk berusaha mempersiapkan diri. Tapi, ujian itu bukan setakat disitu, kali ini perkhabaran lain diterima olehnya. Umar Al-Khattab, seorang sahabat gagah perkasa, menggerunkan musuh islam, dan dia pula cuba meminang Fatimah. Seorang lelaki yang terang-terangan mengisytiharkan keislamannya, yang nyata membuatkan muslimin dan muslimat ketika itu yang dilanda ketakutan oleh tentangan kafir Quraisy mula berani mendongak muka, seorang lelaki yang membuatkan syaitan berlari ketakutan. Ya, Al-Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebatilan itu juga datang melamar Fatimah. Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, "Aku datang bersama Abu Bakr dan Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan Umar". Betapa tinggi kedudukannya disisi Rasul, disisi ayah Fatimah. Ali redha kerana dia tahu Umar lagi layak darinya. Tetapi, sekali lagi peluang terbuka, tatkala perkhabaran diterimanya, bahawa pinangan Umar juga ditolak. Bagaimanakah sebenarnya menantu pilihan Nabi, sedangkan dua sahabat baginda turut ditolak peminangannya? Pada suatu hari Abu Bakr As-Siddiq r.a, Umar Ibnu Khattab r.a dan Sa'ad bin Mu'adz bersama-sama Rasul Allah s.a.w duduk dalam masjid. Pada kesempatan itu diperbincangkan antara lain persoalan puteri Rasul Allah s.a.w. Saat itu baginda bertanya kepada Abu Bakr As-Siddiq r.a: "Apakah engkau bersedia menyampaikan persoalan Fatimah itu kepada Ali bin Abi Thalib?" Abu Bakar As-Siddiq menyatakan kesediaanya. Ia beranjak untuk menghubungi Ali r.a. Sewaktu Ali r.a melihat datangnya Abu Bakar As-Siddiq r.a dgn tergopoh-gopoh dan terperanjat ia menyambutnya kemudian bertanya: "Anda datang membawa berita apa?" Setelah duduk beristirehat sejenak, Abu Bakar As-Siddiq r.a segera menjelaskan persoalannya: "Hai Ali engkau adalah orang pertama yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta mempunyai keutamaan lebih dibanding dengan orang lain. Semua sifat utama ada pada dirimu. Demikian pula engkau adalah kerabat Rasul Allah s.a.w. Beberapa orang sahabat terkemuka telah menyampaikan lamaran kepada baginda untuk mempersunting puteri beliau. Lamaran itu telah beliau semua tolak. Beliau mengemukakan bahawa persoalan puterinya diserahkan kepada Allah s.w.t. Akan tetapi hai Ali apa sebab hingga sekarang engkau belum pernah menyebut-nyebut puteri beliau itu dan mengapa engkau tidak melamar untuk dirimu sendiri? Kuharap semoga Allah dan RasulNya akan menahan puteri itu untukmu." Mendengar perkataan Abu Bakr r.a mata Saidina Ali r.a berlinang air mata. Menanggapi kata-kata itu, Ali r.a. berkata: "Hai Abu Bakr, anda telah membuatkan hatiku bergoncang yang semulanya tenang. Anda telah mengingatkan sesuatu yang sudah kulupakan. Demi Allah aku memang menghendaki Fatimah tetapi yang menjadi penghalang satu-satunya bagiku ialah kerana aku tidak mempunyai apa-apa." Abu Bakr r.a terharu mendengar jawapan Ali itu. Untuk membesarkan dan menguatkan hati Ali r.a, Abu Bakar r.a berkata: "Hai Ali, janganlah engkau berkata seperti itu. Bagi Allah dan RasulNya dunia dan seisinya ini hanyalah ibarat debu bertaburan belaka!" Setelah berlangsung dialog seperlunya Abu Bakar r.a berhasil mendorong keberanian Ali r.a untuk melamar puteri Rasul Allah s.a.w. Beberapa waktu kemudian Sayyidina Ali r.a. datang menghadap Rasul Allah s.a.w yg ketika itu sedang berada di tempat kediaman Ummu Salamah. Mendengar pintu diketuk orang, Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah s.a.w: "Siapakah yg mengetuk pintu?" Rasul Allah s.a.w menjawab: "Bangunlah dan bukakan pintu baginya. Dia orang yang dicintai Allah dan RasulNya dan ia pun mencintai Allah dan RasulNya!" Jawapan Nabi Muhammad s.a.w itu belum memuaskan Ummu Salamah r.ha. Ia bertanya lagi: "Ya tetapi siapakah dia itu?" "Dia saudaraku orang kesayanganku!" jawab Nabi Muhammad s.a.w. Tercantum dalam banyak riwayat bahawa Ummu Salamah di kemudian hari mengisahkan pengalamannya sendiri mengenai kunjungan Saidina Ali r.a kepada Nabi Muhammad s.a.w itu: "Aku berdiri cepat-cepat menuju ke pintu sampai kakiku terantuk-antuk. Setelah pintu kubuka ternyata orang yang datang itu ialah Ali bin Abi Talib. Aku lalu kembali ke tempat semula. Ia masuk kemudian mengucapkan salam dan dijawab oleh Rasul Allah s.a.w. Ia dipersilakan duduk di depan beliau. Ali bin Abi Talib menundukkan kepala seolah-olah mempunyai maksud tetapi malu hendak mengutarakannya. Rasul Allah s.a.w mendahului berkata: "Hai Ali nampaknya engkau mempunyai suatu keperluan. Katakanlah apa yang ada dalam fikiranmu. Apa saja yang engkau perlukan akan kau peroleh dariku!" Mendengar kata-kata Rasul Allah s.a.w yang demikian itu lahirlah keberanian Ali bin Abi Talib untuk berkata: "Maafkanlah ya Rasul Allah. Anda tentu ingat bahawa anda telah mengambil aku dari pakcikmu Abu Talib dan makcikmu Fatimah binti Asad di kala aku masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa. Sesungguhnya Allah telah memberi hidayat kepadaku melalui anda juga. Dan anda ya Rasul Allah adalah tempat aku bernaung dan anda jugalah yang menjadi wasilahku di dunia dan akhirat. Setelah Allah membesarkan diriku dan sekarang menjadi dewasa aku ingin berumah tangga; hidup bersama seorang isteri. Sekarang aku datang menghadap untuk melamar puteri anda Fatimah. Ya Rasul Allah apakah anda berkenan menyetujui dan menikahkan diriku dengan Fatimah?" Ummu Salamah melanjutkan kisahnya: "Saat itu kulihat wajah Rasul Allah nampak berseri-seri. Sambil tersenyum beliau berkata kepada Ali bin Abi Talib: "Hai Ali apakah engkau mempunyai suatu bekal mas kahwin?" Jawab Ali bin Abi Talib dengan terus terang. "Demi Allah, anda sendiri mengetahui bagaimana keadaanku tak ada sesuatu tentang diriku yang tidak anda ketahui. Aku tidak mempunyai apa-apa selain sebuah baju besi, sebilah pedang dan seekor unta." Rasul Allah s.a.w menanggapi jawapan Ali bin Abi Talib: "Tentang pedangmu itu engkau tetap memerlukannya untuk perjuangan di jalan Allah. Dan untamu itu engkau juga perlu buat keperluan mengambil air bagi keluargamu dan juga engkau memerlukannya dalam perjalanan jauh. Oleh kerana itu aku hendak menikahkan engkau hanya atas dasar mas kahwin sebuah baju besi saja. Aku puas menerima barang itu dari tanganmu. Hai Ali engkau wajib bergembira sebab Allah 'Azza Wajalla sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di langit sebelum aku menikahkan engkau di bumi!" Demikian riwayat yang diceritakan Ummu Salamah r.ha. Setelah segala-galanya siap dengan perasaan puas dan hati gembira dengan disaksikan oleh para sahabat, Rasul Allah s.a.w mengucapkan kata-kata ijab kabul pernikahan puterinya: "Bahwasanya Allah s.w.t memerintahkan aku supaya menikahkan engkau Fatimah atas dasar mas kahwin 400 dirham. Mudah-mudahan engkau dapat menerima hal itu." "Ya Rasul Allah, itu ku terima dgn baik" jawab Ali bin Abi Talib r.a dalam pernikahan itu. Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Puteri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan, bahawa suatu hari, Fatimah berkata kepada Ali: "Maafkan aku, kerana sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda". Ali terkejut dan berkata: "Jikalau begitu, mengapa engkau mahu menikah denganku? Dan siapakah pemuda itu?" Sambil tersenyum Fatimah berkata: "Ya, kerana pemuda itu adalah dirimu"
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001553418243&v=wall&story_fbid=610909922304116
    Nov 20th 2013, 08:46
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/r50W0Z

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:48AM  

    helfen in not - Social Mention
     
     
     
    Liebe Facebook-Nutzer, ich muss minen Mitsubishi Cold BJ 1994 so SCHNELL es geht verkaufen. Da ich zwar jemanden habe der ihn unterstellen kann, aber es nicht einsieht mir zu helfen. Er alt sich lieber in der Sonne und lässt eine Mutter in Not hängen. Also sollte jemand wissen, der mir helfen kann oder den Wagen kaufen möchte der soll sich bitte bei mir melden. BITTE HELFT MIR!!!
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000165736232&v=wall&story_fbid=757177634297754
    Nov 20th 2013, 08:27
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/qm62CB

     

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine E-Mail an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out