Information

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 24 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    "Mereka terus bekerja untuk merugikan kita dan kita terus lupa dan menyenangkan mereka itulah penyebabnya mereka kayaraya dan berkuasa dlm tubuh kita".
     
    Saya geleng kepala saat membaca pengakuan jin kafir Amerika di inbox Fb saat ia berkata (melalui jari pasien yg berkonsultasi RehabHati di fb); "Thought I cant stay here. This sister really stupid, What kind of music she was listening...its really hot in my ears". >>
    http://graph.facebook.com/100005070963757/picture
    Jun 30th 2013, 12:26
     
    "Mereka terus bekerja untuk merugikan kita dan kita terus lupa dan menyenangkan mereka itulah penyebabnya mereka kayaraya dan berkuasa dlm tubuh kita".
     
    Saya geleng kepala saat membaca pengakuan jin kafir Amerika di inbox Fb saat ia berkata (melalui jari pasien yg berkonsultasi RehabHati di fb); "Thought I cant stay here. This sister really stupid, What kind of music she was listening...its really hot in my ears". >>
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Kewajiban adanya Khilafah telah disepakati oleh seluruh ulama dari seluruh mazhab. Tidak ada khilafiyah (perbedaan pendapat) dalam masalah ini, kecuali dari segelintir ulama yang tidak teranggap perkataannya (laa yu'taddu bihi). (Lihat Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyyah, Bab Al Imamah Al Kubro, Juz 6 hlm. 163).Disebutkan dalam kitab Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyyah Juz 6 hlm. 164 :أجمعت الأمّة على وجوب عقد الإمامة ، وعلى أنّ الأمّة يجب عليها الانقياد لإمامٍ عادلٍ ، يقيم فيهم أحكام اللّه ، ويسوسهم بأحكام الشّريعة الّتي أتى بها رسول اللّه صلى الله عليه وسلم ولم يخرج عن هذا الإجماع من يعتدّ بخلافه"Umat Islam telah sepakat mengenai wajibnya akad Imamah [Khilafah], juga telah sepakat bahwa umat wajib mentaati seorang Imam [Khalifah] yang adil yang menegakkan hukum-hukum Allah di tengah mereka, yang mengatur urusan mereka dengan hukum-hukum Syariah Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Tidak ada yang keluar dari kesepakatan ini, orang yang teranggap perkataannya saat berbeda pendapat."Syaikh Abdul Qadim Zallum (Amir kedua Hizbut Tahrir) menyebutkan, "Mengangkat seorang khalifah adalah wajib atas kaum muslimin seluruhnya di segala penjuru dunia. Melaksanakan kewajiban ini – sebagaimana kewajiban manapun yang difardhukan Allah atas kaum muslimin- adalah perkara yang pasti, tak ada pilihan di dalamnya dan tak ada toleransi dalam urusannya. Kelalaian dalam melaksanakannya termasuk sebesar-besar maksiat, yang akan diazab oleh Allah dengan azab yang sepedih-pedihnya." (Abdul Qadim Zallum, Nizhamul Hukm fi Al Islam, hlm. 34)Kewajiban Khilafah ini bukan hanya pendapat Hizbut Tahrir, tapi pendapat seluruh ulama. Imam Ibnu Hazm menyebutkan bahwa, "Telah sepakat semua Ahlus Sunnah, semua Murji`ah, semua Syiah, dan semua Khawarij akan wajibnya Imamah [Khilafah]…" (Ibnu Hazm, Al-Fashlu fi Al Milal wal Ahwa` wan Nihal, Juz 4 hlm.78)Khusus dalam lingkup empat mazhab Ahlus Sunnah, Syaikh Abdurrahman Al Jaziri menyebutkan,"Para imam mazhab yang empat [Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, dan Ahmad] rahimahumullah, telah sepakat bahwa Imamah [Khilafah] itu fardhu, dan bahwa kaum muslimin itu harus mempunyai seorang Imam (Khalifah) yang akan menegakkan syiar-syiar agama dan menolong orang yang dizalimi dari orang zalim. Mereka juga sepakat bahwa kaum muslimin dalam waktu yang sama di seluruh dunia, tidak boleh mempunyai dua imam, baik keduanya sepakat atau bertentangan." (Ibnu Hazm,Al-Fashlu fi Al Milal wal Ahwa` wan Nihal, Juz 4 hlm.78)Para ulama menerangkan bahwa dalil-dalil kewajiban Khilafah ada 4 (empat), yaitu : Al Qur`an, As Sunnah, Ijma' Shahabat, dan Qaidah Syar'iyyah.Dalil Al Qur`an, antara lain firman Allah SWT :يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-NYa, dan Ulil Amri di antara kamu." (QS An-Nisaa`: 59)Wajhul Istidlal (cara penarikan kesimpulan dari dalil) dari ayat ini adalah, ayat ini telah memerintahkan kaum muslimin untuk mentaati Ulil Amri di antara mereka, yaitu para Imam (Khalifah). Perintah untuk mentaati Ulil Amri ini adalah dalil wajibnya mengangkat Ulil Amri, sebab tak mungkin Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mentaati sesuatu yang tidak ada. Dengan kata lain, perintah mentaati Ulil Amri ini berarti perintah mengangkat Ulil Amri. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa mengangkat seorang Imam (Khalifah) bagi umat Islam adalah wajib hukumnya. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.)Dalil Al Qur`an lainnya, adalah firman Allah SWT :فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ"Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu." (QS Al Maidah : 48)Wajhul Istidlal dari ayat ini adalah, bahwa Allah telah memerintahkan Rasulullah SAW untuk memberikan keputusan hukum di antara kaum muslimin dengan apa yang diturunkan Allah (Syariah Islam). Kaidah ushul fiqih menetapkan bahwa perintah kepada Rasulullah SAW hakikatnya adalah perintah kepada kaum muslimin, selama tidak dalil yang mengkhususkan perintah itu kepada Rasulullah SAW saja. Dalam hal ini tak ada dalil yang mengkhususkan perintah ini hanya kepada Rasulullah SAW, maka berarti perintah tersebut berlaku untuk kaum muslimin seluruhnya hingga Hari Kiamat nanti. Perintah untuk menegakkan Syatiah Islam tidak akan sempurna kecuali dengan adanya seorang Imam (Khalifah). Maka ayat di atas, dan juga seluruh ayat yang memerintahkan berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, hakikatnya adalah dalil wajibnya mengangkat seorang Imam (Khalifah), yang akan menegakkan Syariah Islam itu. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.Dalil Al Qur`an lainnya, adalah ayat-ayat yang memerintahkan qishash (QS Al Baqarah: 178), hudud (misal had bagi pelaku zina dalam QS An Nuur: 2; atau had bagi pencuri dalam QS Al Maidah : 38), dan ayat-ayat lainnya yang pelaksanaannya bergantung pada adanya seorang Imam (Khalifah). Ayat-ayat semisal ini, berarti adalah dalil untuk wajibnya mengangkat seorang Imam (Khalifah), sebab pelaksanaan ayat-ayat tersebut bergantung pada keberadaan Imam itu.Dalil As Sunnah, banyak sekali, antara lain sabda Nabi SAW :من مات وليس في عنقه بيعة مات ميتة جاهلية"Barangsiapa yang mati sedangkan di lehernya tidak ada baiat (kepada seorang imam/khalifah), maka matinya adalah mati jahiliyah." (HR Muslim, no 1851).Dalalah (penunjukkan makna) dari hadis di atas jelas, bahwa jika seorang muslim mati jahiliyyah karena tidak punya baiat, berarti baiat itu wajib hukumnya. Sedang baiat itu tak ada kecuali baiat kepada seorang imam (khalifah). Maka hadis ini menunjukkan bahwa mengangkat seorang imam (khalifah) itu wajib hukumnya. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.)Dalil lain dari As Sunnah misalnya sabda Nabi SAW :إذا خرج ثلاثة في سفر فليؤمروا أحدهم"Jika ada tiga orang yang keluar dalam suatu perjalanan, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka untuk menjadi amir (pemimpin)." (HR Abu Dawud).Imam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa jika Islam mewajibkan pengangkatan seorang amir (pemimpin) untuk jumlah yang sedikit (tiga orang) dan urusan yang sederhana (perjalanan), maka berarti Islam juga mewajibkan pengangkatan amir (pemimpin) untuk jumlah yang lebih besar dan untuk urusan yang lebih penting. (Ibnu Taimiyah, Al Hisbah, hlm. 11).Dengan demikian, untuk kaum muslimin yang jumlahnya lebih dari satu miliar seperti sekarang ini, dan demi urusan umat yang lebih penting dari sekedar perjalanan, seperti penegakan hukum Syariah Islam, perlindungan umat dari penjajahan dan serangan militer kafir penjajah, maka mengangkat seorang Imam (Khalifah) adalah wajib hukumnya.Adapun dalil Ijma' Shahabat, telah disebutkan oleh para ulama, misalnya Ibnu Khaldun sebagai berikut :نصب الإمام واجب ، وقد عرف وجوبه في الشرع بإجماع الصحابة والتابعين"Mengangkat seorang imam (khalifah) wajib hukumnya, dan kewajibannya dapat diketahui dalam Syariah dari ijma' (kesepakatan) para shahabat dan tabi'in…" (Ibnu Khaldun, Muqaddimah, hlm. 191).Imam Ibnu Hajar Al Haitami berkata :اعلم أيضًا أن الصحابة رضوان الله عليهم أجمعوا على أن نصب الإمام بعد انقراض زمن النبوة واجب، بل جعلوه أهم الواجبات حيث اشتغلوا به عن دفن رسول الله"Ketahuilah juga, bahwa para shahabat -semoga Allah meridhai mereka- telah bersepakat bahwa mengangkat seorang imam (khalifah) setelah berakhirnya zaman kenabian adalah wajib, bahkan mereka menjadikannya sebagai kewajiban paling penting ketika mereka menyibukkan diri dengan kewajiban itu dengan meninggalkan kewajiban menguburkan jenazah Rasulullah SAW." (Ibnu Hajar Al Haitami, As Shawa'iqul Muhriqah, hlm. 7).Adapun dalil Qaidah Syar'iah, adalah kaidah yang berbunyi :ما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب"Jika suatu kewajiban tidak terlaksana kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu wajib pula hukumnya."Sudah diketahui bahwa terdapat kewajiban-kewajiban syariah yang tidak dapat dilaksanakan secara sempurna oleh individu, seperti kewajiban melaksanakan hudud, seperti hukuman had bagin pelaku zina dalam QS An Nuur: 2; atau hukuman had bagi pencuri dalam QS Al Maidah: 38, kewajiban jihad untuk menyebarkan Islam, kewajiban memungut dan membagikan zakat, dan sebagainya. Kewajiban-kewajiban ini tak dapat dan tak mungkin dilaksanakan secara sempurna oleh individu, sebab kewajiban-kewajiban ini membutuhkan suatu kekuasaan (sulthah), yang tiada lain adalah Khilafah. Maka kaidah syariah di atas juga merupakan dalil wajibnya Khilafah. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49).
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Kewajiban adanya Khilafah telah disepakati oleh seluruh ulama dari seluruh mazhab. Tidak ada khilafiyah (perbedaan pendapat) dalam masalah ini, kecuali dari segelintir ulama yang tidak teranggap perkataannya (laa yu'taddu bihi). (Lihat Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyyah, Bab Al Imamah Al Kubro, Juz 6 hlm. 163).
     
    Disebutkan dalam kitab Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyyah Juz 6 hlm. 164 :
     
    أجمعت الأمّة على وجوب عقد الإمامة ، وعلى أنّ الأمّة يجب عليها الانقياد لإمامٍ عادلٍ ، يقيم فيهم أحكام اللّه ، ويسوسهم بأحكام الشّريعة الّتي أتى بها رسول اللّه صلى الله عليه وسلم ولم يخرج عن هذا الإجماع من يعتدّ بخلافه
     
    "Umat Islam telah sepakat mengenai wajibnya akad Imamah [Khilafah], juga telah sepakat bahwa umat wajib mentaati seorang Imam [Khalifah] yang adil yang menegakkan hukum-hukum Allah di tengah mereka, yang mengatur urusan mereka dengan hukum-hukum Syariah Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Tidak ada yang keluar dari kesepakatan ini, orang yang teranggap perkataannya saat berbeda pendapat."
     
    Syaikh Abdul Qadim Zallum (Amir kedua Hizbut Tahrir) menyebutkan, "Mengangkat seorang khalifah adalah wajib atas kaum muslimin seluruhnya di segala penjuru dunia. Melaksanakan kewajiban ini – sebagaimana kewajiban manapun yang difardhukan Allah atas kaum muslimin- adalah perkara yang pasti, tak ada pilihan di dalamnya dan tak ada toleransi dalam urusannya. Kelalaian dalam melaksanakannya termasuk sebesar-besar maksiat, yang akan diazab oleh Allah dengan azab yang sepedih-pedihnya." (Abdul Qadim Zallum, Nizhamul Hukm fi Al Islam, hlm. 34)
     
    Kewajiban Khilafah ini bukan hanya pendapat Hizbut Tahrir, tapi pendapat seluruh ulama. Imam Ibnu Hazm menyebutkan bahwa, "Telah sepakat semua Ahlus Sunnah, semua Murji`ah, semua Syiah, dan semua Khawarij akan wajibnya Imamah [Khilafah]…" (Ibnu Hazm, Al-Fashlu fi Al Milal wal Ahwa` wan Nihal, Juz 4 hlm.78)
     
    Khusus dalam lingkup empat mazhab Ahlus Sunnah, Syaikh Abdurrahman Al Jaziri menyebutkan,"Para imam mazhab yang empat [Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, dan Ahmad] rahimahumullah, telah sepakat bahwa Imamah [Khilafah] itu fardhu, dan bahwa kaum muslimin itu harus mempunyai seorang Imam (Khalifah) yang akan menegakkan syiar-syiar agama dan menolong orang yang dizalimi dari orang zalim. Mereka juga sepakat bahwa kaum muslimin dalam waktu yang sama di seluruh dunia, tidak boleh mempunyai dua imam, baik keduanya sepakat atau bertentangan." (Ibnu Hazm,Al-Fashlu fi Al Milal wal Ahwa` wan Nihal, Juz 4 hlm.78)
     
    Para ulama menerangkan bahwa dalil-dalil kewajiban Khilafah ada 4 (empat), yaitu : Al Qur`an, As Sunnah, Ijma' Shahabat, dan Qaidah Syar'iyyah.
     
    Dalil Al Qur`an, antara lain firman Allah SWT :
     
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
     
    "Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-NYa, dan Ulil Amri di antara kamu." (QS An-Nisaa`: 59)
     
    Wajhul Istidlal (cara penarikan kesimpulan dari dalil) dari ayat ini adalah, ayat ini telah memerintahkan kaum muslimin untuk mentaati Ulil Amri di antara mereka, yaitu para Imam (Khalifah). Perintah untuk mentaati Ulil Amri ini adalah dalil wajibnya mengangkat Ulil Amri, sebab tak mungkin Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mentaati sesuatu yang tidak ada. Dengan kata lain, perintah mentaati Ulil Amri ini berarti perintah mengangkat Ulil Amri. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa mengangkat seorang Imam (Khalifah) bagi umat Islam adalah wajib hukumnya. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.)
     
    Dalil Al Qur`an lainnya, adalah firman Allah SWT :
     
    فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ
     
    "Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu." (QS Al Maidah : 48)
     
    Wajhul Istidlal dari ayat ini adalah, bahwa Allah telah memerintahkan Rasulullah SAW untuk memberikan keputusan hukum di antara kaum muslimin dengan apa yang diturunkan Allah (Syariah Islam). Kaidah ushul fiqih menetapkan bahwa perintah kepada Rasulullah SAW hakikatnya adalah perintah kepada kaum muslimin, selama tidak dalil yang mengkhususkan perintah itu kepada Rasulullah SAW saja. Dalam hal ini tak ada dalil yang mengkhususkan perintah ini hanya kepada Rasulullah SAW, maka berarti perintah tersebut berlaku untuk kaum muslimin seluruhnya hingga Hari Kiamat nanti. Perintah untuk menegakkan Syatiah Islam tidak akan sempurna kecuali dengan adanya seorang Imam (Khalifah). Maka ayat di atas, dan juga seluruh ayat yang memerintahkan berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, hakikatnya adalah dalil wajibnya mengangkat seorang Imam (Khalifah), yang akan menegakkan Syariah Islam itu. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.
     
    Dalil Al Qur`an lainnya, adalah ayat-ayat yang memerintahkan qishash (QS Al Baqarah: 178), hudud (misal had bagi pelaku zina dalam QS An Nuur: 2; atau had bagi pencuri dalam QS Al Maidah : 38), dan ayat-ayat lainnya yang pelaksanaannya bergantung pada adanya seorang Imam (Khalifah). Ayat-ayat semisal ini, berarti adalah dalil untuk wajibnya mengangkat seorang Imam (Khalifah), sebab pelaksanaan ayat-ayat tersebut bergantung pada keberadaan Imam itu.
     
    Dalil As Sunnah, banyak sekali, antara lain sabda Nabi SAW :
     
    من مات وليس في عنقه بيعة مات ميتة جاهلية
     
    "Barangsiapa yang mati sedangkan di lehernya tidak ada baiat (kepada seorang imam/khalifah), maka matinya adalah mati jahiliyah." (HR Muslim, no 1851).
     
    Dalalah (penunjukkan makna) dari hadis di atas jelas, bahwa jika seorang muslim mati jahiliyyah karena tidak punya baiat, berarti baiat itu wajib hukumnya. Sedang baiat itu tak ada kecuali baiat kepada seorang imam (khalifah). Maka hadis ini menunjukkan bahwa mengangkat seorang imam (khalifah) itu wajib hukumnya. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.)
     
    Dalil lain dari As Sunnah misalnya sabda Nabi SAW :
     
    إذا خرج ثلاثة في سفر فليؤمروا أحدهم
     
    "Jika ada tiga orang yang keluar dalam suatu perjalanan, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka untuk menjadi amir (pemimpin)." (HR Abu Dawud).
     
    Imam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa jika Islam mewajibkan pengangkatan seorang amir (pemimpin) untuk jumlah yang sedikit (tiga orang) dan urusan yang sederhana (perjalanan), maka berarti Islam juga mewajibkan pengangkatan amir (pemimpin) untuk jumlah yang lebih besar dan untuk urusan yang lebih penting. (Ibnu Taimiyah, Al Hisbah, hlm. 11).
     
    Dengan demikian, untuk kaum muslimin yang jumlahnya lebih dari satu miliar seperti sekarang ini, dan demi urusan umat yang lebih penting dari sekedar perjalanan, seperti penegakan hukum Syariah Islam, perlindungan umat dari penjajahan dan serangan militer kafir penjajah, maka mengangkat seorang Imam (Khalifah) adalah wajib hukumnya.
     
    Adapun dalil Ijma' Shahabat, telah disebutkan oleh para ulama, misalnya Ibnu Khaldun sebagai berikut :
     
    نصب الإمام واجب ، وقد عرف وجوبه في الشرع بإجماع الصحابة والتابعين
     
    "Mengangkat seorang imam (khalifah) wajib hukumnya, dan kewajibannya dapat diketahui dalam Syariah dari ijma' (kesepakatan) para shahabat dan tabi'in…" (Ibnu Khaldun, Muqaddimah, hlm. 191).
     
    Imam Ibnu Hajar Al Haitami berkata :
     
    اعلم أيضًا أن الصحابة رضوان الله عليهم أجمعوا على أن نصب الإمام بعد انقراض زمن النبوة واجب، بل جعلوه أهم الواجبات حيث اشتغلوا به عن دفن رسول الله
     
    "Ketahuilah juga, bahwa para shahabat -semoga Allah meridhai mereka- telah bersepakat bahwa mengangkat seorang imam (khalifah) setelah berakhirnya zaman kenabian adalah wajib, bahkan mereka menjadikannya sebagai kewajiban paling penting ketika mereka menyibukkan diri dengan kewajiban itu dengan meninggalkan kewajiban menguburkan jenazah Rasulullah SAW." (Ibnu Hajar Al Haitami, As Shawa'iqul Muhriqah, hlm. 7).
     
    Adapun dalil Qaidah Syar'iah, adalah kaidah yang berbunyi :
     
    ما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب
     
    "Jika suatu kewajiban tidak terlaksana kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu wajib pula hukumnya."
     
    Sudah diketahui bahwa terdapat kewajiban-kewajiban syariah yang tidak dapat dilaksanakan secara sempurna oleh individu, seperti kewajiban melaksanakan hudud, seperti hukuman had bagin pelaku zina dalam QS An Nuur: 2; atau hukuman had bagi pencuri dalam QS Al Maidah: 38, kewajiban jihad untuk menyebarkan Islam, kewajiban memungut dan membagikan zakat, dan sebagainya. Kewajiban-kewajiban ini tak dapat dan tak mungkin dilaksanakan secara sempurna oleh individu, sebab kewajiban-kewajiban ini membutuhkan suatu kekuasaan (sulthah), yang tiada lain adalah Khilafah. Maka kaidah syariah di atas juga merupakan dalil wajibnya Khilafah. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49).
    http://graph.facebook.com/100000007103061/picture
    Jun 30th 2013, 12:27
     
    Kewajiban adanya Khilafah telah disepakati oleh seluruh ulama dari seluruh mazhab. Tidak ada khilafiyah (perbedaan pendapat) dalam masalah ini, kecuali dari segelintir ulama yang tidak teranggap perkataannya (laa yu'taddu bihi). (Lihat Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyyah, Bab Al Imamah Al Kubro, Juz 6 hlm. 163).
     
    Disebutkan dalam kitab Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyyah Juz 6 hlm. 164 :
     
    أجمعت الأمّة على وجوب عقد الإمامة ، وعلى أنّ الأمّة يجب عليها الانقياد لإمامٍ عادلٍ ، يقيم فيهم أحكام اللّه ، ويسوسهم بأحكام الشّريعة الّتي أتى بها رسول اللّه صلى الله عليه وسلم ولم يخرج عن هذا الإجماع من يعتدّ بخلافه
     
    "Umat Islam telah sepakat mengenai wajibnya akad Imamah [Khilafah], juga telah sepakat bahwa umat wajib mentaati seorang Imam [Khalifah] yang adil yang menegakkan hukum-hukum Allah di tengah mereka, yang mengatur urusan mereka dengan hukum-hukum Syariah Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Tidak ada yang keluar dari kesepakatan ini, orang yang teranggap perkataannya saat berbeda pendapat."
     
    Syaikh Abdul Qadim Zallum (Amir kedua Hizbut Tahrir) menyebutkan, "Mengangkat seorang khalifah adalah wajib atas kaum muslimin seluruhnya di segala penjuru dunia. Melaksanakan kewajiban ini – sebagaimana kewajiban manapun yang difardhukan Allah atas kaum muslimin- adalah perkara yang pasti, tak ada pilihan di dalamnya dan tak ada toleransi dalam urusannya. Kelalaian dalam melaksanakannya termasuk sebesar-besar maksiat, yang akan diazab oleh Allah dengan azab yang sepedih-pedihnya." (Abdul Qadim Zallum, Nizhamul Hukm fi Al Islam, hlm. 34)
     
    Kewajiban Khilafah ini bukan hanya pendapat Hizbut Tahrir, tapi pendapat seluruh ulama. Imam Ibnu Hazm menyebutkan bahwa, "Telah sepakat semua Ahlus Sunnah, semua Murji`ah, semua Syiah, dan semua Khawarij akan wajibnya Imamah [Khilafah]…" (Ibnu Hazm, Al-Fashlu fi Al Milal wal Ahwa` wan Nihal, Juz 4 hlm.78)
     
    Khusus dalam lingkup empat mazhab Ahlus Sunnah, Syaikh Abdurrahman Al Jaziri menyebutkan,"Para imam mazhab yang empat [Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, dan Ahmad] rahimahumullah, telah sepakat bahwa Imamah [Khilafah] itu fardhu, dan bahwa kaum muslimin itu harus mempunyai seorang Imam (Khalifah) yang akan menegakkan syiar-syiar agama dan menolong orang yang dizalimi dari orang zalim. Mereka juga sepakat bahwa kaum muslimin dalam waktu yang sama di seluruh dunia, tidak boleh mempunyai dua imam, baik keduanya sepakat atau bertentangan." (Ibnu Hazm,Al-Fashlu fi Al Milal wal Ahwa` wan Nihal, Juz 4 hlm.78)
     
    Para ulama menerangkan bahwa dalil-dalil kewajiban Khilafah ada 4 (empat), yaitu : Al Qur`an, As Sunnah, Ijma' Shahabat, dan Qaidah Syar'iyyah.
     
    Dalil Al Qur`an, antara lain firman Allah SWT :
     
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
     
    "Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-NYa, dan Ulil Amri di antara kamu." (QS An-Nisaa`: 59)
     
    Wajhul Istidlal (cara penarikan kesimpulan dari dalil) dari ayat ini adalah, ayat ini telah memerintahkan kaum muslimin untuk mentaati Ulil Amri di antara mereka, yaitu para Imam (Khalifah). Perintah untuk mentaati Ulil Amri ini adalah dalil wajibnya mengangkat Ulil Amri, sebab tak mungkin Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mentaati sesuatu yang tidak ada. Dengan kata lain, perintah mentaati Ulil Amri ini berarti perintah mengangkat Ulil Amri. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa mengangkat seorang Imam (Khalifah) bagi umat Islam adalah wajib hukumnya. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.)
     
    Dalil Al Qur`an lainnya, adalah firman Allah SWT :
     
    فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ
     
    "Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu." (QS Al Maidah : 48)
     
    Wajhul Istidlal dari ayat ini adalah, bahwa Allah telah memerintahkan Rasulullah SAW untuk memberikan keputusan hukum di antara kaum muslimin dengan apa yang diturunkan Allah (Syariah Islam). Kaidah ushul fiqih menetapkan bahwa perintah kepada Rasulullah SAW hakikatnya adalah perintah kepada kaum muslimin, selama tidak dalil yang mengkhususkan perintah itu kepada Rasulullah SAW saja. Dalam hal ini tak ada dalil yang mengkhususkan perintah ini hanya kepada Rasulullah SAW, maka berarti perintah tersebut berlaku untuk kaum muslimin seluruhnya hingga Hari Kiamat nanti. Perintah untuk menegakkan Syatiah Islam tidak akan sempurna kecuali dengan adanya seorang Imam (Khalifah). Maka ayat di atas, dan juga seluruh ayat yang memerintahkan berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, hakikatnya adalah dalil wajibnya mengangkat seorang Imam (Khalifah), yang akan menegakkan Syariah Islam itu. (Abdullah Umar Sulaiman Ad Dumaiji, Al Imamah Al 'Uzhma 'Inda Ahlis Sunnah wal Jama'ah, (Kairo : t.p), 1987, hlm. 49.
     
    Dalil Al Qur`an lainnya, adalah ayat-ayat yang memerintahkan qishash (QS Al Baqarah: 178), hudud (misal had bagi pelaku zina dalam QS An Nuur: 2; atau had bagi pencuri dalam QS Al Maidah : 38), dan ayat-ayat lainnya yang pelaksanaannya bergantung pada adanya seorang Imam (Khalifah). Ayat-ayat semisal ini, berarti adalah dalil untuk wajibnya mengangkat seorang Imam (Khalifah), sebab pelaksanaan ayat-ayat tersebut bergantung pada keberadaan Imam itu.
     
    Dalil As Sunnah, banyak sekali, antara lain sabda Nabi SAW :
     
    من مات وليس في عنقه بيعة مات ميتة جاهلية
     
    "Barangsiapa yang mati sedangkan di lehernya tidak ada baiat (kepada seorang imam/khalifah), maka matinya adalah mati jahiliyah." (HR Muslim, no 1851).
     
    Dalalah (penunjukkan makna) dari hadis di atas jelas,

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    YA ALLAH berilah petunjuk bagi orang orang kafir ,,yang meninggalkan sholatMU ,,hamba mohon ya ALLAH ,,sebelum engkau cabut nyawanya ,,,,
    do anak muslim,,insa,allah dijabah kan ,,amiin
    http://graph.facebook.com/100002962129948/picture
    Jun 30th 2013, 12:27
     
    YA ALLAH berilah petunjuk bagi orang orang kafir ,,yang meninggalkan sholatMU ,,hamba mohon ya ALLAH ,,sebelum engkau cabut nyawanya ,,,,
    do anak muslim,,insa,allah dijabah kan ,,amiin
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Wali Allah di Tanah Melayu :: As-Sayyid Habib Nuh Al-Habsyi Rahimahullah 1788M – 1866M ::-
    http://graph.facebook.com/1314824409/picture
    Jun 30th 2013, 12:27
     
    Wali Allah di Tanah Melayu :: As-Sayyid Habib Nuh Al-Habsyi Rahimahullah 1788M – 1866M ::
     
     
    Nasab dan keturunan
     
     
    Nama penuh beliau ialah As-Sayyid Habib Noh bin Muhammad Al-Habsyi. Beliau yang datang dari Kedah adalah merupakan seorang yang berbangsa arab berasal dari Yaman dan asal-usul keturunan beliau juga adalah daripada keturunan Rasulullah s.a.w. menerusi nasab Zainal Abidin bin Sayidina Hussein r.a. Tidak banyak maklumat yang diketahui tentang kehidupan awal beliau. Beliau yang hidup sekitar tahun 1788M – 1866 M datang dari keluarga empat adik-beradik lelaki iaitu Habib Nuh, Habib Ariffin dan Habib Zain (kedua-duanya meninggal di Pulau Pinang) dan Habib Salikin, yang meninggal di Daik, Indonesia.
     
     
    Dari perkahwinan beliau dengan Anchik Hamidah yang berasal dari Province Wellesley, Pulau Pinang, mereka dikurniakan hanya seorang anak perempuan bernama Sharifah Badaniah. Sharifah Badaniah kemudiannya berkahwin dengan Syed Mohamad bin Hassan Al-Shatri di Jelutong, Pulau Pinang. Pasangan ini kemudiannya memberikan Habib Noh hanya seorang cucu perempuan bernama Sharifah Rugayah. Dia berkahwin dengan Syed Alwi bin Ali Aljunied dan mereka mempunyai lima anak, dua lelaki dan tiga perempuan bernama Syed Abdul Rahman, Syed Abdullah, Syarifah Muznah, Sharifah Zainah dan Sharifah Zubaidah.
     
     
    Dari banyak sumber yang diperolehi, Habib Nuh tiba ke Singapura tidak lama setelah Sir Stamford Raffles mendarat di pulau itu. Usianya pada ketika itu mencecah tiga puluhan tahun. Walaupun beliau telah menghabiskan saki-baki usianya di Singapura dan meninggal dunia di sana, beliau banyak berjalan, terutamanya ke Johor Bahru dan negeri-negeri lain di Malaysia untuk berdakwah. Beliau adalah seorang yang amat warak. Waktu malamnya beliau gunakan untuk solat hingga terbit fajar. Dan beliau kerap berkunjung ke makam-makam (tanah perkuburan), selalu mendoakan roh-roh yang telah meninggalkan jasad. Beliau sentiasa berjalan bersama-sama kawan-kawan rapat melainkan bila dia secara spesifik meminta untuk bersaorangan diri. [5]
    Karamah
    Di sini, saya ingin bekongsi bersama pembaca mengenai kemuliaan yang Allah kurniakan kepada beliau. Banyak Karamah yang dibuktikan oleh mereka yang hidup sezaman dengan beliau. Tetapi, tidak ramai yang dapat menyelami peranannya sebagai orang kerohanian yang sentiasa dirinya hampir dengan Allah SWT. Kerana peranan sebagai Rijalullah atau Rijalulghaib ini amat simbolik dan sukar difahami menerusi bahasa dan pengertian yang zahir sedangkan tugas mereka juga besar. Antara kurniaan Karamah yang diberikan Allah swt adalah seperti berikut;
     
     
    1. Menghadiri Sidang Wali-wali. [6]
     
     
    Mengenai keistimewaan dan ketinggian kedudukan Habib Nuh, Pakcik Muhammad Abu Bakar, 102 tahun, khadam kepada Syeikh Haji Said Al Linggi r.h. menceritakan satu peristiwa yang berlaku ke atas gurunya yang ada kaitan dengan As Sayid Habib Nuh:
     
     
    Pada satu hari seperti biasa Syeikh Muhammad Said masuk ke bilik suluk khas selepas sembahyang jemaah Asar. Seperti biasa juga, Pakcik Muhammad menunggu di luar bilik kalau2 beliau dipanggil masuk oleh gurunya untuk satu2 hajat. Tetapi pada petang itu beliau tidak dipanggil, dan gurunya keluar dari bilik suluk itu apabila hampir masuk waktu Maghrib dan terus sembahyang jemaah Maghrib bersama anak2 muridnya.
     
     
    Malam itu Syeikh Said tidak mengajar. Selesai sembahyang sunat, beliau bercakap dengan Pakcik Muhammad secara empat mata.
     
     
    "Engkau tahu aku pergi ke mana tadi?" kata Syeikh Said.
     
     
    "Saya tidak tahu," jawab Pakcik Muhammad dengan beradab.
     
     
    "Aku pergi bersidang di Bukit Qhauf. Aku dan Habib Nuh sahaja yang mewakili umat sebelah sini. Rasulullah SAW juga hadir, dan engkau jangan cerita berita ini kepada sesiapa sebelum aku mati."
     
     
    Pakcik Muhammad Abu Bakar menyimpan amanat ini sehingga beliau memberitahu penulis sewaktu di temui di rumahnya di Seremban pada tahun 1991. Syeikh Said Linggi meninggal dunia pada tahun 1926. Menurut Pakcik Muhammad, Bukit Qhauf itu duduknya di luar daripada alam Syahadah. Wallahua'lam.
     
     
    "Walaupun persidangan itu dihadiri oleh Rasulullah SAW tetapi ia dipengerusikan oleh orang lain, tak tahulah siapa orang istimewa itu," tambah Pakcik Muhammad. "Bila ditanya siapa orang yang mempengerusikan majlis itu, Syeikh Said tidak memberitahu."
     
     
    Syeikh Said jua memberitahu bahawa majlis yang dihadiri oleh beliau dan Habib Nuh ialah persidangan wali2 yang membincangkan antara lain tentang satu wabak yang akan turun, yakni wabak cacar. Dan para wali yang bersidang itu mohon bala itu supaya tidak turun. Alhamdulillah, makbul. Tetapi menurut Pakcik Muhammad, "tempiasnya" masih mengenai orang ramai sehingga ramai yang mati terutamanya orang2 kafir. [Wabak cacar pada masa itu merupakan penyakit yang sangat bahaya dan belum ditemui ubatnya].
     
     
    "Saya tiga hari pengsan dan bahu saya masih berparut diserang wabak cacar itu. itupun Syeikh Said yang mengubatnya," kata Pakcik Muhammad sambil menunjuk parut cacar di atas bahunya.
     
     
    Cerita ini menggambarkan peranan tersembunyi As Sayid Habib Nuh sebagai "pencatur dunia" yang mana kenyataan ini sukar diterima oleh mereka yang hanya menggunakan akal menilai sesuatu kebenaran.
     
     
    2. Menunduk Gabenor Yang Angkuh. [7]
     
     
    As Sayid Habib Nuh dikurniai Allah berbagai2 karamah sebagai tanda kemuliaan pada dirinya. Pelbagai cerita mengenai kewalian dan karamah beliau dibawa dari mulut ke mulut sehinggalah kepada Sayid Hassan Al Khattib, penjaga makam Habib Nuh r.h. Di antaranya adalah seperti berikut :
     
     
    As Sayid Habib Nuh bersikap tidak menghormati orang2 yang angkuh dengan kekayaan atau jawatan duniawi. Begitulah, walaupun orang menghormatinya atau takut kepada Crawford, Gabenor Singapura ketika itu tetapi Habib Nuh tidak takut kepada wakil penjajah itu.
     
     
    Dalam satu peristiwa, Gabenor Crawford marah dan menghina Habib Nuh kerana beliau tidak menghormatinya. Tiba2 sahaja kereta kuda yang dinaiki gabenor itu terlekat di bumi dan tidak dapat bergerak. Gabenor naik marah dan bertanyakan hal itu kepada pengiringnya. Tetapi pengiring itu bertanya kepada tuan gabenornya, "Tahukah tuan siapakah orang yang tuan marah dan hina itu?"
     
     
    Gabenor menjawab, "Itu orang gila."
     
     
    "Sebenarnya dia bukan gila tetapi dia orang baik dan ada karamah. Lihat, bila tuan marah kepada dia, dia sumpah dan sekarang kereta tuan tidak dapat bergerak," jelas pengiringnya.
     
     
    Gabenor menjadi takut dan akhirnya meminta maaf dengan Habib Nuh. Setelah Habib Nuh menepuk2 kaki kuda itu, barulah kuda itu berjalan pantas seperti biasa. Sejak itu gabenor sedar betapa As Sayid Habib Nuh mempunyai kelebihan luar biasa.
     
     
    Bagaimanapun, pada satu ketika gabenor terus bersikap bongkak dan sombong dan memerintahkan orang-orangnya menangkap Habib Nuh dan mengurung di dalam penjara dengan kaki dan tangannya dirantai. Tindakan keras ini diambil kerana As Sayid Habib Nuh tetap enggan menghormati wakil penjajah yang beragama Kristian itu. Anehnya, para pengawal penjara kemudian melihat Habib Nuh di luar penjara. tangan dan kakinya tidak dirantai. Walaupun ditangkap semula, dia tetap dapat keluar dan kelihatan seolah-olah tidak ada apa-apa yang berlaku padanya akhirnya beliau dibebaskan sepenuhnya.
     
     
    3. Kapal Pelayaran, Terbakar Dan Karam. [8]
     
     
    Dalam satu peristiwa lain, ketika sebuah kapal hendak berlayar, muncul Habib Nuh di perlabuhan. Habib Nuh menahan barang-barang yang berharga daripada dibawa bersama dalam pelayaran itu. Orang-orang yang terlibat tidak senang dengan sikap beliau itu tetapi beliau tetap bertegas;
     
     
    "Tidak boleh barang-barang yang berharga itu dibawa."
     
     
    Setelah lama berbalah, akhirnya orang ramai terpaksa akur dengan kemahuan Habib Nuh itu dan pemilik barang-barang tersebut tidak jadi mengirim barangnya dengan kapal itu.
     
     
    Beberapa hari kemudian, penduduk Singapura mendapat berita bahawa kapal yang berlayar itu terbakar dan tenggelam di tengah lautan. Barulah tuan punya barang-barang tersebut sedar hikmah divsebalik larangan Habib Nuh itu. Beliau bersyukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT.
     
     
    4. Habib Nuh Meminta Untuk Melaksanakan Nazar dan Niat.
     
     
    Dalam satu peristiwa lain, ada seorang saudagar ingin meneruskan pelayarannya ke Singapura. Dalam pelayaran, kapalnya telah dipukul ribut kencang. Dalam suasana cemas tersebut, saudagar itu berdoa kepada Allah agar diselamatkan kapalnya dari ribut tersebut dan dia bernazar jika sekiranya dia selamat sampai ke Singapura dia akan menghadiahkan kain kepada Habib Nuh. Setelah sepuluh tahun berlalu, dia pun pulang dari pelayaran itu. Habib Nuh pergi menemuinya dan menuntut kain seperti yang diniatkannya itu. Orang itu terperanjat kerana dia tidak pernah menyatakan niatnya itu kepada sesiapa dan dia sendiri sudah lupa dengan niatnya itu kerana terlalu lama, tetapi Habib Nuh datang mengingatkannya akan niat baiknya itu. [9]
     
     
    Habib Nuh juga dikenali mempunyai kelebihan untuk tahu masa depan. Beliau seolah-olah tahu jika seseorang itu sakit, memerlukan beliau atau memaksudkan beliau.
     
     
    Pada satu masa, seorang India Muslim balik ke India mengikut jalan laut untuk melawat keluarganya. Dia telah berniat bahawa jika dia kembali ke Singapura dengan selamat, dia akan menghadiahkan kepada Habib Nuh satu hadiah. Bila dia pulang, dia terkejut bila melihat Habib Nuh sudah sedia menunggunya di tepi laut.
     
     
    Habib Nuh kata kepadanya "Saya percaya bahawa awak sudah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada saya." Terkejut, India Muslim itu berkata, "Katakan kepada saya wahai tuan yang bijaksana, apakah yang tuan hajati dan saya akan dengan senang hati menghadiahkan kepada tuan."
     
     
    Habib Nuh menjawab, "Saya mahukan beberapa gulung kain kuning untuk disedekahkan kepada orang miskin, yang memerlukannya dan kanak-kanak." Sambil memeluk Habib Nuh, India Muslim itu berkata, "Demi Allah, saya amat gembira untuk menghadiahkan kepada seorang lelaki yang dirahmati Allah kerana baik budinya terhadap umat manusia. Berilah pada saya tiga hari untuk menghadiahkannya kepada tuan."
     
     
    Dia telah menunaikan janjinya dalam masa yang dijanjikan. [10]
     
     
    5. Bertemu Di Kota Mekah. [11]
     
     
    Beliau dikurniakan oleh Allah swt kebolehan untuk ghaib, dan dilihat kembali di tempat-tempat yang jauh. Ada yang memberitakan bahawa beliau telah dilihat sedang solat di Masjid Besar Makkah tanpa secara fizikalnya pergi ke sana. Pada satu masa, beliau pernah berkata kepada bakal haji bahawa mereka akan berjumpa di Makkah. Bila jemaah itu sampai di sana, dia telah disambut oleh Habib Nuh sendiri. Menurut orang-orang yang hidup sezaman dengan Habib Nuh, mereka pernah bertemu atau berada dengannya di beberapa tempat dalam satu masa yang sama. Kejadian seperti ini tidak pelik bagi wali-wali Allah.
     
     
    6. Tabib Yang Berkat Dan Hebat. [12]
     
     
    Habib Nuh juga terkenal sebagai tabib yang hebat, terutamanya ke atas kanak-kanak yang memang disukainya. Pernah beliau menyembuhkan seorang kanak-kanak yang cedera di kakinya dengan hanya meletakkan tangan-tangan beliau di atas luka itu dan membaca doa. Dalam masa yang singkat, kanak-kanak itu sudah boleh berlari semula seolah-olah tiada apa-apa yang berlaku ke atasnya. Bapa kepada kanak-kanak itu amat gembira, dia telah memberikan wang kepada Habib Nuh, tapi Habib Nuh memberikan wang itu kepada yang memerlukan.
    Habib Nuh sanggup mengharungi ribut untuk pergi mengubati kanak-kanak yang sakit. Beliau pernah berjalan ke Paya Lebar dari rumah beliau di Telok Blangah ketika hujan lebat untuk mengubati seorang kanak-kanak. Bila beliau sampai di rumah kanak-kanak itu, ibubapa kanak-kanak itu terkejut melihat pakaian Habib Nuh langsung tidak basah.
     
     
    7. Air Bertukar Menjadi Susu. [13]
     
     
    Dalam satu insiden lain, Habib Nuh telah dikejutkan oleh tangisan berterusan anak jirannya. Bila beliau pergi ke sana, beliau dapati bahawa keluarga itu amat miskin dan tidak mampu membeli makanan untuk anak yang kelaparan itu. Beliau mengalirkan airmata bila mendengar cerita itu, lantas mengambil satu tempurung kelapa,menuangkan air ke dalamnya dan membaca doa. Dengan kehendak Allah, air itu bertukar menjadi susu untuk diminum oleh kanak-kanak tersebut.
     
     
    8. Mimpi Kiyai Agung Muhammad bin 'Abdullah As-Suhaimi BaSyaiban[14]
     
     
    Dikisahkan bahawa Kiyai Agung Muhammad bin 'Abdullah as-Suhaimi BaSyaiban memang selalu mengamalkan bacaan mawlid junjungan nabi s.a.w., tetapi kadangkala beliau meninggalkannya. Pada satu malam, beliau bermimpi dan di dalam mimpi tersebut beliau bertemu dengan junjungan nabi Muhammad s.a.w. dan Habib Nuh yang ketika itu sudah pun kembali ke rahmatullah. Dalam mimpi tersebut, Habib Nuh sedang mengiringi baginda nabi s.a.w. yang sedang berjalan di hadapan rumah Kiyai Agung, lalu Habib Nuh pun berkata kepada baginda nabi s.a.w.:
     
     
    "Ya RasulAllah, marilah kita ziarahi rumah kawan saya Muhammad Suhaimi." Tetapi junjungan nabi s.a.w. enggan berbuat demikian sambil bersabda: "Saya tidak mahu menziarahinya kerana Muhammad Suhaimi ini selalu lupakan saya, kerana dia selalu meninggalkan bacaan maulid saya." Habib Nuh merayu kepada baginda nabi s.a.w.: "Saya bermohonlah kepada tuan supaya dia diampuni." Setelah itu baharulah junjungan nabi s.a.w. mahu masuk dan duduk di dalam rumah Kiyai Agung. Inilah kisah mimpi Kiyai Agung, selepas isyarat mimpi itu, maka Kiyai Agung tidak lagi meninggalkan bacaan mawlid, sehingga dalam pelayaran sekalipun dan walaupun hanya 2 atau 3 orang sahaja dalam majlis pembacaan tersebut.
     
     
    9. Keberkatan Menyayangi Kanak-kanak[15]
     
     
    Antara sifat yang menonjol pada diri As Sayid Habib Nuh ialah beliau sangat menyayangi kanak-kanak . Sering orang bertemu Habib Nuh bersama dikelilingi oleh kanak-kanak. Ini sesuatu yang ganjil. Kadang-kadang beliau singgah di kedai-kedai bersama kumpulan kanak-kanak dan kanak-kanak itu mengambil seberapa banyak makanan yang ada tanpa apa-apa bayaran.
     
     
    Anehnya, ke semua tuan kedai tidak melarang perbuatan itu. Kerana mereka yakin kedai mereka akan beroleh keberkatan jika dikunjungi oleh Habib Nuh bersama kumpulan kanak-kanak tersebut. Ini terbukti, mana-mana kedai orang Islam yang didatangi oleh Habib Nuh bersama kanak-kanak, kemudiannya menjadi maju dan tidak putus-putus dikunjungi pelanggan.
     
     
    Sayid Habib Nuh sayang kepada kanak-kanak kerana mereka adalah Ahlul Jannah (ahli Syurga). Kelakuan Sayid Habib Nuh itu agak ganjil bagi seorang yang sudah tua. Memang itu di antara keganjilan Habib Nuh, seorang yang mempunyai keistimewaan yang terlindung.
     
     
    10. Tebuan Menghormati Jenazah Beliau[16]
     
     
    Diceritakan ketika keranda jenazah beliau diusung untuk ke makam pusaranya, mereka yang mengusungnya terpaksa membawa keranda tersebut melalui ke satu lorong kecil. Di mana kiri dan kanan sepanjang perjalanan di lorong kecil tersebut kedapatan penuh dengan pokok buluh Cina serta dedaunnya yang panjang. Semasa melalui lorong itu, keranda tersebut merempuh sarang tebuan sehingga sarang itu pecah. Tetapi tebuan-tebuan itu tidak sedikit pun menganggu orang ramai yang mengiringi jenazah itu.
     
     
     
     
    11. Pusara Terselamat Dari Letupan Bom dan Pemugaran.
     
     
    Karamah beliau tidak habis di situ saja. Semasa Perang dunia kedua, bila Telok Blangah dibom dengan hebatnya oleh Jepun, tidak ada satu bom pun singgah di pusara Habib Nuh. Dan bila kerajaan Singapura mahu membina satu jalanraya di Tanjung Pagar, jambatan telah direka bentuk untuk membengkok melengkarinya, tingginya hampir sama dengan kedudukan Makam Habib Nuh. [17]
     
     
    Dikatakan, menurut rancangan pemerintah, makam Habib Nuh dan Masjid Haji Mohd Salleh perlu dipindahkan demi membolehkan pembinaan Highway dibina lurus. Dengan membelakangkan rayuan daripada jawatankuasa makam dan masjid, kontraktor pembangunan telah

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    jnganlh klian mmbenci MUJAHID.mrka bkn teroris,mrka hnya mmbela agama dn syariat ALLAH yg tlah diinjak2 kafir dn munafik
    http://graph.facebook.com/100000894544731/picture
    Jun 30th 2013, 12:28
     
    jnganlh klian mmbenci MUJAHID.mrka bkn teroris,mrka hnya mmbela agama dn syariat ALLAH yg tlah diinjak2 kafir dn munafik
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Banyak umat nasrani pke dalil Qur an hnya mngambil ayat yg brkaitan dg Isa/jesus Buat mnjatuhkn mental muslim, pdhl ayat di Qur an saling brkaitan,dgn mrk menggunakan dalil Qur an mrka prcaya Qur an,tapi sekitar prmasahan jesus sja dlm al qur an,,tdk mau percaya dg ayat yg lain,hihiii,katanya ayat setan, hanya prmasalahan peperangan mmbunuh KAFIR, PDHL di Qur an mmbunuh kafir jka kafir mnyerang saja,mrka hnya pukul rata saja,tnpa mau tau dg ayat yg lain& tdk mmbaca asbabun nuzulnya,tanpa ilmu lagi,,hihii
    http://graph.facebook.com/100001309125516/picture
    Jun 30th 2013, 12:28
     
    Banyak umat nasrani pke dalil Qur an hnya mngambil ayat yg brkaitan dg Isa/jesus Buat mnjatuhkn mental muslim, pdhl ayat di Qur an saling brkaitan,dgn mrk menggunakan dalil Qur an mrka prcaya Qur an,tapi sekitar prmasahan jesus sja dlm al qur an,,tdk mau percaya dg ayat yg lain,hihiii,katanya ayat setan, hanya prmasalahan peperangan mmbunuh KAFIR, PDHL di Qur an mmbunuh kafir jka kafir mnyerang saja,mrka hnya pukul rata saja,tnpa mau tau dg ayat yg lain& tdk mmbaca asbabun nuzulnya,tanpa ilmu lagi,,hihii
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Bila engkau mengaggap allah itu ada hanya karna engkau yg merumuskannya, maka hakikatx engkau sudh menjadi kafir. Allah tdk perlu disesali kalau dia menyulitkan kita, juga tdk perlu di bela kalau ada orng yg menyerang hakikatnya. (Al-Hujwiri)
    http://graph.facebook.com/1572142494/picture
    Jun 30th 2013, 12:28
     
    Bila engkau mengaggap allah itu ada hanya karna engkau yg merumuskannya, maka hakikatx engkau sudh menjadi kafir. Allah tdk perlu disesali kalau dia menyulitkan kita, juga tdk perlu di bela kalau ada orng yg menyerang hakikatnya. (Al-Hujwiri)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Tanda-Tanda Hari kiamat yang sudah terjadi Like dan Komen jangan sampai lupa 0cee! Kali ini saya akan membahas Tanda-tanda hari kiamat "Yang Sedang Terjadi" untuk lebih lanjutnya saya beritahu sekarang yaitu : 1. Banyaknya pendusta yang mengaku Nabi Sudah banyak sekali yang mengaku sebagai Nabi, contohnya saja Mirza Ghulam Ahmad yang mengakui bahwa dirinya sebagai Tuhan, dan itu merupakan Tanda-Tanda Hari kiamat. 2. Banyaknya Gempa bumi Kita mungkin sering merasakan Gempabumi, terutama di daerah Kuningan yang kemarin- kemarin Gempabumi di tasik. dan mungkin ini sudah takdirnya Tanda-tanda Hari Kiamat. 3. Banyaknay kaum muslimin yang mengikuti orang kafir Sadar ataupun tidak sadar kita akan termasuk golongan orang kafir, Contohnyasaja dalam Televisi, diajarkan dalam iklan makan dengan tangan kiri, dan anak-anakpun rata0rata banyak yang mengikuti iklan tersebut, dari hal kecil tersebut merupakan dosa, karena makan menggunakan tangan kiri merupakan perbuatan setan setan makan menggunakan tangan kiri. 4. Terpecah belahnya umat Islam >Umat Yahudi terpecah menjadi 71 dan hanya 1 yang masuk surga >Umat Nasrani terpecah menjadi 72 dan hanya 1 yang masuk surga >Umat Islam terpecah menjadi 73 dan hanya 1 yang masuk surga 5. Sesuatu Yang Nyata Contohnya saja pembunuhan, diminumnya khamer dan perjinahan secara terang-terangan, sekarang sudah lumrah melakukan dosa tersebut, kita bisa lihat di berita- berita pasti tiap harinya banyak pembunuhan, dan lain-lain. 6. Banyaknya Perempuan sedangkan Laki-laki sedikit Saya merasakan bahwa sekarang-sekarang ini perempuan sudah semakin banyak dan laki-laki semakin berkurang, ini pun merupakan tanda-tanda hari kiaman yang sedang terjadi saat ini. 7. Banyaknya orang yang mengingkari Nabi 8. Perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang Contoh : Pakaian ketat ataupun pakaian yang tipis itu sama saja berpakaian tapi telanjang, dan kita bisa lihat di jalan-jalan sering menemukan orang yang berpakaian seperti itu, saya sendiripun sering melihat orang yang berpakaian yang tipis, mereka tidak merasa malu lagi dan katanya itu merupakan lumrah dan sudah biasa dikalangan masyarakat. 9. Banyaknya pasar, atau Bayaknya perdagangan. 10. Bermegah-megah dalam membuat mesjid. Saya sering melihat mesjid yang begitu megahnya tapi yang menempati masjid tersebut ataupun yang shalat di tempat tersebut cuman sedikit, paling banyak juga dua baris. Tetapi padasaat Hari Jum'at sangat banyak. apabila subuh ada kemajuan maju semua tinggal dua baris... 11. Tersebarnya musik Ini juga sudah banyak musik-musik dimana-mana seakan musik itu merupakan hidup kita, sampai shalat 5 waktu pun terlewatkan. 12. Banyaksa saksi palsu Contoh : para pengacara yang selalu berkata palsu. 13. Banyaknya orang bodoh yang berbicara urusan umat Contohnya dalam acara- acara TV dalam sistem tanya jawab dan biasanya mengeluarkan hadist-hadist yang lemah. Dari tanda tanda kiamat yang saya postingkan semoga dapat menebalkan iman kita Kepada ALLAH swt. Dan semoga kita termasuk orang orang yang mendapat syafa'at dari Nabi Agung Muhamad Saw, dihari akhir.! AMIN!!! Bersama Eko53
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Tanda-Tanda Hari kiamat yang sudah terjadi
     
    Like dan Komen jangan sampai lupa 0cee!
     
    Kali ini saya akan membahas Tanda-tanda
    hari kiamat "Yang Sedang
    Terjadi" untuk lebih
    lanjutnya saya beritahu
    sekarang yaitu :
     
    1. Banyaknya pendusta
    yang mengaku Nabi
    Sudah banyak sekali yang
    mengaku sebagai Nabi,
    contohnya saja Mirza
    Ghulam Ahmad yang
    mengakui bahwa dirinya
    sebagai Tuhan, dan itu
    merupakan Tanda-Tanda
    Hari kiamat.
     
    2. Banyaknya Gempa bumi
    Kita mungkin sering
    merasakan Gempabumi,
    terutama di daerah
    Kuningan yang kemarin-
    kemarin Gempabumi di tasik.
    dan mungkin ini sudah
    takdirnya Tanda-tanda Hari
    Kiamat.
     
    3. Banyaknay kaum muslimin
    yang mengikuti orang kafir
    Sadar ataupun tidak sadar
    kita akan termasuk
    golongan orang kafir,
    Contohnyasaja dalam
    Televisi, diajarkan dalam
    iklan makan dengan tangan
    kiri, dan anak-anakpun
    rata0rata banyak yang
    mengikuti iklan tersebut,
    dari hal kecil tersebut
    merupakan dosa, karena
    makan menggunakan
    tangan kiri merupakan
    perbuatan setan setan
    makan menggunakan
    tangan kiri.
     
    4. Terpecah belahnya umat
    Islam
    >Umat Yahudi terpecah
    menjadi 71 dan hanya 1
    yang masuk surga
    >Umat Nasrani terpecah
    menjadi 72 dan hanya 1
    yang masuk surga
    >Umat Islam terpecah menjadi
    73 dan hanya 1 yang
    masuk surga
     
    5. Sesuatu Yang Nyata
    Contohnya saja
    pembunuhan, diminumnya
    khamer dan perjinahan
    secara terang-terangan,
    sekarang sudah lumrah
    melakukan dosa tersebut,
    kita bisa lihat di berita-
    berita pasti tiap harinya
    banyak pembunuhan, dan
    lain-lain.
     
    6. Banyaknya Perempuan
    sedangkan Laki-laki sedikit
    Saya merasakan bahwa
    sekarang-sekarang ini
    perempuan sudah semakin
    banyak dan laki-laki
    semakin berkurang, ini pun
    merupakan tanda-tanda
    hari kiaman yang sedang
    terjadi saat ini.
     
    7. Banyaknya orang yang
    mengingkari Nabi
     
    8. Perempuan-perempuan
    yang berpakaian tapi
    telanjang
    Contoh : Pakaian ketat
    ataupun pakaian yang tipis
    itu sama saja berpakaian
    tapi telanjang, dan kita bisa
    lihat di jalan-jalan sering
    menemukan orang yang
    berpakaian seperti itu,
    saya sendiripun sering
    melihat orang yang
    berpakaian yang tipis,
    mereka tidak merasa malu
    lagi dan katanya itu
    merupakan lumrah dan
    sudah biasa dikalangan
    masyarakat.
     
    9. Banyaknya pasar, atau
    Bayaknya perdagangan.
     
    10. Bermegah-megah dalam
    membuat mesjid.
    Saya sering melihat mesjid
    yang begitu megahnya tapi
    yang menempati masjid
    tersebut ataupun yang
    shalat di tempat tersebut
    cuman sedikit, paling
    banyak juga dua baris.
    Tetapi padasaat Hari Jum'at
    sangat banyak. apabila
    subuh ada kemajuan maju
    semua tinggal dua baris...
     
    11. Tersebarnya musik
    Ini juga sudah banyak
    musik-musik dimana-mana
    seakan musik itu
    merupakan hidup kita,
    sampai shalat 5 waktu pun
    terlewatkan.
     
    12. Banyaksa saksi palsu
    Contoh : para pengacara
    yang selalu berkata palsu.
     
    13. Banyaknya orang bodoh
    yang berbicara urusan
    umat
    Contohnya dalam acara-
    acara TV dalam sistem
    tanya jawab dan biasanya
    mengeluarkan hadist-hadist
    yang lemah.
     
    Dari tanda tanda kiamat yang saya postingkan semoga dapat menebalkan iman kita Kepada ALLAH swt. Dan semoga kita termasuk orang orang yang mendapat syafa'at dari Nabi Agung Muhamad Saw, dihari akhir.!
     
    AMIN!!!
     
    Bersama
    Eko53
    http://graph.facebook.com/362116193838060/picture
    Jun 30th 2013, 12:29
     
    Tanda-Tanda Hari kiamat yang sudah terjadi
     
    Like dan Komen jangan sampai lupa 0cee!
     
    Kali ini saya akan membahas Tanda-tanda
    hari kiamat "Yang Sedang
    Terjadi" untuk lebih
    lanjutnya saya beritahu
    sekarang yaitu :
     
    1. Banyaknya pendusta
    yang mengaku Nabi
    Sudah banyak sekali yang
    mengaku sebagai Nabi,
    contohnya saja Mirza
    Ghulam Ahmad yang
    mengakui bahwa dirinya
    sebagai Tuhan, dan itu
    merupakan Tanda-Tanda
    Hari kiamat.
     
    2. Banyaknya Gempa bumi
    Kita mungkin sering
    merasakan Gempabumi,
    terutama di daerah
    Kuningan yang kemarin-
    kemarin Gempabumi di tasik.
    dan mungkin ini sudah
    takdirnya Tanda-tanda Hari
    Kiamat.
     
    3. Banyaknay kaum muslimin
    yang mengikuti orang kafir
    Sadar ataupun tidak sadar
    kita akan termasuk
    golongan orang kafir,
    Contohnyasaja dalam
    Televisi, diajarkan dalam
    iklan makan dengan tangan
    kiri, dan anak-anakpun
    rata0rata banyak yang
    mengikuti iklan tersebut,
    dari hal kecil tersebut
    merupakan dosa, karena
    makan menggunakan
    tangan kiri merupakan
    perbuatan setan setan
    makan menggunakan
    tangan kiri.
     
    4. Terpecah belahnya umat
    Islam
    >Umat Yahudi terpecah
    menjadi 71 dan hanya 1
    yang masuk surga
    >Umat Nasrani terpecah
    menjadi 72 dan hanya 1
    yang masuk surga
    >Umat Islam terpecah menjadi
    73 dan hanya 1 yang
    masuk surga
     
    5. Sesuatu Yang Nyata
    Contohnya saja
    pembunuhan, diminumnya
    khamer dan perjinahan
    secara terang-terangan,
    sekarang sudah lumrah
    melakukan dosa tersebut,
    kita bisa lihat di berita-
    berita pasti tiap harinya
    banyak pembunuhan, dan
    lain-lain.
     
    6. Banyaknya Perempuan
    sedangkan Laki-laki sedikit
    Saya merasakan bahwa
    sekarang-sekarang ini
    perempuan sudah semakin
    banyak dan laki-laki
    semakin berkurang, ini pun
    merupakan tanda-tanda
    hari kiaman yang sedang
    terjadi saat ini.
     
    7. Banyaknya orang yang
    mengingkari Nabi
     
    8. Perempuan-perempuan
    yang berpakaian tapi
    telanjang
    Contoh : Pakaian ketat
    ataupun pakaian yang tipis
    itu sama saja berpakaian
    tapi telanjang, dan kita bisa
    lihat di jalan-jalan sering
    menemukan orang yang
    berpakaian seperti itu,
    saya sendiripun sering
    melihat orang yang
    berpakaian yang tipis,
    mereka tidak merasa malu
    lagi dan katanya itu
    merupakan lumrah dan
    sudah biasa dikalangan
    masyarakat.
     
    9. Banyaknya pasar, atau
    Bayaknya perdagangan.
     
    10. Bermegah-megah dalam
    membuat mesjid.
    Saya sering melihat mesjid
    yang begitu megahnya tapi
    yang menempati masjid
    tersebut ataupun yang
    shalat di tempat tersebut
    cuman sedikit, paling
    banyak juga dua baris.
    Tetapi padasaat Hari Jum'at
    sangat banyak. apabila
    subuh ada kemajuan maju
    semua tinggal dua baris...
     
    11. Tersebarnya musik
    Ini juga sudah banyak
    musik-musik dimana-mana
    seakan musik itu
    merupakan hidup kita,
    sampai shalat 5 waktu pun
    terlewatkan.
     
    12. Banyaksa saksi palsu
    Contoh : para pengacara
    yang selalu berkata palsu.
     
    13. Banyaknya orang bodoh
    yang berbicara urusan
    umat
    Contohnya dalam acara-
    acara TV dalam sistem
    tanya jawab dan biasanya
    mengeluarkan hadist-hadist
    yang lemah.
     
    Dari tanda tanda kiamat yang saya postingkan semoga dapat menebalkan iman kita Kepada ALLAH swt. Dan semoga kita termasuk orang orang yang mendapat syafa'at dari Nabi Agung Muhamad Saw, dihari akhir.!
     
    AMIN!!!
     
    Bersama
    Eko53
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Di tengah-tengah perjuangan dan pergumulan manusia dalam mempertahankan hidup dan kehidupan yang semakin rumit dan kompleks ini agaknya menarik untuk mencermati dan merenungkan Q.S. al-'Ashr, yang didahului dengan bersumpah demi waktu. Persoalannya adalah mengapa Allah bersumpah demi waktu? Menurut Muhammad Abduh, bahwa telah menjadi kebiasaan di kalangan orang-orang Arab pada masa turunnya al-Qur'an untuk berkumpul dan berbincang-bincang menyangkut berbagai hal dan tidak jarang dalam perbincangan mereka itu terlontar kata-kata yang menyalahkan waktu, seperti "waktu sial" bila mereka gagal, atau "waktu baik/untung/mujur" jika mereka berhasil.Al-'Ashr berasal dari kata "'ashara" yang berarti memeras, yakni menekan sesuatu sehingga apa yang terdapat pada bagian terdalam tampak ke permukaan atau keluar. Al-'Ashr juga berarti waktu tatkala perjalanan matahari telah melampaui pertengahan dan telah menuju kepada terbenamnya. Jadi, ketika itu manusia sejak pagi hingga sore hari, atau menurut jam kerja di Indonesia mulai jam 07.00 s.d 16.00, telah memeras tenaga dan pikirannya dalam berusaha dan bekerja yang diharapkan agar memperoleh hasil dari usaha-usahanya. Dalam kenyataannya, manusia tidak selalu mendapatkan hasil yang diharapkan, sehingga muncul kata-kata "waktu sial".Melalui Q.S. al-'Ashr, Allah bersumpah demi waktu/masa untuk membantah anggapan mereka, yaitu tidak ada sesuatu yang dinamakan waktu sial atau waktu mujur. Semua waktu adalah sama dan waktu selalu bersifat netral. Dalam arti tergantung pada manusia itu sendiri dalam memanfaatkan waktu, apakah waktu itu dimanfaatkan atau diisi dengan hal-hal yang positif atau sebaliknya diisi dengan hal-hal yang negatif. Waktu adalah milik Allah, di dalamnya Allah melaksanakan segala perbuatanNya, seperti mencipta, memberi rizki, memuliakan dan menghinakan. Karena itu, waktu tidak perlu dikutuk, tidak boleh dinamai sial atau mujur. Janganlah mencerca waktu, karena Allah adalah Pemilik waktu.Karena itu, manusia harus pandai mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, yaitu: (1) ada waktu yang digunakan untuk bermunajat (berdialog) dengan Tuhannya; (2) ada waktu untuk belajar atau melakukan perenungan akan ciptaan Allah dan/atau penelitian dan pengakajian terhadap alam semesta seisinya; (3) ada waktu untuk melakukan introspeksi terhadap dirinya; dan (4) ada waktu yang dikhususkan untuk diri dan keluarganya guna memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, atau lain-lainnya yang bermanfaat bagi diri dan keluarganya.Di dalam Q.S. Al-'Ashr tersebut dijelaskan, bahwa agar seseorang terhindar dan terselamatkan dari kerugian yang besar dan beraneka ragam dalam kehidupannya, maka ia harus melakukan empat hal pokok, yaitu:Pertama, mengimani atau membenarkan dengan akal pikiran dan hati, terutama pembenaran terhadap apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang pokok-pokoknya terkandung dalam rukun iman yang enam, yaitu: iman kepada Allah, adanya Malaikat, kitab-kitab suci, Nabi/rasul-rasul Allah, hari kemudian, serta qadla dan qadar. Untuk mencapai pembenaran tersebut diperlukan upaya mengilmui atau berusaha mempelajarinya secara mendalam dengan penuh kesungguhan, agar imannya menjadi semakin kokoh dan tidak mudah goyah.Imam al-Ghazali mendudukkan ilmu syariat Islam sebagai fardlu 'ain, yang harus dipelajari oleh setiap muslim, sementara ilmu-ilmu non syariat sebagai fardlu kifayah. Terlepas dari perincian macam-macam ilmu yang dikelompokkan olehnya ke dalam ilmu syariat dan non syariat, yang masih mengundang pro dan kontra di kalangan ulama, tetapi yang jelas hal itu mengandung makna bahwa sebagai seorang muslim seharusnya mempelajari dengan sungguh-sungguh terha­dap ajaran agamanya (syariat Islam) sebagaimana terkandung dalam al-Qur'an dan al-sunnah, agar seseorang dapat menja­lankan ajaran agamanya dengan baik, tenteram dan aman, tanpa ada keraguan dan kekhawatiran sedikitpun akan kebenaran ajaran agamanya. Sedangkan ilmu-ilmu yang termasuk fardlu kifayah didudukkan sebagai ilmu yang harus dipelajari oleh umat Islam sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan keah­lian masing-masing.Kata "iman" dari segi bahasa diartikan sebagai pembe­naran hati. Kata "iman" ini terambil dari kata amn atau amanah, yang berarti keamanan atau ketenteraman, sebagai lawan dari kekhawatiran atau ketakutan. Iman dalam arti kepercayaan atau pembenaran hati terhadap Allah (sekaligus ajaran-ajaranNya), walaupun berasal dari akar kata yang berarti aman/tenteram, namun pada tahap awalnya tidak selalu menghasilkan keamanan atau ketenteraman jiwa.Nabi Ibrahim adalah salah seorang Nabi (Rasul) yang pernah mengalami hal semacam itu, dan barangkali kita semua yang telah beriman juga pernah mengalaminya walaupun tidak terungkap dalam kata-kata. Di dalam al-Qur'an dijelaskan, yang maksudnya: "Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati. Allah berfirman: Apakah kamu belum percaya? Ibrahim menjawab: saya telah percaya, akan tetapi agar hati saya bertambah tenteram …" (Q.S. al-Baqarah: 260).Ayat tersebut menggambarkan bahwa Nabi Ibrahim ketika itu telah beriman, tetapi beliau belum mencapai suatu ting­kat yang menghasilkan ketenangan dan ketenteraman jiwa. Dalam arti, pada saat itu masih terlintas dalam benak beliau pertanyaan-pertanyaan yang dapat dinilai semacam keraguan. Inilah iman pada tahapnya yang pertama, sehingga perlu ditingkatkan dan dikembangkan sedemikian rupa, antara lain dengan cara mengilmui atau berusaha mempelajarinya secara mendalam untuk mencapai suatu iman dan keyakinan yang mantap dan sempurna, sehingga tidak terlintas sedikitpun keraguan.Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa iman seseorang itu memang bisa bertambah dan berkurang (al-Iman yazidu wa yanqushu). Selain itu, Nabi SAW. juga mengingatkan umatnya untuk segera menjalankan amal kebajikan tanpa harus ditunda-tunda, sebagaimana sabda beliau yang maksudnya: "Bersegeralah kamu sekalian melaksanakan amal shalih, sebab nanti akan ada fitnah-fitnah (bahaya-bahaya yang bisa menghalangi seseorang untuk beramal shalih) bagaikan ba­hayanya malam yang gelap gulita. Bisa jadi seseorang pada pagi harinya mukmin tetapi pada sore harinya menjadi kafir, atau sebaliknya pada sore harinya mukmin tetapi pada esok paginya menjadi kafir yang menjual agamanya (aqidahnya) demi keuntungan atau interes duniawi yang murahan" (H.R. Ahmad, Muslim dan Turmudzi).Hadits tersebut mengandung makna bahwa setiap muslim harus mampu mempertahankan dan merawat imannya, agar tidak mudah goyah dan terbawa arus perubahan yang menggelitik seseorang untuk bersedia menjual aqidah (agamanya) demi kepentingan atau interes duniawi yang bersifat sesaat. Sebaliknya seorang muslim dituntut untuk berusaha memikirkan masa depannya yang lebih baik di akhirat kelak, dengan jalan menekan dan mengendalikan keinginan-keinginan atau interes pribadi yang bersifat sementara tersebut. Allah berfirman: Wala al-akhiratu khairun laka min al-ula (Sungguh berfikir masa depan itu lebih baik dari pada hanya berfikir masa kini yang bersifat sesaat).Dalam kehidupan sehari-hari, seorang mukmin memang tidak bisa terlepas dari berbagai tantangan dan cobaan. Di dalam sebuah hadits dijelaskan yang maksudnya: "Orang yang beriman itu (dalam kehidupannya sehari-hari) akan menghadapi lima tantangan atau cobaan besar (baik dari dalam maupun dari luar), yaitu tantangan yang berasal dari: orang mukmin sendiri yang iri hati terhadapnya, orang munafiq yang benci kepadanya, orang kafir yang memeranginya, syaithan yang menyesatkannya, serta hawa nafsu yang berusaha mencabut prestasi baik yang telah dicapainya" (H.R. Abu Bakar bin Bilal dari Anas).Atas dasar itulah, maka setiap orang beriman harus selalu waspada dan istiqamah dalam iman keyakinannya itu, serta berusaha memelihara dan meningkatkan mutu keimanannya. Sebagaimana firman Allah yang maksudnya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya, dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari kemu­dian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhn­ya" (Q.S. al-Nisa': 136).Adapun cara merawat iman tersebut antara lain dengan jalan menambah ilmu dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkokoh keimanannya, bukan untuk mengikis atau mengerosikannya. Karena itu, pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam tidaklah bersifat netral atau bebas nilai. Sebaliknya penerapan dan pengembangan ilmu pengeta­huan itu harus mengarah pada pengokohan iman, yakni dalam rangka mensyukuri nikmat Allah dengan jalan memahami, meng­gali dan menemukan tanda-tanda kebesaran Allah dan kebenaran ajaran-ajaranNya, serta memanfaatkannya untuk kepentingan kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia serta kelestarian alam semesta, bukan untuk merusak dan mencelakakannya.Dalam mempelajari ajaran Islam terdapat beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) hendaklah Islam dipelajari dari sumbernya yang aseli, yaitu al-Qur'an dan al-sunnah; (2) dipelajari secara integral (menyeluruh dan terpadu) tidak hanya sepotong-potong; (3) dipelajari motivasi dari setiap ketentuan ajaran tersebut, karena dengan ini akan mendorong seseorang untuk melaksanakan ajaran agama Islam dengan sungguh-sungguh dan siap berkorban serta bersedia menerima segala penderitaan karenanya; (4) dipelajari cara pelaksanaan setiap ketentuan ajaran Islam tersebut; (5) dipelajari tujuan setiap ketentuannya, agar jelas arahnya dan mudah menilainya; dan (6) dalam mempela­jari Islam jangan hanya melihat kenyataan (realitas) umat Islam, tetapi juga harus menggali esensi (hakekat) atau substansi ajarannya.Kedua, beramal saleh, dalam arti melakukan pekerjaan atau perbuatan dengan sadar yang bisa memberi manfaat kepada pihak-pihak lain. Pekerjaan atau perbuatan itu tentunya sesuai dengan petunjuk-petunjuk Ilahi, akal sehat dan adat istiadat yang baik, bukan pekerjaan atau perbuatan yang bisa mendatangkan mafsadat (kerusakan).Apa saja pekerjaan atau perbuatan yang bisa mendatangkan kerusakan tersebut? Di dalam al-Qur'an dijelaskan, antara lain: (1) melakukan pengrusakan tanaman atau tumbuh-tumbuhan dan binatang ternak, generasi manusia dan keharmonisan lingkungan (Q.S. al-Baqarah: 205); (2) keengganan menerima kebenaran (Q.S. Ali Imran: 63); (3) melakukan perampokan, pembunuhan dan gangguan keamanan (Q.S. al-Maidah: 32); (4) melakukan pengurangan takaran, timbangan dan hak-hak asasi manusia (Q.S. al-A'raf: 85-86); (5) usaha memecah belah kesatuan (Q.S. al-Anfal: 73); (6) berfoya-foya atau bermewah-mewah (Q.S. Hud: 116); (7) pemborosan (Q.S. asy-Syu'ara: 152); (8) melakukan makar atau penipuan (Q.S. an-Naml: 48-50); (9) pengorbanan nilai-nilai agama (Q.S. al-Mukmin/ Ghafir: 26), dan lain-lain. Usaha-usaha untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kerusakan tersebut termasuk beramal saleh.Uraian tersebut menggarisbawahi bahwa untuk bisa terhindar dan terselamatkan dari kerugian yang besar dan beraneka ragam, seseorang tidak cukup hanya beriman dan mengilmui ajaran agama Islam, tetapi juga dituntut untuk merealisasikannya dalam bentuk amal perbuatan yang bisa mendatangkan manfaat dan mencegah timbulnya kerusakan, baik dalam hubungan dengan dirinya sendiri, keluarganya, tetangganya, lingkungan masyarakat luas dan negara serta dunia pada umumnya. Seorang muslim belum dikatakan benar-benar beriman bilamana dirinya belum terdorong untuk mengamalkannya terus-menerus dalam perbuatannya sehari-hari, atau belum bisa mewujudkan teori iman itu menjadi praktek amal, ibadah, budi pekerti dan tingkah laku keagamaan Islam yang benar. Di dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa: "Iman itu bukanlah angan-angan dan juga bukan perhia­san, tetapi iman itu adalah sesuatu yang menetap dalam hati dan dibenarkan dengan amal perbuatan" (H.R. al-Dailami).Di dalam pengamalan ajaran agama Islam itu terdapat cara-cara tertentu yang perlu dijadikan pegangan, yaitu:Agama harus diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungan sosial, politik, ekonomi, budaya/seni, pendidikan, keamanan dan sebagainya, karena agama Islam sudah memberikan landasan-landasan tuntunan tentang semuanya itu (Q.S. al-Baqarah: 208).Agama Islam harus diamalkan dengan sungguh-sungguh (Q.S. al-Hajj: 78).Dalam pengamalan agama harus siap mengorbankan segala apa yang dimiliki (Q.S. al-Taubah: 111).Dalam pengamalan agama hendaklah bersedia menahan segala derita yang ditimbulkan oleh karenanya (Q.S. al-Baqarah: 214).Agama harus diamalkan dengan tepat dan benar sesuai dengan ajaran Allah dan RasulNya (Q.S. al-Nisa': 59).Agama diamalkan sesuai dengan kemampuan, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat 286, dan hadits Nabi SAW. yang maksudnya: "Jika kuperintahkan sesuatu, maka laksanakanlah sekuasa kuatmu" (al-hadits).Ketiga, saling menyampaikan wasiat atau mendakwahkan al-haq (kebenaran) antara satu dengan lainnya dengan cara halus (tidak sampai menyinggung perasaan atau menyakitkan hati orang lain) dan dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan agar mereka bersedia melakukan al-haq, yakni kebenaran atau sesuatu yang mantap, tidak mudah berubah apapun yang terjadi. Allah adalah al-Haq sehingga kita hendaknya saling ingat mengingatkan tentang keberadaan, keesaan dan kekuasaan Allah. Al-Qur'an juga adalah al-haq, sehingga kita harus saling ingat mengingatkan tentang ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an. Al-haq juga berarti pengetahuan, sehingga orang sering mengatakan bahwa mencari kebenaran menghasilkan ilmu, mencari keindahan menghasilkan seni, dan mencari kebaikan menghasilkan etika.Setiap umat beragama mempunyai kepentingan untuk mendakwahkan ajaran agamanya, dan dakwah itu sendiri merupa­kan bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat beragama. Di dalam ajaran agama Islam, dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan kepada setiap pemeluknya.Di dalam al-Qur'an surat Q.S. Ali Imran ayat 104 dijelaskan bahwa: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang berun­tung". Di dalam Q.S. an-Nahl ayat 125: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan jalan yang baik". Nabi SAW. juga bersabda, yang maksudnya: "Sampaikanlah ajaran yang datang dariku walaupun hanya sekedar satu ayat" (H.R. Bukhari).Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi kepada suatu situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Pelaksanaan dakwah bukan hanya berusaha meningkatkan pemaha­man keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup dari umat Islam, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, dakwah harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menye­luruh dalam berbagai segi kehidupan.Dalam situasi kehidupan global saat ini terdapat banyak persoalan yang dihadapi oleh umat, yang memerlukan bantuan tenaga, pemikiran, harta, i'tikad baik dan usaha-usaha yang serius dari umat Islam untuk menyelesaikan persoalan tersebut melalui dakwah, apakah dakwah bi al-lisan (melalui ceramah, dialog, diskusi, seminar dan sebagainya), bi al-kitabah (melalui tulisan di berbagai media) ataupun melalui dakwah bi al-hal (usaha-usaha konkrit yang dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat).Era globalisasi menuntut umat manusia untuk hidup secara kompetitif (persaingan) dalam berbagai aspek kehidu­pan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya. Persaingan itu ada yang sehat dan ada pula yang tidak sehat, sehingga membutuhkan tingkat kecerdasan, daya kreativitas, kemauan keras serta tingkat spiritualitas dan moralitas yang tinggi dari umat, agar mampu mewujudkan persaingan yang sehat dan tidak mudah tertipu oleh oknum-oknum tertentu yang berusaha melakukan persaingan yang tidak sehat, serta tidak mudah terjebak dan terbawa arus yang membawa dampak negatif bagi keberhasilan pembangunan nasional.Ada baiknya berikut ini dikemukakan contoh-contoh persaingan yang tidak sehat tersebut. Dalam bidang sosial-ekonomi misalnya, terdapat kecenderungan hubungan antara individu (seseorang) dengan orang lain atau kelompok yang diukur dari segi keuntungan material semata. Orang yang status sosial-ekonomi dan tingkat pengetahuannya rendah, yang tidak mampu bersaing untuk meningkatkan status sosial dan taraf kehidupannya, justeru menjadi sasaran dan incaran dari oknum-oknum tertentu yang ingin memanfaatkan mereka untuk kepentingan dan keuntungan diri pribadinya. Adanya kasus pembebasan tanah atau lahan pertanian, yang sebenarnya menjadi sumber penghidupan dari masyarakat tertentu, dengan dalih peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, ternyata hanya pihak-pihak tertentu yang mendapat keuntun­gan, sementara masyarakat setempat menjadi korban pembebasan tanah atau lahan tersebut. Karena itu timbullah kecemburuan sosial, yang pada gilirannya menjadikan masyarakat setempat bersikap emosional dan semakin berani untuk bertindak bru­tal.Dalam bidang politik misalnya, terdapat oknum-oknum tertentu yang berusaha merekayasa orang-orang kecil sebagai alat untuk memenuhi ambisi kekuasaan dan jabatannya dalam suatu percaturan politik, sehingga merekalah yang menjadi korban, sementara oknum-oknum tersebut tidak mau bertanggung jawab dan tidak mau memikirkan dan memperhatikan bagaimana nasib orang-orang kecil tersebut setelah ambisi kekuasaannya terpenuhi. Karena itu, timbullah persepsi negatif dan mereka mulai tidak percaya serta bersikap acuh tak acuh terhadap pemimpinnya, yang pada gilirannya pemimpin tersebut kehilan­gan kepercayaan dan kewibawaan. Segala nasehat, kebijakan-kebijakannya dan seterusnya tidak pernah diikuti atau dipa­tuhi, dan justeru mereka cenderung untuk menentang serta melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.Dalam bidang budaya misalnya, pada saat ini umat sudah memasuki era globalisasi budaya, sebagai akibat dari perkem­bangan iptek di bidang transportasi dan informasi yang semakin canggih. Dalam percaturan global ini, berbagai per­saingan budaya tidak terelakkan, baik melalui media komuni­kasi sederhana, media cetak sampai pada media elektronik yang begitu canggih, sehingga tidak heran bilamana terjadi pembelokan dan pergeseran nilai budaya. Tolok ukur atau kriteria umat Islam mengenai keindahan, kebaikan dan keelo­kan sesuatu yang semula dilandasi oleh pandangan religius Islami, bisa jadi akan berbalik dan ditinggalkan orang untuk menuju pada tolok ukur hedonis humanistis yang materialis­tis, atau tolok ukur kenikmatan dan kesenangan sementara yang bersifat manusiawi dan duniawi. Tolok ukur religius Islami bisa jadi dianggap kuno, tradisional atau sederatan sebutan lainnya yang bersifat garang seperti radikalis, fundamentalis, ekstrimis, eksklusif dan sebagainya. Semen­tara yang modern adalah tolok ukur hedonis (kesenangan dan kenikmatan sementara), humanistik (manusiawi) dan materi­alistis (duniawi) tersebut. Karena itulah dakwah Islam memerlukan kreasi tertentu untuk membangun cagar-cagar budaya Islam dalam konteks keindonesiaan, agar tidak mudah punah dan justeru akan menjadi teladan dan alternatif dalam menjawab dampak negatif perkembangan budaya-budaya dalam persaingan global.Itulah berbagai contoh persoalan kehidupan global yang penuh dengan kompetisi (persaingan) hidup antara satu dengan lainnya. Dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut, maka umat Islam wajib senantiasa saling berwasiat (ingat mengingatkan antara satu dengan lainnya) secara terus menerus dan berkesinambungan, serta tegak dan tidak loyo (pasif) dalam mendakwahkan ajaran Islam, dalam arti saling memberikan pemahaman kepada orang lain atau masyarakat mengenai ajaran dan nilai-nilai Islam dalam kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan tersebut, untuk selanjutnya agar berusaha menghayati, mengamalkan dalam kehidupan nyata sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakatnya.Di dalam al-Qur'an dijelaskan adanya dua wasiat yang perlu disampaikan secara terus menerus, yaitu wasiat Allah dan wasiat para Nabi. Di antara wasiat Allah adalah tentang: (1) pelaksanaan ajaran agama, serba bersatu padu dan tidak bercerai berai di dalamnya (Q.S. Ali Imran: 103); (2) bertaqwa kepada-Nya (Q.S. an-Nisa': 131); (3) berbuat baik kepada kedua orang tua, khususnya kepada Ibu (Q.S. Luqman: 14); (4) beberapa perincian ajaran agama, seperti: pembagian harta warisan, shalat dan zakat; (5) sepuluh hal yang disebutkan dalam Q.S. al-An'am ayat 151-152, yaitu: jangan mempersekutukan Allah, berbuat baik kepada ibu bapak, jangan membunuh anak karena takut kemiskinan, jangan mendekati zina baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, jangan membunuh seseorang kecuali secara sah dan dibenarkan oleh agama, jangan menyalahgunakan harta anak yatim, hendaklah menyempurnakan takaran, menyempurnakan timbangan, jika berkata atau bersikap hendaklah dilaksanakan secara benar dan adil walaupun merugikan kerabat atau teman, memenuhi perjanjian (kontrak) yang dikuatkan atas nama Allah. Sedangkan wasiat para nabi adalah agar kita berpegang teguh kepada ajaran-ajaran agama, berusaha mengamalkan secara istiqamah agar kita tidak sampai menjumpai kematian kecuali dalam keadaan menganut dan mengamalkan ajaran Islam (Q.S. al-Baqarah: 132).Tegak dan tidak loyo (pasif) dalam berdakwah maksudnya adalah setiap umat Islam harus selalu meningkatkan kualitas dirin­ya, kemampuan, keahlian, kepekaan moral spiritual dan intel­ektual serta sosialnya, dan berusaha mewujudkan kualitas dirinya itu dalam kehidupan nyata sehari-hari, untuk diamal­kan dan didakwahkan kepada umat manusia dalam rangka memper­baiki kelemahan dan kekurangan umat atau meningkatkan pres­tasi yang telah diraih oleh umat. Kalau suasana semacam ini bisa terwujud, maka insya Allah dapat tercapai "al-Islam ya'lu wala yu'la 'alaih", yakni ajaran Islam dan realitas umat Islam itu akan berkualitas tinggi dan tidak mudah didominasi atau disaingi oleh pihak manapun. Tunjukkanlah bahwa ajaran Islam benar-benar menjadi rahmat bagi sekalian alam serta sebagai umat penengah (ummatan wasathan) yang benar-benar mampu menjadi wasit dalam percaturan dan per­saingan berbagai aspek kehidupan di dunia ini.Keempat, saling berwasiat (ingat mengingatkan) tentang kesabaran. Yang dimaksud sabar ialah menahan kehendak nafsu demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik. Dalam konsep Islam, sabar merupakan suatu sifat keutamaan yang harus dimiliki oleh setiap muslim dalam menghadapi urusan agamanya ataupun dunianya. Di dalam al-Qur'an dinyatakan: "Jika kamu sekalian bersabar dan bertaqwa, maka se­sungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan" (Q.S. Ali Imran: 186).Sabar itu ada dua macam, yaitu: sabar jasmani dan sabar rohani. Yang dimaksud sabar jasmani ialah kesabaran dalam menerima dan melaksanaan perintah-perintah keagamaan yang melibatkan anggota tubuh. Misalnya, sabar dalam melaksanakan ibadah haji yang menyebabkan keletihan, sabar dalam peperangan membela kebenaran, sabar dalam menerima cobaan-cobaan yang menimpa jasmani, seperti penyakit, penganiayaan dan sebagainya. Sedangkan sabar rohani ialah kemampuan menahan kehendak nafsu yang dapat mengantar kepada kejelekan dan perbuatan onar, seperti sabar menahan amarah, menahan nafsu seksual yang bukan pada tempatnya.Sabar juga merupakan ukuran turun naiknya dan tebal tipisnya iman seseorang kepada Tuhan. Dalam menghadapi cobaan-cobaan yang berat biasanya manusia tidak percaya akan kekuatan dan kemampuan dirinya, dan apabila keyakinan terha­dap Tuhan hilang pula, maka ia pasti akan terseret ke jurang kesesatan dan bencana. Namun demikian iman yang teguh dan kuat kepada Tuhan akan membuahkan sifat sabar dan ketetapan hati, yang akhirnya membawa seseorang kepada tujuannya atau kemenangan dan keberhasilan.Oleh karena itu, sewaktu Nabi SAW. ditanya oleh orang tentang siapa-siapa sebenarnya yang mengalami cobaan-cobaan besar dalam hidupnya? Maka Nabi SAW. menjawab: para Nabi, kemudian yang sebangsa dengan Nabi-nabi itu (termasuk di dalamnya para ulama, muballigh atau da'i). Manusia itu diberi cobaan menurut ukuran keyakinan agamanya, maka orang yang tebal keyakinan agamanya lebih banyak menghadapi co­baan-cobaan dari pada orang-orang yang lemah keyakinan agamanya" (H.R. Ibnu Hibban).Sungguhpun demikian jangan sampai timbul salah penger­tian mengenai sabar tersebut. Sabar dalam ber-Islam bukan berarti menyerah begitu saja dan menerima apa adanya tentang pengertian, pemahaman Islam dan pengamalannya sebagaimana adanya yang pernah diterima dari nenek moyangnya tanpa ada usaha-usaha untuk peningkatan kualitas pemahaman, pengemban­gan wawasan dan pengamalannya dalam konteks perkembangan zaman. Sabar juga bukan berarti lemah hati, hanya menerima apa adanya tanpa berikhtiar untuk membuka jalan dan memban­gun strategi.Yang dinamakan sabar adalah menahan diri (nafsu) untuk meraih sesuatu yang baik atau lebih baik, dan terus berusaha sampai berhasilnya cita-cita, dengan ketetapan hati yang teguh, tidak menghiraukan pekerjaan itu berat atau ringan. Mana saja yang merintangi jalan, maka akan mencari solusi dan berusaha mengatasi segala rintangan itu disertai dengan keyakinan bahwa usahanya itu kelak akan berhasil juga. Seorang muslim itu tidak boleh berputus asa jika usaha dan pekerjaannya belum membawa hasil atau belum sempurna benar, dan tatkala menerima cobaan dari Allah, maka wajib ridla dan diterima dengan hati yang ikhlas.Bersikap ridla mengandung pengertian bahwa orang tersebut melakukan kritik diri, mencari kelemahan dan kekur­angannya atas segala usaha yang telah dilakukan, untuk selanjutnya berusaha mencari alternatif pemecahan yang diridloi olehNya atau yang sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana petunjukNya dalam al-Qur'an ataupun sunnah RasulNya. Ikhlas berarti dia berusaha untuk membersihkan dan mensucikan hatinya atau ketulusan niatnya dalam ber-Islam demi karena Allah semata, bukan untuk kepentingan atau pamrih yang bersifat duniawi.supported by: Pasca Sarjana UIN Malang
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Di tengah-tengah perjuangan dan pergumulan manusia dalam mempertahankan hidup dan kehidupan yang semakin rumit dan kompleks ini agaknya menarik untuk mencermati dan merenungkan Q.S. al-'Ashr, yang didahului dengan bersumpah demi waktu. Persoalannya adalah mengapa Allah bersumpah demi waktu? Menurut Muhammad Abduh, bahwa telah menjadi kebiasaan di kalangan orang-orang Arab pada masa turunnya al-Qur'an untuk berkumpul dan berbincang-bincang menyangkut berbagai hal dan tidak jarang dalam perbincangan mereka itu terlontar kata-kata yang menyalahkan waktu, seperti "waktu sial" bila mereka gagal, atau "waktu baik/untung/mujur" jika mereka berhasil.
     
    Al-'Ashr berasal dari kata "'ashara" yang berarti memeras, yakni menekan sesuatu sehingga apa yang terdapat pada bagian terdalam tampak ke permukaan atau keluar. Al-'Ashr juga berarti waktu tatkala perjalanan matahari telah melampaui pertengahan dan telah menuju kepada terbenamnya. Jadi, ketika itu manusia sejak pagi hingga sore hari, atau menurut jam kerja di Indonesia mulai jam 07.00 s.d 16.00, telah memeras tenaga dan pikirannya dalam berusaha dan bekerja yang diharapkan agar memperoleh hasil dari usaha-usahanya. Dalam kenyataannya, manusia tidak selalu mendapatkan hasil yang diharapkan, sehingga muncul kata-kata "waktu sial".
     
    Melalui Q.S. al-'Ashr, Allah bersumpah demi waktu/masa untuk membantah anggapan mereka, yaitu tidak ada sesuatu yang dinamakan waktu sial atau waktu mujur. Semua waktu adalah sama dan waktu selalu bersifat netral. Dalam arti tergantung pada manusia itu sendiri dalam memanfaatkan waktu, apakah waktu itu dimanfaatkan atau diisi dengan hal-hal yang positif atau sebaliknya diisi dengan hal-hal yang negatif. Waktu adalah milik Allah, di dalamnya Allah melaksanakan segala perbuatanNya, seperti mencipta, memberi rizki, memuliakan dan menghinakan. Karena itu, waktu tidak perlu dikutuk, tidak boleh dinamai sial atau mujur. Janganlah mencerca waktu, karena Allah adalah Pemilik waktu.
    Karena itu, manusia harus pandai mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, yaitu: (1) ada waktu yang digunakan untuk bermunajat (berdialog) dengan Tuhannya; (2) ada waktu untuk belajar atau melakukan perenungan akan ciptaan Allah dan/atau penelitian dan pengakajian terhadap alam semesta seisinya; (3) ada waktu untuk melakukan introspeksi terhadap dirinya; dan (4) ada waktu yang dikhususkan untuk diri dan keluarganya guna memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, atau lain-lainnya yang bermanfaat bagi diri dan keluarganya.
     
    Di dalam Q.S. Al-'Ashr tersebut dijelaskan, bahwa agar seseorang terhindar dan terselamatkan dari kerugian yang besar dan beraneka ragam dalam kehidupannya, maka ia harus melakukan empat hal pokok, yaitu:
    Pertama, mengimani atau membenarkan dengan akal pikiran dan hati, terutama pembenaran terhadap apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang pokok-pokoknya terkandung dalam rukun iman yang enam, yaitu: iman kepada Allah, adanya Malaikat, kitab-kitab suci, Nabi/rasul-rasul Allah, hari kemudian, serta qadla dan qadar. Untuk mencapai pembenaran tersebut diperlukan upaya mengilmui atau berusaha mempelajarinya secara mendalam dengan penuh kesungguhan, agar imannya menjadi semakin kokoh dan tidak mudah goyah.
    Imam al-Ghazali mendudukkan ilmu syariat Islam sebagai fardlu 'ain, yang harus dipelajari oleh setiap muslim, sementara ilmu-ilmu non syariat sebagai fardlu kifayah. Terlepas dari perincian macam-macam ilmu yang dikelompokkan olehnya ke dalam ilmu syariat dan non syariat, yang masih mengundang pro dan kontra di kalangan ulama, tetapi yang jelas hal itu mengandung makna bahwa sebagai seorang muslim seharusnya mempelajari dengan sungguh-sungguh terha­dap ajaran agamanya (syariat Islam) sebagaimana terkandung dalam al-Qur'an dan al-sunnah, agar seseorang dapat menja­lankan ajaran agamanya dengan baik, tenteram dan aman, tanpa ada keraguan dan kekhawatiran sedikitpun akan kebenaran ajaran agamanya. Sedangkan ilmu-ilmu yang termasuk fardlu kifayah didudukkan sebagai ilmu yang harus dipelajari oleh umat Islam sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan keah­lian masing-masing.
     
    Kata "iman" dari segi bahasa diartikan sebagai pembe­naran hati. Kata "iman" ini terambil dari kata amn atau amanah, yang berarti keamanan atau ketenteraman, sebagai lawan dari kekhawatiran atau ketakutan. Iman dalam arti kepercayaan atau pembenaran hati terhadap Allah (sekaligus ajaran-ajaranNya), walaupun berasal dari akar kata yang berarti aman/tenteram, namun pada tahap awalnya tidak selalu menghasilkan keamanan atau ketenteraman jiwa.
     
    Nabi Ibrahim adalah salah seorang Nabi (Rasul) yang pernah mengalami hal semacam itu, dan barangkali kita semua yang telah beriman juga pernah mengalaminya walaupun tidak terungkap dalam kata-kata. Di dalam al-Qur'an dijelaskan, yang maksudnya: "Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati. Allah berfirman: Apakah kamu belum percaya? Ibrahim menjawab: saya telah percaya, akan tetapi agar hati saya bertambah tenteram …" (Q.S. al-Baqarah: 260).
    Ayat tersebut menggambarkan bahwa Nabi Ibrahim ketika itu telah beriman, tetapi beliau belum mencapai suatu ting­kat yang menghasilkan ketenangan dan ketenteraman jiwa. Dalam arti, pada saat itu masih terlintas dalam benak beliau pertanyaan-pertanyaan yang dapat dinilai semacam keraguan. Inilah iman pada tahapnya yang pertama, sehingga perlu ditingkatkan dan dikembangkan sedemikian rupa, antara lain dengan cara mengilmui atau berusaha mempelajarinya secara mendalam untuk mencapai suatu iman dan keyakinan yang mantap dan sempurna, sehingga tidak terlintas sedikitpun keraguan.
    Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa iman seseorang itu memang bisa bertambah dan berkurang (al-Iman yazidu wa yanqushu). Selain itu, Nabi SAW. juga mengingatkan umatnya untuk segera menjalankan amal kebajikan tanpa harus ditunda-tunda, sebagaimana sabda beliau yang maksudnya: "Bersegeralah kamu sekalian melaksanakan amal shalih, sebab nanti akan ada fitnah-fitnah (bahaya-bahaya yang bisa menghalangi seseorang untuk beramal shalih) bagaikan ba­hayanya malam yang gelap gulita. Bisa jadi seseorang pada pagi harinya mukmin tetapi pada sore harinya menjadi kafir, atau sebaliknya pada sore harinya mukmin tetapi pada esok paginya menjadi kafir yang menjual agamanya (aqidahnya) demi keuntungan atau interes duniawi yang murahan" (H.R. Ahmad, Muslim dan Turmudzi).
     
    Hadits tersebut mengandung makna bahwa setiap muslim harus mampu mempertahankan dan merawat imannya, agar tidak mudah goyah dan terbawa arus perubahan yang menggelitik seseorang untuk bersedia menjual aqidah (agamanya) demi kepentingan atau interes duniawi yang bersifat sesaat. Sebaliknya seorang muslim dituntut untuk berusaha memikirkan masa depannya yang lebih baik di akhirat kelak, dengan jalan menekan dan mengendalikan keinginan-keinginan atau interes pribadi yang bersifat sementara tersebut. Allah berfirman: Wala al-akhiratu khairun laka min al-ula (Sungguh berfikir masa depan itu lebih baik dari pada hanya berfikir masa kini yang bersifat sesaat).
     
    Dalam kehidupan sehari-hari, seorang mukmin memang tidak bisa terlepas dari berbagai tantangan dan cobaan. Di dalam sebuah hadits dijelaskan yang maksudnya: "Orang yang beriman itu (dalam kehidupannya sehari-hari) akan menghadapi lima tantangan atau cobaan besar (baik dari dalam maupun dari luar), yaitu tantangan yang berasal dari: orang mukmin sendiri yang iri hati terhadapnya, orang munafiq yang benci kepadanya, orang kafir yang memeranginya, syaithan yang menyesatkannya, serta hawa nafsu yang berusaha mencabut prestasi baik yang telah dicapainya" (H.R. Abu Bakar bin Bilal dari Anas).
     
    Atas dasar itulah, maka setiap orang beriman harus selalu waspada dan istiqamah dalam iman keyakinannya itu, serta berusaha memelihara dan meningkatkan mutu keimanannya. Sebagaimana firman Allah yang maksudnya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya, dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari kemu­dian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhn­ya" (Q.S. al-Nisa': 136).
    Adapun cara merawat iman tersebut antara lain dengan jalan menambah ilmu dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkokoh keimanannya, bukan untuk mengikis atau mengerosikannya. Karena itu, pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam tidaklah bersifat netral atau bebas nilai. Sebaliknya penerapan dan pengembangan ilmu pengeta­huan itu harus mengarah pada pengokohan iman, yakni dalam rangka mensyukuri nikmat Allah dengan jalan memahami, meng­gali dan menemukan tanda-tanda kebesaran Allah dan kebenaran ajaran-ajaranNya, serta memanfaatkannya untuk kepentingan kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia serta kelestarian alam semesta, bukan untuk merusak dan mencelakakannya.
    Dalam mempelajari ajaran Islam terdapat beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) hendaklah Islam dipelajari dari sumbernya yang aseli, yaitu al-Qur'an dan al-sunnah; (2) dipelajari secara integral (menyeluruh dan terpadu) tidak hanya sepotong-potong; (3) dipelajari motivasi dari setiap ketentuan ajaran tersebut, karena dengan ini akan mendorong seseorang untuk melaksanakan ajaran agama Islam dengan sungguh-sungguh dan siap berkorban serta bersedia menerima segala penderitaan karenanya; (4) dipelajari cara pelaksanaan setiap ketentuan ajaran Islam tersebut; (5) dipelajari tujuan setiap ketentuannya, agar jelas arahnya dan mudah menilainya; dan (6) dalam mempela­jari Islam jangan hanya melihat kenyataan (realitas) umat Islam, tetapi juga harus menggali esensi (hakekat) atau substansi ajarannya.
     
    Kedua, beramal saleh, dalam arti melakukan pekerjaan atau perbuatan dengan sadar yang bisa memberi manfaat kepada pihak-pihak lain. Pekerjaan atau perbuatan itu tentunya sesuai dengan petunjuk-petunjuk Ilahi, akal sehat dan adat istiadat yang baik, bukan pekerjaan atau perbuatan yang bisa mendatangkan mafsadat (kerusakan).
    Apa saja pekerjaan atau perbuatan yang bisa mendatangkan kerusakan tersebut? Di dalam al-Qur'an dijelaskan, antara lain: (1) melakukan pengrusakan tanaman atau tumbuh-tumbuhan dan binatang ternak, generasi manusia dan keharmonisan lingkungan (Q.S. al-Baqarah: 205); (2) keengganan menerima kebenaran (Q.S. Ali Imran: 63); (3) melakukan perampokan, pembunuhan dan gangguan keamanan (Q.S. al-Maidah: 32); (4) melakukan pengurangan takaran, timbangan dan hak-hak asasi manusia (Q.S. al-A'raf: 85-86); (5) usaha memecah belah kesatuan (Q.S. al-Anfal: 73); (6) berfoya-foya atau bermewah-mewah (Q.S. Hud: 116); (7) pemborosan (Q.S. asy-Syu'ara: 152); (8) melakukan makar atau penipuan (Q.S. an-Naml: 48-50); (9) pengorbanan nilai-nilai agama (Q.S. al-Mukmin/ Ghafir: 26), dan lain-lain. Usaha-usaha untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kerusakan tersebut termasuk beramal saleh.
    Uraian tersebut menggarisbawahi bahwa untuk bisa terhindar dan terselamatkan dari kerugian yang besar dan beraneka ragam, seseorang tidak cukup hanya beriman dan mengilmui ajaran agama Islam, tetapi juga dituntut untuk merealisasikannya dalam bentuk amal perbuatan yang bisa mendatangkan manfaat dan mencegah timbulnya kerusakan, baik dalam hubungan dengan dirinya sendiri, keluarganya, tetangganya, lingkungan masyarakat luas dan negara serta dunia pada umumnya. Seorang muslim belum dikatakan benar-benar beriman bilamana dirinya belum terdorong untuk mengamalkannya terus-menerus dalam perbuatannya sehari-hari, atau belum bisa mewujudkan teori iman itu menjadi praktek amal, ibadah, budi pekerti dan tingkah laku keagamaan Islam yang benar. Di dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa: "Iman itu bukanlah angan-angan dan juga bukan perhia­san, tetapi iman itu adalah sesuatu yang menetap dalam hati dan dibenarkan dengan amal perbuatan" (H.R. al-Dailami).
     
    Di dalam pengamalan ajaran agama Islam itu terdapat cara-cara tertentu yang perlu dijadikan pegangan, yaitu:
    Agama harus diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungan sosial, politik, ekonomi, budaya/seni, pendidikan, keamanan dan sebagainya, karena agama Islam sudah memberikan landasan-landasan tuntunan tentang semuanya itu (Q.S. al-Baqarah: 208).
    Agama Islam harus diamalkan dengan sungguh-sungguh (Q.S. al-Hajj: 78).
    Dalam pengamalan agama harus siap mengorbankan segala apa yang dimiliki (Q.S. al-Taubah: 111).
    Dalam pengamalan agama hendaklah bersedia menahan segala derita yang ditimbulkan oleh karenanya (Q.S. al-Baqarah: 214).
    Agama harus diamalkan dengan tepat dan benar sesuai dengan ajaran Allah dan RasulNya (Q.S. al-Nisa': 59).
    Agama diamalkan sesuai dengan kemampuan, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat 286, dan hadits Nabi SAW. yang maksudnya: "Jika kuperintahkan sesuatu, maka laksanakanlah sekuasa kuatmu" (al-hadits).
    Ketiga, saling menyampaikan wasiat atau mendakwahkan al-haq (kebenaran) antara satu dengan lainnya dengan cara halus (tidak sampai menyinggung perasaan atau menyakitkan hati orang lain) dan dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan agar mereka bersedia melakukan al-haq, yakni kebenaran atau sesuatu yang mantap, tidak mudah berubah apapun yang terjadi. Allah adalah al-Haq sehingga kita hendaknya saling ingat mengingatkan tentang keberadaan, keesaan dan kekuasaan Allah. Al-Qur'an juga adalah al-haq, sehingga kita harus saling ingat mengingatkan tentang ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an. Al-haq juga berarti pengetahuan, sehingga orang sering mengatakan bahwa mencari kebenaran menghasilkan ilmu, mencari keindahan menghasilkan seni, dan mencari kebaikan menghasilkan etika.
    Setiap umat beragama mempunyai kepentingan untuk mendakwahkan ajaran agamanya, dan dakwah itu sendiri merupa­kan bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat beragama. Di dalam ajaran agama Islam, dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan kepada setiap pemeluknya.
     
    Di dalam al-Qur'an surat Q.S. Ali Imran ayat 104 dijelaskan bahwa: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang berun­tung". Di dalam Q.S. an-Nahl ayat 125: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan jalan yang baik". Nabi SAW. juga bersabda, yang maksudnya: "Sampaikanlah ajaran yang datang dariku walaupun hanya sekedar satu ayat" (H.R. Bukhari).
     
    Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi kepada suatu situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Pelaksanaan dakwah bukan hanya berusaha meningkatkan pemaha­man keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup dari umat Islam, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, dakwah harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menye­luruh dalam berbagai segi kehidupan.
    Dalam situasi kehidupan global saat ini terdapat banyak persoalan yang dihadapi oleh umat, yang memerlukan bantuan tenaga, pemikiran, harta, i'tikad baik dan usaha-usaha yang serius dari umat Islam untuk menyelesaikan persoalan tersebut melalui dakwah, apakah dakwah bi al-lisan (melalui ceramah, dialog, diskusi, seminar dan sebagainya), bi al-kitabah (melalui tulisan di berbagai media) ataupun melalui dakwah bi al-hal (usaha-usaha konkrit yang dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat).
    Era globalisasi menuntut umat manusia untuk hidup secara kompetitif (persaingan) dalam berbagai aspek kehidu­pan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya. Persaingan itu ada yang

     

 Search Facebook kafir: Bismillah; Asalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Allah berfirman; "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah di ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatupun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS; An-Nur 55) "Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat."(QS; An-Nur 56) Inilah janji Allah kepada kita, bahwa orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, yang akan menguasai (mewarisi) kekuasaan dan harta kekayaan dimuka bumi, sampai di akhirat. Maka tetap teguhkan Iman dan ketakwaan kita kepada-Nya! Jika kita saat ini mendapat kesulitan, Allah sebenarnya hanya sedang mensucikan kita dari salah kita yang telah lalu dan Insya Allah akan berangsur-angsur menuju kepada kebaikan (kesuksesan), bahkan lebih baik lagi dari apa yang kita bayangkan sebelumnya dan kemudahan itu akan terus-menerus... Yakin dengan janji Allah!!! Keep Istiqamah
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Bismillah;
     
    Asalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
     
    Allah berfirman;
    "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah di ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatupun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS; An-Nur 55)
     
    "Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat."(QS; An-Nur 56)
     
    Inilah janji Allah kepada kita, bahwa orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, yang akan menguasai (mewarisi) kekuasaan dan harta kekayaan dimuka bumi, sampai di akhirat. Maka tetap teguhkan Iman dan ketakwaan kita kepada-Nya! Jika kita saat ini mendapat kesulitan, Allah sebenarnya hanya sedang mensucikan kita dari salah kita yang telah lalu dan Insya Allah akan berangsur-angsur menuju kepada kebaikan (kesuksesan), bahkan lebih baik lagi dari apa yang kita bayangkan sebelumnya dan kemudahan itu akan terus-menerus... Yakin dengan janji Allah!!!
    Keep Istiqamah
    http://graph.facebook.com/100004872183924/picture
    Jun 30th 2013, 12:29
     
    Bismillah;
     
    Asalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
     
    Allah berfirman;
    "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah di ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatupun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS; An-Nur 55)
     
    "Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat."(QS; An-Nur 56)
     
    Inilah janji Allah kepada kita, bahwa orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, yang akan menguasai (mewarisi) kekuasaan dan harta kekayaan dimuka bumi, sampai di akhirat. Maka tetap teguhkan Iman dan ketakwaan kita kepada-Nya! Jika kita saat ini mendapat kesulitan, Allah sebenarnya hanya sedang mensucikan kita dari salah kita yang telah lalu dan Insya Allah akan berangsur-angsur menuju kepada kebaikan (kesuksesan), bahkan lebih baik lagi dari apa yang kita bayangkan sebelumnya dan kemudahan itu akan terus-menerus... Yakin dengan janji Allah!!!
    Keep Istiqamah
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    __salaaMun 'alaykum ...
     
    .kalo hati sudah keras lebih keras dari batu..
    ..mau di ingatkan sampai bibirnya ndoer jga gak bakalan masuk ke hati..
    .
    .ALLOh lah yg memberi hidayah
    semoga2 oRang yG jauh melupakan alloh
    menjadi membersihkan diri
    dri kafir dan durhaka??
    http://graph.facebook.com/100001610860664/picture
    Jun 30th 2013, 12:29
     
    __salaaMun 'alaykum ...
     
    .kalo hati sudah keras lebih keras dari batu..
    ..mau di ingatkan sampai bibirnya ndoer jga gak bakalan masuk ke hati..
    .
    .ALLOh lah yg memberi hidayah
    semoga2 oRang yG jauh melupakan alloh
    menjadi membersihkan diri
    dri kafir dan durhaka??
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: ~ 15 TANDA ORANG MUNAFIQ ~Dipetik dari kitab: Ushul Ad-Dakwah ~ Dr.Abdul Karim Zaidan1- Hati yang sakit – Surah Al-Baqarah: 102- Membuat kerosakan di atas muka bumi – Surah Al-Baqarah: 11-123- Menuduh orang beriman sebagai orang bodoh – Surah Al-Baqarah: 134- Keras ketika bermusuh dan berbangga melakukan dosa – Surah Al-Baqarah: 204-2065- Bersama orang kafir dan mengharapkan malapetaka bagi orang beriman – Surah An-Nisa': 138-1416- Menipu, menunjuk-nunjuk dan malas melakukan ibadat – Surah An-Nisa': 142-1437- Berhakim dengan thoghut – Surah An-Nisa': 60-638- Merosakkan hubungan antara orang-orang beriman – Surah At-Taubah: 479- Menipu, bacul dan membenci umat Islam – Surah At-Taubah: 56-5710- Memburuk-burukkan orang yang berpegang dengan kebenaran dan hanya mementingkan diri sendiri – Surah At-Taubah: 5811- Menggalakkan manusia melakukan kejahatan dan melarang kebaikan – Surah At-Taubah: 6712- Khianat dan tidak jujur dengan janji – Surah At-Taubah: 75-7713- Memburuk-burukkan, mempermainkan dan tidak menerima langsung apa yang dilakukan oleh orang yang beriman – Surah At-Taubah: 7914- Menggalakkan orang lain supaya tidak berjihad – Surah At-Taubah: 8115- Memudaratkan orang yang beriman dan berselindung disebalik perbuatan yang pada zahirnya baik – Surah At-Taubah: 107-108.takenote
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    ~ 15 TANDA ORANG MUNAFIQ ~
     
    Dipetik dari kitab: Ushul Ad-Dakwah ~ Dr.Abdul Karim Zaidan
     
    1- Hati yang sakit – Surah Al-Baqarah: 10
    2- Membuat kerosakan di atas muka bumi – Surah Al-Baqarah: 11-12
    3- Menuduh orang beriman sebagai orang bodoh – Surah Al-Baqarah: 13
    4- Keras ketika bermusuh dan berbangga melakukan dosa – Surah Al-Baqarah: 204-206
    5- Bersama orang kafir dan mengharapkan malapetaka bagi orang beriman – Surah An-Nisa': 138-141
    6- Menipu, menunjuk-nunjuk dan malas melakukan ibadat – Surah An-Nisa': 142-143
    7- Berhakim dengan thoghut – Surah An-Nisa': 60-63
    8- Merosakkan hubungan antara orang-orang beriman – Surah At-Taubah: 47
    9- Menipu, bacul dan membenci umat Islam – Surah At-Taubah: 56-57
    10- Memburuk-burukkan orang yang berpegang dengan kebenaran dan hanya mementingkan diri sendiri – Surah At-Taubah: 58
    11- Menggalakkan manusia melakukan kejahatan dan melarang kebaikan – Surah At-Taubah: 67
    12- Khianat dan tidak jujur dengan janji – Surah At-Taubah: 75-77
    13- Memburuk-burukkan, mempermainkan dan tidak menerima langsung apa yang dilakukan oleh orang yang beriman – Surah At-Taubah: 79
    14- Menggalakkan orang lain supaya tidak berjihad – Surah At-Taubah: 81
    15- Memudaratkan orang yang beriman dan berselindung disebalik perbuatan yang pada zahirnya baik – Surah At-Taubah: 107-108.
     
    takenote
    http://graph.facebook.com/100000842540974/picture
    Jun 30th 2013, 12:29
     
    ~ 15 TANDA ORANG MUNAFIQ ~
     
    Dipetik dari kitab: Ushul Ad-Dakwah ~ Dr.Abdul Karim Zaidan
     
    1- Hati yang sakit – Surah Al-Baqarah: 10
    2- Membuat kerosakan di atas muka bumi – Surah Al-Baqarah: 11-12
    3- Menuduh orang beriman sebagai orang bodoh – Surah Al-Baqarah: 13
    4- Keras ketika bermusuh dan berbangga melakukan dosa – Surah Al-Baqarah: 204-206
    5- Bersama orang kafir dan mengharapkan malapetaka bagi orang beriman – Surah An-Nisa': 138-141
    6- Menipu, menunjuk-nunjuk dan malas melakukan ibadat – Surah An-Nisa': 142-143
    7- Berhakim dengan thoghut – Surah An-Nisa': 60-63
    8- Merosakkan hubungan antara orang-orang beriman – Surah At-Taubah: 47
    9- Menipu, bacul dan membenci umat Islam – Surah At-Taubah: 56-57
    10- Memburuk-burukkan orang yang berpegang dengan kebenaran dan hanya mementingkan diri sendiri – Surah At-Taubah: 58
    11- Menggalakkan manusia melakukan kejahatan dan melarang kebaikan – Surah At-Taubah: 67
    12- Khianat dan tidak jujur dengan janji – Surah At-Taubah: 75-77
    13- Memburuk-burukkan, mempermainkan dan tidak menerima langsung apa yang dilakukan oleh orang yang beriman – Surah At-Taubah: 79
    14- Menggalakkan orang lain supaya tidak berjihad – Surah At-Taubah: 81
    15- Memudaratkan orang yang beriman dan berselindung disebalik perbuatan yang pada zahirnya baik – Surah At-Taubah: 107-108.
     
    takenote
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Sahabat Rasul yang dijamin dan dipastikan masuk Syurga (Asratul Kiraam) :Abu Bakar Siddiq ra.Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40)sebagaimana berikut : "Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:'Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita'. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.Like and Share O:)follow twitter kami di » http://twitter.com/Sahabat_Rasul
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Sahabat Rasul yang dijamin dan dipastikan masuk Syurga (Asratul Kiraam) :
     
    Abu Bakar Siddiq ra.
     
    Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40)
    sebagaimana berikut :
     
    "Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:'Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita'. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
     
    Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.
     
    Like and Share O:)
    follow twitter kami di » http://twitter.com/Sahabat_Rasul
    http://graph.facebook.com/173482156142124/picture
    Jun 30th 2013, 12:29
     
    Sahabat Rasul yang dijamin dan dipastikan masuk Syurga (Asratul Kiraam) :
     
    Abu Bakar Siddiq ra.
     
    Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40)
    sebagaimana berikut :
     
    "Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:'Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita'. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
     
    Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.
     
    Like and Share O:)
    follow twitter kami di » http://twitter.com/Sahabat_Rasul
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    kepada Ahli Shoubra.....
     
    sekarang ni kita jgn rasa selesa dgn situasi tmpt kita yg mna tmpt kita jauh drpda tempat yg panas.....sebarang kemungkinan bleh berlaku jika puok mubarak nk lagakan puak islam dgn puak kafir..... kwsn shoubra terkenal ramai dgn puak palang(+)
     
    jadi sama2 doa smbhyg hajat.....moga xdop gpo.....
    moga Allah membantu umat islam semua......
    http://graph.facebook.com/100000913388798/picture
    Jun 30th 2013, 12:30
     
    Hairul Afifi shared a photo.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Ben sana kafir demedim,sana ayıp dedim.Ayıp dedim çünkü yaptıkların özgürlüğün gerektiği değil kafirlerin yaptıklarıyla aynıydı.
    http://graph.facebook.com/1081646381/picture
    Jun 30th 2013, 12:30
     
    Ben sana kafir demedim,sana ayıp dedim.Ayıp dedim çünkü yaptıkların özgürlüğün gerektiği değil kafirlerin yaptıklarıyla aynıydı.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Allah (cc) buyuruyor ki:"Kitablarını sağlarından alanlar cennettedirler. Mücrimler hakkında sorarlar: 'Sizi cehennem çukuruna ne sürükledi?' Mücrimler diyecekler ki: 'Biz (dünyada) namaz kılanlardan değildik. Yoksullara yedirmiyorduk. Batıla dalanlarla birlikte dalıyorduk. Kıyamet gününü de yalanlardık. Ta ki ölüm bize gelene kadar (bu hal üzerindeydik) " (Müddessir Suresi: 40-47)Allah(cc) bu ayetlerde namaz kılmama suçunu batıla dalma ve kıyamet gününü yalanlama suçları ile aynı ayette zikrediyor ve aynı düzlemde değerlendiriyor. Herkesin de üzerinde görüş birliğine vardığı bir konudur ki batıla dalanlar ve kıyamet gününü yalanlayanlar kafirdirler.Cabir ibn Abdullah (ra)'den rivayet edilmiştir. Nebi (sav) buyurmuştur ki: "İman'la küfür arasındaki şey namazı terk etmektir." (Tirmizi: 2618, Kitabu's-Salat: 887 ve İbni Ebi Şeybe İman: 44 sahih olarak rivayet etmişlerdir.)Bureyde (ra)'den rivayet edilmiştir. Rasulullah (sav) buyurdu ki: "Bizlerle münafıkların arasındaki (savaşmaya engel) sözleşme 'namaz'dır. Kim bu namazı terk ederse kafir olur." (İbn Mace: 1079, Müsned: 5/346)Enes ibn-i Malik (ra)'dan rivayet edilmiştir: Nebi (sav) şöyle buyurdu: "Her kim ki kasden namazı terk ederse açıkça küfre düşmüştür." (Taberani/Evsat, Mecmeu'z-Zevaid: 1/295)Enes (ra)'dan rivayet edilmiştir: Enes (ra) Rasulullah (sav)'i şöyle derken işittim: "Kişi ile küfür veya şirk arasındaki şey 'namaz'dır. 'Namaz'ı terk ettiği zaman kafir olur." (Muhammed ibn Nasr/Kitabu's-Salat: 889)Ebu'd-Derda (ra)'den: "Dostum Muhammed (sav) bana şöyle tavsiyede bulundu: Parça parça kesilsen de, yakılsan da Allah (cc)'a ortak koşma ve farz olan namazı bilerek terk etme. Kim ki farz olan namazı bilerek terk ederse o kimseden Allah (cc)'ın koruması kalkmıştır." (Taberani, Mucemu'l-Kebir'de rivayet etti.)İbn-i Mes'ud(ra) dedi ki:"Kim namazı terk ederse kafir olur." (Acurri Şeria: 133 rivayet sahih'dir.)"Muhammed (sav)'în ashabı namazdan başka hiçbir amelin terk edilmesini küfür saymazlardı." (Tirmizi, Kitabu'l İman: 2757)Mücahid ibn-i Cebr (ra)'den rivayet edilmiştir. Cabir ibn Abdullah El-Ensari Rasulullah (sav)'e arkadaşlık yapmış birisidir. Kendisine dedim ki: Rasulullah (sav)'in zamanında sizce amellerden iman ile küfrün arasını ayıran ne idi?O'da 'Namaz' diye cevab verdi." (Usulu's-Sünne:1538, Şeyh El-Bani Terğib)
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Allah (cc) buyuruyor ki:
    "Kitablarını sağlarından alanlar cennettedirler. Mücrimler hakkında sorarlar: 'Sizi cehennem çukuruna ne sürükledi?' Mücrimler diyecekler ki: 'Biz (dünyada) namaz kılanlardan değildik. Yoksullara yedirmiyorduk. Batıla dalanlarla birlikte dalıyorduk. Kıyamet gününü de yalanlardık. Ta ki ölüm bize gelene kadar (bu hal üzerindeydik) " (Müddessir Suresi: 40-47)
    Allah(cc) bu ayetlerde namaz kılmama suçunu batıla dalma ve kıyamet gününü yalanlama suçları ile aynı ayette zikrediyor ve aynı düzlemde değerlendiriyor. Herkesin de üzerinde görüş birliğine vardığı bir konudur ki batıla dalanlar ve kıyamet gününü yalanlayanlar kafirdirler.
    Cabir ibn Abdullah (ra)'den rivayet edilmiştir. Nebi (sav) buyurmuştur ki: "İman'la küfür arasındaki şey namazı terk etmektir." (Tirmizi: 2618, Kitabu's-Salat: 887 ve İbni Ebi Şeybe İman: 44 sahih olarak rivayet etmişlerdir.)
    Bureyde (ra)'den rivayet edilmiştir. Rasulullah (sav) buyurdu ki: "Bizlerle münafıkların arasındaki (savaşmaya engel) sözleşme 'namaz'dır. Kim bu namazı terk ederse kafir olur." (İbn Mace: 1079, Müsned: 5/346)
    Enes ibn-i Malik (ra)'dan rivayet edilmiştir: Nebi (sav) şöyle buyurdu: "Her kim ki kasden namazı terk ederse açıkça küfre düşmüştür." (Taberani/Evsat, Mecmeu'z-Zevaid: 1/295)
    Enes (ra)'dan rivayet edilmiştir: Enes (ra) Rasulullah (sav)'i şöyle derken işittim: "Kişi ile küfür veya şirk arasındaki şey 'namaz'dır. 'Namaz'ı terk ettiği zaman kafir olur." (Muhammed ibn Nasr/Kitabu's-Salat: 889)
    Ebu'd-Derda (ra)'den: "Dostum Muhammed (sav) bana şöyle tavsiyede bulundu: Parça parça kesilsen de, yakılsan da Allah (cc)'a ortak koşma ve farz olan namazı bilerek terk etme. Kim ki farz olan namazı bilerek terk ederse o kimseden Allah (cc)'ın koruması kalkmıştır." (Taberani, Mucemu'l-Kebir'de rivayet etti.)
    İbn-i Mes'ud(ra) dedi ki:"Kim namazı terk ederse kafir olur." (Acurri Şeria: 133 rivayet sahih'dir.)
    "Muhammed (sav)'în ashabı namazdan başka hiçbir amelin terk edilmesini küfür saymazlardı." (Tirmizi, Kitabu'l İman: 2757)
    Mücahid ibn-i Cebr (ra)'den rivayet edilmiştir. Cabir ibn Abdullah El-Ensari Rasulullah (sav)'e arkadaşlık yapmış birisidir. Kendisine dedim ki: Rasulullah (sav)'in zamanında sizce amellerden iman ile küfrün arasını ayıran ne idi?O'da 'Namaz' diye cevab verdi." (Usulu's-Sünne:1538, Şeyh El-Bani Terğib)
    http://graph.facebook.com/100000060870632/picture
    Jun 30th 2013, 12:30
     
    Allah (cc) buyuruyor ki:
    "Kitablarını sağlarından alanlar cennettedirler. Mücrimler hakkında sorarlar: 'Sizi cehennem çukuruna ne sürükledi?' Mücrimler diyecekler ki: 'Biz (dünyada) namaz kılanlardan değildik. Yoksullara yedirmiyorduk. Batıla dalanlarla birlikte dalıyorduk. Kıyamet gününü de yalanlardık. Ta ki ölüm bize gelene kadar (bu hal üzerindeydik) " (Müddessir Suresi: 40-47)
    Allah(cc) bu ayetlerde namaz kılmama suçunu batıla dalma ve kıyamet gününü yalanlama suçları ile aynı ayette zikrediyor ve aynı düzlemde değerlendiriyor. Herkesin de üzerinde görüş birliğine vardığı bir konudur ki batıla dalanlar ve kıyamet gününü yalanlayanlar kafirdirler.
    Cabir ibn Abdullah (ra)'den rivayet edilmiştir. Nebi (sav) buyurmuştur ki: "İman'la küfür arasındaki şey namazı terk etmektir." (Tirmizi: 2618, Kitabu's-Salat: 887 ve İbni Ebi Şeybe İman: 44 sahih olarak rivayet etmişlerdir.)
    Bureyde (ra)'den rivayet edilmiştir. Rasulullah (sav) buyurdu ki: "Bizlerle münafıkların arasındaki (savaşmaya engel) sözleşme 'namaz'dır. Kim bu namazı terk ederse kafir olur." (İbn Mace: 1079, Müsned: 5/346)
    Enes ibn-i Malik (ra)'dan rivayet edilmiştir: Nebi (sav) şöyle buyurdu: "Her kim ki kasden namazı terk ederse açıkça küfre düşmüştür." (Taberani/Evsat, Mecmeu'z-Zevaid: 1/295)
    Enes (ra)'dan rivayet edilmiştir: Enes (ra) Rasulullah (sav)'i şöyle derken işittim: "Kişi ile küfür veya şirk arasındaki şey 'namaz'dır. 'Namaz'ı terk ettiği zaman kafir olur." (Muhammed ibn Nasr/Kitabu's-Salat: 889)
    Ebu'd-Derda (ra)'den: "Dostum Muhammed (sav) bana şöyle tavsiyede bulundu: Parça parça kesilsen de, yakılsan da Allah (cc)'a ortak koşma ve farz olan namazı bilerek terk etme. Kim ki farz olan namazı bilerek terk ederse o kimseden Allah (cc)'ın koruması kalkmıştır." (Taberani, Mucemu'l-Kebir'de rivayet etti.)
    İbn-i Mes'ud(ra) dedi ki:"Kim namazı terk ederse kafir olur." (Acurri Şeria: 133 rivayet sahih'dir.)
    "Muhammed (sav)'în ashabı namazdan başka hiçbir amelin terk edilmesini küfür saymazlardı." (Tirmizi, Kitabu'l İman: 2757)
    Mücahid ibn-i Cebr (ra)'den rivayet edilmiştir. Cabir ibn Abdullah El-Ensari Rasulullah (sav)'e arkadaşlık yapmış birisidir. Kendisine dedim ki: Rasulullah (sav)'in zamanında sizce amellerden iman ile küfrün arasını ayıran ne idi?O'da 'Namaz' diye cevab verdi." (Usulu's-Sünne:1538, Şeyh El-Bani Terğib)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Jadi, semua kembali ke hati, yang gambarannya bisa dilihat dari mulut. Bila mulutnya sudah penuh umpatan dan caci-maki, pasti hatinya sudah jelek. Kalau hatinya baik, dia bisa menghargai orang. Dia bisa mengetahui dan menahan ucapannya yang bisa menyinggung saudaranya. Bila ingin menyampaikan kebenaran, ia menyampaikannya dengan santun. Bahkan bila kita berhadapan dengan orang kafir, meski mungkin hatinya mencaci-maki Islam, yang menyampaikan kritiknya dengan sopan, kita mesti menjawabnya. Nabi dulu juga berdialog dengan orang musyrik, kafir, Nasrani, dan Yahudi. Itu contoh bagi kita.
    (FPI)
    http://graph.facebook.com/100001229833085/picture
    Jun 30th 2013, 12:30
     
    Jadi, semua kembali ke hati, yang gambarannya bisa dilihat dari mulut. Bila mulutnya sudah penuh umpatan dan caci-maki, pasti hatinya sudah jelek. Kalau hatinya baik, dia bisa menghargai orang. Dia bisa mengetahui dan menahan ucapannya yang bisa menyinggung saudaranya. Bila ingin menyampaikan kebenaran, ia menyampaikannya dengan santun. Bahkan bila kita berhadapan dengan orang kafir, meski mungkin hatinya mencaci-maki Islam, yang menyampaikan kritiknya dengan sopan, kita mesti menjawabnya. Nabi dulu juga berdialog dengan orang musyrik, kafir, Nasrani, dan Yahudi. Itu contoh bagi kita.
    (FPI)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah, 2 : 286)
    http://graph.facebook.com/1585714970/picture
    Jun 30th 2013, 12:30
     
    "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah, 2 : 286)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Duran adamlara karşılık Cami de namaz kılan insanların fotoğrafını gösterip; Asıl duran adam bunlar, diğerleri ittir yazan bir fotoğraf gördüm az önce.
    Her şeye mi din? Dinden başka siper edinebileceğiniz bir şey yok mu?
    Eyleme gidersin, Kafir ilan edilirsin.
    Namaz kılmazsın; Kafir ilan edilirsin.
    Sebepli ya da sebepsiz oruç tutmazsın; Kafir ilan edilirsin.
    Ee sizin gibiler varken Allah'a gerek kalmıyor o zaman.
    Benim dinim imanım Allah'la benim aramdadır kardeşim kimseyi ilgilendirmez.
    Kaldı ki her olayda dilinizden düşürmediğiniz, Kur'an-ı Kerim de dahi buna hakkınız olmadığı yazıyor. Madem hep dilinizde; savunurken az da okuyun be kardeşim!!
    http://graph.facebook.com/100005545569745/picture
    Jun 30th 2013, 12:31
     
    Duran adamlara karşılık Cami de namaz kılan insanların fotoğrafını gösterip; Asıl duran adam bunlar, diğerleri ittir yazan bir fotoğraf gördüm az önce.
    Her şeye mi din? Dinden başka siper edinebileceğiniz bir şey yok mu?
    Eyleme gidersin, Kafir ilan edilirsin.
    Namaz kılmazsın; Kafir ilan edilirsin.
    Sebepli ya da sebepsiz oruç tutmazsın; Kafir ilan edilirsin.
    Ee sizin gibiler varken Allah'a gerek kalmıyor o zaman.
    Benim dinim imanım Allah'la benim aramdadır kardeşim kimseyi ilgilendirmez.
    Kaldı ki her olayda dilinizden düşürmediğiniz, Kur'an-ı Kerim de dahi buna hakkınız olmadığı yazıyor. Madem hep dilinizde; savunurken az da okuyun be kardeşim!!
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    : Ramai orang bising dan marah apabila perkara ini berlaku siap kafir mengkafirkan org lain lagi tapi tanpa mereka sedari, UAI dan ustaz2 yg lain juga terjadi mcm ni kat mereka, ipta buat jemputan pun langsung tak dapat kelulusan, alasan ustaz tu puak hijau...bkn setakat ipta, negeri2 len pun ada yg tak izinkan ustaz2 ni buat ceramah...tapi tak dak pulak nak heboh di utusang atau tv3...so, acanerr?? fikir2kan...
    http://graph.facebook.com/100000565934910/picture
    Jun 30th 2013, 12:32
     
    Mike Shinoda shared Kami Sokong Buletin Utama TV3's photo.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Surah al BaQarah 286; 2.1 alif lam mim 2.2kitab alQuran itu tidak ada keraguan di dalamnya,sebagai petunjuk bagi mereka yang bertaqwa 2.3yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka 2.4 dan mereka yang beriman kepada kitab alqur'an, yang diturunkan kepadamu dan kitab-kitab lainnya sebelum mu,dan mereka yakin akan ada kehidupan di akhirat 2.5 mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung. 2.6 sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamu beri mereka peringatan, mereka tidak akan beriman 2.7 allah telah mengunci mata hati mereka, dan pendengaran mereka,dan penglihatan mereka ditutup.dan bagi mereka siksa yang amat berat. 2.10 dalam hati mereka ada penyakit,dan bagi mereka siksa yang amat pedih,disebabkan mereka berdusta 2.12 ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:14PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Surah al BaQarah 286;
    2.1 alif lam mim
     
    2.2kitab alQuran itu tidak ada keraguan di dalamnya,sebagai petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
     
    2.3yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib,
    yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka
     
    2.4 dan mereka yang beriman kepada kitab alqur'an, yang diturunkan kepadamu dan kitab-kitab lainnya sebelum mu,dan mereka yakin akan ada kehidupan di akhirat
     
    2.5 mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung.
     
    2.6 sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamu beri mereka peringatan, mereka tidak akan beriman
     
    2.7 allah telah mengunci mata hati mereka,
    dan pendengaran mereka,dan penglihatan mereka ditutup.dan bagi mereka siksa yang amat berat.

    2.10 dalam hati mereka ada penyakit,dan bagi mereka siksa yang amat pedih,disebabkan mereka berdusta
     
    2.12 ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan,
    tetapi mereka tidak sadar.
    http://graph.facebook.com/100005909280479/picture
    Jun 30th 2013, 12:33
     
    Surah al BaQarah 286;
    2.1 alif lam mim
     
    2.2kitab alQuran itu tidak ada keraguan di dalamnya,sebagai petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
     
    2.3yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib,
    yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka
     
    2.4 dan mereka yang beriman kepada kitab alqur'an, yang diturunkan kepadamu dan kitab-kitab lainnya sebelum mu,dan mereka yakin akan ada kehidupan di akhirat
     
    2.5 mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung.
     
    2.6 sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamu beri mereka peringatan, mereka tidak akan beriman
     
    2.7 allah telah mengunci mata hati mereka,
    dan pendengaran mereka,dan penglihatan mereka ditutup.dan bagi mereka siksa yang amat berat.

    2.10 dalam hati mereka ada penyakit,dan bagi mereka siksa yang amat pedih,disebabkan mereka berdusta
     
    2.12 ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan,
    tetapi mereka tidak sadar.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook salafist: There have been a flurry of op-eds on this issue, and all of them ignore the fact that Qatar has kicked in three billion dollars to the Salafist war effort, and that Saudi Arabia is competing with Qatar to win the hearts and minds of the Sunni street in order to bolster an anti Shiite, Sunni Arab Oil State Alliance that can be directed at the heart of the Persian and the Iraqi Shiite Crescent's ability to produce and distribute gas and oil. The entire point of the proxy war is that it breed the kind of chaos within which opportunities for acquisition can be realized for actors who without "the fog of war" would be seen clearly for the provocateurs and thieves which they are. Every nation in the anti Iran Coalition intends that terrorists ensure that horrific days become the regional reality until such time as Iran is trumped. Whatever blow back occurs is normally seen by the coalition as a positive good for fossil fuel pricing. Although all of this should be obvious, such is the persuasive power of propaganda that most Americans just shrug all of this off in the knowledge that Arabs have been killing each other forever. So who cares anyway? The reality in the last 500 years is that the Slaughter among Western States has exceeded anything previously seen on this earth, and that most of the problems in that region now known as the Middle East Oil Patch were rooted in the fantasies of victorious colonial powers in Paris 1921 after the Great War Armistice.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:02PM +0100  

    Search Facebook salafist
     
    Search Facebook salafist
     
    There have been a flurry of op-eds on this issue, and all of them ignore the fact that Qatar has kicked in three billion dollars to the Salafist war effort, and that Saudi Arabia is competing with Qatar to win the hearts and minds of the Sunni street in order to bolster an anti Shiite, Sunni Arab Oil State Alliance that can be directed at the heart of the Persian and the Iraqi Shiite Crescent's ability to produce and distribute gas and oil. The entire point of the proxy war is that it breed the kind of chaos within which opportunities for acquisition can be realized for actors who without "the fog of war" would be seen clearly for the provocateurs and thieves which they are. Every nation in the anti Iran Coalition intends that terrorists ensure that horrific days become the regional reality until such time as Iran is trumped. Whatever blow back occurs is normally seen by the coalition as a positive good for fossil fuel pricing. Although all of this should be obvious, such is the persuasive power of propaganda that most Americans just shrug all of this off in the knowledge that Arabs have been killing each other forever. So who cares anyway? The reality in the last 500 years is that the Slaughter among Western States has exceeded anything previously seen on this earth, and that most of the problems in that region now known as the Middle East Oil Patch were rooted in the fantasies of victorious colonial powers in Paris 1921 after the Great War Armistice.
    http://graph.facebook.com/1221762704/picture
    Jun 30th 2013, 11:53
     
    It's unclear whether Qatar's influence in Syria will continue to be prominent. The proxy war is bound to become even more horrific. And there's no guarantee Assad will go. The "young and modern" emir of the Muslim Brotherhood Spring may soon reach the conclusion he is caught in a trap of his, and hi...
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/3PtkSZ

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 10:02AM +0100  

    Search Facebook salafist
     
    Search Facebook salafist
     
    inchallah bientot en Tunisie Il y aura le même scénario pour évincer, déraciner et éradiquer de notre chère et bien aimée Tunisie et d une façon définitive et irrévocable non seulement ENNAHBA et ENNAKBA de ce qu ils appellent ennahdha mais en plus et surtout l ensembles troikiste faut salafist faut jihadist plutôt terroristes ALLAHOUMMA AMIN YA RABBA EL 3ALAMIN
    http://graph.facebook.com/100002573725448/picture
    Jun 30th 2013, 07:55
     
    مؤتمر صحفي لحملة تمرد للإعلان عن الأعداد النهائية لتوقيعات سحب الثقة من الرئيس .. هتافات الحضور بعد إعلان نتيجة التوقيعات .. الشعب خلاص أسقط النظام
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/3PtkSZ

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jun 30 02:02PM +0100  

    Search Facebook salafist
     
    Search Facebook salafist
     
    inchallah bientot en Tunisie Il y aura le même scénario pour évincer, déraciner et éradiquer de notre chère et bien aimée Tunisie et d une façon définitive et irrévocable non seulement ENNAHBA et ENNAKBA de ce qu ils appellent ennahdha mais en plus et surtout l ensembles troikiste faut salafist faut jihadist plutôt terroristes ALLAHOUMMA AMIN YA RABBA EL 3ALAMIN
    http://graph.facebook.com/100002573725448/picture
    Jun 30th 2013, 12:03
     
    خبر عــاجل جــدا مصطفى بكرى يؤكد الارشاد تقيل مرسى خلال ساعات وسر خطير الان على الهواء بخصوص السيسى
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/3PtkSZ

     

Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie in Google Groups die Gruppe 76j4725235b235b891248jv1 abonniert haben.
Sie können Posts per E-Mail erstellen.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden, senden Sie eine leere Nachricht.
Für weitere Optionen besuchen Sie bitte diese Gruppe.

--
Sie haben diese Nachricht erhalten, weil Sie der Google Groups-Gruppe News2 beigetreten sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out