Information

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

 khilafah - Social Mention: LAGI, KELOMPOK JAYISUL "ISLAM" LARI DARI DAHYSATNYA PERTEMPURAN QALAMOUN SURIAH (Reportase Islam) - Setelah sebelumnya beberapa waktu lalu Jaisyul Islam lari dari pertempuran Safiroh, Aleppo yang berujung pada jatuhnya kota tersebut ke tangan Rezim Assad, kini hal serupa kembali mereka lakukan di pertempuran Qalamoun. Lapor para Aktivis Media Suriah pada Selasa (19/11/2013). Jaiysul Islam lari ketika pertempuran sedang memanas di desa Qara, wilayah Qalamoun. Berakibat pada jatuhnya desa tersebut ke tangan Rezim Assad, dan 20 Mujahidin ISIS gugur syahid. "Jaisyul Islam tiba-tiba saja mundur dari pertempuran tanpa berkoordinasi dengan kelompok Mujahidin lain, berakibat terbunuhnya 20 orang Mujahid ISIS," kata salah seorang Aktivis Media Jihadi, Shami Witness. Kabarnya, komandan ISIS meminta komandan Jaisyul Islam yang memerintahkan penarikan mundur itu untuk bertanggung jawab, tapi tak ada tanggapan. Yang lebih memprihatinkan, Jubir Jaiyusl Islam berdusta bahwa tidka ada pertempuran di Qalamoun. Dan mengherankannya, hal tersebut ia sampaikan pada media pro Syiah Hezbolllah di Lebanon, Al Akhbar. Semua informasi-informasi tersebut bersumber dari akun-akun Twitter Mujahidin Jabhat al Nusrah. Ketika Jaisyul Islam lari dari front, hanya tertinggal Jabhat al Nusrah dan ISIS yang masih berjuang mempertahankan Qara. Mundurnya Jaiysul Islam ini, kontan menjadi hujatan ramai-ramai para aktivis media Suriah, bagi mereka yang pro Jihadi maupun Netral. Dalam wawancara dengan stasiun TV Aljazeera, salah seorang aktivis media lokal Qalamoun, Khubayb Ammar mencerca Jaisyul Islam yang mengakibatkan Desa Qara jatuh ke tangan rezim. Jejaring sosial twitter juga banyak di banjiri dengan hujatan keras dari akun-akun Jihadis. Salah satu akun mujahid Jabhat al Nusrah berbicara tentang bagaimana Jaisyul Islam memiliki gudang senjata yang banyak, tapi tak bergeming dan tak memiliki manfaat di medan tempur. Jaisyul Islam memiliki banyak Tank canggih dan modern, bahkan dalam sebuah video mereka menyatakan memiliki pesawat tempur. Tak mengherankan karena mereka didanai oleh rezim Saudi dengan uang yang sangat banyak. Track recordnya yang buruk di medan tempur dan sumber keuangannya dari Saudi yang merupakan sekutu dekat Amerika menjadikannya sebagai kelompok yang bermasalah. Banyak aktivis dan penduduk Suriah yang mempertanyakan keseriusannya untuk berjuang. Mereka mencurigai Jaisyul Islam dibuat untuk menghalang-halangi tegaknya Khilafah Islam. Tak sedikit orang yang memplesetkan nama Jaisyul Islam dengan sebutan "Jaisyul Saud Fii Suriyya". Wallahu a'lam sumber : shoutussalam.com (Reportase Islam) -
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:41AM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    LAGI, KELOMPOK JAYISUL "ISLAM" LARI DARI DAHYSATNYA PERTEMPURAN QALAMOUN SURIAH (Reportase Islam) - Setelah sebelumnya beberapa waktu lalu Jaisyul Islam lari dari pertempuran Safiroh, Aleppo yang berujung pada jatuhnya kota tersebut ke tangan Rezim Assad, kini hal serupa kembali mereka lakukan di pertempuran Qalamoun. Lapor para Aktivis Media Suriah pada Selasa (19/11/2013). Jaiysul Islam lari ketika pertempuran sedang memanas di desa Qara, wilayah Qalamoun. Berakibat pada jatuhnya desa tersebut ke tangan Rezim Assad, dan 20 Mujahidin ISIS gugur syahid. "Jaisyul Islam tiba-tiba saja mundur dari pertempuran tanpa berkoordinasi dengan kelompok Mujahidin lain, berakibat terbunuhnya 20 orang Mujahid ISIS," kata salah seorang Aktivis Media Jihadi, Shami Witness. Kabarnya, komandan ISIS meminta komandan Jaisyul Islam yang memerintahkan penarikan mundur itu untuk bertanggung jawab, tapi tak ada tanggapan. Yang lebih memprihatinkan, Jubir Jaiyusl Islam berdusta bahwa tidka ada pertempuran di Qalamoun. Dan mengherankannya, hal tersebut ia sampaikan pada media pro Syiah Hezbolllah di Lebanon, Al Akhbar. Semua informasi-informasi tersebut bersumber dari akun-akun Twitter Mujahidin Jabhat al Nusrah. Ketika Jaisyul Islam lari dari front, hanya tertinggal Jabhat al Nusrah dan ISIS yang masih berjuang mempertahankan Qara. Mundurnya Jaiysul Islam ini, kontan menjadi hujatan ramai-ramai para aktivis media Suriah, bagi mereka yang pro Jihadi maupun Netral. Dalam wawancara dengan stasiun TV Aljazeera, salah seorang aktivis media lokal Qalamoun, Khubayb Ammar mencerca Jaisyul Islam yang mengakibatkan Desa Qara jatuh ke tangan rezim. Jejaring sosial twitter juga banyak di banjiri dengan hujatan keras dari akun-akun Jihadis. Salah satu akun mujahid Jabhat al Nusrah berbicara tentang bagaimana Jaisyul Islam memiliki gudang senjata yang banyak, tapi tak bergeming dan tak memiliki manfaat di medan tempur. Jaisyul Islam memiliki banyak Tank canggih dan modern, bahkan dalam sebuah video mereka menyatakan memiliki pesawat tempur. Tak mengherankan karena mereka didanai oleh rezim Saudi dengan uang yang sangat banyak. Track recordnya yang buruk di medan tempur dan sumber keuangannya dari Saudi yang merupakan sekutu dekat Amerika menjadikannya sebagai kelompok yang bermasalah. Banyak aktivis dan penduduk Suriah yang mempertanyakan keseriusannya untuk berjuang. Mereka mencurigai Jaisyul Islam dibuat untuk menghalang-halangi tegaknya Khilafah Islam. Tak sedikit orang yang memplesetkan nama Jaisyul Islam dengan sebutan "Jaisyul Saud Fii Suriyya". Wallahu a'lam sumber : shoutussalam.com (Reportase Islam) -
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=154195118116753&v=wall&story_fbid=185009198368678
    Nov 20th 2013, 07:48
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:48PM  

    allahuakbar - Social Mention
     
     
     
    Subhanallah, semua ibu bapa mengimpikan dan mengharap yang terbaik buat anak-anaknya. Amat bertuah rasanya seandainya dikurniakan anak solleh seperti Allahyarham Ahmad Ammar. Setiap anak soleh pasti di lahirkan dari insan yang bertakwa. Rahsia ibu Allahhyarham "Ku nawaitukan anak ku ini untuk ALlah dan RasulNYA...." Ya Allah, jadikanlah zuriatku antara hambamu yang beriman dan bertakwa. Ku nawaitukan anakku ini padamu Allah dan RasulNya. Allahuakbar Al-Fatihah
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=829052435&v=wall&story_fbid=10152015904612436
    Nov 20th 2013, 13:47
     
    This is the English version of the video that capture the life of Sehidimiz Ahmad Ammar who had passed away in an accident in Istanbul, Turkey on 2 November ...
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l

     

 islam fatwa - Social Mention: Assalamu'alaikum.. Bismillah, Warna darah haid ada 5 : 1. Merah 2. Kuning 3. Coklat 4. Hitam 5. Keruh Cara tau bagi wanita yang udah suci dari haid.. -Ambil kapas masukkan dalam faraj, kalau masih ada warna darah spt yg di atas, bermakna bahwa ukhty sayang belomlah suci lagi.. Kalau sudah tidak ada lagi muncul yg seperti diatas, misal lendir putih atau tak ada warna, ukhti sayang dah harus mandi wajib yaa.. Dalam kitab Shahih-nya, Imam Bukhari membuat satu bab khusus masalah ini, dengan judul: Iqbal Al-Mahidh wa Idbarihi (Bab tentang Datang dan berhentinya haid). Dalam bab tersebut, beliau membawakan atsar: Bahwa dulu para wanita menemui Aisyah radhiyallahu 'anha dengan membawa tas kecil berisi kapas yang ada shufrah (cairan kekuningan). Kemudian Aisyah mengatakan: "Jangan kalian terburu-buru, sampai kalian melihat al-Qasshah al-Baidha'." Bukhari mengatakan: "Maksud Aisyah adalah (jangan buru-buru merasa telah) suci dari haid." ( Shahih Bukhari , 1:71). Terdapat beberapa pendapat ulama tentang makna al-Qasshah al-Baidha' pada keterangan Aisyah di atas: Pertama, al-Qasshah al-Baidha' adalah kapasnya masih utuh putih sebagaimana serpihan batu bata putih. Sehingga maksud perkataan Aisyah adalah jangan kamu terburu-buru menganggap sudah suci sampai kamu melihat kapas yang dimasukkan ke farji itu bersih (tetap putih) tidak ada bekas darahnya dengan berbagai macam warnanya. Penafsiran ini diberikan Ibnu Rajab dan beberapa ulama lainnya. Kedua, al-Qasshah al-Baidha' adalah cairan putih yang keluar sebagai tanda berhentinya haid. Tafsir kedua ini merupakan tafsir Imam Malik, az-Zaila'i, dan beberapa ulama lainnya. Sehingga maksud Aisyah adalah bahwasanya tanda sucinya haid itu dengan keluarnya cairan putih. ( Mausu'ah Kuwaitiyah 2:12197 dan Syarh Shahih al-Bukhari Ibn Rajab 2:126). Kesimpulan yang lebih tepat dalam hal ini bahwa makna al-Qasshah al-Baidha' memuat dua makna di atas. Karena tidak semua wanita memiliki tabiat yang sama ketika haid. Bagi wanita yang memiliki kebiasaan mengalami keputihan paska haid, maka berhentinya haid ditandai dengan keluarnya cairan itu. Sementara bagi wanita yang tidak mengalami keputihan pasca haid maka indikator berhentinya haid adalah kepastian tidak ada lagi cairan yang keluar. Sehingga ketika dibersihkan dengan kapas maka kapas itu masih putih seperti semula. (Fatwa Islam , no. 5595) Keluar Cairan Setelah Suci Jika setelah datang tanda suci, dengan salah satu indikator di atas, kemudian muncul cairan keruh atau kekuningan, atau kecoklatan sehari sesudah suci (mandi wajib) atau hari berikutnya, maka tidak dihitung sebagai haid . Sehingga tetap berkewajiban shalat, puasa, sebagaimana layaknya wanita suci. Ini berdasarkan keterangan Ummu Athiyah radhiyallahu 'anha , beliau mengatakan: Kami tidak menganggap cairan keruh atau kekuningan setelah suci sebagai bagian dari haid. (HR. Abu Daud 307 dan dishahihkan al-Albani). Kesimpulan Cairan keruh atau kekuningan yang bersambung dengan haid, dihitung sebagai haid. Dan baru dikatakan haid berhenti jika keluar cairan putih atau tidak keluar cairan apapun. Cairan keruh atau kekuningan yang muncul setelah haid berhenti, baik dengan keluarnya keputihan atau sudah tidak lagi keluar cairan. Allahu a'lam Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Note : (-,-) Hal ini terkait dengan ibadah.. so jgn dibuat canda, ye akang. post ini apakah tak sesuai untuk tontonan Ikhwan ?? (=.. dia pon harus tau.. Dan mereka PERLU tahu. perlu untuk mengingatkan istrinya kelak..
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:50AM  

    islam fatwa - Social Mention
     
     
     
    Assalamu'alaikum.. Bismillah, Warna darah haid ada 5 : 1. Merah 2. Kuning 3. Coklat 4. Hitam 5. Keruh Cara tau bagi wanita yang udah suci dari haid.. -Ambil kapas masukkan dalam faraj, kalau masih ada warna darah spt yg di atas, bermakna bahwa ukhty sayang belomlah suci lagi.. Kalau sudah tidak ada lagi muncul yg seperti diatas, misal lendir putih atau tak ada warna, ukhti sayang dah harus mandi wajib yaa.. Dalam kitab Shahih-nya, Imam Bukhari membuat satu bab khusus masalah ini, dengan judul: Iqbal Al-Mahidh wa Idbarihi (Bab tentang Datang dan berhentinya haid). Dalam bab tersebut, beliau membawakan atsar: Bahwa dulu para wanita menemui Aisyah radhiyallahu 'anha dengan membawa tas kecil berisi kapas yang ada shufrah (cairan kekuningan). Kemudian Aisyah mengatakan: "Jangan kalian terburu-buru, sampai kalian melihat al-Qasshah al-Baidha'." Bukhari mengatakan: "Maksud Aisyah adalah (jangan buru-buru merasa telah) suci dari haid." ( Shahih Bukhari , 1:71). Terdapat beberapa pendapat ulama tentang makna al-Qasshah al-Baidha' pada keterangan Aisyah di atas: Pertama, al-Qasshah al-Baidha' adalah kapasnya masih utuh putih sebagaimana serpihan batu bata putih. Sehingga maksud perkataan Aisyah adalah jangan kamu terburu-buru menganggap sudah suci sampai kamu melihat kapas yang dimasukkan ke farji itu bersih (tetap putih) tidak ada bekas darahnya dengan berbagai macam warnanya. Penafsiran ini diberikan Ibnu Rajab dan beberapa ulama lainnya. Kedua, al-Qasshah al-Baidha' adalah cairan putih yang keluar sebagai tanda berhentinya haid. Tafsir kedua ini merupakan tafsir Imam Malik, az-Zaila'i, dan beberapa ulama lainnya. Sehingga maksud Aisyah adalah bahwasanya tanda sucinya haid itu dengan keluarnya cairan putih. ( Mausu'ah Kuwaitiyah 2:12197 dan Syarh Shahih al-Bukhari Ibn Rajab 2:126). Kesimpulan yang lebih tepat dalam hal ini bahwa makna al-Qasshah al-Baidha' memuat dua makna di atas. Karena tidak semua wanita memiliki tabiat yang sama ketika haid. Bagi wanita yang memiliki kebiasaan mengalami keputihan paska haid, maka berhentinya haid ditandai dengan keluarnya cairan itu. Sementara bagi wanita yang tidak mengalami keputihan pasca haid maka indikator berhentinya haid adalah kepastian tidak ada lagi cairan yang keluar. Sehingga ketika dibersihkan dengan kapas maka kapas itu masih putih seperti semula. (Fatwa Islam , no. 5595) Keluar Cairan Setelah Suci Jika setelah datang tanda suci, dengan salah satu indikator di atas, kemudian muncul cairan keruh atau kekuningan, atau kecoklatan sehari sesudah suci (mandi wajib) atau hari berikutnya, maka tidak dihitung sebagai haid . Sehingga tetap berkewajiban shalat, puasa, sebagaimana layaknya wanita suci. Ini berdasarkan keterangan Ummu Athiyah radhiyallahu 'anha , beliau mengatakan: Kami tidak menganggap cairan keruh atau kekuningan setelah suci sebagai bagian dari haid. (HR. Abu Daud 307 dan dishahihkan al-Albani). Kesimpulan Cairan keruh atau kekuningan yang bersambung dengan haid, dihitung sebagai haid. Dan baru dikatakan haid berhenti jika keluar cairan putih atau tidak keluar cairan apapun. Cairan keruh atau kekuningan yang muncul setelah haid berhenti, baik dengan keluarnya keputihan atau sudah tidak lagi keluar cairan. Allahu a'lam Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Note : (-,-) Hal ini terkait dengan ibadah.. so jgn dibuat canda, ye akang. post ini apakah tak sesuai untuk tontonan Ikhwan ?? (=.. dia pon harus tau.. Dan mereka PERLU tahu. perlu untuk mengingatkan istrinya kelak..
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=215061518629408&v=wall&story_fbid=363053643830194
    Nov 20th 2013, 09:43
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/1LPkFx

     

 Abdul Adhim - Social Mention: Assalamu'alaikum wr.wb... selamat sore sobat.. salam sejahtera semuanya bissmillahirrahmaanirrahiimmm Salam dan kemuliaan kepada Habibullah Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Engkaulah permata di antara segala batu-batu yang ada, hanya Allah yang mengetahui kedudukan dan kemuliaan diri kekasihNya… Engkaulah Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم menjadikan sang perindu mengalirkan airmatanya tanpa ditahan-tahan. Jika wajah Nabi Yusuf a.s melukai tangan para wanita, wajah engkau Ya Habibullah melukai hati para pencinta mu. Nabi Yusuf a.s hanya satu keindahan daripada keindahan mu yang tersembunyi. Jika semua keindahan dirimu dizahirkan Allah, nescaya semua alam ini akan hancur lantaran fana melihat akan keindahan tersebut. Maka barang siapa yang tiada merindui untuk menatap wajah engkau Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم sama ada dalam mimpinya atau di akhirat nanti, maka dustalah kecintaan mereka dalam melafazkan cinta. Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui dan mengenal ilmu Makrifatullah yang diambil atau ditahqiq akan hal itu dengan Mursyid yang haq, maka tiada lain melainkan jalan mereka membawa kepada zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah. Barangsiapa yang memperolehi ilmu Makrifatullah yang sempurna, maka mereka adalah golongan 'Arifbillah atau para Auliya' Allah. Namun jika ilmu Makrifatullah diperolehi dengan tiada menghimpun baginya zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah, maka mereka adalah golongan Auliya' atau 'Arif yang belum matang atau baligh. Maka untuk mencapai kedewasaan atau kesempurnaan dalam maqam Auliya', hendaklah mereka memiliki segala rahsia akan empat sayap tersebut. Sesungguhnya empat perkara tersebut adalah diwajibkan bagi para ahli Haqiqah dan 'Arifbillah, sebagaimana diwajibkan atas ahli syariat yang aqil baligh seperti syahadat, solat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji bagi yang mampu. Demikian diwajibkan bagi para ahli Haqiqah akan zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah dan berkekalan keadaan tersebut sehingga ajal datang menjemput. Tetapi yang terlebih wajib bagi para 'Arifbillah ialah "daimun qaimun", yakni dengan sentiasa musyahadah kerana musyahadah itu adalah kesudah-sudahan amal AhliLlah dan kesudah-sudahan akan kurnia Allah Taala akan para Salik. Firman Allah : "Dan barang siapa menyerahkan adanya kepada Allah Taala tatkala ia berbuat ihsan, maka sesungguhnya berpeganglah ia kepada tali yang tiada putus, dan kepada Allah jugalah segala urusan." (Luqman : 22) Prof Dr. H. Mahmud Yunus dalam Tafsir Quran Karim mentafsir ayat ini dengan katanya, "Barangsiapa menundukkan mukanya (hatinya) kepada Allah, sedang mereka berbuat baik, maka sesungguhnya ia telah berpegang dengan tali yang teguh". Berkata Imam Al-Ghazali rahimahullah : فا ن العار ف من ير ى ا لحق في كل شي بل ير ا ه على كل شى ء "Sesungguhnya 'arif itu sesiapa yang melihat akan sesuatu, bahkan melihat Haq Allah Taala atas segala sesuatu." Maka zikir, tawajuh dan muraqabah adalah untuk menyampaikan kepada musyahadah jua. Zikir yang benar-benar menyampaikan maksud ialah nyata Dzat didalamnya (dinamai Ismu Dzat), nyata Sifat didalamnya (dinamakan Ismu Sifat), nyata Af'al didalamnya (dinamakan Ismu Af'al). Sesungguhnya semua Isim tersebut memberi kenyataan bagi 'ayan tsabitah, 'ayan tsabitah itu memberi kenyataan bagi 'ayan kharijah. Maka dari itulah berkata setengah Muhaqqiq bahawa, "Sesungguhnya kami tetap dengan Dia, daripada pihak 'Ayan Tsabitah kami sekali dengan Dia pada azali kepada mazhar kerana kami rupa ilmuNya yang sabit dalam iradah DzatNya." Kata Syeikh Ibrahim Hamdani Qaddasallahu sirrahu : ا نت ام انا هزا العين في العين حا شا ي من اثبات الأ ثنين "Engkaukah atau akukah 'ain yang dalam 'ain ini, kecuali aku daripada mengitsbatkan dua." Mediatasi,wirid solat dan kunci langit. Lalu bagaimana dengan seorang pertapa yang saya kunjungi dengan khusu' dan terus menerus meneriakan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi ? Dalam hal wirid atau samadhi,atau menjangkau alam fana,banyak ulama memiliki cara dan methode yang berbeda beda.Rumi dalam menjangkau Allah dan menembus langit kesadaran diri tidak dengan diam hening dan larut dalam kekhusukan konsentrasi wirid,melainkan dengan tarian Rumi yang sangat terkenal dengan darwis dance.Rumi sebagaimana hadratusy syekh Abi hasan asy syadzali,Ibrhaim ad dasuki dan muhammad Ar Rifa'i dan Imam Nawawi atau ibnu Abad dan syek abdul qodir al jilani,juga mara mursyid india dan Pakistan memiliki cara sendiri sendiri.Maka disebut toreqoh atau jalan menuju ke ilahian atau jalan kesadaran diri,untuk membangkitkan Ruh Rabbani yang ada di dalam dirinya sendiri. Imam Malik misalnya ,meskipun imam Syafi'i berguru padanya,dia terkenal ulama paling mashur dan kaya raya,tetapi demi menghormati rosul junjungannya mursyid maha mursyid sejati,dia tinggalkan hartannya,dia tidak menaiki bighal,atau onta,dia jalan kaki,bahkan karena dia tinggal di kota jnabi,Madinah,maka tidak tidak berani memakai alas kaki,karena Nabi yang menjadi penyempurna agama agama tetapi tidak mengharamkan agama pendahulunya,memiliki kitab penyempurna kitab kitab,Allah tetapi menjadi kan syarat kesempurnaan iman umatnya manakala umatnya amengimani kitab pendahulunya,berpuasa sebagaimana umat pendahulunya,berjalan lurus tidak sombong dan tidak membuat kerusakan sebagai dianjurkan para pendahulunya itu dimakamkan di bumi dimana dia berdiri.Bagaimana mungkin aku berani memakai sandal padahal Adam menikah dengan hawa karena bersolawat kepadanya ?kata imam malik. Anda tahukah,bahwa Imam Malik pengarang kitab al muathpo" adalah kitab yang dihormati seluruh dunia,bahkan melintasi berbagai agama di eropa,karena demikian runtut kodifikasi hukum dan hadist yang tertulis lengkap dengan perawi dan sanad yang jelas.beliau hafal 150.000 hadist.Masya Allah. Kesederhanaan inilah yang menjadi tujuan utama sebagai bentuk mpengingkaran akan kemewahan dunia.bukan berarti di kesemapingkan begitu saja,tetapi ada keselarasan,ada keseimbangan antara hub dunia dan akherat.Kalau sudah sekian tahun hub kepada dunia,lalu engkau berikan berapa tahun untuk porsi akheratmu ? Sang petapa alas Purwa itu mengambbarkan dan mengajari dirinya dengan kalimat majas.Seekor ulat yang rakus ,begitu menetas dia makan apa saja dedaunan yang ada didepannya,tidak sing maupun malam ,tiada sedetikpun istirahat dia lakukan dalam memburu kemwahan dunia,memburu bekal dunia dan menyisakan sesedekit mungkin semua dunia kecuali yang tersimpan dalam perut dan gudang gudang hartanya.Dia sisakan tangkai yang nyaris hampir brondol dan merangas.Namun pada titik pertapaan tiba,titik zuhud tiba,dan dia mengenal benar kapan dia uzlah mengasingkan diri dari hijau dan indahnya pepohonan.dia tinggalkan ketidak pekaan pandang karena masih terhalang oileh nikmatnya dunia yang bernama daun hijau,muda dan manis.Dia menyendiri menemukan kesejatian diri ,menemukan kesadaran diri,dan menemukan terang dalam metamorfose . Kepompong itu menjadi kuburannya,menjadi sarana dia untuk melepaskan diri dari darah dan daging,Ruh nya membutuhkan poakaian baru.,Pakaian kesempurnaan sebagai insan kamil sebagai mahluk Allah yang lebih bagus dan mampu menadatangkan kebahagiaan.siapa saja yang memandangnya.Maka setelah Allah menemuinya dan berkenan,dia menjelma menjadi seekor kupu kupu yang indah.Jika semula mahluk yang satu ini demikian menjijikan demikian mengerikan dan demikian rakus,tiba tiba menjadi mahluk yang tidak statis di dunia,dia bisa terbang kemana saja,tidak membutuhkan makanan dunia,dia menjadi sahabat para dewa,maka dia juga meninggalkan makanan dunia,dia memakan makanan dewa yang bernama madu,hinggap di bunga yang cantik,nehtar dan madu menunggunya untuk disantap.Sementara dunia rakus seperti kambing yang tidak kenal lagi kotor dan jijik,tidak enak anak dan emak,semua sahwat dapat disalurkan kepada anak kepada keponanakan kepada tetangga,sudah dia jauhi.perilaku kambing dia hindarkan. Jika Allah sendiri yang akan memisahkan kambing dan Domba,domba di berikan kerajaan surga,karena memberi makan ,minum,menolong dan menyelimuti Allah,maka kambing dibiarkan dibakar api neraka (bible Matius).Sama halnya sang petapa dia meneriakan peringatan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi. Peringatan Allah peringatan Nurani peringatan yang datang dari maha kebenaran hanya dapat ditangkap oleh orang yang mengenal kebenaran.Cahaya Allah hanya ditangkap oleh orang yang dikehendaki Allah,maka kumbang makan kembang yang bermadu,ketika kambing datang ,binatang ini akan pergi.Sebab la ya mutu wala yahya,khotamallahu ala qulu bihim wa ala syam ihim wa ala abshorihim nggisawatau walahum adzabun adhim. (kambing digambarkan hidup tidak matipun tidak,tidak mutu menghabiskan biaya,karena hatinya tanpa rasa,matanya tidak mampu melihat Allah dan telinganya tidak dapat mendengar bisikan Allah yang lebih dekat dari ulrat lehernya.menghadapi yang demikian sebaiknya anda pergi,karena hanya akan menghambat perjalanannmu saja. maka seorang salik harus mengenal kehatan lingkungan,bukan saja kesehatan jasmani tetapi juga rohani sampah dunia sampah ruhani hanya akan membuat najis,.Dan Cahaya Allah Nur Allah dan Allah adalah yang maha suci,dia hanya akan dapat didekati oleh kesucian itu sendiri. Sang Patapa alas purwa mengingatkan dirinya sendiri juga mengingatkan orang lain.Kenapa HARUS KERAS,KARENA MENGINGATKAN HATI MENGGERAKAN HATI HARUS DENGAN UCAPAN KERAS.HATI YANG KOTOR DAN BERKARAT sesungguhnya sudah mati dan tidak memiliki getaran,oleh sebab itu untuk menselaraskan getaran hati iarama hati yang sesuai dengan irama Rabbani,dia getarkan dengan dzikir yang keras. Ada yang namanya Sholat,ada yang namanya sejatining sholat ada yang namanya mahkota sholat,ada yang disebut sholat didalam sholat.Semuanya itu sesungguhnya melatih umat Muhammad untuk berdzikir,maka Nabi bersabda Ash sholatu li dzikri. sholata sesungguhnya dzikir,eling mengingat Allah sebagai yang maha segalanya,penguasa alam semesta,dan diri kita adalah makhluk yang bergantung kepada Nya.(mohon maaf saya tidak memperinci definisi sholat yang tersebut diatas,karena membutuhkan ruang dan waktu tersendiri,jika dipaksakan ditulis hanya akan melahirkan kesalah fahaman,karena tidak semua kumbang kadang kambing.tetapi mengaku beragama..afwan ) Diawali dengan takbir.Kalau rumi menggunakan tarian darwis rosulullah menggunakan tarian Allah yang disebut Sholat.maka diawali a.Takbir.Sebagai bentuk ikroru bi lisan,tasdik bi qolbi akmal bil arkan.Ketika mengangkat tangan,mengucapkan Allah huakbar,maka secara otomatis sesungguhnya kita masuk dunia kontemplatif,menyadari diri dari anasir api yang panas,mengangkat tangan dengan menyebut Allah u akbar adalah bentuk pengakuan akan api dalam dirinya merasa lemah dihadapan Allah,sampai fatekhah….kemudian; b Rukuk membundukan tubuh 90 derajat.sembari mengucapkan subkhana robbiyal adhimi wabihamdi.engkau yang maha agung dan aku menganggungkan engkau ya Allah,maka posisinya adalah nungging,sebagai kebalikan agung adalah jember.rukuk ini gerakan yang sangat merendahkan martabat.jadi bukan budaya arab,ini budaya timur,karena orang arab sangat tersinggung dengan gerakan ini.kalau gerakan pertama adalah melambangkan huruf alif dan lam,gerakan kedua ini melambangkan huruf Kha,sebagai bentuk pengakuan manusia berasal dari air. (inal insana fi akhsanitaqwim,suma rodatnahu asfalasa filin,dari air yang kotor jember menjadi mahkluk yang sempurna.Coba bayangkan benih ayam namanya telor benih ayam ini dijual dimana mana laku,ditempatkan di meja,apakah benih orang laku dijual atau di goreng misalnya hahahahahaha ,pasti anda dikira gila jika melakukannya).dan, c.sujud,gerakan samadi,dzikir,dan kontemplatif gerak ketiga ini menggambar pengakuan bahwa dirinya berasal dari tanah,maka kepala dan njidat sebagai pucak lambang kehormatan manusia di lekatkan ditanah,sembari mengucapkan subkhana robbiyal aqla wabihamdi,Ya Allah engkau adalah dzat yang maha tinggi dan aku meninggikanmu,maka sebagai bentuk penghormatan ku aku yang berasal dari tanah ini meletakan jidatku di atas tanah. Bukan sebagaimana perilaku iblis ketika diminta sujud,dia beralasan ana kholaqtani min Nar,wa adam kholaqta min thin.aku dibuat olehmu dari api mengatpa aku harus bersujud sebagaimana adam yang terbuat dari tanah ? maka manusia musti meninggalkan Mind meninggalkan Egonya untuk memasuki kawasan illahiyah.kemudian gerakan sholat yang ke empat adalah d.duduk,kalau gerakan ketiga melambangkan huruf mim (lubang penuh nafsu dan harus diisi dengan nur Ilahi yang tawaduk) maka gerakan keempat ini duduk seperti huruf Dal.atau Dzal, manusia menyadari dirinya dari angin.hawa,dan dipenuhi unsur nafsu,menunjukan dirinya sebagai orang yang tidak sempurna,menuju kepada kerajaan Illahi,sebagaimana hadis nabi " Khufatul janah bi makari wa khufatun nar bi syahwati (bungkus surga adalah ketidak enakan dan kesusahan dunia,sedangkan bungkus neraka adalah hawa dan nafsu serta keinginan rendah yang nikmat nikmat bagi kulit dan daging) maka disitulah puncaknya permohonan Robighfirli,warkhamni,wajburni,warfa'ni warzukni,wahdini waafini wa'fu'ani………( ya Allah Gusti,ampuni aku,sayangilah aku,cukupkan kehidupan dunia akheratku,ya allah angkatlah derajkadku,dari dunia binatang menjadi dunia cahaya dari balutan darah dan daging menjadi cahayamu,berikanlah aku rejekimu,dan sehatkan aku serta luruskan jalan hidup menuju kepadamu serta tutuplah kesalahanku,karena sekuat tenaga apapun aku tidak mampu untuk tidak berbuat salah kepadamu.) Mind dan Ego Sholat adalah pelepasan ego dan nafsu,dia adalah gerak dansa ruhani,bukan sekedar jengkelat jengkelit,meskipun hampir sebagian umat Islam tidak menyadarinya sebagai gerak dzikir,kontemplatif dan menuju kepada kefanaan,syareat membelengunya menjadi arena perebutan pahala mnaka banyak banyakan rekaat yang dilakukan tetapi ketenangan hati tidak ditemukan,karena gerakannya adalah gerakan pepesan kosong. Samadi,dzikir,zuhud dan uzlah adalah saran dan disadari para wali Allah,para sufi sebagai bentuk penghilangan diri,membuat diri menjadi majasi dan yang ada hanyalah Allah sendiri sebagai cahaya langit dan bumi,pada tataran ini sesungguhnya manusia sudah menembus kerajaan langit dan Allah menyambutnya dengan tangan terbuka,maka jika ala bidikrilah tatma'inul qulub ,itu benar sudah.dzikir akan membuat pelakunya tentram karena sebagaiamana bayi dalam timangan dan dekapan sang ibundanya . cara penghilangan diri,ego dan mind ini banyak jelannya,ada yang berteriak teriak dengan suara atau menirukan kalimat kalimat tertentu yang asing ada yang menggunakan Ohm,ada yang menggunakan la ilaha ilallah dengan keras ada yang mekai alunan musik yang pada intinya melepaskan ego dan mind sangatlah membutuhkan usaha keras.maka dengan jalan berteriak ada kumbang makan kembang datng kambing kumbang pergi ,keras dan berulang ulang adalah dibenarkan.karena suara itu dan kalimat itu sesungguhnya amewakili lambang lambang dan Robbana ma kholakta hadza bathila subkhanaka fakina adza banar.Dan sesungguhnya semua penciptaan termasuk suara dan bunyi dibuat Allah,jika engkau menciptakan suara sendiri sesungguhnya itu juga suara ciptaan Allah,tidak ada yang sia sia semua dibuat memang bermuara kepada NYa. Maka lakukan jalur dzikir menuju kepada kefaanmu,sehingga engkau melangkah kepada kebaqa'an Allah,insya Allah. Jika engkau ,melakukannya sesungguhnya engkau menemukan kesadaran diri,siapa dirimu,dan untuk apa diciptakan Allah.dan akan kemana engkau membawa amalan ibdahmu,atau kamamu.Dan sesutu gerak yang engkau mlakukan dalam hati lewat getar suara akan mempengaruhi gerak alam semesta,maka jangan berharap Allah melupakan catatan rekamanmu.Dengan demikian sebagai wasiq Allah sebagai wakil Allah dibumi,hidupkanlah dzikirmu agar engkau mampu menebarkan kasih sayang,menebarkan ruh Rabbani Ruh Ketuhanan yang ada dalam dirimu.insya Allah. saudaraku peserta seminar dan kontemplatif relegius internasional yang dicintai Allah,apapun suku bangsamu,apapun agamamu apapaun negaramu engkau adalah saudaraku,yang aku wajib mengenalmu sebagaimana kata Allah : Ya Ayuhhan nas inna kholaqnakum mindzakari wal unza waja'alnakum su'uban wa qoba'ila li ta'arofu
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:47AM  

    Abdul Adhim - Social Mention
     
     
     
    Assalamu'alaikum wr.wb... selamat sore sobat.. salam sejahtera semuanya bissmillahirrahmaanirrahiimmm Salam dan kemuliaan kepada Habibullah Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Engkaulah permata di antara segala batu-batu yang ada, hanya Allah yang mengetahui kedudukan dan kemuliaan diri kekasihNya… Engkaulah Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم menjadikan sang perindu mengalirkan airmatanya tanpa ditahan-tahan. Jika wajah Nabi Yusuf a.s melukai tangan para wanita, wajah engkau Ya Habibullah melukai hati para pencinta mu. Nabi Yusuf a.s hanya satu keindahan daripada keindahan mu yang tersembunyi. Jika semua keindahan dirimu dizahirkan Allah, nescaya semua alam ini akan hancur lantaran fana melihat akan keindahan tersebut. Maka barang siapa yang tiada merindui untuk menatap wajah engkau Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم sama ada dalam mimpinya atau di akhirat nanti, maka dustalah kecintaan mereka dalam melafazkan cinta. Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui dan mengenal ilmu Makrifatullah yang diambil atau ditahqiq akan hal itu dengan Mursyid yang haq, maka tiada lain melainkan jalan mereka membawa kepada zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah. Barangsiapa yang memperolehi ilmu Makrifatullah yang sempurna, maka mereka adalah golongan 'Arifbillah atau para Auliya' Allah. Namun jika ilmu Makrifatullah diperolehi dengan tiada menghimpun baginya zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah, maka mereka adalah golongan Auliya' atau 'Arif yang belum matang atau baligh. Maka untuk mencapai kedewasaan atau kesempurnaan dalam maqam Auliya', hendaklah mereka memiliki segala rahsia akan empat sayap tersebut. Sesungguhnya empat perkara tersebut adalah diwajibkan bagi para ahli Haqiqah dan 'Arifbillah, sebagaimana diwajibkan atas ahli syariat yang aqil baligh seperti syahadat, solat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji bagi yang mampu. Demikian diwajibkan bagi para ahli Haqiqah akan zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah dan berkekalan keadaan tersebut sehingga ajal datang menjemput. Tetapi yang terlebih wajib bagi para 'Arifbillah ialah "daimun qaimun", yakni dengan sentiasa musyahadah kerana musyahadah itu adalah kesudah-sudahan amal AhliLlah dan kesudah-sudahan akan kurnia Allah Taala akan para Salik. Firman Allah : "Dan barang siapa menyerahkan adanya kepada Allah Taala tatkala ia berbuat ihsan, maka sesungguhnya berpeganglah ia kepada tali yang tiada putus, dan kepada Allah jugalah segala urusan." (Luqman : 22) Prof Dr. H. Mahmud Yunus dalam Tafsir Quran Karim mentafsir ayat ini dengan katanya, "Barangsiapa menundukkan mukanya (hatinya) kepada Allah, sedang mereka berbuat baik, maka sesungguhnya ia telah berpegang dengan tali yang teguh". Berkata Imam Al-Ghazali rahimahullah : فا ن العار ف من ير ى ا لحق في كل شي بل ير ا ه على كل شى ء "Sesungguhnya 'arif itu sesiapa yang melihat akan sesuatu, bahkan melihat Haq Allah Taala atas segala sesuatu." Maka zikir, tawajuh dan muraqabah adalah untuk menyampaikan kepada musyahadah jua. Zikir yang benar-benar menyampaikan maksud ialah nyata Dzat didalamnya (dinamai Ismu Dzat), nyata Sifat didalamnya (dinamakan Ismu Sifat), nyata Af'al didalamnya (dinamakan Ismu Af'al). Sesungguhnya semua Isim tersebut memberi kenyataan bagi 'ayan tsabitah, 'ayan tsabitah itu memberi kenyataan bagi 'ayan kharijah. Maka dari itulah berkata setengah Muhaqqiq bahawa, "Sesungguhnya kami tetap dengan Dia, daripada pihak 'Ayan Tsabitah kami sekali dengan Dia pada azali kepada mazhar kerana kami rupa ilmuNya yang sabit dalam iradah DzatNya." Kata Syeikh Ibrahim Hamdani Qaddasallahu sirrahu : ا نت ام انا هزا العين في العين حا شا ي من اثبات الأ ثنين "Engkaukah atau akukah 'ain yang dalam 'ain ini, kecuali aku daripada mengitsbatkan dua." Mediatasi,wirid solat dan kunci langit. Lalu bagaimana dengan seorang pertapa yang saya kunjungi dengan khusu' dan terus menerus meneriakan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi ? Dalam hal wirid atau samadhi,atau menjangkau alam fana,banyak ulama memiliki cara dan methode yang berbeda beda.Rumi dalam menjangkau Allah dan menembus langit kesadaran diri tidak dengan diam hening dan larut dalam kekhusukan konsentrasi wirid,melainkan dengan tarian Rumi yang sangat terkenal dengan darwis dance.Rumi sebagaimana hadratusy syekh Abi hasan asy syadzali,Ibrhaim ad dasuki dan muhammad Ar Rifa'i dan Imam Nawawi atau ibnu Abad dan syek abdul qodir al jilani,juga mara mursyid india dan Pakistan memiliki cara sendiri sendiri.Maka disebut toreqoh atau jalan menuju ke ilahian atau jalan kesadaran diri,untuk membangkitkan Ruh Rabbani yang ada di dalam dirinya sendiri. Imam Malik misalnya ,meskipun imam Syafi'i berguru padanya,dia terkenal ulama paling mashur dan kaya raya,tetapi demi menghormati rosul junjungannya mursyid maha mursyid sejati,dia tinggalkan hartannya,dia tidak menaiki bighal,atau onta,dia jalan kaki,bahkan karena dia tinggal di kota jnabi,Madinah,maka tidak tidak berani memakai alas kaki,karena Nabi yang menjadi penyempurna agama agama tetapi tidak mengharamkan agama pendahulunya,memiliki kitab penyempurna kitab kitab,Allah tetapi menjadi kan syarat kesempurnaan iman umatnya manakala umatnya amengimani kitab pendahulunya,berpuasa sebagaimana umat pendahulunya,berjalan lurus tidak sombong dan tidak membuat kerusakan sebagai dianjurkan para pendahulunya itu dimakamkan di bumi dimana dia berdiri.Bagaimana mungkin aku berani memakai sandal padahal Adam menikah dengan hawa karena bersolawat kepadanya ?kata imam malik. Anda tahukah,bahwa Imam Malik pengarang kitab al muathpo" adalah kitab yang dihormati seluruh dunia,bahkan melintasi berbagai agama di eropa,karena demikian runtut kodifikasi hukum dan hadist yang tertulis lengkap dengan perawi dan sanad yang jelas.beliau hafal 150.000 hadist.Masya Allah. Kesederhanaan inilah yang menjadi tujuan utama sebagai bentuk mpengingkaran akan kemewahan dunia.bukan berarti di kesemapingkan begitu saja,tetapi ada keselarasan,ada keseimbangan antara hub dunia dan akherat.Kalau sudah sekian tahun hub kepada dunia,lalu engkau berikan berapa tahun untuk porsi akheratmu ? Sang petapa alas Purwa itu mengambbarkan dan mengajari dirinya dengan kalimat majas.Seekor ulat yang rakus ,begitu menetas dia makan apa saja dedaunan yang ada didepannya,tidak sing maupun malam ,tiada sedetikpun istirahat dia lakukan dalam memburu kemwahan dunia,memburu bekal dunia dan menyisakan sesedekit mungkin semua dunia kecuali yang tersimpan dalam perut dan gudang gudang hartanya.Dia sisakan tangkai yang nyaris hampir brondol dan merangas.Namun pada titik pertapaan tiba,titik zuhud tiba,dan dia mengenal benar kapan dia uzlah mengasingkan diri dari hijau dan indahnya pepohonan.dia tinggalkan ketidak pekaan pandang karena masih terhalang oileh nikmatnya dunia yang bernama daun hijau,muda dan manis.Dia menyendiri menemukan kesejatian diri ,menemukan kesadaran diri,dan menemukan terang dalam metamorfose . Kepompong itu menjadi kuburannya,menjadi sarana dia untuk melepaskan diri dari darah dan daging,Ruh nya membutuhkan poakaian baru.,Pakaian kesempurnaan sebagai insan kamil sebagai mahluk Allah yang lebih bagus dan mampu menadatangkan kebahagiaan.siapa saja yang memandangnya.Maka setelah Allah menemuinya dan berkenan,dia menjelma menjadi seekor kupu kupu yang indah.Jika semula mahluk yang satu ini demikian menjijikan demikian mengerikan dan demikian rakus,tiba tiba menjadi mahluk yang tidak statis di dunia,dia bisa terbang kemana saja,tidak membutuhkan makanan dunia,dia menjadi sahabat para dewa,maka dia juga meninggalkan makanan dunia,dia memakan makanan dewa yang bernama madu,hinggap di bunga yang cantik,nehtar dan madu menunggunya untuk disantap.Sementara dunia rakus seperti kambing yang tidak kenal lagi kotor dan jijik,tidak enak anak dan emak,semua sahwat dapat disalurkan kepada anak kepada keponanakan kepada tetangga,sudah dia jauhi.perilaku kambing dia hindarkan. Jika Allah sendiri yang akan memisahkan kambing dan Domba,domba di berikan kerajaan surga,karena memberi makan ,minum,menolong dan menyelimuti Allah,maka kambing dibiarkan dibakar api neraka (bible Matius).Sama halnya sang petapa dia meneriakan peringatan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi. Peringatan Allah peringatan Nurani peringatan yang datang dari maha kebenaran hanya dapat ditangkap oleh orang yang mengenal kebenaran.Cahaya Allah hanya ditangkap oleh orang yang dikehendaki Allah,maka kumbang makan kembang yang bermadu,ketika kambing datang ,binatang ini akan pergi.Sebab la ya mutu wala yahya,khotamallahu ala qulu bihim wa ala syam ihim wa ala abshorihim nggisawatau walahum adzabun adhim. (kambing digambarkan hidup tidak matipun tidak,tidak mutu menghabiskan biaya,karena hatinya tanpa rasa,matanya tidak mampu melihat Allah dan telinganya tidak dapat mendengar bisikan Allah yang lebih dekat dari ulrat lehernya.menghadapi yang demikian sebaiknya anda pergi,karena hanya akan menghambat perjalanannmu saja. maka seorang salik harus mengenal kehatan lingkungan,bukan saja kesehatan jasmani tetapi juga rohani sampah dunia sampah ruhani hanya akan membuat najis,.Dan Cahaya Allah Nur Allah dan Allah adalah yang maha suci,dia hanya akan dapat didekati oleh kesucian itu sendiri. Sang Patapa alas purwa mengingatkan dirinya sendiri juga mengingatkan orang lain.Kenapa HARUS KERAS,KARENA MENGINGATKAN HATI MENGGERAKAN HATI HARUS DENGAN UCAPAN KERAS.HATI YANG KOTOR DAN BERKARAT sesungguhnya sudah mati dan tidak memiliki getaran,oleh sebab itu untuk menselaraskan getaran hati iarama hati yang sesuai dengan irama Rabbani,dia getarkan dengan dzikir yang keras. Ada yang namanya Sholat,ada yang namanya sejatining sholat ada yang namanya mahkota sholat,ada yang disebut sholat didalam sholat.Semuanya itu sesungguhnya melatih umat Muhammad untuk berdzikir,maka Nabi bersabda Ash sholatu li dzikri. sholata sesungguhnya dzikir,eling mengingat Allah sebagai yang maha segalanya,penguasa alam semesta,dan diri kita adalah makhluk yang bergantung kepada Nya.(mohon maaf saya tidak memperinci definisi sholat yang tersebut diatas,karena membutuhkan ruang dan waktu tersendiri,jika dipaksakan ditulis hanya akan melahirkan kesalah fahaman,karena tidak semua kumbang kadang kambing.tetapi mengaku beragama..afwan ) Diawali dengan takbir.Kalau rumi menggunakan tarian darwis rosulullah menggunakan tarian Allah yang disebut Sholat.maka diawali a.Takbir.Sebagai bentuk ikroru bi lisan,tasdik bi qolbi akmal bil arkan.Ketika mengangkat tangan,mengucapkan Allah huakbar,maka secara otomatis sesungguhnya kita masuk dunia kontemplatif,menyadari diri dari anasir api yang panas,mengangkat tangan dengan menyebut Allah u akbar adalah bentuk pengakuan akan api dalam dirinya merasa lemah dihadapan Allah,sampai fatekhah….kemudian; b Rukuk membundukan tubuh 90 derajat.sembari mengucapkan subkhana robbiyal adhimi wabihamdi.engkau yang maha agung dan aku menganggungkan engkau ya Allah,maka posisinya adalah nungging,sebagai kebalikan agung adalah jember.rukuk ini gerakan yang sangat merendahkan martabat.jadi bukan budaya arab,ini budaya timur,karena orang arab sangat tersinggung dengan gerakan ini.kalau gerakan pertama adalah melambangkan huruf alif dan lam,gerakan kedua ini melambangkan huruf Kha,sebagai bentuk pengakuan manusia berasal dari air. (inal insana fi akhsanitaqwim,suma rodatnahu asfalasa filin,dari air yang kotor jember menjadi mahkluk yang sempurna.Coba bayangkan benih ayam namanya telor benih ayam ini dijual dimana mana laku,ditempatkan di meja,apakah benih orang laku dijual atau di goreng misalnya hahahahahaha ,pasti anda dikira gila jika melakukannya).dan, c.sujud,gerakan samadi,dzikir,dan kontemplatif gerak ketiga ini menggambar pengakuan bahwa dirinya berasal dari tanah,maka kepala dan njidat sebagai pucak lambang kehormatan manusia di lekatkan ditanah,sembari mengucapkan subkhana robbiyal aqla wabihamdi,Ya Allah engkau adalah dzat yang maha tinggi dan aku meninggikanmu,maka sebagai bentuk penghormatan ku aku yang berasal dari tanah ini meletakan jidatku di atas tanah. Bukan sebagaimana perilaku iblis ketika diminta sujud,dia beralasan ana kholaqtani min Nar,wa adam kholaqta min thin.aku dibuat olehmu dari api mengatpa aku harus bersujud sebagaimana adam yang terbuat dari tanah ? maka manusia musti meninggalkan Mind meninggalkan Egonya untuk memasuki kawasan illahiyah.kemudian gerakan sholat yang ke empat adalah d.duduk,kalau gerakan ketiga melambangkan huruf mim (lubang penuh nafsu dan harus diisi dengan nur Ilahi yang tawaduk) maka gerakan keempat ini duduk seperti huruf Dal.atau Dzal, manusia menyadari dirinya dari angin.hawa,dan dipenuhi unsur nafsu,menunjukan dirinya sebagai orang yang tidak sempurna,menuju kepada kerajaan Illahi,sebagaimana hadis nabi " Khufatul janah bi makari wa khufatun nar bi syahwati (bungkus surga adalah ketidak enakan dan kesusahan dunia,sedangkan bungkus neraka adalah hawa dan nafsu serta keinginan rendah yang nikmat nikmat bagi kulit dan daging) maka disitulah puncaknya permohonan Robighfirli,warkhamni,wajburni,warfa'ni warzukni,wahdini waafini wa'fu'ani………( ya Allah Gusti,ampuni aku,sayangilah aku,cukupkan kehidupan dunia akheratku,ya allah angkatlah derajkadku,dari dunia binatang menjadi dunia cahaya dari balutan darah dan daging menjadi cahayamu,berikanlah aku rejekimu,dan sehatkan aku serta luruskan jalan hidup menuju kepadamu serta tutuplah kesalahanku,karena sekuat tenaga apapun aku tidak mampu untuk tidak berbuat salah kepadamu.) Mind dan Ego Sholat adalah pelepasan ego dan nafsu,dia adalah gerak dansa ruhani,bukan sekedar jengkelat jengkelit,meskipun hampir sebagian umat Islam tidak menyadarinya sebagai gerak dzikir,kontemplatif dan menuju kepada kefanaan,syareat membelengunya menjadi arena perebutan pahala mnaka banyak banyakan rekaat yang dilakukan tetapi ketenangan hati tidak ditemukan,karena gerakannya adalah gerakan pepesan kosong. Samadi,dzikir,zuhud dan uzlah adalah saran dan disadari para wali Allah,para sufi sebagai bentuk penghilangan diri,membuat diri menjadi majasi dan yang ada hanyalah Allah sendiri sebagai cahaya langit dan bumi,pada tataran ini sesungguhnya manusia sudah menembus kerajaan langit dan Allah menyambutnya dengan tangan terbuka,maka jika ala bidikrilah tatma'inul qulub ,itu benar sudah.dzikir akan membuat pelakunya tentram karena sebagaiamana bayi dalam timangan dan dekapan sang ibundanya . cara penghilangan diri,ego dan mind ini banyak jelannya,ada yang berteriak teriak dengan suara atau menirukan kalimat kalimat tertentu yang asing ada yang menggunakan Ohm,ada yang menggunakan la ilaha ilallah dengan keras ada yang mekai alunan musik yang pada intinya melepaskan ego dan mind sangatlah membutuhkan usaha keras.maka dengan jalan berteriak ada kumbang makan kembang datng kambing kumbang pergi ,keras dan berulang ulang adalah dibenarkan.karena suara itu dan kalimat itu sesungguhnya amewakili lambang lambang dan Robbana ma kholakta hadza bathila subkhanaka fakina adza banar.Dan sesungguhnya semua penciptaan termasuk suara dan bunyi dibuat Allah,jika engkau menciptakan suara sendiri sesungguhnya itu juga suara ciptaan Allah,tidak ada yang sia sia semua dibuat memang bermuara kepada NYa. Maka lakukan jalur dzikir menuju kepada kefaanmu,sehingga engkau melangkah kepada kebaqa'an Allah,insya Allah. Jika engkau ,melakukannya sesungguhnya engkau menemukan kesadaran diri,siapa dirimu,dan untuk apa diciptakan Allah.dan akan kemana engkau membawa amalan ibdahmu,atau kamamu.Dan sesutu gerak yang engkau mlakukan dalam hati lewat getar suara akan mempengaruhi gerak alam semesta,maka jangan berharap Allah melupakan catatan rekamanmu.Dengan demikian sebagai wasiq Allah sebagai wakil Allah dibumi,hidupkanlah dzikirmu agar engkau mampu menebarkan

     

 islamist - Social Mention: Islamic Martyrdom and Talibani 'Martyrs' By Ghulam Rasool Dehlvi The ongoing Islamic month of Muharram marks a turning point in the history of Islam. It is the auspicious month when the saviour of Islam from the clutches of evil, Imam Hussain ibn Ali (r.a) attained martyrdom in its truest and fullest sense. But today, with the Islamist terrorists rearing their ugly head in the disguise of Mujahideen (jihadists), randomly killing and beheading innocent civilians, launching suicide attacks on both Muslims and non-Muslims, and yet loudly claiming to be "martyrs", the very noble Islamic doctrine of martyrdom faces a plethora of questions. One is aghast at the wanton killing of innocent children, women and old citizens, most of them being Muslims, in almost all the Muslim countries in a crazy bid to earn martyrdom and get free entry to paradise. We moderate Muslims have been strongly condemning these mindless acts of terror and violence perpetrated in the name of jihad and martyrdom, but there seems to be no halt to the series of indiscriminate killing and unabated bloodshed. The more strongly we condemn them, the more deadly attacks the Jihadist terrorists launch. The reason why the jihadists and Talibanis turn deaf and dumb to the mainstream Muslims of the world and are getting more dangerous than ever before is that their theological ideologues keep them going. These fanatic theological goons, rather, provide them with more provoking doctrinal basis and religious stimuli and, thus, keep boosting them up to go berserk. One such recent obnoxious instance baffled us Muslims when Jamaat-e-Islami Chairman Munawwar Hasan and the JUI-F chief Fazlur Rehman remarked that TTP chief Hakimullah Mehsud was a "martyr". Rehman had even gone to the extent of saying anyone killed by the US would be considered a "martyr", even dogs. Such nefarious statements issued by the hardcore Muslim clergy have starkly defamed and greatly damaged the entire concept of martyrdom in Islam. Thank God, the Sunni Ittehad Council (SIC) along with a coalition of numerous religious groups hailing from the Sufi Sunni tradition of Islam issued a timely fatwa denouncing the title of martyr for the Tehreek-e-Taliban Pakistan's slain chief, saying he had killed thousands of innocent people and cannot be called a martyr. It is truly laudable that these Sufi Sunni groups immediately issued two fatwas based on the collective opinion of around 30 moderate muftis (Islamic Jurists) who categorically stated that calling a man responsible for the loss of so many lives a "martyr" went against the teachings of the holy Quran and Sunnah. We Muslims should extend deep gratitude to SIC Chairman Hamid Raza Rizvi (interestingly, his title "Rizvi" is attributed to Maulana Ahmad Raza Khan Barailvi, one of the ideologues of Sunni-Barelvi strain in Indian sub-continent) who took the courageous initiative to launch a timely and hard-hitting fatwa against the JI's and Taliban's pseudo-Islamic martyrdom. Today, Imam Husain's martyrdom serves as a reminder to speak up and tell the people that the present day Islamists/Jihadists/Talibanis who make false claims of being Mujahidin (fighters in the path of Allah) and commit the barbaric acts of violence calling themselves martyrs, are terrorists and just "Terrorists" as these acts go completely against the true essence of Hussain's Jihad. Imam Hussain strongly refused to surrender to the unjust and tyrannical ruler Yazid, who walked away from the Islamic concept of leadership through consensual democracy and created a completely dictatorial dynasty. Therefore, the sacrifice of Imam Hussain is looked up as the revival of the true Islamic doctrines and principles of freedom, democracy, fairness and justice. In a sermon while proceeding towards Karbala, Imam Hussain said to his followers," O' people, The Prophet of Islam has said that if a person sees a tyrannical ruler transgressing against Allah and oppressing people, but does nothing by word or action to change the situation, then it will be just for God to place him where he belongs. Do you not see what low level the affairs have come to? Do you not observe that the truth has not been adhered to and falsehood has no limits? And, as for me, I look upon death but as a means of attaining martyrdom. I consider life among transgressors an agony and affliction." This is the true essence of martyrdom in Islam, as epitomized by the noble grandson of the Prophet (PBUH), Imam Husain. In early Islamic era, the Prophet's uncle Hazrat Abbas and his father-in-law Hazrat Ameer Hamza who were killed in defensive battles are held to be the greatest examples of Islamic martyrs by both the Sunni and Shiite schools. Those were the greatest martyrs of Islam about whom the Quran says: "وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ" "Think not of those who are slain in God's way as dead. Nay, they live, finding their sustenance in the presence of their Lord" (3:169) The Quran also calls those martyrs as "Shuhadaa". This word is plural of "Shaheed" and has derived from the Arabic verbal root Shahada, which means: to 'see', to 'witness', to 'testify', to 'become a model and paradigm'. The Qur'an has used the word Shaheed (witness) primarily for "those who bear witness to truth" (16:89 - the Qur'an) and those who lay down their life fulfilling a divine commandment, and secondarily for those who have died fighting and defending their faith or family. In Islam, a Shaheed (in the sense of a martyr) is a person who witnesses and sees the truth physically and thus stands by it firmly, so much so that not only does he testify it verbally, but he first struggles peacefully and then, if the situation does not change for the better, he gives up his life for the truth, and thus attains martyrdom. There is no denying the fact the martyrdom has great place in Islam. But the true Islamic martyrdom is completely different from the Talibani concept of martyrdom which is synonymous with suicide bombing and wanton killing of innocent civilians. For quite some time, terrorist organizations like Taliban, Al Qaida, and Boko Haram and their theological ideologues belonging to radical Wahabi/Salafi/Ahle Hadeesi strains have been misusing the Islamic doctrine of martyrdom in a bid to further their nefarious ends. They lure the poor, naive and gullible Muslim youth and indoctrinate them into believing that serving as human bombs against non-Muslims in general and non-Wahhabi Muslims in particular will earn them the lofty position of martyrdom in the sight of God and, thus, they will be accorded the same great rewards as promised for the martyrs of Islam in the Quran. Their ideologues have provided them a mobilizing religious stimulant by coining a term 'Istishhad' to give legitimacy to suicide bombing which is not only Haram (strongly forbidden) but also akin to Kufr (infidelity) in some cases. Scores of articles are written in jihadists' organs and magazines detailing the rewards for martyrdom mentioned in the texts of Quran and Hadith and grossly misinterpret them by linking the Islamic martyrdom for a noble cause to suicide bombing and blowing oneself up to slaughter innocent and non-combatant Muslims and non-Muslims alike. Full of these poisonous tentacles, the Jihadist militant journals are freely distributed in almost all cities of Pakistan, some of them being accessible even online such as "monthly Al-Shariat", "Azaan", "Nawa-e-Afghan Jihad", "Hateen", "Murabetoon", "Al-Qalam", "Zarb-e-Momin", "Al-Hilal", "Sada-e-Mujahid", "Jaish-e-Muhammad" and "Rah-e-Wafa. The terrorist mouthpiece Nawa-e-Afghan Jihad (whose extremist ideas www.NewAgeIslam.com has refuted) carries one such article penned by a Wahabi ideologue Maulana Yousuf Binori titled 'The Place of Martyrdom in Islam'. Upholding the Talibani cause of martyrdom, the writer seeks to justify the horrendous acts of this terror outfit by cherry-picking the Qur'anic verses and misplacing the Prophetic sayings. We should take a look at how blatantly the Talibani-minded writer misguides the naive Muslim readers to take them on the path of suicide bombing in the name of martyrdom. He writes: "Martyrdom has the highest place in Islam….Martyrdom ensures an eternal life and makes a permanent mark in the world and its impacts are seen in the times to come. The Quran and Hadiths accord the highest place to martyrdom…… Nothing can be more motivating to do jihad than this. God is the buyer of the life and property of his slaves and says this promise has been mentioned not only in the Quran but also in the Torah and the Gospel…. These martyrs offer their life before God and in return they get the highest honour and respect from God. Their souls are carried on the wings of green birds and they are allowed to go anywhere in the Heaven they wish, enjoy all the bounties as per their choice and wish…. one who dies and gets peace, honour and rewards after death, he does not want to come back to the world. However, when a martyr is shown the rewards and honour for martyrdom, he has the desire to be sent back to the world again and again so that he can attain martyrdom.'' (Nawa-e-Afghan Jihad, May 2013) Source: http://www.newageislam.com/islamic-ideology/the-place-of-martyrdom-in-islam/d/11742 The Holy Prophet had very often insisted upon his Umma not to forget Hussain. This insistence of Prophet suggests out that those who tend to forget Karbala and the martyrdom of Hussain will cause compromises in his mission. Today, Muslims who loudly claim to be devotees of Imam Hussain and custodians of Islam and yet silently see the radical Islamists and jihadists go on killing and bombing innocents in the name of Istishhad (martyrdom) are doing gross injustice to the soul of Imam Hussain as well as the cause of his martyrdom. A regular contributor for New Age Islam, Ghulam Rasool Dehlvi is an Alim and Fazil (classical Islamic scholar) with a Sufi background. He has graduated from a leading Sufi Islamic seminary of India, Jamia Amjadia Rizvia (Mau, U.P.), acquired Diploma in Qur'anic Arabic from Al-Jamiat ul Islamia, Faizabad, U.P., and Certificate in Uloom ul Hadith from Al-Azhar Institute of Islamic Studies, Badaun, U.P. He has also graduated in Arabic (Hons) and is pursuing his M. A. in Comparative Religion from Jamia Millia Islamia, New Delhi.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:57AM  

    islamist - Social Mention
     
     
     
    Islamic Martyrdom and Talibani 'Martyrs' By Ghulam Rasool Dehlvi The ongoing Islamic month of Muharram marks a turning point in the history of Islam. It is the auspicious month when the saviour of Islam from the clutches of evil, Imam Hussain ibn Ali (r.a) attained martyrdom in its truest and fullest sense. But today, with the Islamist terrorists rearing their ugly head in the disguise of Mujahideen (jihadists), randomly killing and beheading innocent civilians, launching suicide attacks on both Muslims and non-Muslims, and yet loudly claiming to be "martyrs", the very noble Islamic doctrine of martyrdom faces a plethora of questions. One is aghast at the wanton killing of innocent children, women and old citizens, most of them being Muslims, in almost all the Muslim countries in a crazy bid to earn martyrdom and get free entry to paradise. We moderate Muslims have been strongly condemning these mindless acts of terror and violence perpetrated in the name of jihad and martyrdom, but there seems to be no halt to the series of indiscriminate killing and unabated bloodshed. The more strongly we condemn them, the more deadly attacks the Jihadist terrorists launch. The reason why the jihadists and Talibanis turn deaf and dumb to the mainstream Muslims of the world and are getting more dangerous than ever before is that their theological ideologues keep them going. These fanatic theological goons, rather, provide them with more provoking doctrinal basis and religious stimuli and, thus, keep boosting them up to go berserk. One such recent obnoxious instance baffled us Muslims when Jamaat-e-Islami Chairman Munawwar Hasan and the JUI-F chief Fazlur Rehman remarked that TTP chief Hakimullah Mehsud was a "martyr". Rehman had even gone to the extent of saying anyone killed by the US would be considered a "martyr", even dogs. Such nefarious statements issued by the hardcore Muslim clergy have starkly defamed and greatly damaged the entire concept of martyrdom in Islam. Thank God, the Sunni Ittehad Council (SIC) along with a coalition of numerous religious groups hailing from the Sufi Sunni tradition of Islam issued a timely fatwa denouncing the title of martyr for the Tehreek-e-Taliban Pakistan's slain chief, saying he had killed thousands of innocent people and cannot be called a martyr. It is truly laudable that these Sufi Sunni groups immediately issued two fatwas based on the collective opinion of around 30 moderate muftis (Islamic Jurists) who categorically stated that calling a man responsible for the loss of so many lives a "martyr" went against the teachings of the holy Quran and Sunnah. We Muslims should extend deep gratitude to SIC Chairman Hamid Raza Rizvi (interestingly, his title "Rizvi" is attributed to Maulana Ahmad Raza Khan Barailvi, one of the ideologues of Sunni-Barelvi strain in Indian sub-continent) who took the courageous initiative to launch a timely and hard-hitting fatwa against the JI's and Taliban's pseudo-Islamic martyrdom. Today, Imam Husain's martyrdom serves as a reminder to speak up and tell the people that the present day Islamists/Jihadists/Talibanis who make false claims of being Mujahidin (fighters in the path of Allah) and commit the barbaric acts of violence calling themselves martyrs, are terrorists and just "Terrorists" as these acts go completely against the true essence of Hussain's Jihad. Imam Hussain strongly refused to surrender to the unjust and tyrannical ruler Yazid, who walked away from the Islamic concept of leadership through consensual democracy and created a completely dictatorial dynasty. Therefore, the sacrifice of Imam Hussain is looked up as the revival of the true Islamic doctrines and principles of freedom, democracy, fairness and justice. In a sermon while proceeding towards Karbala, Imam Hussain said to his followers," O' people, The Prophet of Islam has said that if a person sees a tyrannical ruler transgressing against Allah and oppressing people, but does nothing by word or action to change the situation, then it will be just for God to place him where he belongs. Do you not see what low level the affairs have come to? Do you not observe that the truth has not been adhered to and falsehood has no limits? And, as for me, I look upon death but as a means of attaining martyrdom. I consider life among transgressors an agony and affliction." This is the true essence of martyrdom in Islam, as epitomized by the noble grandson of the Prophet (PBUH), Imam Husain. In early Islamic era, the Prophet's uncle Hazrat Abbas and his father-in-law Hazrat Ameer Hamza who were killed in defensive battles are held to be the greatest examples of Islamic martyrs by both the Sunni and Shiite schools. Those were the greatest martyrs of Islam about whom the Quran says: "وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ" "Think not of those who are slain in God's way as dead. Nay, they live, finding their sustenance in the presence of their Lord" (3:169) The Quran also calls those martyrs as "Shuhadaa". This word is plural of "Shaheed" and has derived from the Arabic verbal root Shahada, which means: to 'see', to 'witness', to 'testify', to 'become a model and paradigm'. The Qur'an has used the word Shaheed (witness) primarily for "those who bear witness to truth" (16:89 - the Qur'an) and those who lay down their life fulfilling a divine commandment, and secondarily for those who have died fighting and defending their faith or family. In Islam, a Shaheed (in the sense of a martyr) is a person who witnesses and sees the truth physically and thus stands by it firmly, so much so that not only does he testify it verbally, but he first struggles peacefully and then, if the situation does not change for the better, he gives up his life for the truth, and thus attains martyrdom. There is no denying the fact the martyrdom has great place in Islam. But the true Islamic martyrdom is completely different from the Talibani concept of martyrdom which is synonymous with suicide bombing and wanton killing of innocent civilians. For quite some time, terrorist organizations like Taliban, Al Qaida, and Boko Haram and their theological ideologues belonging to radical Wahabi/Salafi/Ahle Hadeesi strains have been misusing the Islamic doctrine of martyrdom in a bid to further their nefarious ends. They lure the poor, naive and gullible Muslim youth and indoctrinate them into believing that serving as human bombs against non-Muslims in general and non-Wahhabi Muslims in particular will earn them the lofty position of martyrdom in the sight of God and, thus, they will be accorded the same great rewards as promised for the martyrs of Islam in the Quran. Their ideologues have provided them a mobilizing religious stimulant by coining a term 'Istishhad' to give legitimacy to suicide bombing which is not only Haram (strongly forbidden) but also akin to Kufr (infidelity) in some cases. Scores of articles are written in jihadists' organs and magazines detailing the rewards for martyrdom mentioned in the texts of Quran and Hadith and grossly misinterpret them by linking the Islamic martyrdom for a noble cause to suicide bombing and blowing oneself up to slaughter innocent and non-combatant Muslims and non-Muslims alike. Full of these poisonous tentacles, the Jihadist militant journals are freely distributed in almost all cities of Pakistan, some of them being accessible even online such as "monthly Al-Shariat", "Azaan", "Nawa-e-Afghan Jihad", "Hateen", "Murabetoon", "Al-Qalam", "Zarb-e-Momin", "Al-Hilal", "Sada-e-Mujahid", "Jaish-e-Muhammad" and "Rah-e-Wafa. The terrorist mouthpiece Nawa-e-Afghan Jihad (whose extremist ideas www.NewAgeIslam.com has refuted) carries one such article penned by a Wahabi ideologue Maulana Yousuf Binori titled 'The Place of Martyrdom in Islam'. Upholding the Talibani cause of martyrdom, the writer seeks to justify the horrendous acts of this terror outfit by cherry-picking the Qur'anic verses and misplacing the Prophetic sayings. We should take a look at how blatantly the Talibani-minded writer misguides the naive Muslim readers to take them on the path of suicide bombing in the name of martyrdom. He writes: "Martyrdom has the highest place in Islam….Martyrdom ensures an eternal life and makes a permanent mark in the world and its impacts are seen in the times to come. The Quran and Hadiths accord the highest place to martyrdom…… Nothing can be more motivating to do jihad than this. God is the buyer of the life and property of his slaves and says this promise has been mentioned not only in the Quran but also in the Torah and the Gospel…. These martyrs offer their life before God and in return they get the highest honour and respect from God. Their souls are carried on the wings of green birds and they are allowed to go anywhere in the Heaven they wish, enjoy all the bounties as per their choice and wish…. one who dies and gets peace, honour and rewards after death, he does not want to come back to the world. However, when a martyr is shown the rewards and honour for martyrdom, he has the desire to be sent back to the world again and again so that he can attain martyrdom.'' (Nawa-e-Afghan Jihad, May 2013) Source: http://www.newageislam.com/islamic-ideology/the-place-of-martyrdom-in-islam/d/11742 The Holy Prophet had very often insisted upon his Umma not to forget Hussain. This insistence of Prophet suggests out that those who tend to forget Karbala and the martyrdom of Hussain will cause compromises in his mission. Today, Muslims who loudly claim to be devotees of Imam Hussain and custodians of Islam and yet silently see the radical Islamists and jihadists go on killing and bombing innocents in the name of Istishhad (martyrdom) are doing gross injustice to the soul of Imam Hussain as well as the cause of his martyrdom. A regular contributor for New Age Islam, Ghulam Rasool Dehlvi is an Alim and Fazil (classical Islamic scholar) with a Sufi background. He has graduated from a leading Sufi Islamic seminary of India, Jamia Amjadia Rizvia (Mau, U.P.), acquired Diploma in Qur'anic Arabic from Al-Jamiat ul Islamia, Faizabad, U.P., and Certificate in Uloom ul Hadith from Al-Azhar Institute of Islamic Studies, Badaun, U.P. He has also graduated in Arabic (Hons) and is pursuing his M. A. in Comparative Religion from Jamia Millia Islamia, New Delhi.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001504136281&v=wall&story_fbid=596480840412048
    Nov 21st 2013, 09:31
     
    Islamic Martyrdom and Talibani 'Martyrs' - The ongoing Islamic month of Muharram marks a turning point in the history of Islam. It is the auspicious month when, Radical Islamism and Jihad, Ghulam Rasool Dehlvi, New Age Islam, New Age Islam
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T

     

 islam fatwa - Social Mention: Subhanallah. Inilah potret ulama sejati. Indonesia ini ternyata lahir dari tangan tokoh-tokoh semacam itu. Mereka hebat karena berotak emas, berhati sutera, dan bertangan baja. Indonesia tidak muncul dari ketiak mereka yang berotak picik, berhati licik, dan bertangan pelepah pisang. -------- MOZAIK TOKOH ISLAM Oleh Dr. Haedar Nashir Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ROL, 19 November 2013 Ahmad Dahlan lahir menjadi sang pencerah. Dia pembaru yang mengguncang kesadaran umat pada zamannya. Lahir di Kauman, Yogyakarta, dan wafat dalam usia muda, 54 tahun. Karya pembaruan terbesarnya ialah Muhammadiyah yang didirikan pada 18 November 1912. Kini, Muhammadiyah telah mengukir kisah sukses untuk memajukan kehidupan bangsa. Charles Kurtzman bahkan menjulukinya sebagai sosok kebangkitan Islam yang liberal. Di Jombang, Jawa Timur, lahir tokoh besar Islam yang lain, Hasyim Asy'ari. Tokoh pembaruan dunia pesantren itu memberi teladan akan kebesaran hati yang tulus. Suatu ketika, seseorang mengadu kepada Hasyim Asy'ari tentang pemikiran kontroversial Ahmad Dahlan. Apa reaksi Hadlratus Syekh? "Ahmad Dahlan punya dalil, jangan memusuhinya dan bantulah dia," ujar pendiri Nahdlatul Ulama itu. Kiai Hasyim Asy'ari tak pernah menyerang Kiai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya. Begitu pula sebaliknya. Kedua tokoh besar umat Islam itu memiliki hubungan dekat. Putra Kauman Yogya dan Jombang itu pernah menimba ilmu agama kepada KH Sholeh Darat di Semarang. Ketika bermukim di Makkah, keduanya bahkan sama-sama berguru kepada tokoh utama pembaru Islam, Syekh Khatib al-Minangkabawi. Dua ulama besar itu lama hidup di negeri Wahabi dan memiliki jiwa toleransi yang melintasi. Tidak ada sepercik pun sikap arogansi dan ananiyah untuk saling menegasikan hanya karena berbeda paham dan jalur perjuangan yang dipilih. Ahmad Dahlan juga berkawan dekat dengan Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, tokoh sentral pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ahmad Dahlan beberapa kali diundang ketua Sarekat Islam (SI) itu untuk memberikan pencerahan Islam yang berkemajuan di hadapan anak-anak muda haus ilmu, seperti Sukarno, Semaun, dan kawan-kawan di kediamannya di Paneleh, Surabaya. Keduanya bahkan pernah turun ke daerah, tabligh bersama di hadapan umat. Di luar itu, Ahmad Dahlan bersahabat dengan tokoh-tokoh Boedi Oetomo, kalangan sosialis, serta berinteraksi baik dengan tokoh agama lain tanpa rasa canggung. Memajukan kehidupan Ahmad Dahlan, Hasyim Asy'ari, Tjokroaminoto, serta tokoh lainnya telah memberi uswah hasanah (teladan yang baik) tentang jiwa besar yang tulus, selain visi besar tentang Islam dan kemajuan hidup. Para tokoh Islam pada kemudian hari melanjutkan tradisi ukhuwah dan toleransi itu. Mas Mansur dari Muhammadiyah dan Wahab Hasjbullah dari Nahdlatul Ulama bergandengan tangan membidani Partai Islam Indonesia (1937) dan Majelis Islam 'Ala Indonesia (1938) yang menghimpun kekuatan politik Islam. Kedua wadah umat inilah yang kelak menjadi embrio lahirnya Partai Islam Masyumi pada 1946 hingga 1962. Visi utamanya agar umat bersatu dan berjaya secara politik. Para pemimpin umat yang berjiwa besar sepanjang sejarah itu berpikir dan bekerja keras untuk kemajuan umat dan bangsanya tanpa pamrih. Mereka hidup bersahaja, tetapi pikiran-pikiran cerdas dan jiwa besarnya telah membangkitkan kesadaran umat untuk hidup berkemajuan. Mobilitas tinggi para tokoh Islam itu bahkan dikhidmatkan untuk mengurus hajat hidup umat dan negerinya hingga lupa mengurus diri dan keluarganya. Jasa mereka untuk bangsa dan negara bahkan luar biasa tanpa mengharapkan balasan, ada di antaranya, Ki Bagus Hadikusuma, Mr Kasman Singodimedjo, dan Prof Kahar Mudzakir—Allahumma yarham—hingga kini belum dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah. Kini, umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan sejagad hidup pada fase baru abad modern. Masalah dan tantangan mengadang di depan yang sarat beban dan harapan. Umat dan bangsa ini harus dipacu untuk maju di segala bidang kehidupan agar sejajar dan bahkan unggul dibanding umat dan bangsa lain. Kemajuan menjadi jantung strategis bagi tegaknya peradaban sebagai manifestasi kekhalifahan dan risalah rahmatan lil 'alamin. Tanpa kemajuan, suatu umat dan bangsa hanya mampu bertahan hidup, bahkan lama-kelamaan punah. Islam itu sungguh agama yang berkemajuan, din al-hadlarah. Islam mengajarkan agar umatnya menjadi khayra ummah (QS Ali Imran [3]: 110). Menjadi generasi ulul albab (QS Ali Imran [3]: 190-191) dan pandai membaca tanda-tanda zaman (QS Iqra [96]: 1-5). Islam juga mengajarkan umatnya agar menjadi khalifah di muka bumi (QS al-Baqarah [2]: 30 dan Hud: 60), menjadi pelaku perubahan (QS al-Ahzab: 21), menjadi kelompok yang sadar akan masa depan (QS al-Hasyr: 18). Pendek kata, Islam mengajarkan umatnya hidup jaya di dunia dan bahagia di akhirat. Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan, pada setiap pergantian abad, lahir para mujadid di muka bumi yang memperbaiki agamanya. Nabi dan kaum Muslimin yang dipimpinnya bahkan hadir untuk takhrij min al-zhulumat ila al-nur, mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju pencerahan. Nabi akhir zaman itu bahkan mengubah Yatsrib yang semula komunal pedesaan menjadi pusat peradaban yang cerah dan mencerahkan, al-Madinah al-Munawwarah. Dari Madinah itulah, kemudian Islam menguasai dunia dan melahirkan era kejayaan berabad-abad lamanya ketika bangsa-bangsa lain tertidur lelap pada abad kegelapan. Jihad pemimpin Kemajuan merupakan keniscayaan bagi umat dan bangsa ini. Meraih kemajuan merupakan jalan jihad yang melintasi. Berlomba dengan bangsa-bangsa lain harus menjadi etos fastabiq al-khayrat. Di sinilah keniscayaan para tokoh atau pemimpin umat yang sesungguhnya, yakni menjadi lokomotif jihad meraih kenggulan dan kemajuan. Menjadi penggerak pencerahan yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Bukan sebaliknya, menjadi pemimpin umat yang membelenggu, memperdaya, dan membodohi umat demi mengawetkan kemapanan dirinya. Umat Islam di negeri ini banyak yang masih rentan secara ekonomi. Mereka berhadapan dengan berbagai tekanan hidup yang sangat berat. Apa yang dapat diperbuat jika umat masih dhuafa-mustadh'afin? Kondisi umat yang ringkih cenderung yadus-sufla (tangan di bawah, penerima) ketimbang yadul-'ala (tangan di atas, pemberi). Lebih banyak menjadi objek ketimbang subjek. Umat yang lemah tentu tidak akan menjadi pilar peradaban Islam yang berkemajuan. Jangankan untuk menjadi rahmatan lil-'alamin, bahkan untuk mengurusi dirinya pun tertatih-tatih. Para tokoh Islam perlu siuman secara berjamaah atas kenyataan hidup umat yang rentan dan ringkih itu. Seraya berpikir dan bekerja keras bagaimana membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan mereka menuju kondisi yang berkeunggulan. Menjadikan umat mencapai derajat kehidupan yang maju, bersatu, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat di hadapan umat dan bangsa lain. Itulah jihad pencerahan yang berada di pundak para tokoh Islam lintas gerakan di negeri ini. Baik jihad bi al-fikri maupun jihad bi al-fi'li secara total. Pemimpin umat Islam saat ini niscaya agar progresif dan membumi, plus bekhidmat sepenuh hati. Antarpemimpin umat harus tasamuh dan tanawu' seraya saling mendekat dan bergandengan tangan setulus hati. Cerahkan umat dengan pikiran-pikiran jernih yang mencerdaskan kehidupan dan tegaknya akhlak mulia. "Para pemimpin perlu memudakan pemikiran dan mengembangkan Islam progresif," kata Sukarno. "Jadilah pemimpin umat meneladani Nabi yang tidur di atas alas tikar, tetapi jelajahnya mengguncang tahta Kisra," tulis Iqbal. Maka, sungguh ironis manakala masih dijumpai pemimpin umat alergi pikiran-pikiran maju dan tidak membumi pada realitas kehidupan. Apabila mereka lebih banyak bicara ketimbang bekerja. Ketika bargairah tinggi dalam mobilitas masing-masing tanpa menyatukan pikiran dan langkah kolektif yang sinergis. Para pemimpin politiknya lebih sibuk mengurus diri ketimbang melayani umat. Tatkala para ulamanya terus memproduksi fatwa, pendapat, dan pandangan yang kontraproduktif serta mengandung antmosfir saling menyesatkan. Apalagi, kalau para tokoh umat itu saling berseberangan dan menunjukkan gestur permusuhan diam-diam. Hasil akhirnya mudah ditebak bahwa korbannya ialah umat. Umat Islam akan tetap hidup tertinggal di zona dhuafa-mustadhafin.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:46AM  

    islam fatwa - Social Mention
     
     
     
    Subhanallah. Inilah potret ulama sejati. Indonesia ini ternyata lahir dari tangan tokoh-tokoh semacam itu. Mereka hebat karena berotak emas, berhati sutera, dan bertangan baja. Indonesia tidak muncul dari ketiak mereka yang berotak picik, berhati licik, dan bertangan pelepah pisang. -------- MOZAIK TOKOH ISLAM Oleh Dr. Haedar Nashir Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ROL, 19 November 2013 Ahmad Dahlan lahir menjadi sang pencerah. Dia pembaru yang mengguncang kesadaran umat pada zamannya. Lahir di Kauman, Yogyakarta, dan wafat dalam usia muda, 54 tahun. Karya pembaruan terbesarnya ialah Muhammadiyah yang didirikan pada 18 November 1912. Kini, Muhammadiyah telah mengukir kisah sukses untuk memajukan kehidupan bangsa. Charles Kurtzman bahkan menjulukinya sebagai sosok kebangkitan Islam yang liberal. Di Jombang, Jawa Timur, lahir tokoh besar Islam yang lain, Hasyim Asy'ari. Tokoh pembaruan dunia pesantren itu memberi teladan akan kebesaran hati yang tulus. Suatu ketika, seseorang mengadu kepada Hasyim Asy'ari tentang pemikiran kontroversial Ahmad Dahlan. Apa reaksi Hadlratus Syekh? "Ahmad Dahlan punya dalil, jangan memusuhinya dan bantulah dia," ujar pendiri Nahdlatul Ulama itu. Kiai Hasyim Asy'ari tak pernah menyerang Kiai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya. Begitu pula sebaliknya. Kedua tokoh besar umat Islam itu memiliki hubungan dekat. Putra Kauman Yogya dan Jombang itu pernah menimba ilmu agama kepada KH Sholeh Darat di Semarang. Ketika bermukim di Makkah, keduanya bahkan sama-sama berguru kepada tokoh utama pembaru Islam, Syekh Khatib al-Minangkabawi. Dua ulama besar itu lama hidup di negeri Wahabi dan memiliki jiwa toleransi yang melintasi. Tidak ada sepercik pun sikap arogansi dan ananiyah untuk saling menegasikan hanya karena berbeda paham dan jalur perjuangan yang dipilih. Ahmad Dahlan juga berkawan dekat dengan Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, tokoh sentral pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ahmad Dahlan beberapa kali diundang ketua Sarekat Islam (SI) itu untuk memberikan pencerahan Islam yang berkemajuan di hadapan anak-anak muda haus ilmu, seperti Sukarno, Semaun, dan kawan-kawan di kediamannya di Paneleh, Surabaya. Keduanya bahkan pernah turun ke daerah, tabligh bersama di hadapan umat. Di luar itu, Ahmad Dahlan bersahabat dengan tokoh-tokoh Boedi Oetomo, kalangan sosialis, serta berinteraksi baik dengan tokoh agama lain tanpa rasa canggung. Memajukan kehidupan Ahmad Dahlan, Hasyim Asy'ari, Tjokroaminoto, serta tokoh lainnya telah memberi uswah hasanah (teladan yang baik) tentang jiwa besar yang tulus, selain visi besar tentang Islam dan kemajuan hidup. Para tokoh Islam pada kemudian hari melanjutkan tradisi ukhuwah dan toleransi itu. Mas Mansur dari Muhammadiyah dan Wahab Hasjbullah dari Nahdlatul Ulama bergandengan tangan membidani Partai Islam Indonesia (1937) dan Majelis Islam 'Ala Indonesia (1938) yang menghimpun kekuatan politik Islam. Kedua wadah umat inilah yang kelak menjadi embrio lahirnya Partai Islam Masyumi pada 1946 hingga 1962. Visi utamanya agar umat bersatu dan berjaya secara politik. Para pemimpin umat yang berjiwa besar sepanjang sejarah itu berpikir dan bekerja keras untuk kemajuan umat dan bangsanya tanpa pamrih. Mereka hidup bersahaja, tetapi pikiran-pikiran cerdas dan jiwa besarnya telah membangkitkan kesadaran umat untuk hidup berkemajuan. Mobilitas tinggi para tokoh Islam itu bahkan dikhidmatkan untuk mengurus hajat hidup umat dan negerinya hingga lupa mengurus diri dan keluarganya. Jasa mereka untuk bangsa dan negara bahkan luar biasa tanpa mengharapkan balasan, ada di antaranya, Ki Bagus Hadikusuma, Mr Kasman Singodimedjo, dan Prof Kahar Mudzakir—Allahumma yarham—hingga kini belum dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah. Kini, umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan sejagad hidup pada fase baru abad modern. Masalah dan tantangan mengadang di depan yang sarat beban dan harapan. Umat dan bangsa ini harus dipacu untuk maju di segala bidang kehidupan agar sejajar dan bahkan unggul dibanding umat dan bangsa lain. Kemajuan menjadi jantung strategis bagi tegaknya peradaban sebagai manifestasi kekhalifahan dan risalah rahmatan lil 'alamin. Tanpa kemajuan, suatu umat dan bangsa hanya mampu bertahan hidup, bahkan lama-kelamaan punah. Islam itu sungguh agama yang berkemajuan, din al-hadlarah. Islam mengajarkan agar umatnya menjadi khayra ummah (QS Ali Imran [3]: 110). Menjadi generasi ulul albab (QS Ali Imran [3]: 190-191) dan pandai membaca tanda-tanda zaman (QS Iqra [96]: 1-5). Islam juga mengajarkan umatnya agar menjadi khalifah di muka bumi (QS al-Baqarah [2]: 30 dan Hud: 60), menjadi pelaku perubahan (QS al-Ahzab: 21), menjadi kelompok yang sadar akan masa depan (QS al-Hasyr: 18). Pendek kata, Islam mengajarkan umatnya hidup jaya di dunia dan bahagia di akhirat. Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan, pada setiap pergantian abad, lahir para mujadid di muka bumi yang memperbaiki agamanya. Nabi dan kaum Muslimin yang dipimpinnya bahkan hadir untuk takhrij min al-zhulumat ila al-nur, mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju pencerahan. Nabi akhir zaman itu bahkan mengubah Yatsrib yang semula komunal pedesaan menjadi pusat peradaban yang cerah dan mencerahkan, al-Madinah al-Munawwarah. Dari Madinah itulah, kemudian Islam menguasai dunia dan melahirkan era kejayaan berabad-abad lamanya ketika bangsa-bangsa lain tertidur lelap pada abad kegelapan. Jihad pemimpin Kemajuan merupakan keniscayaan bagi umat dan bangsa ini. Meraih kemajuan merupakan jalan jihad yang melintasi. Berlomba dengan bangsa-bangsa lain harus menjadi etos fastabiq al-khayrat. Di sinilah keniscayaan para tokoh atau pemimpin umat yang sesungguhnya, yakni menjadi lokomotif jihad meraih kenggulan dan kemajuan. Menjadi penggerak pencerahan yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Bukan sebaliknya, menjadi pemimpin umat yang membelenggu, memperdaya, dan membodohi umat demi mengawetkan kemapanan dirinya. Umat Islam di negeri ini banyak yang masih rentan secara ekonomi. Mereka berhadapan dengan berbagai tekanan hidup yang sangat berat. Apa yang dapat diperbuat jika umat masih dhuafa-mustadh'afin? Kondisi umat yang ringkih cenderung yadus-sufla (tangan di bawah, penerima) ketimbang yadul-'ala (tangan di atas, pemberi). Lebih banyak menjadi objek ketimbang subjek. Umat yang lemah tentu tidak akan menjadi pilar peradaban Islam yang berkemajuan. Jangankan untuk menjadi rahmatan lil-'alamin, bahkan untuk mengurusi dirinya pun tertatih-tatih. Para tokoh Islam perlu siuman secara berjamaah atas kenyataan hidup umat yang rentan dan ringkih itu. Seraya berpikir dan bekerja keras bagaimana membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan mereka menuju kondisi yang berkeunggulan. Menjadikan umat mencapai derajat kehidupan yang maju, bersatu, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat di hadapan umat dan bangsa lain. Itulah jihad pencerahan yang berada di pundak para tokoh Islam lintas gerakan di negeri ini. Baik jihad bi al-fikri maupun jihad bi al-fi'li secara total. Pemimpin umat Islam saat ini niscaya agar progresif dan membumi, plus bekhidmat sepenuh hati. Antarpemimpin umat harus tasamuh dan tanawu' seraya saling mendekat dan bergandengan tangan setulus hati. Cerahkan umat dengan pikiran-pikiran jernih yang mencerdaskan kehidupan dan tegaknya akhlak mulia. "Para pemimpin perlu memudakan pemikiran dan mengembangkan Islam progresif," kata Sukarno. "Jadilah pemimpin umat meneladani Nabi yang tidur di atas alas tikar, tetapi jelajahnya mengguncang tahta Kisra," tulis Iqbal. Maka, sungguh ironis manakala masih dijumpai pemimpin umat alergi pikiran-pikiran maju dan tidak membumi pada realitas kehidupan. Apabila mereka lebih banyak bicara ketimbang bekerja. Ketika bargairah tinggi dalam mobilitas masing-masing tanpa menyatukan pikiran dan langkah kolektif yang sinergis. Para pemimpin politiknya lebih sibuk mengurus diri ketimbang melayani umat. Tatkala para ulamanya terus memproduksi fatwa, pendapat, dan pandangan yang kontraproduktif serta mengandung antmosfir saling menyesatkan. Apalagi, kalau para tokoh umat itu saling berseberangan dan menunjukkan gestur permusuhan diam-diam. Hasil akhirnya mudah ditebak bahwa korbannya ialah umat. Umat Islam akan tetap hidup tertinggal di zona dhuafa-mustadhafin.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003130157576&v=wall&story_fbid=489880184459649
    Nov 20th 2013, 01:12
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/1LPkFx

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:54AM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    (Untitled)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=560351147367943&v=wall&story_fbid=563183980417993
    Nov 21st 2013, 09:48
     
    Shaykh Abū Qatādah Al-Filisṭīnī: "Letter to the People of Jihād in Al-Shām" November 1, 2013 at 8:00am This is a summary of the Letter that Shaykh Abu-Qatadah Al-Filistini wrote to the People of Jihaad in Al-Sham.  May Allah hasten his release ameen!   His words are much needed wisdom.  Yes, there will be many who will make excuses NOT to follow the Shaykh's advice, but it is exactly what we need to hear and follow ma sha Allah.  His main points are as follows:   1.   You should "know that the Jihaad in Al-Sham belongs to the Ummah and does not belong to you (referring to those with Syrian nationality) even if Allah blessed you to be there."   2.  "This Jihaad is from the fruits of the Ulema and Mujahideen that came before you.  They put forth so much effort so that it would reach you."   3.  "I say this with love for all of you, that you must listen to those who came before you, and they have preference over you."     4.  "I warn my brothers in Jihaad and soldiers from listening to some of the fatawa which have come from beginners in knowledge or those who call themselves "self-studied" scholars who try to make it fardh for one group to bow to the other."   5.  "I advise you know to work on creating an elite Shariah Court that consists of the People of Knowledge and Wisdom."   6.  "They should be given the complete power to give orders, which all are obligated to follow so that we will achieve the oneness and all be in agreement."   7.  "All parties must abide by it unless they agree to the division among the Mujahideen as this division as no Shariah reasoning except that it is the love of leadership.  This is clear no matter how much some people try to hide it and make up excuses."   8.  "Also, remind my brothers that today the leadership is that of the Jihaad movement and there isn't a leader who has the power, which should be treated with the treatment of a Khilafah or anything similiar who can force others to accept his proclaimed title of Amir Al-Mumineen or anything like that."   In summary, Shaykh Abu-Qatadah does not side with any group of Mujahideen.  He simply gives us a collective solution to the division among us.  He is a very knowledgeable Shaykh on the Haqq and fearless of the Tawagheet.  Ma sha Allah, it shows his desire and determination to help the Jihaad effort, even from behind bars.  May Allah keep him steadfast and hasten his release ameen!    
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:00PM  

    La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand
     
    La hawla wa la quwwata illa billah - originals Facebook-Pinnwand
     
    „O ihr, die ihr glaubt, rettet euch und die Euren vor einem Feuer, dessen Brenns...
    http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1440543466166737&id=1409760879244996
    Nov 21st 2013, 13:52
     
    „O ihr, die ihr glaubt, rettet euch und die Euren vor einem Feuer, dessen Brennstoff Menschen und Steine sind," [Surat at-Tahrim 66:6]

    ( M.L )
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/h0BGnq

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:51PM  

    I.S.L.A.M = I Sincerely Love Allah & Muhammads Facebook-Pinnwand
     
    I.S.L.A.M = I Sincerely Love Allah & Muhammads Facebook-Pinnwand
     
    > _ < Duhai Zamai ini..... Part 1
     
    Zamai ini.....
     
    Zaman di mana wanita berp...
    http://www.facebook.com/photo.php?fbid=447643208675586&set=a.227281110711798.41196.227154754057767&type=1
    Nov 21st 2013, 12:51
     
    > _ < Duhai Zamai ini..... Part 1

    Zamai ini.....

    Zaman di mana wanita berpakaian (tidak mahu dilihat) tapi telanjang (mahu dilihat) yang bertujuan menarik perhatian (menggoda) lelaki (berpakaian seksi untuk goda lelaki lemah iman)..tidak terkecuali golongan uploader gambar berniqab yang "berpakaian/menutup/berpurdah" (tidak mahu dilihat/malu dilihat kerana menutup badan dengan kain) tetapi "telanjang" (mahu dilihat/tidak malu dilihat kerana gambar "nangka berbalut" tu dipamer kepada jutaan lelaki bukan mahram kerana mahu "menggoda" lelaki-lelaki soleh kononnya mereka ayu dan solehah dan so-called "pemalu" sedangkan gambar-gambar itu boleh diprivate jika alasan di upload itu untuk tontonan kawan-kawan sejantina)...tidak ada bezanya antara kedua-dua situasi ini kerana kedua-duanya merupakan PENGGODA lelaki yang tidak cium bau syurga....

    [share it]
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/RjQQyW

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:45AM  

    Abu Abdullah - Social Mention
     
     
     
    Covering body parts and not wearing tight clothing isn't just for our sisters. The Prophet (peace and blessings be upon him) said: "(Prophet) Musa was a shy person and used to cover his body completely because of his extensive shyness." [Imam Abu 'Abdullah Al-Bukhari on the authority of Abu Hurairah] And for such reasons, Allah said, "...and he (Prophet Musa) was honorable in Allah's Sight." (Al-Ahzab, 69)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002006286497&v=wall&story_fbid=563326357077569
    Nov 20th 2013, 01:22
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 23 04:39AM  

    bushido - Social Mention
     
     
     
    Er hat früher die geile texte für Bushido geschrieben und Bushido hatte Erfolg. Kay Onemacht Musik mit LIEBE UND HERZ für seine Fans und Bushido ist einfach der , der jetzt weinen muss ; weil er ohne seinen Ex Partner KAY ONE _ PRINCE of BELVEDAIR einfach keinen Hit mehr landen kann , weil er es alleine eben nicht KANN !!!!! Weil er NIX kann ..... Du bist 35 Jahre alt ,hast gerade Zwillinge bekommen und dazu einen Mercedes Kombi mit 2 Kindersitzen gekauft .. Aber anstatt ein vorbildlicher Vater für deine Kids zu sein verkleidest du dich lieber als Taliban und verbreitest Angst und Schrecken mit deinem süßen Wikinger Bart .
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003564601728&v=wall&story_fbid=398987683563382
    Nov 23rd 2013, 04:26
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/9wGHQP

     

 islamist - Social Mention: CAIRO — A car bomb on Wednesday tore through a bus carrying off-duty army soldiers in the turbulent region of northern Sinai, killing 10 and wounding 20, security officials said. Reuters, also citing a security official, put the number of injured at 35. The officials said the car bomb struck the bus on the road between the border town of Rafah and the coastal city of el-Arish. The soldiers belong to the 2nd Field Army, which is doing most of the fighting against militant Islamists waging an insurgency against security forces in Sinai. The bus was on its way to Cairo, the officials said. The officials earlier said that the bus was carrying policemen in plainclothes, but later said they were soldiers. Confusion about the identity of victims in such attacks is common. They spoke on condition of anonymity as they weren't authorized to release the information publicly. Egypt's police and army forces have been battling a burgeoning insurgency in the strategic Sinai Peninsula since the July 3 military coup that toppled Islamist President Mohammed Morsi. On Tuesday, protesters marked the two-year anniversary of a six-day battle between anti-government demonstrators and security forces that left 41 people dead in 2011. One person was killed and 51 injured during Tuesday's clashes near Tahrir Square between forces and protesters opposed to both the military and the Muslim Brotherhood, according to Egyptian news site al-Ahram.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:49AM  

    islamist - Social Mention
     
     
     
    CAIRO — A car bomb on Wednesday tore through a bus carrying off-duty army soldiers in the turbulent region of northern Sinai, killing 10 and wounding 20, security officials said. Reuters, also citing a security official, put the number of injured at 35. The officials said the car bomb struck the bus on the road between the border town of Rafah and the coastal city of el-Arish. The soldiers belong to the 2nd Field Army, which is doing most of the fighting against militant Islamists waging an insurgency against security forces in Sinai. The bus was on its way to Cairo, the officials said. The officials earlier said that the bus was carrying policemen in plainclothes, but later said they were soldiers. Confusion about the identity of victims in such attacks is common. They spoke on condition of anonymity as they weren't authorized to release the information publicly. Egypt's police and army forces have been battling a burgeoning insurgency in the strategic Sinai Peninsula since the July 3 military coup that toppled Islamist President Mohammed Morsi. On Tuesday, protesters marked the two-year anniversary of a six-day battle between anti-government demonstrators and security forces that left 41 people dead in 2011. One person was killed and 51 injured during Tuesday's clashes near Tahrir Square between forces and protesters opposed to both the military and the Muslim Brotherhood, according to Egyptian news site al-Ahram.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=186976998018523&v=wall&story_fbid=593229420726610
    Nov 20th 2013, 08:52
     
    Dozens wounded in blast targeting bus near el-Arish in restive peninsula
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T

     

 jihad - Social Mention: PAHALA BUAT SEORANG ISTRI "Sekali suami minum air yang disediakan oleh isterinya adalah lebih baik dari berpuasa setahun". "Makanan yang disediakan oleh isteri kepada suaminya lebih baik dari isteri itu mengerjakan haji dan umrah" "Mandi junub si isteri disebabkan jimak oleh suaminya lebih baik baginya daripada mengorbankan 1,000 ekor kambing sebagai sedekah kepada fakir miskin". "Apabila isteri hamil ia dicatatkan sebagai seorang syahid dan khidmat kepada suaminya sebagai jihad". "Pemeliharaan yang baik terhadap anak-anak adalah menjadi benteng neraka, pandangan yang baik dan harmonis terhadap suami adalah menjadi tasbih (zikir)". "Tidak akan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya". "Apabila meninggal dunia seorang dan suaminya redha, nescaya ia dimasukkan ke dalam syurga". (Hadis Riwayat Tarmizi) "Seseorang wanita apabila ia mengerjakan sembahyang yng difardhukan ke atasnya, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dirinya dan taat kepada suaminya maka berhaklah ia masuk syurga dari mana-mana pintu yang ia suka" Subhanallah..!!
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:04PM  

    jihad - Social Mention
     
     
     
    PAHALA BUAT SEORANG ISTRI "Sekali suami minum air yang disediakan oleh isterinya adalah lebih baik dari berpuasa setahun". "Makanan yang disediakan oleh isteri kepada suaminya lebih baik dari isteri itu mengerjakan haji dan umrah" "Mandi junub si isteri disebabkan jimak oleh suaminya lebih baik baginya daripada mengorbankan 1,000 ekor kambing sebagai sedekah kepada fakir miskin". "Apabila isteri hamil ia dicatatkan sebagai seorang syahid dan khidmat kepada suaminya sebagai jihad". "Pemeliharaan yang baik terhadap anak-anak adalah menjadi benteng neraka, pandangan yang baik dan harmonis terhadap suami adalah menjadi tasbih (zikir)". "Tidak akan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya". "Apabila meninggal dunia seorang dan suaminya redha, nescaya ia dimasukkan ke dalam syurga". (Hadis Riwayat Tarmizi) "Seseorang wanita apabila ia mengerjakan sembahyang yng difardhukan ke atasnya, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dirinya dan taat kepada suaminya maka berhaklah ia masuk syurga dari mana-mana pintu yang ia suka" Subhanallah..!!
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001294587862&v=wall&story_fbid=575472455839235
    Nov 20th 2013, 13:03
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/knvV6y

     

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out